Mulai dari aspek likuiditas hingga customer service, berikut perbandingan antara Indodax vs Pintu sebagai bahan referensi Anda.
Saat ini, aset mata uang kripto memang sedang digemari oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu instrumen investasi paling kekinian. Namun, selain mempelajari strategi investasi maupun trading, platform jual beli atau exchange perlu menjadi aspek yang juga harus diperhatikan ketika mulai terjun ke dalam dunia kripto.
Setelah membahas perbandingan antara Indodax vs Tokocrypto beberapa waktu lalu, kali ini saya akan membahas dua platform jual beli mata uang kripto yang tak kalah populer juga di Indonesia, yaitu Indodax vs Pintu. Kedua exchange ini hadir sebagai pelengkap investasi masa kini, dengan keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Sama-sama telah mendapat ijin resmi beroperasi dari Bappebti, tentu membuat kedua platform ini tidak perlu diragukan lagi soal keamanannya. Namun, cukupkah hanya sampai di situ? Lalu bagaimana perbandingan keduanya? Dan manakah yang lebih baik? Simak ulasan lengkapnya agar Anda memiliki referensi yang jelas sebelum memilih salah satu exchange tersebut. Cekidot!
DI
|
Daftar Isi |
Perbandingan 7 Aspek Indodax Vs Pintu
Sebagai platform lokal jual beli kripto pertama di Indonesia, Indodax termasuk exchange terpopuler hingga sekarang. Namun, kepopuleran tersebut tentu tetap membuka ruang kesempatan bagi platform exchange lokal lainnya untuk bisa bersaing sehat, salah satunya adalah Pintu.
Didirikan pada tahun 2019 oleh Jeth Soetoyo, platform exchange Pintu dirilis ke masyarakat langsung dalam bentuk aplikasi berbasis gawai atau smartphone. Hal ini dianggap sebagai bentuk kematangan dan kejelian Pintu, dalam melihat peluang bisnis kripto yang mengutamakan kemudahan transaksi.
Namun, tentu bukan hanya Pintu saja yang memiliki kemudahan transaksi melalui smartphone saat ini. Sebab, fitur jual beli kripto dalam genggaman juga lebih dulu diaplikasikan oleh Indodax sejak tahun 2014 silam. Nah, dengan sama-sama memiliki fitur jual beli via aplikasi, maka kedua exchange ini bisa dibuat perbandingannya secara adil. Berikut perbandingan antara Indodax vs Pintu dilihat dari beberapa aspek.
1. Likuiditas dan Volume Perdagangan
Aspek yang paling utama dalam kemampuan trading suatu platform exchange adalah soal likuiditas dan volume perdagangannya. Perlu diketahui bahwa semakin besar volume perdagangan dalam suatu platform, maka makin tinggi pula tingkat likuiditas exchange tersebut. Dengan tingkat likuiditas yang tinggi, kemampuan exchange dalam mengeksekusi transaksi penggunanya pun juga akan lancar.
Berdasarkan data yang terhimpun di situs coinmarketcap.com, volume perdagangan Indodax vs Pintu adalah sebagai berikut:
- Indodax yang didominasi dengan perdagangan pair IDR, memiliki volume perdagangan sebesar Rp264,347,845,114.66 (760 BTC) per 24 jam saat penulisan ini dikerjakan.
- Sedangkan untuk Pintu, sayangnya data volume perdagangannya belum tersedia dan tercatat di sumber manapun.
Dengan demikian, maka bisa dikatakan bahwa salah satu kelebihan Indodax adalah dalam hal likuiditas dengan data volume perdagangan yang telah tersedia dan tercatat di salah satu situs rujukan analisa kripto terbesar di dunia. Jadi, Indodax vs Pintu dalam aspek likuiditas dan volume perdagangan, diungguli secara mutlak oleh Indodax.
2. Tampilan UI
Seperti yang telah dituliskan di atas, bahwa kedua perusahaan ini telah menyediakan aplikasi yang dibuat secara khusus untuk memudahkan para investor dan trader, mulai dari chart, orderbook, indikator, dan sebagainya. Meski cukup sama dengan warna biru dan putih, namun tampilan UI kedua exchange ini tetap memiliki keunikan masing-masing. Inilah perbandingan tampilan UI Indodax vs Pintu:
- Sama seperti ulasan sebelumnya, bahwa tampilan harga pada Indodax terlihat agak terlambat dan kurang responsif, hal ini tentu bisa mempengaruhi kelancaran strategi trading pengguna limit order. Meski demikian, tampilannya yang sederhana telah dilengkapi dengan chart analisis dan chatroom agar bisa saling berdiskusi ataupun bertukar pikiran mengenai kripto.
- Tampilan UI Pintu dianggap terlalu sederhana, bahkan saking sederhananya, tampilan chart analisis pun tidak tersedia. Padahal, adanya tampilan chart merupakan hal yang penting dan krusial bagi trader maupun investor dalam menganalisa market sebelum mengambil keputusan bertransaksi.
Dalam hal ini, dari aspek tampilan UI Indodax memiliki kelebihan dalam chart analisis, dibandingkan Pintu. Memiliki tampilan chart analisis merupakan hal yang seharusnya tidak boleh diabaikan, sebab itu akan mempengaruhi hasil yang diperoleh para pengguna.
Baca Juga: 6 Aplikasi Chart Kripto Terbaik untuk Trader Pemula
3. Fitur Layanan dan Aplikasi
Secara fitur layanan dan aplikasi, Indodax memang lebih fokus pada aktifitas trading yang bervariatif. Meski demikian, Pintu juga memiliki beberapa fitur menarik yang tidak dimiliki oleh Indodax. Berikut perbandingan fitur layanan dan aplikasi antara Indodax vs Pintu:
- Indodax memiliki lebih dari 210 aset kripto yang bisa ditukar langsung dengan IDR, hal ini tentu akan sangat memudahkan Anda membeli Bitcoin dan altcoin lainnya menggunakan Rupiah.
- Pintu memang tidak menawarkan perdagangan kripto lebih banyak dibanding Indodax, namun platform ini memiliki Pintu Token (PTU) dengan fitur yang juga lebih lengkap, seperti fitur, pintu earn, staking koin, dan nabung rutin atau kalkulator Dollar Cost Averaging (DCA).
Melihat perbandingan di atas, maka Anda perlu mengidentifikasi kebutuhan terlebih dahulu. Apakah Anda hanya ingin fokus trading atau hanya investasi dengan cara staking koin dan nabung rutin dengan metode DCA?
4. Ketentuan Deposit
Tiap platform tentu mempunyai ketentuan deposit tersendiri, mulai dari jumlah minimal, maupun metode yang digunakan. Di bawah ini adalah ketentuan deposit antara Indodax vs Pintu:
- Jumlah deposit minimal di Indodax hanya senilai Rp10,000. dengan kemudahan melakukan pembayaran melalui Bank Virtual Account (VA) BCA, Sinarmas, Permata, BNI, Maybank maupun Mandiri. Selain itu, Anda juga bisa melakukan deposit melalui Alfamart, Shopeepay, Dana, LinkAja, OVO maupun Voucher.
- Pintu tidak menetapkan batas jumlah deposit minimalnya. Maka, Anda bisa deposit sesuai ketentuan minimum transfer yang dikenakan masing-masing layanan pembayaran, seperti jumlah minimum transfer bank atau jumlah minimum transfer antar e-wallet, jumlah minimum transfer disesuaikan dengan kebijakan masing-masing layanan pembayaran. Sedangkan untuk pilihan metode, Anda bisa melakukan setoran melalui Virtual Account Bank Mandiri, Bank BNI, Gopay, OVO, Dana, JeniusPay, dan ShopeePay.
Dari aspek ini, terlihat deposit antara Indodax vs Pintu sama-sama mudah dan termasuk yang paling kecil dibandingkan platform exchange lainnya.
Baca Juga: Exchange Kripto Resmi Indonesia Dengan Deposit Terendah
5. Biaya Transaksi
Biaya transaksi adalah biaya yang dikenakan saat melakukan transaksi jual ataupun beli, baik itu melalui cara limit order maupun market order. Selain itu, tiap exchange juga memiliki ketentuan minimal transaksi yang bisa dilakukan. Berikut adalah perbandingan biaya transaksi antara Indodax vs Pintu:
- Indodax tidak mengenakan biaya bagi Market Limit, sementara bagi Market Taker dikenakan biaya 0.3% dengan minimum transaksi untuk pair IDR sebesar Rp 10,000 dan pair USDT sebesar 1 USDT.
- Biaya trading atau jual beli di Pintu gratis, namun selisih harga beli dan jual (spread) di bursa ini cukup besar sehingga akan terasa perbedaannya. Mayoritas minimal transaksi di Pintu adalah Rp 11,000 dan maksimal yang bervariatif tiap aset kripto.
Meski nominal sama-sama rendah dan hanya berbeda seribu Rupiah saja untuk deposit, namun dengan melihat minimum transaksi dari kedua platform, maka Indodax masih lebih ramah bagi trader pemula dibanding Pintu yang memiliki spread tinggi.
Baca Juga: Perbandingan Biaya Beli Crypto di Exchange Indonesia
6. Ketentuan dan Biaya Penarikan Dana
Biaya penarikan merupakan biaya yang dikenakan kepada pengguna saat mereka melakukan penarikan dana, baik itu berupa rupiah ke rekening bank, maupun berupa aset kripto. Masing-masing platform memiliki ketentuan minimal dan biaya tertentu saat pengguna ingin menarik dana mereka. Inilah ketentuan dan biaya penarikan daya di Indodax vs Pintu:
- Indodax menetapkan jumlah minimal penarikan dana mulai dari Rp100,000 dengan biaya penarikan sebesar Rp25,000 (per transaksi di bawah Rp100 juta) dan Rp100,000 (per transaksi di atas Rp100 juta).
- Pintu menetapkan jumlah minimum untuk withdraw hanya Rp50,000 dengan biaya penarikan dana yang sama nominalnya berapa pun dana yang ditarik (flat), yaitu sebesar Rp4,500 per transaksi.
Dari keterangan di atas, Pintu menawarkan biaya penarikan lebih murah, sekaligus jumlah minimum penarikan yang jauh lebih rendah dibandingkan Indodax.
Baca Juga: Panduan Cara Kirim USDT Dari Indodax
7. Customer Service
Dukungan layanan atau customer service juga menjadi satu aspek yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan. Karena kedua platform exchange tersebut berbasis layanan digital, maka dengan adanya customer service melalui live chat, email, dan lainnya tentu akan lebih memudahkan Anda nantinya.
Baik Indodax maupun Pintu memiliki kontak layanan yang jelas. Tak hanya menggunakan aplikasi atau chat di website, Anda juga bisa meminta bantuan melalui sosial media, seperti Instagram maupun grup komunitas penggunanya di Telegram dan Discord.
Dari komunitas ini, Anda bisa sharing dan menanyakan hal terkait layanan platform maupun informasi lainnya yang bermanfaat. Customer Service baik dari Pintu maupun Indodax termasuk sangat responsif dalam mengatasi keluhan pengguna, mulai dari masalah deposit hingga kesulitan transaksi.
Kesimpulan
Setelah mengetahui 7 perbandingan aspek antara Indodax vs Pintu di atas, maka Anda bisa menentukan sendiri mana yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan.
Bila Anda seorang pemula yang sedang belajar trading, Indodax bisa menjadi exchange paling tepat dengan fitur trading lebih lengkap dan biaya transaksi yang rendah. Sedangkan kalau Anda ingin berinvestasi kripto secara mudah, maka Pintu lebih unggul dengan fitur earn, staking koin, dan nabung rutin bermetode Dollar Cost Averaging.