Trading Bitcoin dengan pin bar hanya bermodal candlestick tetapi bisa mengindikasikan peluang profit yang menjanjikan. Bagaimana bisa? Pelajari rahasianya di sini.
Kenaikan harga yang sangat pesat membuat banyak orang tertarik untuk memulai trading Bitcoin. Tak heran jika para trader berusaha mengulik rahasia trading Bitcoin demi meraup profit yang banyak. Sebetulnya, ada banyak strategi untuk mendapatkan keuntungan dari trading kripto, salah satunya adalah menggunakan Price Action yang didukung candlestick pin bar. Bagaimana caranya trading Bitcoin dengan pin bar?
Jika diperhatikan, strategi Price Action sangat digemari oleh banyak trader di berbagai pasar finansial. Cara trading ini tergolong praktis dan mudah untuk dimengerti oleh banyak pelaku pasar. Apalagi, trader tak perlu repot-repot menambahkan indikator teknikal dalam chart. Cukup perhatikan saja pola-pola candle yang terbentuk.
Biasanya, candlestick pin bar dengan sumbu atas lebih panjang menandakan adanya kekuatan seller. Sebaliknya, apabila pin bar memiliki ekor bawah lebih panjang, maka kekuatan buyer biasanya lebih dominan. Sinyal yang ditunjukkan oleh pola candlestick ini cenderung memiliki akurasi tinggi, sehingga cocok membantu akitvitas trading di pasar yang penuh volatilitas seperti pasar kripto.
Baca juga: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan
Namun sebelum belajar cara trading Bitcoin dengan pin bar, ada baiknya mengenal lebih lanjut pola candestick populer ini.
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Pin Bar
Pola pin bar adalah sebutan untuk candlestick dengan ekor atau sumbu yang lebih panjang dari badannya. Bentuk ini sering ditemukan dalam chart trading dan bisa muncul di semua time frame. Formasi pin bar biasanya menunjukkan pola reversal Price Action yang menandakan penolakan atau rejection pada sebuah level harga tertentu. Nama pin bar sebetulnya adalah singkatan dari Pinocchio Bar.
Contoh pin bar dapat dilihat dalam gambar berikut:
Ada beberapa karakteristik pin bar yang harus diketahui sebelum mulai trading bitcoin dengan pin bar:
- Pin bar memiliki ekor yang lebih panjang dari body-nya. Ekor pada pin bar sering disebut dengan sumbu atau bayangan (shadow). Panjang ekor menjadi penanda kekuatan rejection atau terjadinya kesalahan break (false break) dari suatu level harga tertentu.
- Validitas pin bar biasanya diukur dari ekor yang panjang, body yang kecil, dan nose (sisi lain dari ekor pin bar) yang pendek.
Bullish dan Bearish Reversal Pin Bar
Bullish reversal pin bar terbentuk dalam keadaan downtrend dan menunjukkan sinyal pembalikan ke arah uptrend setelah terjadi penolakan pada level support. Ekor pada bullish reversal pin bar berada pada bagian bawah body candlestick. Ini menunjukkan penolakan untuk menembus harga yang lebih rendah.
Sebaliknya, bearish reversal pin bar terbentuk pada keadaan uptrend dan menandakan sinyal pembalikan ke arah downtrend setelah terjadi penolakan di level resistance. Ekor pada formasi bearish reversal pin bar berada pada bagian atas body, sebab pola ini menujukkan penolakan untuk menembus harga yang lebih tinggi.
Sebagai acuan trading Bitcoin dengan pin bar, Anda dapat melihat contoh bentuk bearish dan bullish reversal pin bar berikut ini:
Jenis Pin Bar Reversal Untuk Trading Bitcoin
Ada beberapa jenis pin bar yang bisa digunakan untuk trading Bitcoin dengan pin bar. Yaitu, classic, long tailed, dan double. Bagaimana bentuknya dan informasi apa saja yang bisa didapatkan?
1. Classic Pin Bar
Salah satu jenis candlestick yang bisa digunakan untuk trading Bitcoin dengan pin bar adalah bentuk classic. Sesuai namanya, pola ini memang yang paling umum digunakan oleh para trader. Kemunculan pin bar ini memiliki akurasi cukup tinggi, baik dalam uptrend maupun downtrend.
2. Long Tailed Pin Bar
Ini merupakan salah satu jenis pin bar dengan ekor yang lebih panjang dari biasanya. Pola ini memiliki validitas dan akurasi sinyal yang lebih tinggi dibandingkan bentuk pin bar lainnya. Ekor panjang mewakili sentimen penolakan yang besar pada level tertentu, sehingga kemungkinan besar terjadi false break yang kemudian diikuti oleh reversal. Semakin panjang ekor pin bar, semakin kuat penolakan yang terjadi.
Dalam gambar ini, pola long tailed pin bar muncul setelah harga bearish selama 2 hari berturut-turut. Setelah kemunculannya, harga memantul ke atas dan dikonfirmasi dengan pembentukan candlestick bullish di harga berikutnya.
3. Double Pin Bar
Pola ini cukup jarang ditemukan dalam chart. Namun, double pin bar bisa menjadi penanda peluang trading yang baik. Bahkan, para trader penggemar strategi Price Action sangat memperhatikan jenis pin bar ini.
Baca juga: Chris Lori, Seorang Atlit Yang Menjadi Trader Price Action Sukses
Sesuai dengan namanya, candlestcik ini mengkorfirmasi sinyal reversal dengan dua pin bar sekaligus. Sehingga, akurasi terjadinya reversal tak perlu diragukan lagi. Berikut ini contoh candlestick double pin bar. Double pin bar muncul setelah harga tertekan selama 3 hari berturut-turut, kemudian terjadi reversal dan harga terkonsolidasi.
Candlestick Reversal Lainnya
Selain ketiga jenis pin bar di atas, ada beberapa jenis candlestick lainnya yang bisa menjadi penanda sinyal reversal. Apa saja?
1. Small Tailed dan Long Tailed Bars
Meski sama-sama memiliki ekor panjang, namun candlestick ini bukanlah termasuk pin bar. Sebuah candlestick bisa disebut sebagai pin bar apabila proporsi ekor mencapai 2/3 dari body candle. Syarat ini tak dipenuhi oleh long tailed dan small tailed bars. Namun, pola candle ini memberikan indikasi reversal, sehingga membuatnya sama pentingnya dengan pin bar. Berikut ini contohnya dalam grafik chart.
2. Candlestick Lainnya
Selain memperhatikan bentuk pin bar di atas, ada cara lain yang bisa digunakan untuk membantu trading Bitcoin melalui pola reversal. Caranya adalah dengan melihat pola berikut ini:
Baca juga: Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar
1. Inside - pin bar Combo: Formasi ini terdiri dari dua candlestick, dimana body pin bar termakan oleh range candle sebelumnya, sehingga terlihat sebagai pola inside bar. Contohnya bisa dilihat dalam grafik di bawah ini.
2. Pin bar - inside bar Combo: Formasi ini adalah kebalikan dari pola sebelumnya. Setelah pin bar, terbentuk candlestick yang body-nya masih dalam jangkauan pin bar, sehingga terlihat sebagai pola inside bar. Bentuk combo pin bar - inside bar dapat dilihat dalam grafik berikut.
3. Fakey - pin bar Combo: Adalah pin bar yang terbentuk dalam rangkaian pola-pola candle penanda fakey atau false break. Pola ini memberikan sinyal penolakan pada level yang dianggap signifikan; seolah-olah harga bergerak mengikuti tren yang sering terjadi, tetapi kemudian berbalik arah dengan kuat. Tampilan fakey - pin bar bisa terlihat dalam gambar berikut.
Kemunculan pola-pola di atas biasanya mengindikasikan terjadinya reversal. Akan tetapi, akan lebih baik jika Anda menanti kemunculan candle berikutnya sebagai konfirmasi sinyal. Dengan menunggu kemunculan candle selanjutnya, sinyal reversal akan lebih akurat dan lebih cocok untuk trading Bitcoin dengan pin bar.
Baca juga: Cara Aman Trading Bitcoin Untuk Pemula
Trik Sukses Trading Bitcoin Dengan Pin Bar Reversal
Bagaimana caranya trading Bitcoin dengan pin bar reversal? Langkah pertama tentu harus mencari pola pin bar reversal dalam chart Bitcoin Anda. Selain itu, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Set Time Frame Harian
Yang pertama, pastikan chart Anda sudah di set di time frame harian. Time frame ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi, sehingga lebih cocok digunakan ketika trading Bitcoin dengan pin bar. Penggunaan time frame yang rendah bisa menimbulkan overtrading, sehingga kurang cocok diterapkan dalam pasar Bitcoin yang pergerakan harganya sangat fluktuatif.
2. Perhatikan Trend Pasar
Jika ingin sukses trading Bitcoin dengan pin bar, sebaiknya perhatikan trend pasar. Ketahui apakah pasar sedang trending kuat atau justru sideways. Lebih baik jika Anda selalu up to date dengan pergerakan tren yang sedang berlangsung. Akurasi pin bar akan semakin tepat jika digunakan ketika pasar sedang trending.
3. Cari Support dan Resistance
Mencari level-level penting seperti support dan resistance juga bisa membantu akurasi trading Bitcoin dengan pin bar. Contohnya, ketika pin bar gagal menembus level support, saat itulah Anda bisa mulai entry buy. Sebaliknya, jika pola candlestick pin bar gagal menembus level resistance dan diikuti dengan candlestick bearish, saat itulah Anda bisa entry sell.
Baca juga: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance
4. Stop Loss dan Take Profit
Menentukan kedua level ini penting hukumnya. Anda bisa menentukan level Stop Loss maupun Take Profit dengan menggunakan risk reward ratio sebagai acuannya. Selain itu, kedua level ini juga bisa ditetapkan berdasarkan level-level kunci support dan resistance. Dengan begitu, trading Bitcoin dengan pin bar akan menjadi lebih akurat.
Akhir Kata
Trading Bitcoin dengan pin bar bisa menjadi salah satu opsi menguntungkan untuk meraup profit di pasar kripto. Agar semakin sukses menerapkan strategi ini, Anda bisa mempelajari jenis-jenis candlestick pin bar lebih dalam. Akurasi sinyal reversal yang diberikan oleh pin bar dapat dilihat dari panjang ekor, ukuran body, serta panjang nose-nya. Semakin panjang ekor pin bar atau semakin kecil body-nya, maka akan semakin kuat akurasinya.
Selain mempelajari bentuk formasi pin bar, penting juga untuk set grafik di time frame harian, memperhatikan trend, mencari support resistance, serta memasang SL & TP.