Tahun 2021 membuktikan bahwa industri kripto sangat dinamis. Tak heran, prediksi Cryptocurrency di tahun 2022 sangat beragam. Apa sajakah itu?
Jika dulu kebanyakan orang hanya tahu soal Cryptocurrency dan Bitcoin secara garis besar, di tahun 2021 banyak sekali inovasi dan istilah baru bermunculan. Tak hanya Bitcoin, Altcoin dan teknologi berbasis kripto pun semakin gencar diperbincangkan.
Bagi kalian yang sudah HODL mata uang kripto atau malah baru mau terjun, tentu penting untuk mengamati seperti apa prediksi Cryptocurrency di 2022. Daripada berspekulasi sendiri, mari kita simak opini para ahli mengenai dinamika pasar kripto dalam setahun ke depan.
Prediksi Bitcoin
Sebagai kripto terpopuler dengan nilai tertinggi saat ini, peran penting Bitcoin tentu tak dapat dipungkiri. Sebagian besar trader pemula yang tertarik menyelami dunia kripto biasanya akan mempelajari seluk-beluk Bitcoin dulu. Pergerakan harga kripto ini memang begitu berpengaruh bagi koin lainnya, sehingga banyak analis menjadikan Bitcoin sebagai acuan dalam melihat kondisi pasar kripto. Lalu bagaimana dengan Bitcoin di tahun 2022? Apakah masih ada peluang naik atau justru sebaliknya?
PlanB: BTC hingga $200,000 Masih Memungkinkan
PlanB, pendukung S2F (stack-to-flow) terbesar Twitter masih bertahan dengan prediksi harga Bitcoin enam digit untuk masa depan. Menurut tweet tertanggal 29 Desember, analis ini menekankan pentingnya pengendalian emosi dan menyatakan bahwa Bitcoin masih berada di ujung bawah kisaran 50K-200K.
Penelitian Rahasia: BTC Akan Mengungguli S&P 500
Dari sumber yang dirahasiakan, ada kemungkinan bagi Bitcoin untuk mengungguli S&P 500 pada tahun 2022. Hal ini bisa terjadi, mengingat pergerakan Bitcoin memang pernah melampaui S&P 500 pada tahun 2021. Kabar ini cukup menyenangkan karena setidaknya ada satu analis yang berpikir Bitcoin dapat mengalahkan 500 perusahaan terbesar di bursa saham AS.
Anthony 'Pomp' Pompliano: Hash Rate Bitcoin Akan Naik Terus
Ketika diwawancarai CNBC, Pomp - pegiat kripto di Twitter dan seorang YouTuber - memiliki harapan tinggi pada penambangan Bitcoin tahun 2022, meskipun FUD tahun ini melarang adanya penambangan Bitcoin di China.
Simak Juga: Apa Itu FUD di Pasar Kripto dan Contoh Kasusnya
Pomp memerhatikan bahwa setelah penambangan Bitcoin mulai berpindah dari China ke AS, akan ada lebih banyak lagi pertumbuhan penambangan Bitcoin di AS (terutama di Texas) pada tahun 2022. Pomp juga memprediksi akan banyak sekali lapangan pekerjaan baru terkait kripto pada tahun tersebut.
Jack Dorsey: Bitcoin Akan Menggantikan Dolar
Pendiri (dan mantan CEO) Twitter Jack Dorsey membuat prediksi ini untuk menanggapi pertanyaan rapper Cardi B. Perlu diingat, Jack belum menetapkan bahwa ini akan terjadi pada tahun 2022. Apakah Bitcoin benar-benar akan menggantikan Dolar atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawab.
Michael van de Poppe: Prediksinya Pasti Benar
Alih-alih menyebutkan harga, pakar kripto ini menjebak kita semua dengan video berjudul "PREDIKSI HARGA BITCOIN 2022 (DIPERBARUI)".
Menurut video van de Poppe berdurasi 51 detik ini, Bitcoin pada tahun 2022 akan "naik, turun, atau menyamping." Ya... tentu saja yntuk prediksi yang satu ini dia akan "selalu benar," karena memang seperti itulah pergerakan harga pada umumnya.
Prediksi Ethereum
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi kebangkitan Ethereum. Beberapa algoritma telah memprediksi kenaikan harga Ethereum sekitar 70% menjadi $7,000 di tahun 2022, namun kebanyakan dari mereka hanya mempertimbangkan beberapa faktor teknikal. Sementara itu, sebagian algoritma yang lain memperdebatkan apakah angka lima digit bisa tercapai pada akhir tahun ini.
Baca juga: Bitcoin Vs Ethereum, Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Meskipun peluang pertumbuhan Ethereum dapat berlanjut hingga tahun 2022, diprediksi akan terjadi penurunan dalam pertumbuhan jumlah pengguna. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan:
Regulasi
Meskipun beberapa pemerintah (terutama AS) telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak bermaksud untuk melarang Cryptocurrency, namun dalam prakteknya masih banyak pengguna kripto di negara lain yang mengalami larangan akses.
Jumlah Kerugian yang Dialami pengguna
Meskipun 2021 merupakan tahun pertumbuhan tanpa batas, beberapa trader juga mengalami kerugian besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa posisi leverage yang telah dilikuidasi. Dengan fakta tersebut, sulit untuk memprediksi kenaikan lima digit Ethereum pada akhir tahun 2022.
Ada yang memperkirakan bahwa peningkatan 70-80% dari posisi pasar saat ini sudah sehat. Kenaikan masih bisa terjadi, tergantung pada perubahan dalam jaringan dan keberhasilan penggabungan.
Simak Juga: 5 Proyek Berbasis Ethereum Terpopuler
Selain itu, berkat mekanisme fee-burning yang dilakukan oleh Ethereum, kita dapat mengharapkan pertumbuhan harga yang stabil. Jangan abaikan juga beberapa indikator pasar lainnya, baik dari sisi fundamental maupun teknikal.
Seorang analis independen di Twitter yang mengelola akun @galaxyBTC telah memperkirakan bahwa ETH akan segera masuk ke mode "parabola". Dia mengacu pada grafik ETH/BTC yang telah dia buat secara "publik" selama bertahun-tahun.
ETH baru-baru ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high (ATH) ketika mencapai $4,859 pada 10 November 2021. Saat itu Bitcoin juga mencapai puncaknya pada $68,789. Saat kedua aset itu turun dari level tertinggi masing-masing dengan cukup cepat, Ethereum tetap bertahan di atas kisaran $3,500.
Korelasi antara Bitcoin dan Ethereum tidak dapat diabaikan. Jika mau jujur, ada beberapa maksimalis Bitcoin yang masih mendukung Cryptocurrency ini untuk memiliki DeFi sendiri. Meskipun mungkin agak sulit untuk diterapkan, yang kita tahu sentimen jangka panjang untuk Ethereum adalah bullish.
Prediksi Altcoin
Sekarang saatnya kita membahas golongan Cryotocurrency baru yang perkembangannya cukup menyita perhatian, yaitu Altcoin. Terdapat 8 Altcoin teratas berdasarkan kapitalisasi pasar. Berikut masing-masing deskripsinya:
Tether
Jika Ethereum adalah lapisan dasar untuk seluruh ekosistem DeFi, maka Tether adalah aset dasarnya. Tether berfungsi sebagai Stablecoin handal bagi jutaan pengguna yang ingin menghindari volatilitas besar-besaran di Cryptocurrency lain.
Karena memprediksi nilai Tether yang selalu konsisten dirasa mustahil, mari kita bahas popularitas dan posisinya di pasar. Faktanya, Tether berhasil bertahan meskipun berbagai kritik muncul, di mana salah satunya adalah cadangan yang tidak memadai dari mata uang fiat patokannya. Stablecoin ini tetap memiliki kapitalisasi pasar sebesar $78 miliar, 85% lebih besar dari pesaing terdekatnya yaitu USDC.
Peningkatan kapitalisasi pasar memang didongkrak oleh peningkatan besar-besaran jumlah pengguna Tether. Namun seperti yang telah kita lihat selama beberapa bulan terakhir, beberapa trader sekarang beralih ke Stablecoin algoritmik karena tidak seperti Tether ataupun Circle yang masih terpusat.
Untuk tahun 2022, Tether kemungkinan mengalami penurunan kapitalisasi pasar yang sehat. Hal ini karena pengguna kripto yang lebih berpengalaman akan beralih pada Stablecoin algoritmik seperti DAI dan UST. Tether mungkin juga masih menjadi salah satu Cryptocurrency terbesar pada tahun 2022, meskipun ambiguitas atas sistem Stablecoin yang terpusat bisa saja menyebabkan kejatuhannya.
Binance Coin
Binance Coin (BNB) adalah Cryptocurrency asli dari jaringan Binance Smart Chain. Cryptocurrency ini telah menjadi salah satu koin dengan kinerja terbaik pada tahun 2021 dengan menghasilkan profit lebih dari 1,300%! Return ini jauh lebih besar daripada pesaing terdekatnya, Bitcoin.
Simak juga: Koin Kripto dengan Kenaikan Tertinggi Hari Ini
Ada beberapa alasan di balik pertumbuhan Binance Coin yang gila-gilaan. Salah satunya adalah popularitas BSC (Binance Smart Chain). Dengan meningkatnya biaya gas di Ethereum, BSC menjadi alternatif bagi banyak pengguna karena biayanya yang sangat rendah dan kecepatannya yang tinggi. Namun sayangnya, hal ini mengorbankan desentralisasi.
Alasan kedua adalah munculnya beberapa program staking yang telah diperkenalkan Binance di bursanya sendiri. Saat ini, Binance menawarkan sekitar 6.27% APY untuk staking BNB. Nilai ini lebih besar daripada staking ETH di beberapa pool terbesar, yang APY-nya cuma berkisar dari 4.3% hingga 5.4%.
Alasan ketiga adalah semakin populernya bursa itu sendiri. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pengguna Binance yang semakin tinggi. Sejak Binance menawarkan berbagai layanan (dari trading hingga staking), ia telah menciptakan model bisnis yang sukses dan mengundang pengguna. Semua faktor ini akan berperan dalam popularitas Binance Coin.
Selain membagikan koin untuk reward penambangan dan update, BSC juga berupaya memperkenalkan mekanisme fee-burning untuk BNB. Jika hal ini benar-benar diimplementasikan, maka ke depannya akan membantu peningkatan nilai BNB dalam jangka panjang. Selain itu, Cryptocurrency ini telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai koin terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar. Kenaikan yang sehat sebesar 50-200% dapat diharapkan di paruh pertama tahun 2022.
Cardano
Cardano sebelumnya menjadi L1 yang kurang menarik pada tahun 2021. Sebab utamanya adalah perkembangan jaringan yang lambat, meskipun tampaknya tetap tepat waktu. Selain itu, ekosistem DeFi di Cardano tipis, fungsionalitas smart contract jaringan baru saja diluncurkan, dan jumlah pengguna jaringannya rendah.
Simak Juga: Cardano, Salah Satu Ethereum Killer
Perkembangan blockchain Cardano seringkali bergantung pada penelitian peer-review yang menjadi dasar jaringan. Fokus akademis inilah yang kemungkinan menyebabkan pertumbuhan lambat pada sistem Cardano.
Cryptocurrency buatan Cardano, ADA, juga tidak memperlihatkan pergerakan harga yang menjanjikan di tahun 2021. Padahal, fungsi Smart Contract baru diperkenalkan dalam jaringannya. ADA kemungkinan tidak akan mencapai $2 di semester pertama 2022.
Solana
Untuk kripto dan mungkin juga DeFi, Solana telah menjadi koin favorit di antara semua inovasi yang ada. Proyek L1 ini bisa dibilang telah mengalami beberapa lompatan terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah jaringan blockchain pada tahun 2021.
Jika ada jariangan kripto yang mampu menantang Ethereum, maka Solana-lah jawabannya. Dengan kapitalisasi pasar mencapai lebih dari $54 miliar dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, koin ini juga dianggap sebagai kompetitor yang mumpuni bagi Binance Smart Chain. Fitur-fitur yang mengesankan dan sistem desentralisasi yang diusungnya membuat pengamat kripto di CoinMarketCap memperkirakan adanya peningkatan besar-besaran di tahun 2022, bahkan hingga mencapai 100%.
Baca juga: 6 Aplikasi Chart Kripto Terbaik untuk Pemula
Polkadot
Polkadot adalah salah satu jaringan yang tidak pernah gagal membuat kejutan. Jaringannya mudah dikenal dan dimengerti, mengingat asalnya dari salah satu pendiri Ethereum. Salah satu aspek terpenting dari Polkadot adalah lelang untuk 100 parachain yang nantinya akan dihubungkan ke rantai relay pusat jaringan.
Polkadot bertujuan untuk menjadi "Lapisan 0" blockchain dan rantai pusat dalam berbagai aplikasi DeFi. Ini berbeda dengan infrastruktur Ethereum, yang bertujuan mengarahkan pengguna dan pengembangnya untuk beralih ke solusi skalabilitas yang dioptimalkan.
Semua ini memiliki dampak yang sehat pada price action token Polkadot. $DOT telah membentuk beberapa price action yang menarik dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena batch pertama dari lelang parachain dimulai.
Agar berhasil melakukan lelang parachain, pengguna "mengikat" token mereka ke jaringan. Saat parachain baru ditambahkan, maka ikatan baru akan terbentuk. Jika komunitas memutuskan untuk melepas parachain, maka ikatan itu akan putus.
Terra Luna
Luna telah menjadi salah satu proyek paling menarik di tahun 2021. Mekanisme pencetakan unik antara $LUNA dan $UST (Stablecoin) adalah dasar dibalik kesuksesan Stablecoin. Terra telah muncul sebagai salah satu pesaing paling kuat DAI. Pembaruan terbaru Columbus-5 juga membantu memungkinkan komunikasi lintas-blockchain melalui IBC Cosmos.
Baru-baru ini, peluncuran jembatan blockchain Wormhole V2 menjadikan Stablecoin algoritmik juga berlaku untuk Solana dan Ethereum. Alhasil, pertumbuhan pesat ini turut mendukung perkembangan $LUNA, yang telah membentuk beberapa price action menarik sepanjang tahun. Dengan pasar modal $30 miliar, Cryptocurrency ini telah berhasil memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam Stablecoin.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Membaca Candlestick Cryptocurrency
Di samping itu, multichain dan Terra sedang membangun ekosistem yang dapat dioperasikan sendiri. Meskipun sempat ada beberapa hambatan ke jaringan yang mendasari, DAI terbukti sangat stabil. Penghapusan peraturan dari Stablecoin terpusat lainnya membuat koin seperti DAI cukup aman.
Dengan demikian, kita dapat mengekspektasikan Luna untuk membuat langkah besar di tahun ini. Lebih bagus jika LUNA dan DAI dilengkapi dengan penurunan popularitas Stablecoin terpusat (seperti Tether) dan tidak perlu terburu-buru mengumpulkan pangsa pasar yang dominan.
Avalanche
Tahun 2021 adalah momen yang ramai dipenuhi oleh proyek blockchain berbasis Ethereum. Avalanche adalah salah satunya. Kripto ini menjanjikan kapasitas pemoresesan lebih dari 4,500 transaksi per detik atau seribu kali lebih cepat dari PoW Ethereum saat ini.
Proyek Avalanche dipimpin oleh profesor ilmu komputer Cornell University, Emin Gün Sirer. Blockchain Avalanche terdiri dari beberapa blockchain yang berbeda, yang semuanya menggunakan PoS untuk membantu mencapai throughput transaksi yang maksimal.
Simak Juga: Apakah Proof of Authority Lebih Baik Dari PoS dan PoW?
Berkat jembatan Avalanche-Ethereum yang baru diluncurkan, pengguna sekarang dapat dengan mudah mentransfer aset berbasis Ethereum ke Avalanche. Perkembangan seperti ini sudah cukup bagi jaringan ini untuk mendapatkan popularitas di dunia kripto yang lebih luas. Token aslinya saat ini bernilai $102, dan merupakan Cryptocurrency terbesar ke-12 di CoinMarketCap.
Meskipun harga pada akhir 2021 turun, token ini tetap berhasil mencetak price action yang menarik di sepanjang tahun 2021, mengingat throughput dan finalitas transaksional yang tinggi telah menguntungkan Avalanche. Tetapi tahun 2022 akan menjadi ujian bagi jaringan kripto ini, terutama ketika penggabungan terjadi. Kita lihat apakah sebagian besar pengguna akan kembali ke Layer-1 Ethereum.
Polygon
Token $MATIC telah mengalami reli 100x secara year-to-date (YTD) yang hampir tidak wajar. Pencapaian terbesar Polygon di L2 adalah berhasil melewati Ethereum dalam hal jumlah wallet aktif di jaringan.
Baca juga: Cara Memilih Bitcoin Wallet Yang Aman Dan Terpercaya
Beberapa pengguna menduga rantai Polygon sebagai roll up, tetapi sebenarnya bukan. Rantai Polygon kompatibel dengan EVM karena terhubung dengan Ethereum melalui sekelompok staker MATIC di Ethereum. Ini bukan roll up, karena memiliki validatornya sendiri yang terpisah. Rantai Polygon juga tidak boleh disalahartikan sebagai sidechain karena validator di Polygon sering mengumumkan perubahan status dalam jaringan ke Ethereum.
Jadi, Polygon sebenarnya adalah solusi Layer 2 fungsional untuk semua pengguna Ethereum yang memprioritaskan keamanan dan ketahanan jaringan. Inilah mengapa jaringan Polygon berhasil mengumpulkan posisi dominan di pasar.
Baru-baru ini, Polygon juga meluncurkan Polygon SDK yang merupakan kerangka kerja bagi pengembang untuk membangun blockchain baru. Hal ini memungkinkan token $MATIC menguat secara sehat di tahun ini, tetapi mungkin belum mencapai angka dua digit dalam waktu dekat.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan prediksi Cryptocurrency untuk tahun 2022 di atas, ada dua poin penting yang bisa disimpulkan dalam perkembangan Cryptocurrency, yaitu komposisi dan interoperabilitas.
Komposisi telah menjadi fokus beberapa protokol DeFi yang bertujuan memberi penawaran berbeda untuk penggunanya. Komposisi ini berguna untuk menggabungkan hasil pada aset mereka yang disebut sebagai DeFi 2.0. Sedangkan interoperabilitas telah menjadi tujuan dari beberapa L1 dan L2 yang muncul. Sebab, mereka telah berhasil memperoleh pangsa pasar yang dominan dalam jaringan.
Ruang gerak kripto telah tumbuh dengan begitu pesat sejak tahun 2020. Pada tahun tersebut, Cryptocurrency hadir dengan protokol layer dasar. Kemudian pada tahun 2021, protokol lanjutan dibangun di atas protokol layer dasar sebelumnya. Harapannya, tahun 2022 menjadi momen saat semua protokol saling mendukung satu sama lain dan memiliki interoperabilitas.
Pertumbuhan industri kripto memang menjanjikan, tapi hal ini juga dibarengi munculnya beberapa celah kekurangan. Tidak hanya minat pasar dan arus transaksi yang mengalami peningkatan, aktivitas hacker dan penipuan juga tumbuh sumbur di pasar kripto. Untuk menjaga diri dari ulah oknum-oknum seperti ini, Anda bisa belajar dari kasus-kasus penipuan yang telah ada dan beragam cara hacker mencuri uang kripto.