Pola Pin Bar dan Hammer keduanya memiliki tampilan yang sangat mirip. Lantas, apa saja yang membedakan antara kedua pola candlestisk ini?
Jika Anda adalah seorang trader pengguna analisa teknikal, pastinya sudah tidak asing lagi dengan dua jenis pola candlestick ini yaitu Pin Bar dan Hammer. Banyak diskusi dan perdebatan di kalangan trader mengenai mana yang lebih baik antara kedua jenis pola candlestick ini.
Sebagian besar trader mengklaim bahwa Pin Bar adalah jenis pola candlestick yang lebih baik karena kemampuannya dalam mengindikasikan perubahan arah tren pasar. Di sisi lain, ada pula trader yang meyakini bahwa pola Hammer justru lebih bagus karena mampu memberikan sinyal pembalikan harga. Lantas, mana yang terbaik untuk trading?
Nah, pada pembahasan kali ini penulis akan membahas secara rinci seputar karakteristik dan kelebihan masing-masing dari dua pola candlestick ini.
Apa Itu Pin Bar?
Pin Bar adalah salah satu pola candlestick yang sering muncul pada grafik harga. Pola ini memiliki bentuk seperti candle dengan sumbu (shadow) panjang dan badan candle (body) kecil.
Pin Bar terdiri dari tiga bagian, yaitu sumbu panjang, body kecil, dan ekor pendek di sisi yang berlawanan dari sumbu. Sumbu panjang pada Pin Bar menunjukkan tingkat volatilitas tinggi pada harga, di mana pasar telah mencapai level tertentu, tetapi kemudian harga kembali ke level sebelumnya.
Dalam analisa teknikal, pola Pin Bar sering dianggap sebagai sinyal pembalikan arah. Jika terjadi pada level support atau resistance, pola ini dapat menjadi indikasi kuat tentang perubahan arah tren. Namun, seperti halnya pola candlestick lainnya, Pin Bar juga perlu dikonfirmasi oleh indikator lain dan konteks pasar yang lebih luas sebelum digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan trading.
Pola Pin Bar dibagi menjadi dua jenis, yaitu bullish Pin Bar dan bearish Pin Bar.
Bullish Pin Bar adalah pola candlestick yang muncul pada saat tren pasar sedang turun(downtrend) dan menunjukkan potensi pembalikan arah (reversal) ke arah naik (uptrend). Pola ini memiliki body yang kecil dan ekor panjang di bagian bawah candlestick.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Seller berhasil menekan harga ke level lebih rendah, Buyer kemudian mengambil alih kendali dan mendorong harga kembali naik. Sehingga, munculnya bullish Pin Bar mengindikasikan adanya potensi pembalikan harga ke arah naik.
Baca juga: Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar
Sementara itu, pola bearish Pin Bar muncul pada saat tren pasar sedang naik (uptrend) dan menunjukkan potensi pembalikan arah (reversal) ke arah turun (downtrend). Bearish Pin Bar memiliki body yang kecil dan ekor panjang di bagian atas candlestick.
Pola ini menunjukkan bahwa meskipun Buyer berhasil mendorong harga ke level yang lebih tinggi, Seller kemudian mengambil alih kendali dan mendorong harga kembali turun. Sehingga, munculnya bearish Pin Bar mengindikasikan adanya potensi pembalikan harga ke area lebih rendah.
Dalam trading forex, bullish dan bearish Pin Bar sering digunakan sebagai sinyal trading untuk entry ataupun exit dari market. Seorang trader dapat menggunakan kedua pola ini bersama dengan indikator teknikal lainnya guna mendapatkan keputusan trading yang lebih tepat.
Lantas, Bagaimana dengan Pola Hammer?
Hammer pattern adalah pola yang memiliki bentuk seperti palu, dengan body kecil di atas dan sumbu panjang di bawah.
Pola Hammer menunjukkan bahwa meskipun harga turun selama sesi perdagangan, namun akhirnya Buyer berhasil mengangkat harga kembali sehingga ditutup lebih tinggi dari level terendah. Hal ini menunjukkan adanya tekanan beli yang kuat dan sering dianggap sebagai indikasi reversal paling potensial.
Pola Hammer seringkali muncul pada saat kondisi pasar Oversold atau di level-level support yang penting. Namun, pola Hammer perlu dikonfirmasi oleh indikator lain jika ingin digunakan dalam trading.
Baca juga: Cara Deteksi Reversal Dengan Pola Hammer Dan Hanging Man
Pola ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu bullish dan bearish Hammer. Perbedaan ini terlihat pada warna body candlesticknya disebabkan oleh harga penutupan yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada harga pembukaan. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar di bawah ini.
Pada dasarnya, baik bullish dan bearish sama-sama menunjukkan pembalikan arah dari turun menjadi naik. Jadi, warna badan candle tidak mempengaruhi arah pola candlestick ini.
Apa Perbedaan Pin Bar Vs Hammer?
Pola Pin Bar dan Hammer sebenarnya sama saja. Pola Hammer adalah pola candlestick bullish yang menunjukkan pembalikan tren turun menjadi naik. Pola Hammer bisa juga disebut bullish Pin Bar. Selain itu, pola candle morning star juga bisa disebut bearish Pin Bar.
Hal penting yang perlu diingat adalah kedua pola ini menunjukkan pembalikan tren. Satu-satunya perbedaan antara kedua pola ini adalah nama mereka. Kedua pola ini memiliki struktur yang sama, yaitu tubuh sempit dengan sumbu panjang.
Alasan Memilih Pin Bar Atau Hammer
Para trader yang telah berpengalaman cenderung menyebut pola tersebut sebagai pola candlestick Hammer. Di sisi lain, para trader yang masih belum berpengalaman, biasanya akan menyebut pola ini dengan istilah Pin Bar. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidak terlalu berpengaruh dalam trading.
Faktanya, Pin Bar memberikan gambaran visual yang lebih jelas dibandingkan dengan Hammer, sehingga lebih mudah dipahami dan diidentifikasi oleh trader. Selain itu, penggunaan Pin Bar juga lebih disukai oleh trader karena cukup sederhana. Sebagai contoh, trader tidak perlu mengingat berbagai macam nama pola candlestick yang berbeda seperti Hammer dan Shooting Star.
Dalam hal penggunaan, trader hanya perlu menyebutnya sebagai bullish Pin Bar atau bearish Pin Bar. Oleh karena itu, penggunaan Pin Bar dalam trading sangat membantu dalam menjaga kesederhanaan dan efisiensi.
Baca juga: Teknik Trading Menggunakan Daily Pin Bar
Apakah Semua Trader Bisa Menggunakan Pola Pin Bar/Hammer?
Tentu saja. Tidak bisa dipungkiri bahwa pola candlestick merupakan salah satu alat trading yang sangat bermanfaat untuk trader. Dengan memahami pola candlestick, trader dapat memprediksi potensi pembalikan harga di market.
Banyak trader menggunakan pola candlestick ini untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari market. Ketika terbentuk bullish Pin Bar, hal ini menunjukkan bahwa harga mulai kehilangan momentum turun yang kuat, dan potensi pembalikan arah ke atas. Ini menjadi informasi penting bagi trader karena ketika bearish kehilangan momentum, maka kondisi bullish mulai menguat dan menciptakan potensi pembalikan tren.
Sehingga, trader dapat mengantisipasi pembalikan harga dari pasangan mata uang dan membantu menemukan peluang profit jangka pendek. Namun, perlu dipahami bahwa trader tidak boleh menganggap bahwa pola ini akan selalu berhasil. Hampir seperti seperti pola candlestick, pola Pin Bar juga bisa menghasilkan sinyal palsu.
Baca juga: Daftar Broker Lokal Penyedia Sinyal Trading Central
Hal Penting dalam Menggunakan Pola Pin Bar dan Hammer
Pada praktinya, ada beberapa hal penting yang harus Anda pahami jika ingin menggunakan Pin Bar atau Hammer dalam trading. Hal ini adalah terkait dengan lokasi atau level pola ini muncul.
Anda tidak boleh entry sembarang di market hanya karena terbentuk Pin Bar/Hammer. Alasannya karena pola candlestick ini mempunyai akurasi kurang bagus dan memiliki rasio risk/reward kecil jika tidak terbentuk pada level penting.
Dalam trading forex, level penting ini bisa bermacam-macam, seperti level support dan resistance atau level supply and demand, psikologis, dll. Lazimnya, pola Pin Bar/Hammer yang terbentuk di level support/resistance mempunyai peluang berhasil dan rasio risk/reward lebih bagus dibandingkan pada saat muncul di bukan level penting.
Selain itu, Anda juga bisa memadukan pola candlestick ini dengan indikator teknikal seperti stochastic atau Moving Average untuk mendapatkan sinyal entry yang lebih akurat.
Baca juga: Cara Deteksi Sinyal Entry dengan Daily Inside Bar dan Trendline
Akhir Kata
Setelah dianalisis lebih dalam, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan antara pola Pin Bar dan Hammer. Pada dasarnya, keduanya memiliki karakteristik yang sama, yaitu memiliki ekor panjang dengan body lebih kecil. Karena itulah, trader seringkali menggunakan kedua pola tersebut secara bergantian untuk membantu mengidentifikasi potensi perubahan arah harga.
Dengan memahami kedua pola candlestick ini, diharapkan trader terbantu dalam meningkatkan performa serta lebih percara diri pada saar mengambil keputusan trading.
Tertarik belajar pola candlestick? Ragam candlestick pattern memang memiliki banyak variasi. Selain dua pola di atas, ada juga pola-pola candlestick lain yang kerap dianggap menguntungkan. Simak selengkapnya di Pola Candlestick Yang Paling Menguntungkan.