Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 4 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Rekap Data Fundamental 12-16 Januari 2015 : Inflasi AS Dan Inggris

M Singgih 11 Jan 2015
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #inflasi
Data dan peristiwa penting minggu ini adalah CPI AS, CPI Inggris, Employment Change Australia, penjualan retail AS, PPI AS, indeks Philly Fed dan indeks UoM AS, neraca perdagangan China, pidato anggota FOMC Dennis Lockhart dan Narayana Kocherlakota.

Meskipun data Non-Farm Payrolls (NFP) AS bulan Desember dirilis lebih tinggi dari perkiraan dan data Nopember direvisi naik, namun US Dollar minggu lalu melemah versus JPY, AUD dan NZD, sementara pelemahan EUR, GBP, CHF dan CAD lebih disebabkan oleh kondisi fundamental ekonomi masing-masing negara. Pelemahan USD saat rilis data NFP Jum’at pekan lalu lebih disebabkan oleh merosotnya tingkat upah rata-rata (Average Hourly Earning) bulan Desember ke angka -0.2% dari sebelumnya +0.2% dan perkiraan yang tetap +0.2%. Sedang untuk basis tahunan (y/y) upah rata-rata per jam turun ke +1.7% dari +1.9% (revisi dari sebelumnya +2.1%) dan perkiraan +2.2%. Data upah rata-rata ini dirilis bersamaan dengan NFP dan biasanya kurang berdampak karena relatif tidak banyak mengalami perubahan.

Rekap Data Fundamental 12-16 Januari 2015 :

Tingkat upah rata-rata bulan Desember tersebut adalah yang terendah sejak kwartal ke 4 tahun 2012. Jadi walaupun lapangan pekerjaan bertambah namun para pekerja akan menerima upah yang lebih rendah. Tingkat upah yang turun tersebut menunjukkan rendahnya tingkat inflasi yang akan berdampak pada kemungkinan mundurnya waktu kenaikan suku bunga The Fed. Sementara ini diperkirakan kenaikan pertama akan terjadi antara kwartal ke 2 dan awal kwartal ke 3 tahun ini. Menurut Dennis Lockhart, anggota FOMC yang cenderung dovish dan memiliki hak voting tahun ini, pertambahan job cukup meyakinkan tetapi tingkat upah yang rendah menunjukkan pasar tenaga kerja yang kurang sehat, sehingga tidak ada alasan untuk buru-buru menaikkan suku bunga. Hal yang sama juga diungkapkan anggota FOMC lainnya Charles Evans.

Hingga minggu lalu USD index telah mencapai rekor tertingginya dalam 12 tahun terakhir, namun dengan komposisi anggota FOMC tahun ini yang cenderung dovish dan tingkat inflasi yang mulai menjadi fokus, maka menarik untuk diperhatikan pergerakan USD pada minggu-minggu mendatang. Untuk minggu ini penting dicermati pidato Dennis Lockhart dan Narayana Kocherlakota (yang juga dovish) serta data inflasi bulan Desember yang akan dirilis Jum’at mendatang. Inflasi tahunan bulan Desember diperkirakan akan merosot ke 0.8% dari sebelumnya 1.3%.

EUR dan GBP rebound di akhir pekan karena aksi profit taking, tetapi sentimen terhadap EUR masih cenderung negatif menjelang meeting ECB 22 Januari dan 25 Januari mendatang, sementara pergerakan GBP akan lebih ditentukan oleh data inflasi yang akan dirilis Selasa nanti. Data penting lainnya adalah Employment Change Australia, penjualan retail AS, PPI AS dan indeks Philly Fed AS.

Senin, 12 Januari 2015 :
Hari libur bank-bank di Jepang (Coming of Age Day)
Jam 07:30 WIB: data Job Advertisements Australia bulan Desember 2014
Jam 22:30 WIB: Bank of Canada (BoC) Business Outlook Survey kwartal ke 4 tahun 2014

Selasa, 13 Januari 2015 :
Waktu tentative: data neraca perdagangan China bulan Desember 2014 (Perubahan jadwal dari sebelumnya 10 Januari 2015)
Jam 00:40 WIB: pidato anggota FOMC Dennis Lockhart
Jam 06:50 WIB: data Current Account Jepang bulan Nopember 2014
Jam 16:30 WIB: data CPI Inggris bulan Desember 2014
Jam 22:00 WIB: data JOLTS Job Openings AS bulan Nopember 2014

Rabu, 14 Januari 2015 :
Jam 17:00 WIB: data Industrial Production kawasan Euro bulan Nopember 2014
Jam 20:30 WIB: data Retail Sales AS bulan Desember 2014
Jam 20:30 WIB: data Import Prices AS bulan Desember 2014

Kamis, 15 Januari 2015 :
Jam 06:50 WIB: data Machinery Orders Jepang bulan Nopember 2014
Jam 07:30 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran Australia bulan Desember 2014
Jam 17:00 WIB: data neraca perdagangan kawasan Euro bulan Nopember 2014
Jam 20:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Desember 2014
Jam 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 10 Januari 2015
Jam 20:30 WIB: indeks Empire State Manufacturing AS bulan Januari 2015
Jam 22:00 WIB
: indeks Philly Fed Manufacturing AS bulan Januari 2015

Jum’at, 16 Januari 2015 :
Jam 06:50 WIB: data Tertiary Industry Activity Jepang bulan Nopember 2014
Jam 14:00 WIB: data Final CPI Jerman bulan Desember 2014
Jam 15:15 WIB: data Retail Sales Swiss bulan Nopember 2014
Jam 17:00 WIB
: data Final CPI kawasan Euro bulan Desember 2014
Jam 19:50 WIB: pidato anggota FOMC Narayana Kocherlakota
Jam 20:30 WIB
: data CPI AS bulan Desember 2014
Jam 21:15 WIB: data Industrial Production AS bulan Desember 2014
Jam 21:55 WIB
: indeks Preliminary University of Michigan (UoM) Consumer Sentiment AS bulan Januari 2014

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 4 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 4 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meraih laba bersih sebesar Rp305.80 miliar sepanjang tahun lalu, tumbuh 20.62% dibandingkan keuntungan pada tahun 2022, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membayarkan dividen sebesar Rp1.23 triliun atau Rp125.48 per saham, 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) +1.63%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) +1.55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) +1.05%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, naik 0.07% ke 7,370, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru