Pergerakan mata uang Euro cenderung melemah terhadap dollar pasca referendum yang dilakukan oleh pemerintah Yunani akhir pekan kemarin dengan hasil suara bulat sebesar 61% untuk memillih "No" sebagai penolakan persyaratan penghematan krediturnya.
EUR/USD
klik gambar untuk memperbesar
Pergerakan mata uang Euro cenderung melemah terhadap dollar pasca referendum yang dilakukan oleh pemerintah Yunani akhir pekan kemarin dengan hasil suara bulat sebesar 61% untuk memillih "No" sebagai penolakan persyaratan penghematan krediturnya. Proses negosiasi yang sekian lama berlangsung belum ada hasilnya hingga kini, memicu keraguan dan kekhawatiran yang masih membayangi performa Euro.
Jika proses kesepakatan masih belum tercapai hingga 20 Juli mendatang (jatuh tempo hutang kepada ECB sebesar €3.5 miliar), maka Yunani akan menghadapi kondisi default kembali, dan yang terburuk adalah Grexit. Pergerakan Euro pada perdagangan hari ini diperkirakan akan berada dalam kisaran harga 1.11200 sebagai resistance dan 1.09540 sebagai support. Selama Euro tidak dapat melampaui level 1.10450 pada perdagangan sesi Eropa hari ini, Euro diperkirakan cenderung bearish untuk menguji level support-nya 1.09540 atau bahkan menguji level fibo 61.8% di 1.08790 hingga 1.08190. Waspadai wilayah arsiran biru yang dapat dijadikan pullback area jika Euro mengalami bearish.
GBP/USD
klik gambar untuk memperbesar
Pergerakan mata uang Poound Sterling diperkirakan akan mengalami bearish untuk menguji level support terdekatnya 1.55400, selama tidak terjadi penembusan di atas level 1.56000 pada sesi London hari ini. Penembusan level support 1.55400 akan memicu kelanjutan bearish Sterling menuju level 1.54720 hingga 1.54210. Namun jika Sterling berhasil rebound dari pelemahannya, diperkirakan akan terbatas pada level 1.58000.
Di tengah krisis Yunani saat ini, sebenarnya mata uang Pound Sterling merupakan salah satu the big beneficiary dari anti euro flow. Minimnya exposure bank-bank Inggris di Yunani, yang tercatat hanya kurang dari 1%, dibandingkan bank-bank Italia dan Portugal yang mencapai lebih dari 60%, diperkirakan tidak akan terlalu besar memberikan tekanan pada Sterling.
AUD/USD
klik gambar untuk memperbesar
Setelah mencetak hit new low 2015 pada tanggal 6 Juli kemarin yang merupakan level terendah sejak tahun 2009, mata uang Aussie cenderung terkonsolidasi di antara rentang harga 0.75370 sebagai resistance hingga level 0.74620 sebagai support, dengan nilai medio di level 0.75000. Pelemahan Auussie terhadap dollar AS terpantau tertahan di level support hingga saat ini, didukung oleh keputusan bank sentral Australia (RBA) yang tetap mempertahankan suku bunga di rekor terendah 2.00%.
Meski memilih unchange, RBA memberikan pernyataan bahwa prospek pemangkasan suku bunga kembali di tahun ini masih terbuka lebar, namun lebih optimis dengan menyebutkan terjadinya peningkatan pinjaman sektor bisnis dan perumahan di Australia. Secara jangka menengah, Aussie masih dibayangi sentimen bearish dari merosotnya harga bijih besi dan tekanan ekonomi serta bubble burst bursa saham China. Waspadai jika terjadi penembusan di bawah level support tersebut, Aussie diperkirakan akan malanjutkan bearish menuju level 0.73970 (Fibo 123.6%).
Fokus pasar sepanjang hari ini tentu saja tertuju pada pertemuan para menteri keuangan Eurogroup dan KTT darurat Eropa untuk membahas persoalan Yunani. Krisis hutang Yunani masih menjadi trending topic perdagangan mata uang dunia pekan ini. Selain itu, pasar juga akan mencermati data Trade Balance AS yang akan diriis pada Pk. 19.30 WIB nanti malam, yang diprediksi mengalami pelebaran defisit menjadi -42.5B dari sebelumnya -40.9B. Jika data tersebut dirilis dengan menunjukkan pelebaran defisit yang lebih tinggi dari perkiraan ekonom, akan memberikan satu poin negatif bagi perekonomian AS dan akan mengurangi optimisme kenaikan suku bunga AS tahun ini.