Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

Perbedaan APR dan APY dalam Staking Koin

Evan 24 Aug 2022
Dibaca Normal 6 Menit
kripto > uang >   #staking
Dalam investasi kripto, seperti staking koin, Anda akan menemui istilah APR dan APY. Apa maksudnya?

DI

Dalam berinvestasi aset kripto, tentu Anda harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai seluk-beluk aset yang akan diinvestasikan. Ibarat banyak jalan menuju roma, ada banyak jalan juga bagi Anda untuk mendulang cuan dari aset kripto, salah satunya adalah dengan memperoleh bunga dari program yang mirip deposito di aplikasi Decentralized Finance (DeFi), yaitu staking koin. Dengan staking koin atau token yang Anda miliki, aset kripto bisa berkembang dan berbuah dengan sendirinya.

Namun jika Anda tertarik untuk menabung atau staking koin, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu, yaitu apa itu Annual Percentage Rate (APR) dan Annual Percentage Yield (APY) dalam staking koin. Artikel ini akan mengulas perbedaan APR dan APY secara lengkap, sebab kedua hal tersebut berkaitan dengan jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh.

APR dan APY

 

Mengenal Sekilas Staking Koin

Sebelum masuk lebih dalam tentang APR dan APY, mari memulainya dengan pengenalan sekilas mengenai Staking Koin. Kisah ini berawal dari mata uang kripto yang paling awal, yaitu Bitcoin. Seperti yang diketahui bahwa Bitcoin menggunakan algoritma konsensus Proof-Of-Work (PoW), sehingga untuk bisa memperoleh Bitcoin harus melalui mining.

Dengan demikian, setiap aktivitasnya membutuhkan verifikator atau miner. Miner tercepat yang berhasil memverifikasi akan mendapat imbalan berupa BTC. Itulah kenapa para penambang berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat. Namun, aktivitas ini memerlukan sumber daya, alat mining, serta biaya yang sangat besar.

Mining dan Staking Koin

Sebagai alternatif, muncullah algoritma konsensus yang disebut Proof-Of Stake (PoS). Bila pada mode PoW ada verifikator, maka algoritma PoS membutuhkan Node Validator. Tugas keduanya sama-sama memverifikasi transaksi dan menjadi pengaman pada sistem blockchain, namun memiliki cara kerja yang berbeda.

Baca Juga: Apakah Proof of Authority Lebih Baik Dari PoS dan PoW?

Keuntungan seorang Node Validator berasal dari fee transaksi dan koin baru. Namun, Node Validator harus mempunyai simpanan (stake) kripto dalam jumlah tertentu agar bisa memberikan validasi pada sebuah transaksi.

Jadi, staking koin adalah proses di mana Anda mengunci koin ataupun token ke dalam protokol Proof-of-Stake untuk membantu mengamankan jaringan koin tersebut. Sehingga fee dan koin baru tadi dianggap seperti bunga simpanan dari protokol blockchain terkait.

 

Pengertian APR dan APY

Lalu berapa bunganya? Dan bagaimana cara menghitungnya? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, di sinilah Anda baru mulai untuk memahami pengertian dari kedua jenis bunga dalam penyimpanan aset kripto, yaitu APR dan APY.

 

Annual Percentage Rate

Annual Percentage Rate (APR) adalah jumlah persentase suku bunga tahunan yang harus dibayarkan peminjam pada investor. APR ini telah mencakup seluruh biaya administrasi dan biaya lainnya, namun tidak mencakup bunga majemuk atau compounding rate. Tujuan dari adanya APR adalah agar peminjam dapat membandingkan suku bunga kredit antara satu lembaga pemberi pinjaman, seperti bank atau P2P lending dengan lembaga pemberi pinjaman lainnya.

Baca Juga: Perbandingan Bunga P2P Lending

Dalam konteks aset kripto, APR bisa diartikan sebagai suku bunga pinjaman tahunan yang dibebankan kepada peminjam aset kripto untuk dibayarkan kepada investor aset kripto tersebut. Annual Percentage Rate akan Anda peroleh jika melakukan staking koin ataupun ketika mengajukan pinjaman kripto.

 

Menghitung Rumus APR

Sebelum menghitung perolehan APR, ketahui terlebih dahulu cara menghitung rumus APY. Berikut rumus yang dapat gunakan untuk menghitung APR secara manual:

Perbedaan APR dan APY Dalam Staking Koin

Fees = biaya

Interest = bunga

Principal = jumlah pinjaman

n = jumlah hari dalam jangka waktu pinjaman

 

Annual Percentage Yield

Sedangkan Annual Percentage Yield (APY) adalah suku bunga tahunan yang akan Anda peroleh dengan memperhitungkan compounding effect atau bunga majemuk. Dengan kata lain, APY diperoleh ketika Anda menginvestasikan kembali jumlah keuntungan investasi yang telah diperoleh sebelumnya.

Misalnya, Anda melakukan staking koin kripto senilai Rp1,000,000 dengan bunga 0.5% per tahun, maka pada akhir periode 1 tahun perolehan keuntungan bisa sebesar Rp1,061,678 bukan hanya Rp1,060,000. Ini artinya, jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh akan semakin besar seiring dengan semakin lamanya investasi aset kripto tersebut.

 

Menghitung Rumus APY

Sebelum menghitung APY, terlebih dahulu perlu untuk mengetahui cara menghitung rumus APY. Berikut rumus yang dapat gunakan untuk menghitung APY secara manual:

APY= (1 + r/n )^n – 1

r = interest rate

n = periode compound interest (pada APY, biasanya n = 12 bulan)

 

Perbedaan APR dan APY

Secara sekilas, APR dan APY memang hampir sama, karena merupakan standar suku bunga yang dinyatakan sebagai tingkat persentase tahunan. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok yaitu dari segi efek compounding dan biaya, yang bisa dilihat pada grafik di bawah ini.

APR dan APY

Pada dasarnya, Annual Percentage Year memberikan tingkat presentase dari bunga yang diperoleh dalam setahun, sedangkan Annual Percentage Rate adalah tingkat biaya kredit yang harus dibayarkan dalam satu tahun.

APR dan APY ini seringkali diberikan oleh platform kripto, misal untuk staking koin atau yield farming. Hal ini membuat APR dalam staking koin biasanya menghilangkan sisi biaya, karena Andalah yang berperan sebagai pemberi pinjaman.

Ini terkadang juga membuat rancu pemahaman mengenai staking koin yang di mana tidak semua koin dan token bisa di-staking, sebab fitur tersebut seharusnya hanya untuk blockchain beralgoritma PoS. Selain itu, tiap platfrorm memiliki perbedaan untuk tingkat bunga yang diberikan dan dibebankan, sehingga Anda perlu cermat dalam memilih agar bisa mengatur dana yang akan dikeluarkan dan didapatkan dalam berinvestasi.

 

Kesimpulan

APR dan APY mungkin tampak membingungkan pada awalnya, tetapi mudah untuk membedakan satu sama lain dengan mengingat bahwa APY adalah perhitungan yang lebih kompleks karena menggabungkan bunga compound.

Karena pengaruh penggabungan bunga tersebut, APY dapat membuat aset kripto Anda lebih berkembang dibandingkan APR. APY dianggap lebih cocok diterapkan ketika Anda menjadi investor kripto, sedangkan APR digunakan sebagai peminjam.

Jadi, apabila menemukan fitur staking koin yang menggunakan istilah APR sebagai suku bunga, maka sebenarnya itu merupakan crypto lending menggunakan simpanan aset kripto Anda di platform tersebut.

Terkait Lainnya
 
Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 13 jam lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 13 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 13 jam lalu, #Forex Teknikal

AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 13 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 19 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Beda bro, kalau nabung ya caranya kamu sisihkan duit buat beli koin, lalu biarkan harga koin itu naik turun mengikuti pasar. Kalau staking, statusmu adalah validator dan kudu punya simpanan koin dalam jumlah tertentu.

Terus perbedaan lainnya adalah waktu penarikannya. Kalau menabung, kamu bisa tukar koin kriptomu ke rupiah kapan aja. Kalau staking, ada masa tunggu tertentu (locking period) sebelum koinnya bisa dicairkan.

Perbedaan ketiga, besar imbal hasilnya. Staking cenderung lebih besar returnnya, tapi risikonya juga lebih tinggi. Kalau staking, per tahun bisa mendapatkan 5-15%. Kalau menabung, tergantung koin apa yang kamu simpan.

Dua2nya cocok untuk pemula, modalnya juga sama2 terjangkau. Kalau kamu nggak sabar nungguin sampe masa Lockingnya kelar atau butuh dana mendadak, mending nabung. Kalau memang benar-benar uang dingin yang nggak kamu pakai sampai beberapa waktu ke depan, silakan coba staking.

Baca Juga: Yield Farming Vs Staking, Mana yang Lebih Menguntungkan?

 Linda |  11 Aug 2022
Halaman: Cara Mudah Nabung Kripto Di Luno

Untuk staking, kalian bisa melakukannya di exchanger-exchanger dalam maupun luar negeri.

Keuntungan melakukan staking di exchanger dalam negeri adalah transaksinya bisa menggunakan rupiah dan melalui bank lokal. Selain itu, pastikan juga aplikasi yang digunakan sudah mendapatkan legalitas dari pemerintah Indonesia.

Exchanger yang menyediakan staking

  • Luar negeri: Binance, Kraken, OkeX, Poloniex, dll
  • Lokal: Indodax, Tokocrypto, dan Triv

Baca juga:

 Delvyin |  11 Aug 2022
Halaman: Yield Farming Vs Staking Mana Yang Lebih Menguntungkan

Crypto staking adalah proses menyimpan dana dalam jumlah tertentu di dompet digital untuk mendukung validasi transaksi blockchain berbasis PoS.

Di tahun 2022, ada 19 koin yang menarik untuk di-staking, antara lain:

1. BitDAO (BIT)
2. Tether (USDT)
3. Ethereum 2.0 (ETH)
4. USD Coin (USDC)
5. Terra (LUNA)
6. Polkadot (DOT)
7. Tezos (XTZ)
8. Polygon (MATIC)
9. Binance (BNB)
10. Hydra (HYDRA)
11. Algorand (ALGO)
12. PancakeSwap (CAKE)
13. Solana (SOL)
14. Avalanche (AVAX)
15. ApeSwap Finance (BANANA)
16. SushiSwap (SUSHI)
17. Chronicle (XNL)
18. Cardano (ADA)
19. Akash (AKT)

selain daftar di atas, beberapa exchange kripto teregulasi Bappebti juga mulai memperkenalkan koin-koin yang bisa distaking. Contohnya saja, Tokocrypto (TKO) dan Triv.

 Hilman Ramini |  18 Aug 2022
Halaman: Yield Farming Vs Staking Mana Yang Lebih Menguntungkan

Definisi dari staking adalah Anda harus memiliki simpanan kripto dalam jumlah dan periode tertentu untuk menjadi Node Validator. Jadi staking tidak bisa ditarik sewaktu-waktu, ya...

Ada istilahnya Locking Period, dan ini masa tunggunya bermacam-macam, tergantung dari koin apa yang Anda stake. Contohnya saja kalau Binance Coin, masa tunggunya 7 hari, kalau ETH bisa sampai 12 bulan.

Untuk staking di Triv, modalnya mulai dari 50,000. Kalau Anda sudah punya simpanan koin kripto, bisa langsung dicek saja apakah nilainya sudah mencapai angka tersebut

 Bestawan |  24 Aug 2022
Halaman: Cara Dapat Passive Income Di Fitur Staking Triv

Luno Indonesia tidak ada minimal deposit kak, jadi memang ramah buat pemula yang mau belajar trading kripto. Biasanya juga ada bonus Cashback kalau bulan promo. Ane dulu dapet info dari inbizia juga, terus follow FBnya Luno banyak info.

Oiya, supaya lebih cuan lagi bisa coba pake metode Staking, minimal depositnya mulai dari 50 ribu rupiah.

Lalu kalau mau dapat tambahan pemasukan lagi, bisa jadi affiliate tuh bagi2 link terus ngajak teman yang lain buat daftar di Luno.

 Bebi Mardela |  13 Sep 2022
Halaman: Cara Mudah Nabung Kripto Di Luno

Staking kelihatannya lebih mirip dengan deposito di bank ya? Jadi kalau deposito di bank juga perlu minimal berapa duit dan entar bunga akan ditambahkan tiap bulan ke akun bank.

Sedangkan kalau pinjaman kripto Ethereum itu lebih kayak saya yang punya kripto pinjamin ke peminjam dan si penerima pinjaman menjaminkan NFT atau jaminan aset lain yang berkaitan dengan kripto ya? Jadi ibarat kalau gagal bayar, smart contract diaktifkan langsung aset tersebut jadi punya saya begitu? Dan seperti pinjaman pada umumnya, tiap waktu tertentu harus disetor ke saya dengan berupa ETH yang udah ditambahkan bunga kedalamnya?

Wah kalau seperti itu, aman banget buat pinjamin ETH ke orang lain asal ada jaminan yang menurut kedua belah pihak worth it, kalau gagal bayar bisa ada smart contract yang bekerja. Benaran aman banget ya!

 Lioyanto |  8 Dec 2022
Halaman: Cara Mendapatkan Passive Income Eth Termudah

Kirim Komentar Baru