Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 10 jam lalu, #Saham Indonesia
Forum  > Strategi Trading

Saya Loss, Apa Yang Salah?

  Jumardi |   29 May 2016 |   1339

saya sudah 2 tahun lebih trading forex. dan sudah beberapa tekhnik yang saya coba.bebrpa di bulan juni 2015 sy gunakan tekhnik suport and Resisten tapi modal yg sy gunakan 100 usd kemudian sya kelola. sy heran kok dana yg tadinya 100 usd gak bisa lewat2 100usd. berada di kisaran 50 usd sampai 90 usd. hingga akhirnya kena MC.

setelah itu sy belajar lagi dengan technik compound.
target profit dengan 5% dan tak pake stop los. sya nyoba di akun demo. dana 100 usd yg sy kelola bisa menghasilkan 300an usd dalam 1 bulan lbih.
karena saya rasa ini bisa menghasilkan profit dari sebelumnya sya percya diri dengan deposit 300 an usd sya trading dengan tekhnik itu.
awal trading sy salah sehingga modal tergerus 20an usd lebih. setelah itu sy usahakan recovery tapi belum sampai di modal awal sya los lagi sebanyak 90 usd karena sy tdk pake sl.

sya ingin tanya apakah cara trading sya yg salah. psycologi saya kah atau money management saya yg salah atau ada hal lainnya yg salah atau mungkin sy ndak cocok di dunia trading. toling jawabannya

  M Singgih   |   1 Jun 2016

@ jumardi:
Ya, cara trading Anda salah karena tidak menerapkan money management. Dengan tidak menentukan stop loss berarti Anda tidak membatasi resiko. Dan lagi menggunakan teknik compounding adalah memperbesar resiko (kecuali jika sudah sangat berpengalaman). Selain itu trading di akun demo secara psikologis sangat berbeda dengan trading di akun riil.

Yang harus Anda lakukan adalah:
1. Cobalah temukan sistem trading yang profitable. Sistem trading terdiri dari metode, strategi entry dan exit dan strategi money management. Metode meliputi indikator teknikal yang digunakan, dan biasanya disesuaikan dengan type trading Anda, apakah ingin trading dalam jangka pendek (scalping atau trading harian), jangka menengah atau jangka panjang. Money management meliputi besarnya resiko per trade dan risk/reward ratio yang agar profitable sebaiknya lebih besar dari 1:1.
2. Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat), atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentasi profitnya. Kalau persentasi profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
3. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
4.Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
5. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentasi keuntungannya.

Trading bisa dipelajari dan bukan karena faktor cocok atau tidak cocok.
Selamat mencoba dan semoga sukses..

  Jenny   |   9 Mar 2018

halo master...master kadang sy open buy n sell di pair yg sama kok semuanya bisa mengalami loss y?pdhal perbedaan cm 5 pips?apa itu ada pengaruhnya? Dan sblumnya terimakasih master atas bimbinganya....

  Basir   |   9 Mar 2018

ketika anda BUY dan SELL di mata uang yang sama, itu disebut hedging. ketika anda BUY dan SELL maka spread minus bukannya berkurang, malah justru bertambah. Anda BUY maka spread minus -3 masuk pasar . kemudian anda sell maka spread -3 masuk pasar. maka anda akan mendapatkan -6. Jika anda Sell dan -70, kemudian anda BUY masuk dengan spread -3, maka total minus menjadi -73. Sistem BUY SELL sebetulnya bahaya. jika tidak kita pelajari. namun bagi mereka penganut Hedging maka open posisi yang minus bisa menjadi profit. thanks

  Aisha   |   4 Aug 2023

Jenny:

Kalau pemula, sebaiknya JANGAN PERNAH open buy & sell pada satu pair yang sama. Kenapa? Ada dua alasan simpel nih:

  • Setiap kali open posisi, kita akan kena charge yang namanya SPREAD. Oleh karena itu, semua posisi awal pasti minus. Kita baru akan untung kalau prediksi kita tepat dan harga bergerak sesuai perkiraan kita. Kalau enggak, maka minusnya bakal makin besar.
  • Tren harga itu ada tiga: bisa naik (bullish), turun (bearish), ataupun menyamping (sideways). Ketika kamu open buy & sell sekaligus pada satu pair, kamu cuma bisa untung dobel kalau trennya sideways (harga naik/turun sebentar, lalu berbalik ke arah yang berlawanan). Kalau trennya ternyata bullish atau bearish lurus terus, maka kamu pasti untung di satu posisi dan kena Margin Call di posisi yang lainnya. Ditambah dengan charge spread tadi, maka jelas sekali kamu boncos dan nggak akan break even.

Pemula biasanya bahkan nggak ngerti masalah spread dan tren itu, jadi DIJAMIN LOSS kalau open buy & sell di satu pair sekaligus. Kalau udah berpengalaman, memang bisa profit dobel. Tapi syaratnya harus udah berpengalaman dulu, paham trik-trik trading, bisa analisis pasar.

  M Singgih   |   10 Aug 2023

@ Jenny:

Bisa saja ketika harga saat itu berada ditengah harga buy dan harga sell yang Anda buka. Misal Anda buka posisi buy di harga 100 dan posisi sell di harga 95, dan harga saat itu sedang berada pada level 97. Maka baik order buy dan order sell yang Anda buka akan mengalami kerugian.

  Herry Suyatno   |   29 Nov 2018

Saya sudah coba pakai aplikasi Meta Trader4 di Android. Modal saya 5 juta. Kemudian saya open posisi di pair EURUSD, lalu saya biarkan posisinya terbuka sampai 1 minggu. Setelah 1 minggu, saya buka lagi aplikasi MT4, hasilnya ternyata saya loss. Modal saya dari Rp 5.000.000, menjadi 4.890.100

Apakah itu artinya, kita gak boleh ngebiarin open posisi terlalu lama? Lalu kalau saya berasumsi risiko loss vs win di trading itu 90%:10% apa betul? karena saya merasa kita seolah dibikin kalah kalau gak ngapa2in

  Basir   |   29 Nov 2018

Untuk Herry Suyatno,

Yang perlu diperhatikan, apakah anda memasang Stop Loss, pada open posisi tersebut ? Jika iya, maka besar kemungkinan open posisi tersebut menyentuh STOP LOSS yang anda seting sebelumnya.

Jika anda BUY EUR/USD di 1.1300 Take Profit 1.1400 kemudian anda Set Stop Loss di 1.1250, lalu anda melakukan Longterm ( trading jangka panjang lebih dari 1 hari ). Bisa saja sebelum harga menuju 1.1300 harga, harga menuju area di bawah 1.2500, maka open posisi anda akan tertutup sendiri.

Karena anda melakukan seting risiko di 1.1250. Kecuali jika Stop Loss anda sangat lebar atau tidak memasangnya sama sekali, maka saat anda buka MT4, open posisi anda masih dalam kondisi floating -/+.

Coba anda perhatikan grafik pergerakan harga EUR/USD sebelumnya. Dimana open posisinya, dimana set Stop lossnya. Jika harga pernah menuju ke area stop loss, dan melampauinya berarti posisi anda memang dalam kondisi Loss.

Membuat risk dan reward bisa anda lakukan sesuai dengan risiko yang siap anda terima dan reward yang akan anda targetkan. Ada baiknya, berlatih dulu diakun demo, agar keterampilan trading anda bisa terasah. Gunakan dana kecil sebelum menggunakan dana besar diakun live/real, sebelum anda benar-benar yakin dengan risiko yang siap anda terima.

Terima kasih.

  Kiki R   |   22 Jul 2023

Jawaban untuk Herry Suyatno: Pertama, Anda yang membuka posisi sampai 1 minggu dan hasilnya loss bukan berarti kita tidak boleh membuka posisi terlalu lama.

Dalam trading, pengambilan keputusan entry/open posisi harus ada alasan yang jelas dan logis. Oleh karena itulah, dalam trading harus ada aturan jelas sebagai kriteria entry dan exit yang biasanya disebut sistem trading.

Yang kedua, Anda tidak bisa berasumsi risiko loss vs win sebesar 90%:10%. Setiap asumsi yang Anda miliki dalam trading harus berdasarkan data atau fakta pengujian.

Oleh karena itu saya menyarankan Anda sebaiknya membuat sistem trading terlebih dahulu lalu mengujinya untuk melihat berapa persentase keberhasilan (winrate) dari sistem trading Anda.

  M Singgih   |   27 Jul 2023

@ Herry Suyatno:

Kalau Anda sudah melakukan analisa dan entry sesuai dengan sinyal yang ada, sebaiknya Anda melengkapinya dengan memasang level stop loss (SL) dan level take profit (TP) sebagai exit point.

Setelah dipasang SL dan TP, Anda hanya tinggal menunggu sampai salah satu exit point tsb tereksekusi. Kalau memang level SL yang tereksekusi, berarti memang waktunya Anda mengalami kerugian. Perlu diketahui hasil dalam trading tidak bisa selalu profit, ada kalanya akan mengalami loss juga.

  M Singgih   |   20 Jun 2019

@ jenny:

Dalam hal ini Anda hanya loss sebesar 5 pip, kemanapun harga bergerak. Kalau yang posisi buy loss, maka yang posisi sell akan profit, dan sebaliknya. Selisih profit dan loss akan selalu tetap, yaitu minus 5 pip.

- ….. apa itu ada pengaruhnya?
Maksudnya pengaruh dimananya?

  Fendy   |   14 Jul 2023

Kebtulan saya pemula, saya juga udah mencoba trading di akun demo di salah satu pnyedia trading Forex. Dan yg ingin saya tanyakan adalah, mengapa dalam setiap kali buka posisi, itu selalu loss dlu yaa.

Misalkan saya buka posisi, katakanlah level 1.000, dan harga pasar saat itu juga 1.000, tetapi yg saya dapatkan adalah -0.1 , bukankah seharusnya 0 yaa? Dan ini ga hanya terjadi di broker itu saja tetapi juga di broker lain. DAn apakah ketika buka posisi, kita bakalan selalu kena loss klo level harga yg dibuka dngn harga saat itu level nya sama?

  Aisha   |   4 Aug 2023

Fendy:

Semua trader pada semua broker hampir pasti akan mengawali open posisi baru dengan status minus (loss). Kenapa? Karena ada SPREAD.

Spread adalah selisih antara kurs jual dan kurs beli. Sama seperti money changer, broker forex juga ada kurs jual dan kurs beli. Ini juga sebenarnya sudah terlihat pada chart, contohnya seperti ini:

spread

Dalam kotak merah di kanan bawah itu adalah kurs EUR/USD saat ini (1.09854). Sedangkan pada box merah besar di kiri atas itu terlihat kurs jual/beli yang berlaku kalau kamu mau sell (1.09584) atau buy (1.09585).

Selama ada spread, maka posisi trading awal kamu bakal minus. Kamu bisa tidak minus, hanya jika broker menerapkan spread nol (zero spread).

Sebagai gambaran, coba lihat contoh di atas. Kurs untuk transaksi sell sama dengan kurs EUR/USD saat ini, maka kalau kamu open sell, posisi awal kamu mungkin tidak minus. Tapi kurs untuk transaksi buy berbeda dengan kurs EUR/USD saat ini, maka kalau kamu open buy, posisi awal kamu pasti minus.

Setiap broker punya aturan spread berbeda-beda. Trader biasanya mencari broker yang punya spread paling rendah, atau bahkan nol. Tapi pada prakteknya, spread di pasar selalu berubah-ubah dan tidak ada yang bisa menjamin spread nol selamanya.

Ini bukan tipu-tipu broker lho ya, tapi memang begitulah mekanisme pasar yang berlaku. Kalau kamu lihat kurs jual dan kurs beli di bank atau money changer, semuanya juga punya spread yang berubah-ubah.

  M Singgih   |   7 Aug 2023

@ Fendy:

- … Misalkan saya buka posisi, katakanlah level 1.000, dan harga pasar saat itu juga 1.000, tetapi yg saya dapatkan adalah -0.1 , bukankah seharusnya 0 yaa?

Setiap kali Anda buka posisi, artinya Anda telah melakukan transaksi sesuai dengan harga yang ditawarkan broker, termasuk besaran spread yang berlaku. Spread adalah selisih antara harga Ask dan harga Bid. Jadi baik Anda buka posisi buy atau posisi sell, seketika itu pasti hasilnya minus karena faktor spread tersebut.

Kami sarankan sebaiknya Anda belajar pengetahuan mengenai dasar-dasar trading terlebih dahulu.

  Kiki R   |   12 Aug 2023

Jawaban untuk Fendy: Posisi Anda yang langsung minus saat membuka posisi dikarenakan adanya spread. Spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask).

Untuk lebih memahami, perhatikan gambar di bawah ini.

1

Dengan demikian, Anda akan mengalami loss jika posisi dibuka dan ditutup pada harga yang sama.

Semua broker mempunyai spread karena spread merupakan pendapatan broker dari setiap transaksi kliennya.

Baca juga:

Kategori Forum
  • Terpopuler
  • Banyak Dibaca
  • Reply Terakhir
  • Terbaru
  • Indikator Macd
  • Reksadana
  • Leverage
  • Timeframe
  • Broker Kripto
  • Emas
  • Broker Mancanegara