Overbought merupakan kondisi dimana harga naik dan mencapai level tertentu sehingga mengalami jenuh beli. Oversold adalah situasi ketika harga turun hingga level tertentu dan mengalami keadaan jenuh jual.
Oversold atau Overbought, seharusnya open posisi apa? Soalnya ketika oversold kan harga jenuh >> kemungkinan akan naik lagi>>Jadi saya buka BUY. Tapi kok harganya semakin jatuh ya pak, ga kunjung balik? Dan sebaliknya untuk overbought juga sama harga semakin naik. Apakah saya yang salah setting RSI nya?
@ Ginanjar:
Sinyal overbought dan oversold yang ditunjukkan oleh indikator oscillator (RSI, stochastic dsb) digunakan untuk entry pada saat pergerakan harga sedang sideways atau ranging, yaitu bergerak dalam range yang terbatas. Sebagai referensi bacaan, silahkan simak 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI berikut.
Jika pergerakan harga sedang trending atau berubah dari sideways menjadi trending (baik uptrend atau downtrend), maka sinyal overbought dan oversold tidak berlaku. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX melebihi level 25, maka diasumsikan pergerakan harga sedang trending.
Hemmm..berarti saya salah pakai indikator ini..soalnya benar, benar seperti yang Anda bilang, saya tradingnya trendnya kebetulan naik..
Kalau pakai indikator ADX biasanya dipasangkan sama indikator apa gan? Apa cukup dengan indikator ADX aja?
@ Ginanjar:
Kombinasi indikator trend biasanya adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR dan ADX. Untuk melihat volatilitas pergerakan harga bisa digunakan indikator Bollinger Bands bersamaan dengan indikator trend.
Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya? Soalnya ada beberapa artikel yang menyarankan dan ada juga yang tidak menyarankan pembukaan posisi saat Overbought/Oversold.
Kalau iya dianjurkan buka posisi. Gimana skemanya? pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)? Makasih pak
@ Robin:
- Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya?
Jika pergerakan harga sedang sideways, maka keadaan overbought atau oversold adalah sinyal untuk membuka posisi. Saat overbought maka open sell, dan saat oversold open buy.
- … pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)?
Pembukaan posisi dilakukan ketika kurva indikator oscillator (RSI, stochastic atau CCI) sudah berada pada area overbought atau oversold. Bukan candle-nya, tetapi kurva indikatornya. Candle tidak mengenali keadaan overbought atau oversold.
@Edi Aminoto: Ada, namanya komisi. Ada broker yang tanpa komisi dan ada juga yang menggunakan komisi.
Lihat di detail akun yang Anda gunakan mengenai komisi transaksi.
@ Darminto:
Adanya istilah overbought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual pada indikator jenis oscillator (RSI, stochastic, CCI, dsb) adalah sebagai sinyal untuk membuka posisi pada saat pergerakan harga dalam keadaan sideways.
Ketika harga berada pada area overboght atau jenuh beli berarti sinyal untuk sell, dan sebaliknya ketika harga berada pada area oversold atau jenuh jual berarti sinyal untuk buy.
Jika pergerakan harga dalam keadaan trending, baik uptrend maupun downtrend, atau berubah dari sideways menjadi trending, maka sinyal dari overbought dan oversold tidak berlaku. Dalam hal ini trader bisa mengamati keadaan divergensi antara pergerakan harga dan penunjukkan kurva indikator oscillator.
Untuk penjelasan mengenai fungsi overbought dan oversold, silahkan baca:
Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?
@ Aslam Khan:
Overbought atau keadaan jenuh beli dan oversold atau keadaan jenuh jual hanya berlaku atau valid jika pergerakan harga sedang sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend atau downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak valid.
Mengenai time frame, semakin tinggi time frame yang digunakan maka akan semakin akurat area overbought dan oversold yang ditunjukkan. Misal overbought dan oversold yang terjadi pada time frame daily akan lebih akurat dibandingkan dengan yang terjadi pada time frame 30 menit (M30).
@ Ardi Yanto:
Sinyal untuk entry biasanya diamati dari price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika terkonfirmasi berarti sinyal tsb valid dan bisa entry. Sebaliknya jika tidak terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka jangan entry dulu, tunggu sampai terkonfirmasi.
Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, doji, hammer, shooting star, dsb. Bisa juga double candle seperti bullish / bearish engulfing, double top, double bottom, dsb. Bisa tripe candle seperti morning star dan evening star. Bisa juga multi candle yaitu pola-pola pada chart seperti head and shoulders.
Misal terjadi bullish engulfing candle dan indikator trend misal titik parabolic SAR berada di bawah candle, maka sinyal bullish terkonfirmasi dan trader bisa entry buy.
Untuk penjelasan mengenai entry berdasarkan price action, silahkan baca: Trading Dengan Metode Price Action
@Sofy Amalia:
Tentu saja bisa bu. Ada dua cara untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Cara pertama dan yang paling sering digunakan adalah dengan melihat perpotongan antara Histogram MACD dengan level MACD Line.
Overbought terjadi saat Histogram MACD berhasil Cross level MACD Line dari bawah ke atas. Sedangkan Oversold terjadi saat Histogram MACD Cross level MACD Line dari atas ke bawah (lihat gambarpada bagian yang dilingkari di atas)
Cara kedua adalah menarik garis secara manual pada Histogram MACD dengan menghubungkan level-level tempat terjadi pembalikan di Histogram MACD. Penarikannya sama seperti ketika ibu menarik garis Support dan Resistance pada chart.
Overbought terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian atas garis Resistance yang ditarik. Sedangkan kondisi Oversold terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian bawah garis Support yang ditarik.
Fungsi overbought dan oversold dalam trading?
Time frame apa yang akurat untuk menentukan overbought dan oversold?
Min, kalau MACD termasuk jenis Oscillator, bagaimana caranya ya kita melihat overbought dan oversoldnya?
bagaimana cara memahami signal agar tidak salah memasang open posisi?
Adakah biaya yang dikeluarkan saat open posisi?
Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda? Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?
@Patrick: Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?
Berbeda, dari dasar perhitungan kedua indikator ini saja berbeda.
Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?
Saya menyarankan stochastic daripada RSI. Alasannya karena secara default stochastic lebih sensitif daripada RSI.
Pada time frame rendah, sensitifitas sangat diperlukan karena perubahan harga lebih cepat.
Untuk menentukan overbought atau oversold, baiknya menggunakan time frame mana ya kak? Terima kasih
@Endah: Boleh di semua time frame, namun sebaiknya gunakan sesuai gaya trading Anda.
Misalnya Anda seorang daytrading (intraday trader), Anda bisa menentukan overbought dan oversold pada time frame H4 atau H1.
Pak, apakah overbought dalam saham itu sama dengan overvalued?
@ Nana:
Pada perdagangan saham, istilah overbought bisa diartikan secara fundamental atau secara teknikal. Secara fundamental, sebuah saham dianggap overbought ketika price-earnings ratio (P/E ratio)-nya melebihi indeks relevan atau lebih tinggi dibanding rata-rata sektornya. Investor cenderung menganggap saham ini overvalued dan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian.
Secara teknikal, keadaan overbought dan oversold terjadi ketika pergerakan harga sedang sideways atau ranging. Ketika pergerakan harga sedang bergerak trending baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku.
Secara teknikal, keadaan overbought bukan berarti harga saham tersebut telah overvalued, tetapi secara sentimen pasar telah jenuh beli. Hal ini bisa terjadi ketika volume beli sudah cukup banyak sehingga minat beli semakin kecil hingga harga saham sulit untuk naik lebih tinggi lagi. Di level tersebut, harga saham itu dinamakan dengan overbought atau jenuh beli. Overbought dan oversold bisa diamati dari indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.