RBA menaikkan suku bunga 25 bps, sesuai ekspektasi. Pernyataan Philip Lowe pun tak memberikan informasi baru, Akibatnya, AUD gagal menguat.
Pada hari Selasa (07/Maret), Bank Sentral Australia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3.6%. Angka ini sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Keputusan tersebut membawa suku bunga acuan ke level tertinggi lebih dari 10 tahun. Secara akumulatif, RBA sejauh ini telah melakukan rate hike sebanyak 350 bps.
Manurut Gubernur RBA Philip Lowe, inflasi Australia masih berada di dekat kisaran tertinggi multi-tahunan. Fakta inilah yang mendorong RBA untuk melanjutkan kenaikan suku bunga hingga sekarang. Lowe mencatat bahwa sudah muncul tanda-tanda penurunan inflasi konsumen sejak Januari 2023.
Kendati inflasi masih tinggi, Lowe mengatakan bahwa inflasi barang diperkirakan akan moderat dalam beberapa bulan mendatang. Sedangkan inflasi jasa masih tinggi karena dipicu oleh kenaikan biaya sewa. Lowe menegaskan komitmen bank sentral akan melakukan pendekatan berdasarkan data ekonomi untuk menentukan arah kebijakan di masa mendatang.
Ia memperkirakan perekonomian negeri Kanguru untuk mencapai 'soft landing' tidak akan mudah. Apalagi menginget prospek pertumbuhan ekonomi kedepan diperkirakan akan berada di bawah trend karena dampak dari suku bunga tinggi. Meskipun demikian, Gubernur RBA itu optimis bahwa kondisi tenaga kerja Australia tetap solid dengan tingkat pengangguran yang berada dekat level terendah 50 tahun.
Pada akhir konferensi pers beberapa waktu lalu, Lowe menegaskan trend inflasi Australia kemungkinan akan kembali menuju kisaran target sebesar 2-3% pada pertengahan 2025 mendatang. Pernyataan Lowe tidak jauh berbeda dengan pernyataan pada pertemuan sebelumnya, sehingga tidak memberikan kejutan bagi pasar.
Kenaikan suku bunga RBA kali ini telah diantisipasi oleh pasar. Akibatnya, dolar Australia gagal mendapat momentum penguatan. Sebaliknya, AUD harus merosot terhadap USD dan sekarang diperdagangkan pada kisaran 0.6709 atau melemah 0.33% dari level pembukaan harian. Selanjutnya fokus pasar akan tertuju pada testimoni ketua The Fed, Jerome Powell nanti malam.