Dolar AS menguat tajam setelah pidato ketua The Fed mengisyaratkan rencana kenaikan suku bunga yang lebih agresif di bulan-bulan mendatang.
Greenback menguat signfikan terhadap mata uang mayor pada perdagangan Senin (29/Agustus) setelah Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed akan terus berkomitmen menaikkan suku bunga sebagai upaya mengendalikan inflasi tinggi. Pada saat berita ini diturunkan, Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar terhadap 6 mata uang mayor menguat 0.44 persen di kisaran 109.30.
Secara teknikal, penguatan Dolar AS paling mencolok terlihat pada mata uang komoditas seperti AUD dan NZD. Pair AUD/USD saat ini bergerak pada kisaran 0.6865 setelah mencatatkan penurunan lebih dari satu persen pada perdagangan Jumat pekan lalu. Dolar AS juga menguat terhadap Yen dan Euro yang semakin terperosok di bawah level paritas terhadap Dolar AS.
Baca juga: Market Pagi Ini - Pidato Powell di Jackson Hole Rontokkan Rival Dolar AS
Pidato Powell pada Jumat pekan lalu cukup menggemparkan pasar keuangan dunia. Pasalnya, ketua bank sentral AS itu mengatakan bahwa The Fed akan terus melakukan rate hike demi menjinakkan lonjakan inflasi. Padahal, Powell juga mengakui bahwa keputusan untuk terus melakukan rate hike akan berdampak negatif bagi perekonomian AS. Hal ini tak pelak mendorong aksi beli besar-besaran Dolar AS yang berstatus safe haven dan memberi imbal hasil (suku bunga) lebih tinggi.
"Tidak tampak sama sekali bias dovish seperti dugaan pasar sebelumnya pada pernyataan terbaru Jerome Powell pada akhir pekan lalu… Kami optimis bahwa indeks dolar akan menembus level psikologis 110 pada minggu ini seiring dengan pertaruhan pasar terhadap prospek kenaikan suku bunga The Fed lebih tinggi," ungkap Carol Kong, analis strategi FX dan ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia.
Selepas pidato Powell pekan lalu, prospek Fed rate hike meningkat signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun dari FedMarket Watch, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bps pada bulan September kini mencapai 64.5 persen. Padahal sebelum pidato Powell, ekspektasi pasar lebih condong pada kenaikan 50 bps.