USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 12 jam lalu, #Emas Fundamental   |   EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Pahit Tapi Nyata: Ini 5 Fakta Tersembunyi Exchange Kripto

Intan 8 Aug 2022
Dibaca Normal 5 Menit
kripto > exchange >   #exchange-kripto
Bicara soal kripto jangan hanya terfokus soal potensi cuannya saja. Perhatikan juga fakta exchange kripto yang patut diwaspadai.

Seaman apapun suatu exchanger kripto, risiko hack bukanlah isapan jempol belaka. Sebagian besar kasus pencurian koin di wallet bukan terjadi karena teknologi blockchain itu sendiri, melainkan kelemahan-kelemahan sekuritas atau loophole yang terdapat pada aplikasi exchange kripto.

Sebagai pengguna, kalian harus menyadari dan mendeteksi kelemahan-kelemahan tersebut sebelum aset kripto terkena masalah. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menyadari 5 fakta exchange kripto yang cenderung disembunyikan. Apa sajakah itu?

fakta exchange kripto

 

1. Penyimpanan Cold Wallet Tak Menjamin Keamanan Aset

Katanya, aset kripto pasti aman kalau disimpan di Cold Storage. Tapi pada kenyataannya, hacker bahkan tak perlu menyentuh dompet kalian untuk mencuri koin. Justru, mereka mencari lubang keamanan pada tiap transaksi di exchange kripto untuk memindahtangankan sejumlah koin.

Transaksi data tersebut tidak hanya terbatas pada jual beli koin saja, tapi juga transmisi data yang terekspos ketika pengguna mendepositkan atau menarik dana dari dompet. Di situlah hacker memanfaatkan kelemahan sekuritas exchange kripto untuk memindahkan dana atau koin dari tujuan awal ke tujuan baru.

Itulah pentingnya bagi pengguna untuk meneliti rekam jejak cybersecurity suatu exchange sebelum menginvestasikan sejumlah dana. Periksa laporan audit sekuritas atau bug report dari aplikasi secara mendalam, atau cari keberadaan laporan tersebut di website resmi exchange.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Modus Pencurian Bitcoin

 

2. Lokasi Exchange Kripto Sulit Untuk Dilacak

Lokasi fisik adalah salah satu faktor penting untuk menentukan legalitas dan kekuatan cybersecurity suatu exchange. Sayangnya, regulasi mengenai lokasi fisik masih cenderung longgar dan kebijakan satu negara bisa sangat berbeda dengan negara lain.

Sekalipun lokasi fisik kantor utama exchange telah disebutkan, sangat sulit untuk memastikan di mana saja geolokasi server mereka karena kecepatan transaksi lintas negara.

Baca juga: 5 Exchange Kripto Terbesar di Indonesia

Secara teknis, geolokasi server cukup menentukan kualitas keamanan aplikasi exchange. Misalnya saja, cybersecurity dari server farm sekelas AWS (Amazon Web Service), Google Cloud, atau Microsoft Azure tentu saja cukup memadai. Namun jika server yang digunakan hanya suatu unit cloud computer sekelas private (non-enterprise), maka keamanannya perlu dipertanyakan.

Sayangnya, tidak semua exchanger secara transparan membeberkan data-data di mana saja geolokasi server yang mereka gunakan; entah karena kesengajaan atau keterbatasan komunikasi antar divisi pada exchanger tersebut.

 

3. Fitur 2FA Tidak Menjamin Keamanan Akun

Keamanan dua lapis (two factor authorisation) atau 2FA tidak dapat 100% menghentikan pencurian koin kripto. Fakta di lapangan membuktikan bahwa hacker sama sekali tak perlu menjebol lapisan 2FA karena sebenarnya kelemahan sistem muncul dari sisi klien dan sisi pengembang aplikasi.

Pada sisi klien, hacker masih dapat menyelinap masuk dengan cara mengeksekusi XSS (cross server scripting), lalu mengganti alamat penarikan dana di dalam susunan kode HTML tanpa mengirim sinyal kebocoran sekuritas akun. Hal ini karena proses penarikan dianggap sebagai transaksi biasa.

Baca Juga: Awas, Ini 5 Cara Hacker Mencuri Uang Kripto

Lebih berbahaya lagi jika hacker telah menyerang dari sisi pengembang aplikasi. Dalam kondisi ini, hacker bahkan dapat langsung mengakses akun pengguna sah tanpa melalui proses pengecekan 2FA.

Secara teori, 2FA memang memperkuat perlindungan akun dengan menambahkan lapisan otorisasi, tapi hal tersebut tak sekaligus menjamin keamanan aplikasi dari client-side ataupun server-side.

 

4. Decentralized Exchange (DEX) Rentan Jadi Sasaran Hacker

Decentralized Exchange dibangun berdasarkan premis kecepatan dan kemudahan transaksi mata uang kripto tanpa intervensi dari pihak ketiga. Karena itu, DEX tidak membutuhkan lembaga kliring, otorisasi, atau regulator untuk beroperasi. Namun secanggih apapun DEX, bukan berarti mereka kebal terhadap serangan hacker.

Baca Juga: Menelisik Decentralized Exchange (DEX) dan Cara Kerjanya

Salah satu alasan kenapa DEX masih rentan serangan cyber adalah fakta bahwa setiap pengguna membutuhkan suatu aplikasi front-end untuk mengakses wallet dan melakukan berbagai aktivitas transaksional lainnya. Masalahnya, aplikasi front-end tersebut adalah titik terlemah dari jaringan keamanan kriptografi.

Hacker dapat melancarkan serangan dengan cara menginjeksi kode invasif dalam struktur HTML (XSS) front-end aplikasi tanpa sepengetahuan pengguna. Selama proses invasif tersebut, hacker dapat mengubah alamat tujuan transaksi dari satu dompet ke dompet lainnya. Sementara itu, sistem tidak dapat mendeteksi serangan karena menganggap aktivitas tadi adalah transaksi umum. 

Untuk menghindari aplikasi exchange yang rentan serangan, kalian harus secara teliti mengecek laporan audit keamanan atau whitepaper yang menjelaskan secara detail fitur-fitur cybersecurity apa saja yang dapat menjamin keamanan wallet serta dana yang tersimpan.

 

5. User Masih Buta Teknologi dan Infrastruktur Exchange

Masih banyak nasabah exchange hanya sekedar menggunakan aplikasi sebatas sebagai alat transaksi saja tanpa mengetahui latar belakang atau infrastruktur teknologi exchange.

Padahal, langkah tersebut cukup penting untuk dicermati karena exchange kripto bukanlah aplikasi ajaib yang dapat memindahkan koin dari satu wallet ke wallet lain tanpa dukungan infrastruktur yang sangat kompleks (meliputi jaringan server, cybersecurity, smart contract, dsb.)

Karena itu, exchange yang memiliki standar layanan baik akan melampirkan halaman khusus untuk menjelaskan dengan siapa saja mereka berpartner, teknologi atau API yang mereka gunakan untuk proses development dan maintenance, dan sebagainya.

 

Demikianlah fakta exchange kripto yang perlu kalian waspadai. Berhati-hatilah jika exchange kurang transparan atau belum mengantongi lisensi, karena banyak sekali risiko kerugian jika mendaftar di exchange yang tidak berizin.

Terkait Lainnya
 
USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 12 jam lalu, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 12 jam lalu, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 12 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 18 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Crypto staking adalah proses menyimpan dana dalam jumlah tertentu di dompet digital untuk mendukung validasi transaksi blockchain berbasis PoS.

Di tahun 2022, ada 19 koin yang menarik untuk di-staking, antara lain:

1. BitDAO (BIT)
2. Tether (USDT)
3. Ethereum 2.0 (ETH)
4. USD Coin (USDC)
5. Terra (LUNA)
6. Polkadot (DOT)
7. Tezos (XTZ)
8. Polygon (MATIC)
9. Binance (BNB)
10. Hydra (HYDRA)
11. Algorand (ALGO)
12. PancakeSwap (CAKE)
13. Solana (SOL)
14. Avalanche (AVAX)
15. ApeSwap Finance (BANANA)
16. SushiSwap (SUSHI)
17. Chronicle (XNL)
18. Cardano (ADA)
19. Akash (AKT)

selain daftar di atas, beberapa exchange kripto teregulasi Bappebti juga mulai memperkenalkan koin-koin yang bisa distaking. Contohnya saja, Tokocrypto (TKO) dan Triv.

 Hilman Ramini |  18 Aug 2022
Halaman: Yield Farming Vs Staking Mana Yang Lebih Menguntungkan

beda dong bro, kalo Binance kan exchanger internasional, itupun masih belum dapet regulasi dari Bappebti. Kalau dari segi kelengkapnya, emang di Binance pilihan koin kriptonya jauh lebih banyak dibanding di Rekeningku.

Tapi dari pengalaman sendiri sih, mending pilih exchanger lokal aja, soalnya jelas yah biasanya biaya fee untuk ini itu lebih rendah, lebih gampang terkoneksi ke bank-bank lokal indonesia gitu.

Lagian kalo misalnya ada aliran dana macet transfer ke bank lokal dari Binance, jadi risiko bro sendiri, belum ada payung hukumnya, soalnya kan emang Binance benernya "ga boleh" beroperasi di Indonesia.

Buat referensi tambahan, bisa baca juga artikel ini: 5 Exchange Kripto Termurah yang Diregulasi Bappebti

 Kalim |  29 Aug 2022
Halaman: Cara Beli Dan Simpan Aset Kripto Di Wallet Rekeningku

Untuk transaksi dan investasi, sebenarnya sederhana saja. Langkah pertama adalah cek regulasi dan perijinan yang dimiliki oleh aplikasi kripto tersebut.

Di Indonesia, badan yang meregulasi jual beli kripto adalah Bappebti, sementara investasi aset diatur oleh OJK. Anda juga bisa membaca di artikel:

Exchange dan aplikasi kripto yang bagus tentu memiliki transparansi data, informasi yang mudah diakses, serta memberikan persetujuan pengguna lengkap. Jangan malas untuk membaca setiap syarat dan ketentuan mulai dari cara deposit, withdraw, serta pengungkapan risiko.

Perlu dicatat juga, semua prinsip investasi adalah jangan menaruh dana yang kerugiannya tidak bisa Anda tanggung. Jadi sebaiknya dimulai dari angka yang kecil terlebih dahulu, kalau sudah nyaman, bisa ditingkatnya jumlah transaksi dan investasinya.

 Ananta |  31 Aug 2022
Halaman: Pahit Tapi Nyata Ini Fakta Tersembunyi Exchange Kripto

Berarti bisa dibilang kalau exchange kripto itu brokernya kripto ya? Soalnya dari yang anda berikan informasinya benar-benar mirip dengan broker Forex. Untuk perbedaannya apa ya kalau memang ada, soalnya broker Forex saat ini juga ada sediain perdagangan kripto. Kalau misalnya saya lebih fokus ke kripto lebih memudahkan mana ya antara broker dan exchange kripto?

 Kaito W |  7 Nov 2022
Halaman: Pahit Tapi Nyata Ini Fakta Tersembunyi Exchange Kripto

Sebenarnya bisa dibilang broker Forex masuk ke kripto juga. Jadi awalnya hanya berfokus di Forex dan kemudian merambah ke kripto. Secara taking profit juga kurang lebih sama, bisa saat position buy/long maupun sell/short. Dan pastinya aturan broker dan instrumen yang diterapkan sesuai dengan regulasi yang ada jadi menurut saya kalau untuk trading ya gpp sih makai broker forex aman-aman saja.

Tapi saya rasa kalau lebih fokus ke kripto rasanya lebih tepat pakai exchange kripto saja.

 Andri |  12 Nov 2022
Halaman: Pahit Tapi Nyata Ini Fakta Tersembunyi Exchange Kripto

iya, dulu awal saya liat sekilas kayak cuma perbedaan istilah aja. Tapi sekarang saya tau kalau perbedaan mendasar terletak di teknologinya. Kalau broker forex, kita bisa cek siapa Liqudity providernya, leveragenya lebih besar, terus juga untuk broker-broker forex Indonesia banyak marketing offline. Marketing offline ini bahkan ada sertifikat Wakil Pialang Berjangkanya (WPB).

Kalau exchanger kripto, full online dan gaada informasi soal liquidity provider karena teknologinya terdesentralisasi. Kita cuma bisa tahu teknologi siapa yang dipakai, kayak misalnya yang paling terkenal Binance Cloud. Pendek kata, investasi kripto ini memang target pasarnya lebih ke generasi muda yang sudah melek teknologi.

Kalau cuma fokus ke kripto, lebih baik pakai exchanger yang menyediakan fitur trading lengkap saja. Ada beberapa exchanger yang udah dilengkapi dengan aplikasi trading, program edukasi, chartnya juga bisa disetting untuk pasang indikator. Contohnya seperti Indodax, Luno, Pintu, dsb.

Sumber: 7 Exchange Kripto Berbasis Android untuk Trader Indonesia

 Anyaaaa |  24 Nov 2022
Halaman: Pahit Tapi Nyata Ini Fakta Tersembunyi Exchange Kripto

Broker Forex


Komentar[5]    
  Linda   |   8 Aug 2022

Lalu bagaimana caranya biar bisa transaksi dan investasi kripto secara aman? Jadi takut gue.

  Ananta   |   31 Aug 2022

Untuk transaksi dan investasi, sebenarnya sederhana saja. Langkah pertama adalah cek regulasi dan perijinan yang dimiliki oleh aplikasi kripto tersebut.

Di Indonesia, badan yang meregulasi jual beli kripto adalah Bappebti, sementara investasi aset diatur oleh OJK. Anda juga bisa membaca di artikel:

Exchange dan aplikasi kripto yang bagus tentu memiliki transparansi data, informasi yang mudah diakses, serta memberikan persetujuan pengguna lengkap. Jangan malas untuk membaca setiap syarat dan ketentuan mulai dari cara deposit, withdraw, serta pengungkapan risiko.

Perlu dicatat juga, semua prinsip investasi adalah jangan menaruh dana yang kerugiannya tidak bisa Anda tanggung. Jadi sebaiknya dimulai dari angka yang kecil terlebih dahulu, kalau sudah nyaman, bisa ditingkatnya jumlah transaksi dan investasinya.

  Kaito W   |   7 Nov 2022

Berarti bisa dibilang kalau exchange kripto itu brokernya kripto ya? Soalnya dari yang anda berikan informasinya benar-benar mirip dengan broker Forex. Untuk perbedaannya apa ya kalau memang ada, soalnya broker Forex saat ini juga ada sediain perdagangan kripto. Kalau misalnya saya lebih fokus ke kripto lebih memudahkan mana ya antara broker dan exchange kripto?

  Andri   |   12 Nov 2022

Sebenarnya bisa dibilang broker Forex masuk ke kripto juga. Jadi awalnya hanya berfokus di Forex dan kemudian merambah ke kripto. Secara taking profit juga kurang lebih sama, bisa saat position buy/long maupun sell/short. Dan pastinya aturan broker dan instrumen yang diterapkan sesuai dengan regulasi yang ada jadi menurut saya kalau untuk trading ya gpp sih makai broker forex aman-aman saja.

Tapi saya rasa kalau lebih fokus ke kripto rasanya lebih tepat pakai exchange kripto saja.

  Anyaaaa   |   24 Nov 2022

iya, dulu awal saya liat sekilas kayak cuma perbedaan istilah aja. Tapi sekarang saya tau kalau perbedaan mendasar terletak di teknologinya. Kalau broker forex, kita bisa cek siapa Liqudity providernya, leveragenya lebih besar, terus juga untuk broker-broker forex Indonesia banyak marketing offline. Marketing offline ini bahkan ada sertifikat Wakil Pialang Berjangkanya (WPB).

Kalau exchanger kripto, full online dan gaada informasi soal liquidity provider karena teknologinya terdesentralisasi. Kita cuma bisa tahu teknologi siapa yang dipakai, kayak misalnya yang paling terkenal Binance Cloud. Pendek kata, investasi kripto ini memang target pasarnya lebih ke generasi muda yang sudah melek teknologi.

Kalau cuma fokus ke kripto, lebih baik pakai exchanger yang menyediakan fitur trading lengkap saja. Ada beberapa exchanger yang udah dilengkapi dengan aplikasi trading, program edukasi, chartnya juga bisa disetting untuk pasang indikator. Contohnya seperti Indodax, Luno, Pintu, dsb.

Sumber: 7 Exchange Kripto Berbasis Android untuk Trader Indonesia