Empat ciri-ciri penipuan forex ini perlu diwaspadai agar Anda terhindar dari kerugian fatal.
Saat baru berkenalan dengan dunia trading forex, Anda boleh jadi akan sering mendengar komentar sinis seperti bahwa forex itu penipuan, atau banyak orang telah tertipu oleh forex. Setelah mendengar tuduhan semacam itu, tak sedikit trader pemula yang kemudan batal investasi. Padahal, meski banyak terjadi penipuan forex, tetapi trading dan bisnis forex merupakan usaha legal yang benar-benar telah mensukseskan banyak orang.
Sebagaimana lazim terjadi dalam bisnis apa saja, ada oknum yang ingin mengambil keuntungan secara tidak benar dengan mengatasnamakan "forex". Padahal, apa yang mereka tawarkan itu bisa jadi bukan benar-benar bisnis forex yang legitimate. Jadi, solusi yang lebih tepat dalam menanggapi menjamurnya penipuan forex bukanlah dengan menjauhi bisnis forex itu sendiri, melainkan dengan mengetahui apa saja ciri-ciri penipuan forex agar dapat menghindarinya.
Untuk membantu Anda mengidentifikasinya, kami telah mengompilasikan empat (4) ciri-ciri penipuan forex yang perlu diwaspadai oleh siapa saja. Simak di bawah ini.
1. Penawaran Trading Forex dengan Keuntungan Tetap Bebas Risiko
Setiap trader forex harus memahami bahwa trading forex itu termasuk investasi berisiko paling tinggi. Anda tak mungkin mendapatkan keuntungan apapun dalam bisnis ini tanpa pernah mengalami kerugian sama sekali. Demikian pula, tak seorang pun bisa menjamin kalau Anda bakal untung 25%, 30%, 50%, atau berapapun jumlahnya secara terus menerus setiap bulan. Apabila ada orang yang menawarkan investasi dalam forex dengan potensi keuntungan tetap semacam itu, maka bisa dipastikan: itu merupakan modus penipuan money game belaka.
Agar bisa sukses dalam trading forex, Anda perlu mempelajari berbagai seluk-beluk terkait analisis pasar serta teknis trading forex online. Anda tak mungkin meraup keuntungan besar-besaran hanya dengan transfer dana lalu ongkang-ongkang kaki saja. Walaupun seandainya Anda memercayakan dana untuk di-trading-kan oleh orang lain, Anda tetap harus memahami teknisnya dan strategi apa yang digunakan, agar dapat mengukur potensi risiko versus profitabilitasnya secara akurat. Tanpa pengetahuan tersebut, Anda pasti akan terjebak dalam salah satu modus penipuan forex.
2. Penampilan Tidak Profesional
Bisnis keuangan merupakan salah satu bidang usaha paling menguntungkan di dunia, baik itu terkait aset saham, obligasi, reksa dana, maupun forex. Karenanya, tuntutan profesionalitas dalam bisnis ini amat tinggi, baik secara online maupun offline. Dengan demikian, jika Anda menemukan ada orang yang menawarkan investasi dalam forex tapi situsnya kacau balau dengan URL mirip blog biasa, info tidak akurat, dan banyak halaman kosong melompong, maka penawarannya itu kemungkinan termasuk penipuan forex. Begitu pula, apabila penawaran disampaikan secara offline, pastikan penampilan orangnya necis dan tidak kucel.
3. Tak Ada Perijinan Dari Lembaga Regulator Resmi
Anda harus tahu bahwa semua broker forex harus memiliki perijinan atau lisensi dari lembaga regulator resmi, misalnya Bappebti Indonesia, FCA Inggris, ASIC Australia, NFA/CFTC Amerika Serikat, dan lain sebagainya. Perijinan ini bersifat wajib dan Anda sebaiknya hanya berhubungan dengan broker forex yang memiliki lisensi lengkap saja.
Tanpa ijin yang layak, maka dana Anda yang tersimpan pada broker tersebut tidak akan dijamin keamanannya. Eksistensi broker itu saja belum tentu valid, baik perusahaannya maupun alamatnya. Lebih dari itu. Broker yang tak teregulasi maka bonafiditas operasionalnya tak bisa dikonfirmasi oleh pihak manapun. Apabila mereka sampai menggondol uang Anda, maka Anda tak akan bisa menuntut mereka kepada pengadilan manapun, karena entitasnya tidak jelas.
Penting sekali untuk diperhatikan juga: Jangan lengah saat mendengar klaim "kami sedang memproses perijinannya dengan regulator XXX". Mereka belum tentu lolos dalam proses tersebut. Status mereka tetap tak teregulasi selama perijinan belum diperoleh.
4. Rekam Jejak dan Reputasi Tak Jelas
Pihak yang menawarkan bisnis forex kepada Anda harus memiliki reputasi yang baik di mata kliennya, atau minimal memiliki rekam jejak cukup panjang. Dalam trading forex, kedua hal ini dapat dipantau secara online. Caranya:
- Googling dengan keyword nama pihak yang menawarkan bisnis forex kepada Anda tersebut. Pihak yang benar-benar bonafid tentu akan memiliki ulasan positif, atau setidaknya tak mendapatkan testimoni buruk.
- Periksalah forum-forum diskusi online yang sering dikunjungi trader, lalu tanyakan mengenai bonafiditas pihak yang menawarkan bisnis forex tersebut. Apabila sebelumnya ada member forum yang pernah berhubungan dengannya, maka tentu Anda akan memperoleh konfirmasi.
Kedua tips di atas dapat dimanfaatkan untuk memeriksa kredibilitas broker forex, lembaga edukasi forex, atau perusahaan serupa. Namun, bagaimana jika ada trader profesional yang menawarkan untuk men-trading-kan dana Anda, atau menjual robot trading bagi Anda? Mudah saja. Pastikan bahwa sang trader profesional itu memiliki rekam jejak live (bukan sekedar image berformat .jpg, .png, atau sejenisnya).
Rekam jejak live ini umumnya bisa dilihat dari situs FXBlue, MyFXBook, atau ForexFactory.com. Tanyakan langsung, "Punya MyFXBook tidak?". Di sana, Anda bisa melihat apakah ia benar-benar trading forex, sejak kapan ia trading, dan bagaimana profitabilitasnya. Jika Anda cukup jeli menelitinya, berbagai info seperti strategi trading apa yang digunakan pun bisa diketahui.