PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Perbandingan Pin Bar Vs Hammer yang Perlu Anda Tahu

Kiki R 28 Feb 2023
Dibaca Normal 7 Menit
forex > candlestick >   #hammer   #pin-bar
Pola Pin Bar dan Hammer keduanya memiliki tampilan yang sangat mirip. Lantas, apa saja yang membedakan antara kedua pola candlestisk ini?

Jika Anda adalah seorang trader pengguna analisa teknikal, pastinya sudah tidak asing lagi dengan dua jenis pola candlestick ini yaitu Pin Bar dan Hammer. Banyak diskusi dan perdebatan di kalangan trader mengenai mana yang lebih baik antara kedua jenis pola candlestick ini.

Sebagian besar trader mengklaim bahwa Pin Bar adalah jenis pola candlestick yang lebih baik karena kemampuannya dalam mengindikasikan perubahan arah tren pasar. Di sisi lain, ada pula trader yang meyakini bahwa pola Hammer justru lebih bagus karena mampu memberikan sinyal pembalikan harga. Lantas, mana yang terbaik untuk trading?

Nah, pada pembahasan kali ini penulis akan membahas secara rinci seputar karakteristik dan kelebihan masing-masing dari dua pola candlestick ini.

Candlestick Pin Bar Vs Hammer

 

Apa Itu Pin Bar?

Pin Bar adalah salah satu pola candlestick yang sering muncul pada grafik harga. Pola ini memiliki bentuk seperti candle dengan sumbu (shadow) panjang dan badan candle (body) kecil.

Pin Bar terdiri dari tiga bagian, yaitu sumbu panjang, body kecil, dan ekor pendek di sisi yang berlawanan dari sumbu. Sumbu panjang pada Pin Bar menunjukkan tingkat volatilitas tinggi pada harga, di mana pasar telah mencapai level tertentu, tetapi kemudian harga kembali ke level sebelumnya.

Dalam analisa teknikal, pola Pin Bar sering dianggap sebagai sinyal pembalikan arah. Jika terjadi pada level support atau resistance, pola ini dapat menjadi indikasi kuat tentang perubahan arah tren. Namun, seperti halnya pola candlestick lainnya, Pin Bar juga perlu dikonfirmasi oleh indikator lain dan konteks pasar yang lebih luas sebelum digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan trading.

Pola Pin Bar dibagi menjadi dua jenis, yaitu bullish Pin Bar dan bearish Pin Bar.

Perbandingan Pin Bar Vs Hammer yang Perlu Anda Tahu

Bullish Pin Bar adalah pola candlestick yang muncul pada saat tren pasar sedang turun(downtrend) dan menunjukkan potensi pembalikan arah (reversal) ke arah naik (uptrend). Pola ini memiliki body yang kecil dan ekor panjang di bagian bawah candlestick.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Seller berhasil menekan harga ke level lebih rendah, Buyer kemudian mengambil alih kendali dan mendorong harga kembali naik. Sehingga, munculnya bullish Pin Bar mengindikasikan adanya potensi pembalikan harga ke arah naik.

Baca juga: Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar

Sementara itu, pola bearish Pin Bar muncul pada saat tren pasar sedang naik (uptrend) dan menunjukkan potensi pembalikan arah (reversal) ke arah turun (downtrend). Bearish Pin Bar memiliki body yang kecil dan ekor panjang di bagian atas candlestick.

Pola ini menunjukkan bahwa meskipun Buyer berhasil mendorong harga ke level yang lebih tinggi, Seller kemudian mengambil alih kendali dan mendorong harga kembali turun. Sehingga, munculnya bearish Pin Bar mengindikasikan adanya potensi pembalikan harga ke area lebih rendah.

Dalam trading forex, bullish dan bearish Pin Bar sering digunakan sebagai sinyal trading untuk entry ataupun exit dari market. Seorang trader dapat menggunakan kedua pola ini bersama dengan indikator teknikal lainnya guna mendapatkan keputusan trading yang lebih tepat.

 

Lantas, Bagaimana dengan Pola Hammer?

Hammer pattern adalah pola yang memiliki bentuk seperti palu, dengan body kecil di atas dan sumbu panjang di bawah.

Pola Hammer menunjukkan bahwa meskipun harga turun selama sesi perdagangan, namun akhirnya Buyer berhasil mengangkat harga kembali sehingga ditutup lebih tinggi dari level terendah. Hal ini menunjukkan adanya tekanan beli yang kuat dan sering dianggap sebagai indikasi reversal paling potensial.

Pola Hammer seringkali muncul pada saat kondisi pasar Oversold atau di level-level support yang penting. Namun, pola Hammer perlu dikonfirmasi oleh indikator lain jika ingin digunakan dalam trading.

Baca juga: Cara Deteksi Reversal Dengan Pola Hammer Dan Hanging Man

Pola ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu bullish dan bearish Hammer. Perbedaan ini terlihat pada warna body candlesticknya disebabkan oleh harga penutupan yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada harga pembukaan. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar di bawah ini.

Perbandingan Pin Bar Vs Hammer yang Perlu Anda Tahu

Pada dasarnya, baik bullish dan bearish sama-sama menunjukkan pembalikan arah dari turun menjadi naik. Jadi, warna badan candle tidak mempengaruhi arah pola candlestick ini.

 

Apa Perbedaan Pin Bar Vs Hammer?

Pola Pin Bar dan Hammer sebenarnya sama saja. Pola Hammer adalah pola candlestick bullish yang menunjukkan pembalikan tren turun menjadi naik. Pola Hammer bisa juga disebut bullish Pin Bar. Selain itu, pola candle morning star juga bisa disebut bearish Pin Bar.

Hal penting yang perlu diingat adalah kedua pola ini menunjukkan pembalikan tren. Satu-satunya perbedaan antara kedua pola ini adalah nama mereka. Kedua pola ini memiliki struktur yang sama, yaitu tubuh sempit dengan sumbu panjang.

Perbandingan Pin Bar Vs Hammer yang Perlu Anda Tahu

 

 

Alasan Memilih Pin Bar Atau Hammer

Para trader yang telah berpengalaman cenderung menyebut pola tersebut sebagai pola candlestick Hammer. Di sisi lain, para trader yang masih belum berpengalaman, biasanya akan menyebut pola ini dengan istilah Pin Bar. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidak terlalu berpengaruh dalam trading.

Faktanya, Pin Bar memberikan gambaran visual yang lebih jelas dibandingkan dengan Hammer, sehingga lebih mudah dipahami dan diidentifikasi oleh trader. Selain itu, penggunaan Pin Bar juga lebih disukai oleh trader karena cukup sederhana. Sebagai contoh, trader tidak perlu mengingat berbagai macam nama pola candlestick yang berbeda seperti Hammer dan Shooting Star.

Dalam hal penggunaan, trader hanya perlu menyebutnya sebagai bullish Pin Bar atau bearish Pin Bar. Oleh karena itu, penggunaan Pin Bar dalam trading sangat membantu dalam menjaga kesederhanaan dan efisiensi.

Baca juga: Teknik Trading Menggunakan Daily Pin Bar

 

Apakah Semua Trader Bisa Menggunakan Pola Pin Bar/Hammer?

Tentu saja. Tidak bisa dipungkiri bahwa pola candlestick merupakan salah satu alat trading yang sangat bermanfaat untuk trader. Dengan memahami pola candlestick, trader dapat memprediksi potensi pembalikan harga di market. 

Banyak trader menggunakan pola candlestick ini untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari market. Ketika terbentuk bullish Pin Bar, hal ini menunjukkan bahwa harga mulai kehilangan momentum turun yang kuat, dan potensi pembalikan arah ke atas. Ini menjadi informasi penting bagi trader karena ketika bearish kehilangan momentum, maka kondisi bullish mulai menguat dan menciptakan potensi pembalikan tren.

Sehingga, trader dapat mengantisipasi pembalikan harga dari pasangan mata uang dan membantu menemukan peluang profit jangka pendek. Namun, perlu dipahami bahwa trader tidak boleh menganggap bahwa pola ini akan selalu berhasil. Hampir seperti seperti pola candlestick, pola Pin Bar juga bisa menghasilkan sinyal palsu.

Baca juga: Daftar Broker Lokal Penyedia Sinyal Trading Central

 

Hal Penting dalam Menggunakan Pola Pin Bar dan Hammer

Pada praktinya, ada beberapa hal penting yang harus Anda pahami jika ingin menggunakan Pin Bar atau Hammer dalam trading. Hal ini adalah terkait dengan lokasi atau level pola ini muncul.

Anda tidak boleh entry sembarang di market hanya karena terbentuk Pin Bar/Hammer. Alasannya karena pola candlestick ini mempunyai akurasi kurang bagus dan memiliki rasio risk/reward kecil jika tidak terbentuk pada level penting.

Dalam trading forex, level penting ini bisa bermacam-macam, seperti level support dan resistance atau level supply and demand, psikologis, dll. Lazimnya, pola Pin Bar/Hammer yang terbentuk di level support/resistance mempunyai peluang berhasil dan rasio risk/reward lebih bagus dibandingkan pada saat muncul di bukan level penting.

Selain itu, Anda juga bisa memadukan pola candlestick ini dengan indikator teknikal seperti stochastic atau Moving Average untuk mendapatkan sinyal entry yang lebih akurat.

Baca juga: Cara Deteksi Sinyal Entry dengan Daily Inside Bar dan Trendline

 

Akhir Kata

Setelah dianalisis lebih dalam, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan antara pola Pin Bar dan Hammer. Pada dasarnya, keduanya memiliki karakteristik yang sama, yaitu memiliki ekor panjang dengan body lebih kecil. Karena itulah, trader seringkali menggunakan kedua pola tersebut secara bergantian untuk membantu mengidentifikasi potensi perubahan arah harga.

Dengan memahami kedua pola candlestick ini, diharapkan trader terbantu dalam meningkatkan performa serta lebih percara diri pada saar mengambil keputusan trading. 

 

Tertarik belajar pola candlestick? Ragam candlestick pattern memang memiliki banyak variasi. Selain dua pola di atas, ada juga pola-pola candlestick lain yang kerap dianggap menguntungkan. Simak selengkapnya di Pola Candlestick Yang Paling Menguntungkan.

Terkait Lainnya
 
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meraih laba bersih sebesar Rp305.80 miliar sepanjang tahun lalu, tumbuh 20.62% dibandingkan keuntungan pada tahun 2022, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membayarkan dividen sebesar Rp1.23 triliun atau Rp125.48 per saham, 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) +1.63%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) +1.55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) +1.05%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, naik 0.07% ke 7,370, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Mas Sinar |  20 Mar 2018

selamat malam, saya ingin bertanya tentang candlestick doji dan pinbar. itu tingkat keberhasilannya bagusan mana y?

Lihat Reply [24]

@ Mas Sinar:

Sama saja. Keduanya perlu dikonfirmasi oleh bar / candle berikutnya, dan juga kalau ingin lebih valid dikonfirmasi juga oleh indikator trend seperti misalnya MACD dan OSMA.

Doji sebenarnya termasuk dalam jenis pin bar, yaitu:
- pin bar yang berekor panjang,
- biasanya terbentuk pada keadaan uptrend, pada keadaan downtrend ada yang menyebut dragonfly doji, ada juga yang menamakan hammer
- harga pembukaan sama atau hampir sama dengan harga penutupan. Ini menunjukkan bahwa setelah harga dibawa naik atau turun dengan tajam, pelaku pasar kembali mendorong pergerakan harga ke arah sebaliknya, yang berarti menunjukkan keragu-raguan, atau lazim disebut dengan konsolidasi.

Nah, karena keadaan ragu-ragu atau sedang konsolidasi tersebut, maka perlu adanya konfirmasi atau kepastian dari bar berikutnya.
Berikut contoh doji dan pin bar yang muncul pada AUD/USD H4, dan telah terkonfirmasi oleh indikator MACD dan OSMA:

                 
Harga bergerak bearish setelah level terendah doji / pin bar ditembus, dan kurva MACD berada dibawah kurva sinyal (warna merah), serta garis histogram OSMA berada dibawah dibawah level 0.0.

M Singgih   21 Mar 2018

Kalau dengan 1 pola candle jika dibandingkan dengan 3 candle lebih profitable mana pak m singgih? thx

Mas Sinar   29 Mar 2018

@ Mas Sinar:

Peluang keberhasilan sinyal dari pola candle sama besarnya, baik 1 candle (misal pin bar, engulfing), 2 candle (misal tweezer top / bottom) maupun 3 candle (misal morning / evening star).

Pola-pola candle mencerminkan sentimen pelaku pasar atau price action. Syarat agar peluang keberhasilannya tinggi harus dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Semakin banyak indikator teknikal yang mengkonfirmasi akan semakin besar keberhasilannya. Tanpa konfirmasi indikator ada kemungkinan gagal.

M Singgih   2 Apr 2018

saya ingin bertanya master, bagaimana pengaplikasian price pattern dan candle stick pattern pada chart? karena seringkali saya melihat pola cadle stick seperti pinbar tapi fake signal. saya juga ingin mengetahui pola candle stick pattern dan price pattern secara lengkap master beserta pengaplikasiannya. trims atas bantuannya selama ini master2 kami.com

Muhammad Yusuf   6 May 2018

@ Muhammad Yusuf:

Untuk candlestick pattern atau pola candlestick berhubungan dengan price action. 

Baik candlestick pattern atau price pattern mencerminkan arah sentimen pasar, jadi Anda harus mengamati pattern (pola)-nya untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya.

M Singgih   7 May 2018

Saya ingin bertanya, buku apa yg merangkum pola candlestick? 

semacam kamus atau bible untuk candlestick dalam bahasa indonesia? atau SF sudah pernah membuat artikel menganai pertanyaan sya tersebut? terimaksih
Achmad Dirham   5 Aug 2018

Mengenai kumpulan artikel tentang Candlestick tentu saja kami punya banyak. Anda bisa coba membacanya di sini.

Kalau mengenai buku sendiri, ada buku lengkap karangan Steve Nilson dengan judul Japanese Candlestick Charting Techniques.

Admin   6 Aug 2018

@Anggun_bowo: Caranya dengan melihat gambaran besar dari pergerakan harga terlebih dahulu, baru masuk ke level dan signal menggunakan doji.

1. Tentukan dulu di TF yang Anda gunakan apa struktur harga yang sedang terjadi. Apakah trending atau sideways?

2. Tentukan dimana level-level penting yang akan menjadi acuan entry.

3. Signal entry menggunakan doji.

Jadi, menggunakan pola candlestick doji adalah bagian terakhir sebagai signal entry market.

Kiki R   25 Mar 2022

@Sugiyanto Ach:

Jika diberikan pilihan antara kedua pola tersebut baik untuk kripto maupun instrumen lain, saya pribadi akan lebih memilih pada Pin Bar bu. Dari dasar pola candlesticknya sendiri, sebenarnya Doji itu bukan merupakan pertanda akan adanya penurusan atau pembalikan yang valid. Doji hanya menandakan bahwa ada keraguan yang muncul pada posisi harga saat itu dalam pasar. Bisa diperhatikan pada gambar di bawah ini. Kemunculan Doji tidak serta merta menyatakan atau mengindikasikan apapun. Ada yang muncul ditengah-tengah reversal dan menjadi penyebab pergerakan besar. Ada yang muncul diujung harga dan menjadi awal dari reversal. Ada pula yang muncul ditengah-tengah penurunan yang kemudian dilanjutkan dengan reversal sebelum akhirnya dipatahkan kembali oleh Bear yang menguat.

doji

Berbeda dengan pola candlestick Pin Bar yang sejatinya memang menandakan adanya tekanan dari pihak lawan ketika muncul di ujung-ujung pergerakan harga. Pin Bar mengisyaratkan akan terjadinya Reversal atau penerusan bergantung pada dimana pola tersebut muncul.

pin-bar-btc

Namun bukan berarti Doji juga tidak bisa digunakan sama sekali atau tidak dapat diandalkan. Ada beberapa cara khusus yang bisa digunakan memanfaatkan Doji untuk trading dalam kripto. Selain itu, daripada memperdebatkan pola Candlestick yang hanya berisikan 1 buah Candle saja, ada baiknya mungkin bapak mencoba untuk melihat pola-pola Candlestick lain yang tersusun dari 2 hingga 3 buah Candlestick. Pola-pola seperti Engulfing, Morning Star, Three White/Black meskipun jarang muncul, tapi akurasinya jauh lebih tinggi daripada pola yang hanya berisikan 1 Candlestick saja.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   23 Apr 2022

Selamat malam, ijin bertanya. Mana yang lebih valid dijadikan acuan saat trading di kripto, pola doji atau pinbar untuk hasil yg menguntungkan?

Sugiyanto Ach   23 Apr 2022

Bagaimana cara menggunakan Doji Candlestick yang benar?

Anggun_bowo   25 Mar 2022

Apakah pola pin bar bisa digunakan untuk semua instrumen trading, seperti saham, kripto, oil, dll?

Adam Zack   8 Jun 2022

@Adam Zack: Tentu saja bisa. Pada mulanya pola candlestick hanya diterapkan pada pasar saham lalu masuk forex dan instrumen lainnya seperti kripto.

Kiki R   8 Jun 2022

Jika sedang terjadi breakout, kemudian muncul candle doji, apakah akan terjadi reversal dalam waktu dekat?

Imam   12 Aug 2022

@Imam: Belum tentu. Ada 2 hal penting yang perlu Anda lihat.

1. Bentuk candlestick dojinya yang seperti apa.

Apakah gravestone/dragonfly? Atau doji star atau long legged doji? Bentuk ini mempengaruhi penilaian kemungkinan breakout.

2. Bagaimana candlestick yang break S&R sebelum doji terbentuk

Kalau bentuknya pendek apalagi shadownya panjang, maka kemungkinan false breakout yang terjadi.

Namun kalau yang break adalah candle dengan body panjang dan berhasil break jauh dari S&R, maka kemungkinan besar harga sudah breakout.

Jadi, tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dengan satu komponen saja yaitu candle terakhir doji. Karena pada dasarnya candle doji adalah candlestick yang menunjukkan pause (berhenti sementara).

Kemungkinannya masih 50:50, sehingga kita memerlukan petunjuk tambahan dalam menilai.

Kiki R   15 Aug 2022

Bang, jika Dragonfly doji tapi muncul di kondisi tren naik. menandakan penerusan atau reversal?

Ghofur   10 Oct 2022

Menandakan sinyal penerusan.

Kiki R   10 Oct 2022

Imam:

Doji itu sendiri kan tanda pasar sedang ragu2. Jadi gak bisa dipake ambil keputusan.

Biar bisa jadi referensi, harus investigasi situasi yang lain dulu. Bisa menengok posisi & bentuk candle seperti yang dilakukan bank Kiki. Atau, alternatif lain, coba lihat candle apa yang terbentuk setelah candle doji itu.

Biasanya, ya, kalau di pair mayor di TF Daily:

  • Kalau candle setelah doji itu doji lagi, berarti bakal sideways.
  • Kalau candle setelah doji itu body bullish gede, berarti habis itu kemungkinan naik lagi.
  • Kalau candle setelah doji itu body bearish gede, berarti habis itu kemungkinan turun lagi. 
Sofiyan   6 Mar 2023

Jawaban untuk Mas Sinar: Tidak ada pola candle tunggal atau kombinasi pola candle tertentu yang secara otomatis lebih profitable daripada pola candle lainnya. Profitabilitas suatu pola candle tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lain seperti faktor fundamental dan sentimen pasar, serta strategi trading yang digunakan.

Beberapa pola candle tunggal seperti pola doji, hammer, dan hanging man, dapat memberikan sinyal tentang arah pergerakan harga dan potensi reversal. Namun, dalam beberapa kasus, kombinasi dari beberapa pola candle atau pola candle dengan indikator teknikal lain dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat untuk sinyal entry atau exit dalam trading.

Dalam memilih pola candle atau strategi trading yang digunakan, penting untuk menguji dan mengevaluasi strategi tersebut secara konsisten untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang profitabilitasnya dalam berbagai kondisi pasar.

Kiki R   6 Mar 2023

Adam Zack:

Tentu saja bisa pak. Bahkan tidak hanya di saham, kripto, oil saja, seluruh instrumen baik barang ataupun jasa bisa dianalisis pergerakan harganya dengan pola Candlestick seperti Pin Bar dll. Pola Candlestick sendiri awal mula terbentuknya dari perdagangan beras di pasar Jepang dahulu kala.

Nur Salim   7 Mar 2023

Jawaban untuk Sugiyanto Ach:

Pola pin bar lebih menguntungkan. Doji bermakna reversal dan continue sehingga kurang akurat digunakan sebagai penanda reversal.

Kiki R   12 Mar 2023

Mas Sinar:

Secara keseluruhan sebenarnya tidak bisa dipastikan mengingat banyak faktor lain yang bekerja dalam perhitungan profitnya apalagi jika pola candle digunakan dengan bantuan indikator atau teknikal lainnya.

Namun secara umum tanpa bantuan indikator lain, menggunakan pola candlestick 3 candle akan meningkatkan Win Rate pola tersebut namun mengurangi jumlah sinyal yang diperoleh. Sedangkan dengan menggunakan 1 Candle, Win Rate akan berkurang namun sinyal yang diperoleh akan meningkat.

Nur Salim   15 Mar 2023

Jawaban untuk Achmad Dirham:

Salah satu buku terbaik yang merangkum dan menjelaskan mengenai candlestick adalah buku Japanese Candlestick Charting Techniques yang ditulis oleh Steve Nison.

Kiki R   16 Mar 2023

Anggun_bowo:

Selain beberapa hal yang telah disebutkan pak Kiki R di atas, selalu gunakan atau tunggu terbentuknya konfirmasi 1 buah Candle setelah pola doji terbentuk. Pola ini sendiri sebenarnya menandakan ketidakpastian yang sedang muncul pada market. Sehingga dibutuhkan konfirmasi mengenai keputusan market kemana arah pergerakannya sebelum masuk. Hal ini biasanya terjadi 1 Candle setelah doji itu sendiri terbentuk.

Nur Salim   20 Mar 2023
 Revan |  10 Feb 2018

Bagaimana cara mudah untuk mendeteksi pin bar dengan akurat?

Lihat Reply [21]

@ Muhammad Yusuf:

Tidak ada ketentuan perbandingan panjang ekor dan panjang total bar. Panjang ekor yang kurang lebih setengah dari panjang total bar sudah bisa dikategorikan pin bar. Semakin panjang ekor akan semakin valid.

Yang penting adalah posisi dari pin bar tersebut, yaitu harus tampak menonjol keluar diantara bar sebelum dan sesudahnya. Jadi Anda harus menunggu minimal satu bar untuk memastikan bar yang Anda duga pin bar tersebut (untuk konfirmasi). Selain itu, sebelum entry hendaknya dikonfirmasi juga dengan indikator

Untuk EUR/USD tanggal 27 April, kalau yang Anda maksud di time frame daily:


Waktu 27 April itu pin bar belum terkonfirmasi. Indikator teknikal tidak ada yang mendukung untuk entry buy. Selain itu harga juga tertahan di resistance 50% Fibo retracement (bukan resistance become support).
Hati-hati sebelum entry Pak, jangan buru-buru. Indikator dibuat untuk digunakan. Jadi gunakan sebagai acuan untuk konfirmasi.

M Singgih   1 May 2018

PIN BAR merupakan salah satu Price Action / aksi dari pergerakan harga  yang sering muncul saat  tekanan jual / beli sangat Kuat, tetapi  setelah penutupan harga dan pembukaan harga baru, candle sebelumnya menyisakan atau memperlihatkan garis panjang. Demikian juga dengan shooting star. Thanks

Basir   23 Feb 2013

@ Dhanie Saputra:
Pin bar dan shooting star adalah salah satu formasi single candlestick. Karakteristik pin bar adalah candlestick yang memiliki ekor yang lebih panjang dari body-nya. Panjangnya ekor menunjukkan kekuatan penolakan (rejection) pada suatu level harga tertentu. Semakin panjang ekor maka akan semakin tinggi sentimen penolakan terhadap level harga tersebut. Pin bar bisa mengisyaratkan penerusan arah trend (trend continuation) atau pembalikan arah trend (trend reversal), tergantung dari posisinya dalam alur trend yang sedang terjadi.

Shooting star adalah pin bar yang terbentuk pada kondisi uptrend dan mengisyaratkan kemungkinan terjadinya pembalikan arah ke downtrend. Formasi sejenis yang terbentuk pada kondisi downtrend disebut dengan formasi hammer. Formasi doji yang berekor panjang juga dikategorikan sebagai pin bar.

Berikut contoh pin bar / shooting star yang terbentuk pada chart EUR/USD daily baru-baru ini:

M Singgih   15 Jun 2019

Pin bar merupakan sebuah istilah dari Pola candle yang membentuk ekor panjang (mirip paku ). Yang perlu diketahui, tiap jam/time dari server broker adalah berbeda-beda.

Anda bisa melakukan penelitan menggunakann 2,3,4 atau lebih MT4 broker. Coba perhatikan 1 kurs pair mata uang yang sama dengan time frame yang sama pula. Maka anda akan mendapati pola-pola candle yang berbeda. Coba perhatikan dari M15 - D1 atau yang lebih besar. Apa penyebabnya ? karena pembukaan / penutupan harga yang berbeda. Silahkan perhatikan timenya. Ada broker yang pola candlenya masih bergerak, ada broker yang pola candlenya sudah siap membentuk candle baru.

Misal menggunakan TF-H4 :

Di broker A, timenya menunjukan 16.00 (candle masih bergerak). Dibroker B, timenye sudah masuk 17.00 (masuk candle baru), dan seterusnya.

Bagi mereka yang ingin trading dengan news, perhatikan bahwa :
1. Harga akan bergerak sebelum news dirilis.
2. Harga akan bergerak bersamaan news dirilis.
3. Harga akan bergerak setelah news dirilis.

Demikian.

Thanks.

Basir   12 Mar 2018

@ yanuardi:
Trading berdasarkan sinyal dari pin bar tidak bisa mengandalkan pin bar-nya semata, tetapi juga level support atau resistance (bisa juga level Fibonacci retracement atau expansion), dan indikator teknikal sebagai konfirmator momentumnya. Trader sering menggunakan indikator Bollinger Bands dan MACD.
Berikut ini contoh EUR/USD H1 (time frame 1 jam) dengan indikator MACD dan Bollinger Bands:


Tampak pin bar yang terbentuk mendapat rejection (penolakan) dari level resistance 1.1187 dan kurva upper band indikator Bollinger Bands. Entry sell ketika kurva indikator MACD telah memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah atas, dan garis histogram OSMA berada dibawah level 0.00. Exit setelah kurva MACD memotong kurva sinyal dari arah bawah.
Pin bar mencerminkan sentimen pasar, jadi seharusnya cocok untuk sinyal trading, baik bagi newbies maupun yang sudah lama trading. 

M Singgih   15 Sep 2018

@ Thoriq:Kalau hammer level open sama dengan level high atau level close sama dengan level high. Sedangkan untuk pin bar level high tidak harus sama dengan level open atau level close.
Silahkan baca juga:

M Singgih   29 Aug 2021

Kalau untuk scalping, sinyalnya lebih akurat mana, dari Hammer atau Pin Bar?

Thoriq   6 Sep 2021

@ Thoriq:

Hammer adalah bentuk khusus dari pin bar. Akurasi atau validitasnya tergantung dari hasil penunjukan indikator trend dan atau indikator momentum untuk konfirmasinya. Jadi sebaiknya dikonfirmasi oleh indikator trend dan atau indikator momentum.

Indikator trend yang biasa digunakan adalah moving average, Bollinger Bands, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD dan OSMA. Sedangkan indikator momentum biasanya berupa oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.

Misal jika ada sinyal reversal dari bearish ke bullish dari hammer atau pin bar, tetapi indikator trend dan atau momentum tidak mengkonfirmasi, maka sebaiknya jangan entry buy dulu sampai ada konfirmasi dari indikator teknikal.

 

M Singgih   6 Sep 2021

@ Revan:

Pin bar adalah sinyal yang mengisyaratkan kemungkinan pergerakan reversal. Untuk mengetahui terbentuknya pin bar adalah murni dari pengamatan. Dengan demikian Anda harus mengetahui ciri-ciri pin bar ketika terbentuk dalam rentetan candlestick pergerakan harga.

Untuk penjelasan mengenai pin bar, silahkan baca: Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar

M Singgih   11 Feb 2018

Kalau digabungkan dengan indikator, pin bar ini sebagai sinyal entry atau pemicu sinyalnya pak?

Salim   11 Feb 2018

@ Salim:

Pin bar yang valid adalah sinyal untuk entry. Validasi dari sebuah pin bar dilakukan dengan konfirmasi oleh indikator teknikal. Jika terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka pin bar tersebut adalah sinyal yang valid.

Apa yang Anda maksud dengan pemicu sinyal?

 

M Singgih   15 Feb 2018

Pemicu sinyal yang saya maksud adalah penunjuk sinyal muncul pak.

Pin bar ini akuratnya di time frame berapa ya pak?

Salim   15 Feb 2018

@ Salim:

Sinyal berupa pin bar bisa muncul tiba-tiba, tidak ada pemicu. Tahunya ada pin bar atau tidak adalah murni dari pengamatan, setelah bar tsb selesai terbentuk.

Mengenai akurasi dari pin bar, semakin tinggi time frame dimana pin bar tsb muncul, maka akan semakin akurat sinyal dari pin bar tsb. Misal pin bar yang muncul pada time frame daily akan lebih akurat dibandingkan pin bar yang muncul pada time frame 5 menit.

 

M Singgih   16 Feb 2018

ane sempet baca trading pin bar,, keliatan nya gampang,,

tapi kok banyak yang nyebutin itu kurang cocok ya buat newbies?

apa sebetul nya ada analisa tambahan selain melihat formasi pin bar sbg penunjuk reversal?

Yanuardi   12 Feb 2018

Min saya mau tanya, apakah candlestick pin bar dan hammer itu sama cuma beda nama aja?

Thoriq   27 Aug 2021

Terimakasih master Inbizia karena tidak henti-hentinya membantu saya belajar trading, saya mengalami kebingungan dengan syarat pin bar yaitu ekor haruslah 2/3 dari panjang total bar atau setidaknya 3/4. Karena saya menemukan beberapa bar yang saya sangka pin bar tapi tidak memenuhi syarat yg saya sebutkan diatas.

Namun, dari yg sudah-sudah saya melihat mereka bekerja dengan baik. Seperti pola fakey with pin bar bullish reversal di emas/XAUUSD yang terbentuk pada 25 Agustus 2017 memicu breakout resistance range yang kuat namun pin barnya tidak memiliki ekor 2/3 panjang keseluruhan barnya.

Juga pin bar bullish reversal di EURUSD pada tanggal 27 April 2018 kemarin, terbentuk di resistance become support serta level 50% fibonacci (konteks yang tepat menurut saya) namun tidak memenuhi syarat ekor 2/3 panjang bar keseluruhan.

Jadi apakah mereka tetap dapat diandalkan? saya berniat entry senin besok di sinyal EURUSD tersebut namun ada keragu-raguan akan hal ini. mohon bantuannya mastah

Muhammad Yusuf   29 Apr 2018

masta...apa yg dimaksud dgn pin bar dan shooting star?? bgmn cara mengimplementasikan ke dlm open posisi kita?? trims,,

Dhanie Saputra   23 Feb 2019

Kak mau tanya, apakah ada syarat tertentu untuk penggunaan pin bar pak? Apakah pin bar dilakukan sesuai tren yg terjadi atau dapat dilakukan kapan saja tanpa melihat tren?

Harun Rasyid   9 Jun 2022

@Harun Rasyida: Syaratnya ada 2:

  • Gunakan pola candlestick ini di time frame H4 keatas
  • Gunakan pola candlestick ini pada level yang kuat/penting

Artinya, pola pin bar ini tidak bisa sembarangan digunakan, harus melihat level harga dan gunakan time frame H4 ke atas agar tidak banyak noise (banyak noise di time frame kecil).

Kiki R   9 Jun 2022

Apakah pin bar dan inside bar itu sama? Bagaimana cara mengenali pola inside bar yang menguntungkan?

Candil   15 Jul 2022

@Candil: Pin bar tidak sama dengan inside bar.

Pola candlestick pin bar tidak memperdulikan apakah pola pin bar ini berada di dalam range candle sebelumnya atau tidak. Patokannya lebih ke shadow/ekor dan body dari candlestick.

Sedangkan candlestick inside bar mempunyai ciri khusus yaitu candlestick terakhir harus berada didalam (inside) range candlestick mother bar.

Cara paling mudah mengenai pola inside bar yang menguntungkan ada 2 langkah.

1. Tunggu pola ini di level harga penting/signifikan

Jangan menggunakan pola inside bar di sembarang level karena berpengaruh pada akurasi dan rasio risk/reward.

2. Perhatikan candle setelah pola inside bar terbentuk. Pola inside bar menjadi bagus apabila candle setelah pola inside bar berhasil menembus range candle mother bar.

Hal ini berarti konfirmasi pembalikan arah menjadi valid.

Kiki R   16 Jul 2022
 

Komentar @inbizia

Mau nnya aja nih, perihal aku yg pemula ini, apakah disarankan utk mencoba trading dngn strategi pin bar? Soalnya aku ngeliat di contoh chart, pin bar itu ssepertinya sering bngt muncul di charting dan kyknya lebih mudah diidentifikasi krna cma ngelibatin satu chart yg berbentuk hampir mirp kayak palu tetapi bukan palu. Selain itu, ada ga timeframe yg tepat utk memperhatikan pin bar yg kasih sinyal yg asli? krna klu kita ke timeframe manapun, kyknya ini pin bar sering bgnt muncul tetapi di level harga yg berbeda2. Misalkan di TF5 itu bakalan memiliki pin bar yg berbeda dngn TF30 misalnya
 Edward |  1 Jul 2023
Halaman: Tips Trading Mifx Cara Temukan Potensi Profit Dengan Pin Bar
Edward: Bantu jawab ya! Strategi trading dengan menggunakan pola pin bar dapat menjadi pilihan yang baik, terutama untuk trader pemula. Pin bar adalah pola candlestick yang dapat memberikan sinyal pembalikan atau kelanjutan tren. Mereka relatif mudah diidentifikasi dan dapat memberikan informasi yang berguna tentang perubahan sentimen pasar. Pin bar memiliki karakteristik yang khas, yaitu memiliki body yang kecil dan shadow (sumbu) yang panjang, dengan shadow yang lebih panjang mengarah ke satu arah (contohnya palu). Sinyal yang valid dari pin bar biasanya terjadi ketika mereka terbentuk pada level support atau resistance yang signifikan, atau pada level Fibonacci retracement. Untuk maslaah timeframe, ini lebih kepada cara kita trading. Yang pasti, bila ingin mencari trend bisa menggunakan Timeframe agak panjang seperti D dan M serta H4. BIla inign mencari posisi entry, maka gunakan timeframe M15. (baca: Panduan Time Frame untuk Pemula) Menurut saya sendiri, lebih baik mencari pin bar yang muncul bersamaan dengan faktor pendukung lainnya, seperti level support/resistance, garis tren, indikator teknikal, atau pola harga lainnya. Ini akan meningkatkan probabilitas sinyal yang valid. SEmoga membantu
 Leandro |  3 Jul 2023
Halaman: Tips Trading Mifx Cara Temukan Potensi Profit Dengan Pin Bar
Jawaban untuk Pandu: Pola bullish divergence yang valid dan sinyal palsu (false signal) dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan konfirmasi tertentu. Berikut adalah perbedaan antara keduanya: Pola Bullish Divergence yang Valid: Terjadi dalam tren penurunan yang kuat: Pola bullish divergence biasanya terjadi ketika harga sedang mengalami tren penurunan yang kuat. Indikator dan harga saling mendukung: Harga menunjukkan lower low (titik terendah yang lebih rendah), sementara indikator teknis menunjukkan higher low (titik terendah yang lebih tinggi), menandakan potensi pembalikan harga. Konfirmasi melalui candlestick atau pola chart: Pola bullish divergence dapat diperkuat jika terdapat pola candlestick bullish, seperti hammer atau bullish engulfing, yang mengindikasikan pembalikan harga. Volume perdagangan: Idealnya, volume perdagangan pada saat pola bullish divergence meningkat atau stabil, menunjukkan partisipasi yang cukup dan meningkatkan kepercayaan terhadap sinyal. Sinyal Palsu (False Signal): Tidak ada tren yang kuat sebelumnya: Sinyal palsu biasanya terjadi ketika tidak ada tren yang kuat sebelum pola bullish divergence muncul. Dalam kondisi pasar sideways atau volatile, sinyal bullish divergence mungkin tidak begitu andal. Indikator dan harga tidak saling mendukung: Harga mungkin menunjukkan lower low, tetapi indikator teknis tidak menunjukkan higher low yang konsisten, atau sebaliknya. Ini menunjukkan ketidakselarasan antara harga dan indikator, yang dapat mengindikasikan sinyal palsu. Tidak ada konfirmasi tambahan: Sinyal palsu sering kali tidak diikuti oleh konfirmasi tambahan, seperti pola candlestick bullish atau break resistance yang signifikan. Konfirmasi tambahan dapat memberikan kekuatan dan validitas tambahan pada sinyal. Mengenai cara untuk menghindari sinyal palsu dalam pola bullish divergence, Anda bisa mengikuti 5 poin berikut ini. Konfirmasi harga: Jangan hanya mengandalkan indikator saja. Lihat juga harga yang mengkonfirmasi pola bullish divergence. Perhatikan apakah ada pembalikan harga yang signifikan setelah munculnya pola bullish divergence. Volume perdagangan: Perhatikan volume perdagangan saat terjadinya pola bullish divergence. Volume yang tinggi saat terjadi pembalikan harga dapat mengkonfirmasi kekuatan sinyal dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu. Konfirmasi dengan indikator lain: Gunakan indikator teknis tambahan untuk mengkonfirmasi pola bullish divergence. Misalnya, Anda dapat mencari konfirmasi dari indikator lain seperti MACD, RSI, stochastic oscillator, dst.. Tren jangka panjang: Pertimbangkan tren jangka panjang sebelum mengambil keputusan berdasarkan pola bullish divergence. Pola bullish divergence cenderung lebih valid dan dapat diandalkan jika terjadi dalam tren jangka panjang yang kuat. Gunakan konfirmasi tambahan: Tunggu sampai ada konfirmasi tambahan sebelum masuk ke perdagangan berdasarkan pola bullish divergence. Misalnya, Anda bisa menunggu hingga harga menembus level resistance yang signifikan sebelum memasuki posisi beli. Dengan demikian Anda membeli pada level yang kuat.
 Kiki R |  15 Jun 2023
Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence
Jawaban untuk Linda: Tidak ada statistik yang pasti atau angka yang secara khusus menunjukkan keberhasilan trading dengan pola bullish divergence. Keberhasilan trading tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi pasar, manajemen risiko, penggunaan strategi yang tepat, dan keterampilan trading individu. Pola bullish divergence dapat memberikan petunjuk tentang potensi pembalikan harga, tetapi itu bukanlah jaminan keberhasilan dalam trading. Sinyal bullish divergence dapat memberikan probabilitas yang lebih tinggi untuk pembalikan bullish, tetapi tetap perlu dikonfirmasi dengan faktor tambahan dan dianalisis dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas. Berikut ini tips trading dengan pola bullish divergence: Konfirmasi pola: Pola bullish divergence sebaiknya dikonfirmasi dengan faktor tambahan sebelum memasuki perdagangan. Beberapa konfirmasi yang dapat Anda perhatikan adalah: - Volume perdagangan: Perhatikan apakah terjadi peningkatan volume perdagangan saat pola bullish divergence terbentuk. Volume yang meningkat dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar, memperkuat validitas sinyal. - Pola candlestick bullish: Cari pola candlestick bullish yang mengkonfirmasi sinyal bullish divergence, seperti hammer, bullish engulfing, atau bullish harami. Pola candlestick ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke arah bullish. - Break resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai konfirmasi bahwa pembalikan bullish telah dikonfirmasi. Breakout di atas resistance meningkatkan kemungkinan keberhasilan perdagangan. Identifikasi level support dan resistance: Identifikasi level support dan resistance yang signifikan pada chart adalah penting dalam menetapkan target profit dan menempatkan stop loss. Level support adalah tingkat harga di mana tekanan jual biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik naik. Level resistance adalah tingkat harga di mana tekanan beli biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik turun. Gunakan level-level ini sebagai panduan untuk menentukan titik keluar yang diinginkan dan membatasi risiko dengan stop loss yang ditempatkan di bawah level support atau resistance. Manajemen risiko yang baik: Manajemen risiko yang baik adalah kunci dalam trading yang sukses. Beberapa tips manajemen risiko yang dapat diterapkan adalah: - Tentukan stop loss yang sesuai: Stop loss adalah level harga di mana Anda akan keluar dari perdagangan jika harga bergerak melawan Anda. Tempatkan stop loss di bawah titik terendah yang terbentuk sebelum munculnya pola bullish divergence. Hal ini membantu melindungi modal Anda dari kerugian yang berlebihan jika harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi. - Pertimbangkan rasio risk/reward: Sebelum memasuki market, tentukan rasio risk/reward yang sesuai. Misalnya, Anda dapat menetapkan target profit yang dua atau tiga kali lebih besar daripada risiko yang Anda ambil. Dengan menggunakan rasio risk/reward yang memadai, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang. - Tentukan ukuran posisi: Sesuaikan ukuran posisi Anda dengan risiko yang Anda siap ambil. Jangan terlalu mempertaruhkan modal Anda dalam satu transaksi. Gunakan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko Anda untuk menjaga kestabilan performa trading. Gabungkan dengan analisis teknis lainnya: Gunakan pola bullish divergence sebagai alat bantu dalam analisisa teknis yang lebih luas. Kombinasikan pola ini dengan indikator teknis lainnya, pola chart, atau analisis fundamental untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang kondisi pasar. Misalnya, Anda dapat menggunakan moving average untuk mengidentifikasi arah tren jangka panjang atau mengamati pola chart yang menunjukkan level-level penting seperti triangle pattern atau double bottom. Selalu disiplin dalam trading: Disiplin sangat penting dalam trading. Patuhi aturan dan rencana trading yang telah Anda buat sebelumnya. Hindari emosi dalam pengambilan keputusan trading dan tetapkan target profit dan stop loss yang telah ditentukan. Jika trading mencapai target profit atau stop loss, patuhi rencana tersebut dan keluar dari perdagangan. Jangan tergoda untuk melanggar aturan yang telah Anda tetapkan.
 Kiki R |  15 Jun 2023
Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence
Jawaban untuk Khalid: Menggunakan pola bullish divergence dalam strategi swing trading dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencari peluang trading yang menguntungkan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti dalam menggunakan pola bullish divergence dalam strategi swing trading: Identifikasi pola bullish divergence. Pertama, Anda perlu mengidentifikasi pola bullish divergence pada chart Anda. Ini terjadi ketika harga membentuk lower low (titik terendah yang lebih rendah), sementara indikator teknis, seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic, membentuk higher low (titik terendah yang lebih tinggi). Hal ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke dari turun menjadi naik (bullish). Konfirmasi dengan faktor tambahan. Setelah mengidentifikasi pola bullish divergence, perlu ada konfirmasi tambahan untuk meningkatkan validitas sinyal. Beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai konfirmasi adalah: - Volume perdagangan: Perhatikan apakah ada peningkatan volume perdagangan saat terjadi pola bullish divergence. Volume yang meningkat dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dalam pergerakan harga. - Pola candlestick bullish: Cari pola candlestick bullish yang mengkonfirmasi sinyal bullish divergence, seperti hammer, bullish engulfing, atau bullish harami. - Break resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai konfirmasi pembalikan bullish. Tentukan titik entry. Setelah Anda mendapatkan konfirmasi yang memadai, tentukan titik entry Anda. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan: - Entry saat harga menembus resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai tanda bahwa pembalikan bullish telah dikonfirmasi. - Entry setelah pullback: Jika harga telah mengalami kenaikan setelah terjadi pola bullish divergence, tunggu hingga terjadi pullback (balik sementara) ke level support atau retracement Fibonacci sebelum entry market. Menetapkan stop loss. Stop loss adalah level harga di mana Anda akan keluar dari perdagangan jika harga bergerak melawan Anda. Tempatkan stop loss di bawah titik terendah yang terbentuk sebelum pola bullish divergence. Hal ini membantu melindungi modal Anda dan mengurangi kerugian jika harga berbalik. Menentukan target profit. Target profit adalah level harga di mana Anda akan mengambil keuntungan dari perdagangan. Ada beberapa pendekatan yang dapat Anda gunakan: - Memanfaatkan level resistance berikutnya: Identifikasi level resistance berikutnya yang signifikan di chart dan gunakan sebagai target profit Anda. - Menggunakan metode perhitungan rasio risk/reward: Gunakan rasio risk/reward yang sesuai, misalnya 1:2 atau 1:3, di mana Anda menargetkan keuntungan dua atau tiga kali lebih besar dari risiko yang Anda ambil. Mengelola risiko. - Ukur risiko: Tentukan berapa persen dari modal Anda yang siap Anda risikokan dalam perdagangan tersebut. Pastikan risiko yang Anda ambil sesuai dengan toleransi risiko Anda. Sebaiknya gunakan risiko 1-2% risiko per transaksi. - Gunakan ukuran posisi yang tepat: Berdasarkan stop loss yang telah ditetapkan, tentukan ukuran posisi yang sesuai agar risiko Anda terkendali. - Trailing stop: Setelah harga bergerak sesuai dengan ekspektasi Anda dan mencapai tingkat target profit awal, pertimbangkan untuk menggunakan trailing stop untuk melindungi sebagian dari keuntungan Anda jika harga berbalik. 7. Manajemen waktu: Swing trading melibatkan memegang posisi selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Oleh karena itu, perhatikan manajemen waktu Anda, termasuk mengidentifikasi periode waktu yang tepat untuk melakukan swing trading dan memperhatikan pengumuman berita penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.
 Kiki R |  15 Jun 2023
Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence
Jawaban untuk Tiara: Untuk menghindari sinyal palsu saat menggunakan tipe entry retracement dalam price action, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil: Konfirmasi dengan multiple time frames: Periksa retracement yang teridentifikasi di time frame yang lebih tinggi dan lebih rendah untuk memastikan konsistensi dan validitas retracement tersebut. Jika retracement terjadi dalam sejumlah time frame yang berbeda, ini dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang validitasnya. Gunakan konfirmasi price action tambahan: Jangan hanya mengandalkan retracement sebagai sinyal entry. Carilah konfirmasi tambahan dari pola candlestick, formasi harga, atau sinyal price action lainnya yang mendukung retracement. Misalnya, Anda dapat mencari pola pembalikan seperti engulfing pattern, hammer, atau shooting star yang terjadi di dekat level retracement yang diidentifikasi. Konfirmasi price action tambahan memberikan kekuatan tambahan pada sinyal retracement. Perhatikan konfluensi dengan level teknis lainnya: Pastikan ada konfluensi dengan level support atau resistance lainnya saat mengidentifikasi retracement. Misalnya, jika retracement terjadi di dekat level Fibonacci dan juga di dekat garis tren atau level horizontal, ini memberikan konfirmasi tambahan tentang kekuatan retracement. Konfluensi dengan level teknis lainnya meningkatkan validitas retracement dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu. Pertimbangkan konteks pasar yang lebih luas: Analisis konteks pasar yang lebih luas juga penting dalam menghindari sinyal palsu. Perhatikan apakah retracement yang terjadi sejalan dengan tren utama atau hanya koreksi sementara. Jika retracement berlawanan dengan tren utama atau tidak konsisten dengan kondisi pasar secara keseluruhan, itu dapat menjadi sinyal palsu. Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry: Hindari terburu-buru masuk pasar segera setelah retracement teridentifikasi. Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry, seperti pola candlestick pembalikan, penolakan harga pada level retracement, atau perubahan momentum yang jelas. Ini membantu memfilter sinyal palsu dan meningkatkan peluang keberhasilan. Gunakan stop loss yang tepat: Tentukan level stop loss yang tepat untuk melindungi posisi Anda jika retracement yang diharapkan ternyata salah. Stop loss yang ketat tetapi masuk akal dapat membantu membatasi kerugian jika sinyal palsu terjadi. Dalam beberapa kasus, penggunaan teknik trailing stop juga bisa efektif untuk mengunci keuntungan saat retracement berlangsung. Pertimbangkan kombinasi indikator: Gunakan kombinasi indikator yang saling mendukung untuk meningkatkan keandalan sinyal retracement. Misalnya, Anda dapat menggunakan Fibonacci Retracement bersama dengan indikator oscillator seperti RSI atau Stochastic Oscillator untuk memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang retracement yang valid.
 Kiki R |  20 Jun 2023
Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

Kamus Candlestick

Bearish Doji Star
Bearish Doji Star
Indikasi : Bearish Reversal

Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bullish panjang, diikuti candlestick kedua berupa doji yang membentuk gap naik dan tidak memiliki body karena harga dibuka dan ditutup di level yang nyaris sama. Candlestick ketiga mengkonfirmasi pembalikan dengan membentuk bearish panjang dan gap turun dari doji.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Bullish Doji Star
Bullish Doji Star
Indikasi : Bullish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bearish panjang, diikuti candlestick kedua berupa doji yang membentuk gap turun dan tidak memiliki body (harga dibuka dan ditutup di level yang nyaris sama). Candlestick ketiga mengkonfirmasi pembalikan dengan membentuk bullish panjang dan gap naik dari doji.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Bullish Hammer
Bullish Hammer
Indikasi : Bullish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 1 candlestick yang ditutup di dekat atau pada harga tertingginya (High), sehingga menandakan pelemahan momentum downtrend. Semakin panjang sumbu bawah dan semakin kecil body candlestick, maka semakin signifikan pula sinyal bullish-nya.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Three Outside Down
Three Outside Down
Indikasi : Bearish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bearish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bearish reversal.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.

Kirim Komentar Baru