Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 4 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Retail Sales di Bawah Ekspektasi, Dolar Tetap Menguat

Crypholic 17 May 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #dolar   #dolar-as   #retail-sales
Dolar menguat meski retail sales tak sesuai harapan. Saat ini, pasar masih mengkhawatirkan pertemuan terkait plafon utang AS.

Indeks dolar AS (DXY) sempat melemah ke kisaran 102.20, tetapi akhirnya menguat hingga 102.69 usai rilis data Penjualan Ritel di sesi New York. Meski data tersebut meleset dari ekspektasi, kinerjanya masih positif dan mendukung penguatan indeks dolar AS. Untuk sekarang, pasar masih fokus mencermati isu plafon utang AS.

Dolar AS Menguat Meski Data Retail Sales Dibawah Ekspektasi

Penjualan ritel di AS mengalami peningkatan sebesar 0.4% pada bulan April 2023, yang hanya setengah dari kenaikan 0.8% yang diharapkan oleh konsensus. Pertumbuhan penjualan ritel tahunan juga tercatat sebesar 1.60% saja, lebih rendah daripada ekspektasi konsensus yang sebesar 4.20%.

Meskipun angka-angka tersebut buruk, pasar meresponsnya dengan lebih positif karena adanya revisi data bulan Maret 2023 yang lebih buruk. Data penjualan ritel bulan Maret 2023 direvisi menjadi turun dari -0.6% menjadi -0.7% (month-over-month), serta dari 2.94% menjadi 2.42% (year-over-year).

"Data penjualan ritel AS rebound pada bulan April setelah mengalami pelemahan dalam dua bulan berturut-turut sebelumnya yang menandakan belanja konsumen masih solid," kata Vassili Serebriakov, pakar stretagi mata uang di UBS.

Ia kemudian menambahkan bahwa belanja ritel merupakan komponen terpenting dalam perekonomian dan memperkirakan indikator keyakinan bisnis lebih lemah dari indikator konsumen, atau sesuai dengan perkiraan selama ini.

Baca juga: Apa Itu Retail Sales dalam Analisa Trading?

 

Pasar Waspadai Negosiasi Plafon Utang AS

Sebagian besar ekonomi Amerika Serikat bergantung pada kontribusi belanja konsumen, yang memiliki dampak positif terhadap nilai dolar AS. Namun, saat ini pasar sedang khawatir mengenai negosiasi plafon utang AS. Pelaku pasar sedang menunggu pertemuan antara Presiden AS Joe Biden, Ketua DPR AS Kevin McCarthy, dan beberapa pemimpin kongres untuk membahas masalah kenaikan plafon utang pemerintah yang mendesak.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kemajuan yang jelas, padahal jika plafon utang tidak dinaikkan pada tanggal 1 Juni mendatang, AS menghadapi risiko kegagalan pembayaran utang.

"Kami melihat terdapat beberapa berita potensial tentang plafon utang AS. Kemungkinan tensi akan meningkat seiring dengan semakin dekatnya tenggat waktu yaitu pada 1 Juni. Jadi menurut kami ditengah ketidakpastian ini seharusnya pergerakan pasar akan dalam rentang terbatas dan tidak muncul tanda-tanda dorongan kuat ke arah tertentu," pungkas Serebriakov.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 4 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 4 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meraih laba bersih sebesar Rp305.80 miliar sepanjang tahun lalu, tumbuh 20.62% dibandingkan keuntungan pada tahun 2022, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membayarkan dividen sebesar Rp1.23 triliun atau Rp125.48 per saham, 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) +1.63%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) +1.55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) +1.05%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, naik 0.07% ke 7,370, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru