Masing-masing exchange di Indonesia memiliki biaya beli crypto yang berbeda-beda. Bursa manakah yang menawarkan harga terbaik?
Banyak yang berpikir bahwa untuk trading crypto, trader hanya butuh merogoh kocek untuk membeli koin yang diinginkan saja. Padahal, ada banyak biaya-biaya yang dikenakan oleh exchange kripto Indonesia kepada para penggunanya. Salah satu diantaranya adalah biaya beli crypto. Biaya ini merupakan fee yang dikenakan kepada trader saat membeli sejumlah cryptocurrency dari exchange. Biaya beli crypto ini berbeda tergantung kebijakan masing-masing exchange.
Biaya beli crypto umumnya tidak terlalu tinggi. Tetapi, kebanyakan trader pemula kurang perhatian dengan hal-hal seperti ini. Tak jarang trader bingung karena biaya yang harus dikeluarkan saat beli crypto tiba-tiba saja lebih besar dari perkiraan. Untuk mencegah hal tersebut, tak ada salahnya mencari tahu serba-serbi biaya trading crypto terlebih dahulu.
Exchange Dengan Biaya Beli Crypto Terbaik
Memilih exchange Indonesia dengan biaya beli terbaik bisa menjadi pilihan yang menarik untuk mengurangi kerugian dari fee trading. Beberapa bursa kripto berikut ini menawarkan biaya beli yang rendah dan sudah diregulasi oleh Bappebti. Selain perbandingan biaya transaksi, ada pula penjelasan mengenai biaya deposit dan penarikan yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan.
1. Indodax
Indodax merupakan bursa kripto pertama di Indonesia yang saat ini memiliki lebih dari 5 juta member terverifikasi. Exchange Indodax tersedia di berbagai platform termasuk mobile dan website. Exchange yang berada di bawah naungan PT. Indodax Nasional Indonesia ini sudah resmi terdaftar di Bappebti (Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) sebagai calon pedagang fisik aset kripto dengan nomor 331/BAPPEBTI.4/04/202.
Biaya beli crypto dengan rupiah di Indodax hanya dikenakan 0.3%. Ini merupakan biaya taker yang berarti trader melakukan kegiatan jual beli pada harga yang tersedia saat itu. Sedangkan untuk biaya penarikan di Indodax dikenakan 0.5% dengan biaya minimal Rp25,000. Biaya deposit di Indodax gratis, tetapi perlu diingat bahwa ada biaya 1% jika transaksi dilakukan lewat virtual account.
2. Tokocrypto
Tokocrypto merupakan exchange Indonesia yang berdiri sejak bulan Juni 2017. Penyedia jasa jual beli kripto ini terintegrasi dengan Binance, salah satu exchange terbesar di dunia saat ini. Aplikasi Tokocrypto bisa diunduh secara gratis melalui PlayStore dan App Store. Tokocrypto berada di bawah naungan PT. Crypto Indonesia Berkat dan resmi terdaftar di Bappebti sebagai calon pedagang fisik aset kripto dengan nomor 001/BAPPEBTI/CP-AK/11/2019.
Biaya beli crypto di Tokocrypto tergolong cukup rendah, yakni hanya 0.01% untuk pembelian aset digital dengan rupiah. Tak hanya itu saja, biaya penarikan di bursa ini juga cukup rendah, hanya Rp5,500. Biaya tersebut merupakan harga flat atau tidak berubah. Selain itu, Tokocrypto tidak memiliki biaya deposit sama sekali. Karena biaya yang cukup rendah ini, Tokocrypto sering kali dianggap cocok untuk para trader pemula.
Baca juga: Tokocrypto, Exchange Lokal Dengan Fitur Marketplace NFT
3. Triv
Triv merupakan salah satu exchange crypto yang memiliki spread terendah di Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem Triv selalu memantau pasar dan rajin melakukan penyesuaian harga secara real-time. Tak hanya itu, seluruh depost serta penarikan dana di Triv dapat diproses secara instan ke berbagai bank dan e-wallet. Karena itulah exchange ini dianggap cocok untuk trader yang membutuhkan transaksi cepat.
Biaya beli crypto di Triv, khususnya untuk Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Ripple adalah 0.1% dari nominal pembelian dengan minimal transaksi sebesar Rp5,000. Biaya ini sama untuk maker maupun taker. Selain itu, Triv juga memiliki biaya minimal deposit yang cukup rendah, yakni sebesar Rp25,000 saja. Sedangkan untuk penarikan dana dari wallet rupiah Triv akan dikenakan biaya 0.4% dengan kisaran minimal Rp15,000. Tetapi, transaksi sesama member Triv tidak akan dikenakan biaya kirim sama sekali.
Baca juga: Triv, Platform Jual Beli Aset Digital dan Uang Virtual
4. Luno
Luno adalah exchange mancanegara yang berekspansi di Indonesia. Pada tanggal 31 Maret 2020, Luno telah resmi terdaftar di Bappebti dengan nomor 007/BAPPEBTI/CP-AK/03/2020. Saat ini, exchange crypto Luno telah dikenal sebagai salah satu penyedia jasa trading cryptocurrency terbaik di Tanah Air. Exchange ini juga memiliki biaya beli crypto yang cukup rendah, yakni sebesar 1.1% saja. Biaya ini sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 0.11% untuk transaksi beli.
Baca juga: Luno, Platform Trading Kripto Anti Peretasan
5. Rekeningku
Rekeningku merupakan salah satu exchange crypto terpopuler di Indonesia. Bursa yang dimiliki oleh PT Rekeningku Dotcom Indonesia ini sudah resmi terdaftar di Bappebti pada tanggal 30 Maret 2022 lalu dengan nomor 006/BAPPEBTI/CP-AK/03/2020. Tentunya, bursa ini menawarkan biaya beli crypto yang cukup terjangkau untuk trader pemula. Setiap pembelian aset digital dengan rupiah, trader hanya dikenakan biaya sebesar 0.1%.
Tak hanya itu, biaya trading lainnya di Rekeningku masih cukup terjangkau. Pertama, biaya penarikan di exchange kripto lokal ini hanya sebesar 0.75% dari jumlah penarikan dengan biaya minimal Rp15,000. Sedangkan untuk deposit, trader tidak akan di tarik biaya apapun selama transaksi dilakukan dengan transfer bank. Untuk transaksi melalui akun virtual akan dikenakan biaya Rp1,000 flat dan 1.65% dari jumlah deposit.
Baca juga: Rekeningku, Investasi Aset Digital Dengan Program Cashback
6. Digitalexchange
Selain bursa-bursa kripto yang telah disebutkan di atas, Digitalexchange juga layak dipertimbangkan karena memiliki biaya beli crypto yang rendah. Apalagi, bursa ini sudah mengantongi izin dari Bappebti. Perlu diingat bahwa semua transaksi di Digitalexchange akan dikenakan biaya, termasuk biaya beli crypto. Tetapi, biaya ini tak terlalu tinggi, yakni sebesar 0.15% hingga 0.3% saja. Tidak ada biaya deposit di exchange kripto ini, tetapi ada biaya penarikan dana sebesar Rp10,000 flat.
Baca juga: Digitalexchange.id, Platform Kripto Resmi dengan Fitur Arbitrage
7. Bitocto
Bitocto memiliki kebijakan yang sedikit berbeda dari kebanyakan exchange kripto lainnya di Tanah Air. Pasalnya, exchange Bitocto menggunakan sistem tier untuk mengatur biaya beli crypto mereka. Semakin banyak trading yang dilakukan, semakin rendah biaya beli yang dikenakan kepada trader. Biaya ini bersifat flat dan permanen. Contohnya, jika total transaksi trader masih di bawah Rp150,000,000, maka akan dikenakan biaya 0.2%. Namun apabila transaksi crypto yang dilakukan sudah mencapai lebih dari Rp150,000,000, maka biayanya akan disesuaikan dari kisaran 0.19% hingga 0.14%.
Baca juga: Ulasan Bitocto, Platform Investasi Crypto Menggunakan Rupiah
Teliti Sebelum Memilih Exchange
Tak sedikit trader yang terkejut karena biaya trading yang jauh melebihi perkiraan. Hal ini karena mereka sering tak mempertimbangkan biaya-biaya 'tersembunyi' yang menyertai kegiatan trading, padahal informasinya sudah tersedia di website exchange masing-masing. Beberapa biaya yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah biaya beli crypto, begitu juga dengan biaya saat melakukan deposit ataupun withdrawal.
Karena masing-masing exchange crypto memiliki biaya yang berbeda satu dengan lainnya, tak ada salahnya melakukan perbandingan secara mendalam agar tidak keliru mendaftar di exchange yang mahal. Pastikan biaya trading yang ditawarkan oleh exchange pilihan sesuai dengan kemampuan. Jika masih belum cocok, tak ada salahnya kembali mencari bursa yang sesuai dengan batasan dana.
Saat ini sudah ada sejumlah exchange crypto di Indonesia yang menawarkan biaya terjangkau. Tetapi, menilai bursa terbaik tentu tak bisa dipandang dari satu sisi biaya saja. Agar lebih menyeluruh, Anda bisa belajar bagaimana cara memilih bursa terbaik untuk trading cryptocurrency.