Setelah data ketenagakerjaan yang relatif positif, Poundsterling bersentimen bullish terhadap Euro, Dolar AS, dan Yen Jepang. Berikut uraian selengkapnya.
Angka Pengangguran turun drastis ke kisaran 55,000, yang merupakan penurunan terendah sejak 1975. Hal itu berbalik dengan Angka Upah Rata-Rata yang tumbuh secara nyata, naik untuk pertama kalinya sejak enam bulan terakhir. Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan juga tumbuh lebih cepat daripada inflasi.
Berikut kutipan data dari ONS (Office National Statistic) Inggris mengenai rilis data ketenagakerjaan Inggris kemarin sore (11/9):
Dari semua angka statistik yang ada, tampak jumlah orang yang digolongkan sebagai angkatan kerja Tidak Aktif, termasuk Siswa dan Pelajar, mereka yang Cuti Sakit Jangka Panjang, mereka yang terpaksa Pensiun Dini, serta yang telah Menyerah Mencari Pekerjaan, naik 108.000 pada kuartal ketiga tahun ini menjadi 8.76 juta dalam tiga bulan terakhir.
Jumlah Wiraswastawan juga menurun 46,000 menjadi 4.8 juta.
Jumlah Pengangguran lain, yang termasuk penerima tunjangan, naik sebesar 8,700 menjadi 918,800 pada bulan Agustus, 118.500 lebih besar dari setahun sebelumnya.
Angka pengangguran yang dirilis oleh Departemen Ketenagakerjaan Nasional meningkat sebesar 3,000 dalam periode Mei-Juli, sehingga jumlahnya menjadi 32.4 juta.
Pekerja juga diuntungkan karena pendapatan rata-rata mereka meningkat sebesar 2.6%, naik dari level bulan sebelumnya yang 2.4% dari bulan sebelumnya.
Pengangguran turun 55,000 menjadi 1.36 juta, memberikan angka rasio pengangguran sebesar 4%.
Jumlah lowongan Pekerjaan naik sebesar 14,000 pada kuartal ketiga tahun ini menjadi 833,000, dan merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Sedangkan di Uni Eropa (EUR), terlihat bahwa tingkat pengangguran berada di level yang jauh lebih tinggi dari Inggris, yakni di kisaran 8.2%. Jelas bahwa pemerintah Inggris telah berhasil mengubah negara itu menjadi negara dengan jumlah lowongan pekerjaan yang menjanjikan di benua Eropa, dan tampaknya telah siap menghadapi tantangan masa depan setelah Brexit!
Perkiraan Trading Hingga Akhir Pekan Ini
GBP terlihat bullish terhadap hampir semua Major Currencies, tapi tiba-tiba tampak terhenti, seolah ada yang mengganjalnya. Hal ini ternyata karena ada komentar dari pejabat Uni Eropa yang senantiasa memadamkan optimisme pasar. Dengan kata lain, Political Game yang dimainkan melalui media, sangat mempengaruhi detak jantung dan urat nadi pasar mata uang global, yang cepat bereaksi dalam volatilitas tinggi.
Hal yang patut diperhatikan pada penghujung minggu ini adalah:
- Rabu: dengan PPI, Core PPI, dan Crude Oil Inventories AS (berpengaruh terhadap USD).
- Kamis:
- MPC Official Bank Rate Votes, Monetary Policy Summary, Official Bank Rate (berpengaruh terhadap GNP).
- Main Refinancing Rate dan ECB Press Conference (berpengaruh terhadap EUR).
- CPI, Core CPI AS, dan pernyataan pejabat FOMC Quaries serta Bostic (berpengaruh terhadap USD).
- Jumat:
- BOE Governor Carney Speaks (berpengaruh terhadap GBP).
- Core Retail Sales, Retail Sales, dan Preliminary UoM Consumer Sentiment (berpengaruh terhadap USD).
Semua perkiraan global menunjukkan adanya peningkatan data yang positif pada tiap-tiap negara di atas.
EUR/GBP
Pair ini telah break ke bawah, di luar perkiraan kita minggu lalu, dan kemungkinan besar juga akan melanjutkan break di bawah S2 hingga akhir minggu ini. Namun, harga tampaknya agak sulit menembus S3 sebagai Support yang sangat menentukan pergerakannya. Kemungkinannya, EUR/GBP hanya akan Ranging antara pertengahan S2 dan S3 ke PV.
GBP/USD
Pair ini telah menunjukkan gerakan bullish selama 4 minggu terakhir, dengan Closing positif di tiap minggunya. Semua garis MA, baik MA 10, 20, 50, ataupun 100, juga mendukung uptrend harga. Besar kemungkinan GBP/USD akan melanjutkan langkah bullish hingga akhir minggu ini ke R3, dan bisa jadi Ranging sedikit di bawah PV dan sedikit di atas R2.
GBP/JPY
Tidak berbeda banyak dengan pair di atas, yaitu GBP/USD, Bullish Sentiment tampak mendorong GBP terus naik terhadap Yen Jepang. Semua garis MA di chart pasangan mata uang ini juga mendukung Uptrend. Harga diperkirakan bisa menembus R2 hingga ke R3, atau Ranging sedikit di bawah PV dan sedikit di atas R2.
Demikianlah bahasan kita hingga akhir minggu ini. EUR/GBP, GBP/USD, dan GBP/JPY merupakan pair yang saling berkorelasi, sehingga pembahasannya tidak bisa lepas satu sama lain. Hal yang sama berlaku pula untuk EUR/USD, EUR/GBP, dan GBP/USD, yang akan kita bahas di lain topik.