Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands

Kiki R 15 Aug 2022
Dibaca Normal 8 Menit
forex > candlestick >   #bollinger-bands   #candle   #candlestick   #doji
Strategi trading candlestick Doji dan Bollinger Bands bisa membantu Anda mendapatkan analisa yang akurat. Apa saja yang perlu diperhatikan?

DI

Salah satu strategi trading yang sering digunakan oleh para trader dalam mengambil keputusan sell atau buy di market adalah menggunakan candlestick. Strategi ini cukup sederhana dan mudah dipahami, bahkan jika Anda adalah seorang trader pemula. Jika Anda seorang trader berpengalaman, tak ada salahnya membaca artikel ini untuk menambah wawasan.

Pola yang digunakan dalam strategi ini adalah candlestick Doji. Akurasinya yang bagus serta potensi rasio Risk/Reward (RR) besar menjadi alasan utama kenapa candlestick Doji sering dimanfaatkan sebagai sinyal entry.

Lalu seperti apakah bentuk candlestick Doji?

Bagaimana cara trading candlestick Doji dengan Bollinger Bands?

Tanpa basa-basi, kami akan bahas secara detail untuk Anda.

 

Apa Itu Candlestick Doji?

Candlestick Doji adalah pola yang terdiri dari satu buah candlestick dengan harga pembukaan (open price) dan harga penutupan (close price) hampir sama. Bentuknya seperti tanda tambah atau plus.

Dalam bahasa Jepang, Doji berarti "hal yang sama". Pola candlestick ini termasuk pola candlestick netral dan menunjukkan adanya kekuatan seller-buyer yang seimbang di market.

Candlestick Doji

Saat market sedang berkonsolidasi atau ada ketidakpastian mengenai arah harga selanjutnya, biasanya candlestick Doji akan terbentuk. Candlestick Doji yang muncul belum bisa dijadikan patokan apakah harga akan berlanjut atau malah berbalik arah. Karena alasan inilah, candlestick Doji biasa juga disebut sebagai sinyal konsolidasi.

 

Indikator Bollinger Bands

Elemen kedua yang digunakan dalam strategi ini adalah indikator Bollinger Bands. Oleh karenanya, tak lengkap jika kita belum mengupas informasi dasar mengenai indikator teknikal ini.

Bollinger Bands merupakan indikator teknikal berjenis trend. Indikator ini dikembangkan oleh John Bollinger dan dirancang untuk memberikan petunjuk arah harga. Bollinger Bands juga bisa mengindikasikan harga yang jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).

Tampilan Bollinger Bands terdiri dari tiga buah garis yang diukur dari pergerakan harga rata-rata (garis tengah) dan standar deviasi (positif dan negatif). Garis tengah dari Bollinger Bands merupakan Simple Moving Average periode 20, sedangkan garis atas (upper band) dan bawah (lower band) adalah dua kali standar deviasi dari garis tengah (middle band).

Bollinger Bands

Bollinger Bands mempunyai tiga fungsi yaitu mengukur volatilitas pasar, melihat arah trend, dan sebagai support/resisten dinamis:

  1. Volatilitas pasar dapat diukur dengan melihat lebar jarak antara garis band dan garis band bawah. Pada saat volatilitas pasar tinggi, maka jarak kedua band akan menjadi makin lebar, sedangkan pada pasar dengan volatilitas rendah, jarak kedua band menjadi sempit.
  2. Cara melihat arah trend dari indikator Bollinger Bands adalah berdasarkan kecenderungan harga bergerak di atas atau di bawah garis tengah Bollinger Bands. Saat trend naik, harga akan cenderung bergerak di atas garis tengah, sedangkan pada saat tren turun, harga cenderung bergerak di bawah garis tengah.
  3. Support/resisten dinamis dapat dilihat dari pantulan harga di tiga garis band. Dalam kondisi trend turun, resisten dinamis menggunakan garis tengah (middle band) dan garis atas (upper band). Sebaliknya dalam tren naik, support dinamis menggunakan garis tengah dan garis bawah (lower band).

 

Trading Memadukan Candlestick Doji dan Bollinger Bands

Strategi trading menggunakan kombinasi candlestick Doji dan Bollinger Bands menggunakan tiga langkah, yaitu arah, level dan sinyal.

 

1. Arah

Hal pertama yang Anda lakukan adalah melihat kemana arah harga saat ini. Identifikasi terlebih dahulu apakah market sedang trending atau sideways.

Seperti yang telah disinggung di atas, cara melihat arah trend dari Bollinger Bands adalah dengan melihat kecenderungan harga yang selalu berada di atas atau di bawah garis tengah Bollinger Bands. Pada tren naik, harga akan cenderung berada di atas garis tengah Bollinger Bands. Sedangkan pada trend turun, harga cenderung berada di bawah garis tengah Bollinger Bands.

Baca juga: Teknik Bollinger Bands untuk Swing Trading

 

2. Level

Level ditentukan berdasarkan arah harga yang sedang terjadi. Penentuan level saat market dalam kondisi sideways berbeda dengan kondisi trending.

Dalam kondisi sideways, level tidak menggunakan garis tengah, melainkan menggunakan garis atas dan bawah. Garis atas menjadi resisten dan garis bawah menjadi support.

Berbeda halnya dengan kondisi trending, level menggunakan dua garis antara garis tengah dan atas atau garis tengah dan garis bawah. Level pada trend naik menggunakan garis tengah dan garis bawah sebagai support. Level pada tren turun menggunakan garis tengah dan garis atas sebagai resisten.

 

3. Sinyal

Jika dua langkah sebelumnya sudah terpenuhi, langkah terakhir tinggal menunggu entry saat harga menguji level yang sudah ditentukan. Sinyal entry inilah yang menggunakan pola candlestick Doji.

Apabila market sedang tren turun atau tren naik, tunggu sinyal dari candlestick Doji yang terbentuk di garis tengah. Namun pada market sideways, Anda tidak menunggu sinyal di garis tengah melainkan pada garis atas atau garis bawah dari Bollinger Bands.

 

Hal Penting

Ada dua hal penting yang perlu Anda ketahui saat trading menggunakan strategi ini, yaitu:

 

1. Hindari Market Sideways

Walaupun strategi ini pada dasarnya bisa digunakan dalam kondisi market sideways dan trending, namun sebaiknya hindari market sideways dan hanya trading di market trending.

Kenapa?

Karena pada market sideways, akurasi strategi ini lebih rendah dan rasio risk/reward menjadi lebih kecil. Pada market trending, akurasinya jauh lebih tinggi dan rasio risk/reward jauh lebih besar.

 

2. Prioritaskan Garis Atas/Bawah dalam Market Trending

Saat market dalam keadaan trending, biasanya market akan melakukan pullback yang cukup dalam sampai ke garis atas/bawah. Oleh karena itu, entry dengan menggunakan garis tengah akan menjadi kurang efektif.

Anda perlu mengetahui kekuatan tren d yang sedang terjadi. Bagi trader price action, kekuatan tren bisa dibaca melalui harga tertinggi dan terendah yang terbentuk.

Anda juga bisa gunakan indikator ADX untuk identifikasi trend. Pada kondisi trend yang sangat kuat, harga cenderung di bawah garis tengah dan memantul saat menyentuh garis tengah. Inilah saat Anda bisa menggunakan level dari garis tengah.

Sementara itu, market yang kurang trending akan sering melakukan pullback signifikan sehingga entry pada garis tengah akan berisiko terkena SL lebih sering. Oleh karena itu, prioritaskan garis atas atau garis bawah sebagai level support/resisten.

 

Contoh Trading di Market

Sekarang, kita masuk ke contoh trading di market. Kita masuk ke penerapan tiga langkah di atas agar Anda lebih paham mengenai strategi trading ini.

 

1. Contoh Transaksi Sell

Hal pertama yang harus Anda tentukan terlebih dahulu adalah arah market yang sedang terjadi. Pada grafik AUD/USD di bawah ini, arah market sedang dalam trend turun.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - 1

Hal ini terlihat dari kondisi harga yang cenderung berada di bawah garis tengah Bollinger Bands. Karena arah sedang turun, maka posisi entry yang menjadi incaran adalah sell.

Baca juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

Selanjutnya, langkah kedua adalah menentukan level. Level dalam tren turun menggunakan dua garis yaitu garis tengah atau garis atas sebagai resisten. Di sini, ternyata harga sedang menguji garis atas sehingga Anda tinggal menunggu terbentuknya candlestick Doji sebagai sinyal valid untuk entry sell.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - 2

Terakhir, yang Anda tunggu adalah terbentuknya Doji di garis atas Bollinger Bands. Harga akhirnya membentuk Doji saat menguji garis atas untuk memicu posisi sell.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - 3

Setelah masuk open sell, harga terus turun hingga membentuk Lower Low dan mencapai Take Profit.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - 4

 

2. Contoh Transaksi Buy

Grafik harga EUR/JPY di bawah ini menunjukkan harga sedang dalam tren naik. Jadi, langkah pertama mengenai arah harga sudah terjawab.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - Buy 1

Baca juga: Hammer vs Doji Candlestick, Mana Lebih Akurat?

Karena market sedang tren naik, maka acuan level adalah garis tengah atau garis bawah. Pada pergerakan selanjutnya, Anda tinggal menunggu candlestick Doji terbentuk saat menguji level tersebut.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - Buy 2

Harga berhasil membentuk Doji saat menguji batas bawah yang menjadi level support dinamis. Sinyal menjadi valid sehingga posisi buy masuk.

Setelah entry, harga terus menguat hingga membentuk Higher High dan mencapai Take Profit.

Strategi Candlestick Doji dengan Bollinger Bands - Buy 3

 

Penutup

Untuk keberhasilan menggunakan strategi trading ini, Anda perlu sabar dalam mengidentifikasi arah, level, dan menunggu sinyal yang valid.

Agar Anda lebih jeli melihat peluang menggunakan strategi ini, sebaiknya backtest dan forward test terlebih dahulu di akun demo atau akun cent. Tujuannya agar Anda menjadi terlatih dalam menerapkan strategi candlestick Doji dan Bollinger Bands. Dan kalaupun Anda loss, kerugiannya masih dalam nominal yang kecil.

 

Selain dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi sinyal dari pengujian di garis-garis Bollinger Bands, candlestick Doji ternyata juga bisa berkontribusi dalam strategi breakout. Seperti apa penjelasannya? Pelajari lebih lanjut di Trik Menggunakan Dua Candle Doji untuk Strategi Breakout.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 19 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 19 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Sis |  15 Mar 2012

pagi master,apakah benar lebih mudah memprediksi dengan renko chart daripada dengan candle stick.di mana saya bisa mendapatkan free renko chart?trims.

Lihat Reply [11]

Dalam cara kerjanya Renko chart menampilkan bentuk candle yang secara teori teratur karena ada set up Box size per candle nya selalu sama. Misalnya, kita set up box size 10, maka kita harapkan akan muncul candle dengan range 10 pips.

renko chart juga termasuk scrip scrip yang di buat kemudian di seting diMeta Trader. banyak trader yang kemudian membuatnya menjadi semacam EA. namun tetap saja dalam penggunaannya tak jauh berbeda dengan indikator / EA  yang mengharuskan kita tetap perlu melakukan analisa untuk melakukan Open. dan dalam  pergerakan harga  tak jauh berbeda sama  candle,

Basir   15 Mar 2012

@ Sisr:

Menurut saya indikator Renko chart kurang reliable karena tidak mencerminkan pergerakan harga real time yang sebenarnya, hanya mengindikasikan perubahan arah trend berdasarkan perubahan level high atau low harga sebelumnya. Indikator ini juga termasuk lagging karena box dibentuk setelah terjadi perubahan harga.

Seperti pada contoh EUR/USD daily berikut ini, jika dikombinasikan dengan Fibonacci retracement tampak kurang akurat dibandingkan harga real time-nya (chart yang atas). Selain itu dari indikator ADX (real time) juga lebih akurat menunjukkan perubahan trend dari harga yang real time. Juga untuk level support dan resistance, kalau untuk trading real time kurang akurat.


width=767
Menurut saya Renko chart bisa untuk perbandingan dalam menentukan arah trend, tetapi tidak untuk trading yang real time. Namun demikian ada trader yang lebih nyaman menggunakan Renko chart dibandingkan pergerakan harga yang real time.

Untuk indikator Renko chart pada Metatrader 4, silahkan download di sini.

M Singgih   20 Jun 2019

@ Aji:
- Menurut saya indikator Renko chart kurang reliable karena tidak mencerminkan pergerakan harga yang real time, dan hanya mengindikasikan perubahan arah trend berdasarkan perubahan level high atau low harga sebelumnya. Indikator ini juga termasuk lagging karena box dibentuk setelah terjadi perubahan harga.

Seperti pada contoh EUR/USD daily berikut ini, jika dikombinasikan dengan Fibonacci retracement tampak kurang akurat dibandingkan harga real time-nya (chart yang atas). Selain itu dari indikator ADX (real time) juga lebih akurat menunjukkan perubahan trend dari harga yang real time.

Juga untuk level support dan resistance, kalau untuk trading real time kurang akurat.
Menurut saya Renko chart bisa untuk perbandingan dalam menentukan arah trend, tetapi tidak untuk trading yang real time. Namun demikian ada trader yang lebih nyaman menggunakan Renko chart dibandingkan pergerakan harga yang real time.


- Untuk ukuran box tergantung dari time frame trading, tidak ada acuan yang baku. Makin rendah time frame trading maka digunakan ukuran box yang semakin kecil karena perubahan harga high dan low yang dimonitor akan terjadi pada jumlah pip yang semakin kecil. Untuk scalping bisa mengacu pada perubahan pip yang paling kecil misal 2 atau 3 pip.
- Karena lebih mengindikasikan perubahan trend maka bisa dikombinasikan dengan indikator trend terutama moving average. Seperti pada contoh gambar diatas, harga pullback setelah gagal menembus indikator sma 200.
Catatan: Renko chart diatas dibuat dari indikator Renko chart yang diunduh dari sini.

M Singgih   1 Sep 2016

Selamat sore, saya ingin bertanya perihal chart rengko. Bisakah chart rengko digabungkan dengan indikator bawaan MT4 seperti MA,BB, stoch atau MACD? 
Terima kasih

Yusron Setiawan   5 Mar 2018

@ Yusron Setiawan:

Bisa Pak. Renko chart adalah salah satu indikator yang bisa diterapkan pada platform Metatrader 4 sehingga bisa digabungkan dengan indikator Metatrader 4 lainnya.

Sebenarnya saya ingin memberikan contoh dari pergerakan pair terkini, tetapi indikator Renko chart untuk Metatrader 4 yang saya dapatkan dari berbagai sumber tidak bisa diterapkan di Metatrader 4 versi yang terbaru. Dari sumber di MQL5 ini bisa, tetapi harus pada time frame M2 (2 menit) dan diamati dengan Open Offline.

Kalau Anda punya sumber Renko chart yang bisa dipasang di Metatrader 4 versi terbaru mohon diberikan infonya juga. Terima kasih.

M Singgih   5 Mar 2018

Min saya mncoba mendalami sistem indikator renko chart. Gimana pendapat anda tentang sistem ini.
Dan renko chart itu bagusnya pakai brapa box pips dan di kombinasikan dengan indikator apa.
Terimakasih.

Aji   29 Aug 2016

Pak, pakai Aplikasi trading apa ya???

Epso   26 Sep 2022

@ Epso:

Saya pribadi menggunakan platform trading Metatrader 4 dan trading di PC. Saya tidak trading di smartphone jadi tidak menggunakan aplikasi yang ada di PlayStore maupun AppStore.

 

M Singgih   28 Sep 2022

Mohon maaf saya masih belum terlalu paham. Jika diset sebesar 10 maka setiap satu candle nilainya 10 pips begitkan maksudnya pak? Apakah ini berarti 1 Candle di H1 misalnya, bisa menjadi beberapa candle jika menggunakan Renko?

Harun Kusuma   7 Dec 2022

Hi pak Yusron.

Pertama, chart renko tidak tersedia langsung di MT4 sehingga untuk menggunakan chart renko harus menambahkan indikator renko dari luar.

Bahkan jika Anda mendownload indikator MT4 renko dari luar (renko for MT4), Anda tidak bisa menggabungkan dengan indikator bawaan dalam satu jendela.

Indikator renko akan membuka jendela baru (lain dengan jendela harga yang sedang berjalan).

Kiki R   8 Dec 2022

Benar, jika diset 10 pips, maka setiap bar renko bernilai 10 pips.

Jika 1 candle H1 bergerak 30 pips, maka akan ada 3 bar renko.

Kiki R   8 Dec 2022
 Lalu Dadank |  13 Jun 2012

salam master mau tanya timeframe berapa yang paling bagus dalam menganalisa satu candlestick dan grafik candlestick. mohon pencerahannya.thanks

Lihat Reply [43]

@ nur hidayat:

Arah pergerakan harga atau trend tidak dilihat dari formasi candlestick, tetapi dari indikator teknikal. Contoh indikator untuk melihat arah pergerakan harga (trend) adalah simple moving average (sma).  Pada time frame berapapun Anda trading, untuk menentukan arah trend Anda harus melihat ke time frame yang lebih tinggi.

Misal Anda trading pada tf H1 (1jam), maka untuk menentukan entry buy atau sell Anda harus melihat arah trend di tf daily atau H4. Kalau di tf daily uptrend (bullish) maka Anda bisa open buy dan kalau downtrend (bearish) Anda bisa open sell. Berikut ini contoh melihat arah trend dengan indikator sma 200 pada time frame daily:


Ketika harga berada diatas kurva sma 200 maka trend cenderung bullish (Anda bisa open buy) dan ketika berada dibawah kurva sma 200 trend cenderung bearish (Anda bisa open sell).

Formasi candlestick menunjukkan sentimen pasar. Anda bisa gunakan formasi candlestick untuk menentukan momentum entry yang tepat setelah Anda tahu ingin open buy atau open sell. Berbagai formasi candlestick disebut dengan price action. 

Saya kira Anda harus punya metode trading yang terdiri dari minimal 2 indikator yaitu indikator untuk melihat arah trend dan indikator untuk menentukan momentum entry. Indikator arah trend bisa dengan sma (bisa dikombinasi dengan MACD), dan indikator untuk momentum entry bisa dengan RSI atau stochastics. Semoga bisa membantu.

M Singgih   26 May 2013

Yang perlu di ketahui 1 candle mewakili TF yang di gunakan. Jika Menggunakan H1 bearti 1 candle adalah mewakili pergerakan selama 1 jam.  berrarti selama 24 jam ada 24 candle. TF manapun bisa di gunakan. dan hal ini tergantung dari sistem yang digunakan. perhatikan saat open. gunakan awal awal awal time.  Salah satu sistem candle yang disajikan oleh seputar forea adalah Trade With Pin Bar.

Anda bisa mempelajari pola-pola lainnya di Grafik Candlestick dan Pola Candlestick.

width=546

width=542

Thanks

Basir   13 Jun 2012

@lalu dadank: Perlu diketahui bahwa dalam buku tentang analisa pola candlestick time frame Daily digunakan sebagai time frame utamanya. Namun dalam penggunaanya, kita tentu bisa gunakan di time frame lainnya. Semakin besar time framenya, semakin bagus akurasi pola candlesticknya, sedangkan semakin kecil time frame maka semakin berkurang akurasi pola candlestick.

Saya menyarankan memakai pola candlestick paling minimal di time frame H4, karena penggunaan pola candlestick dibawah H4 mempunyai akurasi yang kecil karena banyak fake signal.

Terima Kasih.

Kiki R   25 Sep 2019

Bisa, hanya saja tingkat keakuratannya bisa berbeda beda. pada Umumnya sebagain besar trader menggunakan di H1-D1.

Namun demikian yang perlu di perhatikan time server dari tiap broker bisa berbeda. Hal ini bisa disebut wajar, karena pembukaan dan penutupan tiap broker berbeda. Seperti halnya perbedaan waktu Indonesia dengan negara tetangga.

Anda bisa melakukan pengamatan dengan beberapa broker, dengan TF yang sama namun dengan time server yang berbeda.

Thanks.

Basir   7 Nov 2014

@ Fadli:

Formasi candle hammer yang mengisyaratkan pergerakan bullish setelah downtrend, dan shooting star (kebalikan dari hammer) yang mengisyaratkan pergerakan bearish setelah uptrend bisa berlaku untuk semua time frame karena formasi tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar pada saat tertentu, bisa dalam jangka pendek (time frame rendah) maupun jangka menengah panjang (pada time frame tinggi).

Berikut contoh formasi hammer pada AUD/USD daily dan 15 menit (M15) :


Baik di time frame daily maupun time frame M15 formasi hammer menunjukkan perubahan arah (reversal ataupun koreksi) dari downtrend ke uptrend.

M Singgih   8 Dec 2016

@ Edwin widianto:

- Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal?

Semua time frame bisa untuk entry, asalkan ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal.


- Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry??

Mengenai hal ini Anda bisa mempelajari price action. Single candle bisa pin bar atau doji, double candle bisa engulfing, tweezer, double top / bottom dsb, lebih dari 2 candle akan membentuk pola seperti morning star, evening star dsb.

M Singgih   17 Sep 2019

Baik pak. Terima kasih atas jawabanya...

Edwin Widianto   17 Sep 2019

Baik pak. Terima kasih yah pak atas kebaikan bapak yang selama ini sudah membantu saya. 

Edwin Widianto   17 Sep 2019

Mau tanya, apakah time frame besar akan menghasilkan candlestick yang lebih besar-besar (Bukan doji)?

Wahyu Chris   2 Jun 2022

@Wahyu Chris: Kalau Anda membandingkan antara time frame M1 dengan time frame H4 ke atas maka jawabannya ya.

Time frame M1 biasanya candlenya terlihat kecil dan kurang padat (berisi) terutama pada sesi yang sepi seperti Asia. Pada sesi yang padat/ramai seperti Eropa dan Amerika, candlenya mulai padat (berisi).

Kiki R   3 Jun 2022

Jika menggunakan strategi swing trading, candlestick pada timeframe berapa yang perlu digunakan?

Ganapatih   6 Jun 2022

Permisi pak. Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal? Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry?? Terimakasih.

Edwin Widianto   13 Sep 2019

Apa semua jenis-jenis formasi candlestick dan hubungannya dengan pergerakan harga dapat diaplikasikan pada semua time frame?

Monika   7 Nov 2014

apakah candle hammer berlaku buat time frame H4 keatas atau berlaku juga buat time frame H4 kebawah?

Fadli   5 Dec 2016

master, sudah 2imggu ini aku semakin bingung dan rugi, tolong ajari saya tentang candlestick saya selalu salah arah master, trs untuk candlestick ini biar aku gak salah arah harus lihat TF brapa ya????tolong ya master

Nur Hidayat   21 May 2013

@Ganapatih: Weeky-Daily-H4.

Time frame Weekly-Daily untuk melihat struktur harga dan level penting. Sedangkan H4 sebagai time frame entry.

Kiki R   8 Jun 2022

Pada timeframe dan pair apa trader dapat dengan mudah menemukan pola pin bar dan engulfing?

Yahya Bin Slamet   8 Jun 2022

@Yahya Bin Slamet: Pola engulfing ada pada semua pair, dari major, cross sampai exotic pairs.

Untuk time frame, semakin rendah time frame, semakin banyak pola candlestick yang akan Anda temui namun kualitas akurasinya juga kecil.

Jadi, cara terbaik menggunakan pola candlestick adalah menguji akurasinya terlebih dahulu agar mengetahui ekspektasi yang benar apabila trading menggunakan pola candlestick.

Kiki R   8 Jun 2022

Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak? atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan? trims pencerahannya.

Nino Araf   6 Jul 2022

Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly? Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?

Mandra   6 Jul 2022

@Nino Araf: adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?

Ada hubungan, karena masing-masing pair memiliki karakter tertentu. 

atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?

Tidak, suatu pola candlestick mempunyai akurasi yang bervariasi jika diuji pada beberapa pair. Oleh karena itu, kita sebaiknya menguji akurasinya terlebih dahulu.

Kiki R   6 Jul 2022

@Mandra: Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly?

Ada, trader ini biasa disebut position trader dan lama posisinya bisa ditahan berminggu-mingu hingga beberapa bulan.

Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?

Alasannya, karena mereka trading dengan dana yang sangat besar sehingga memanfaatkan pergerakan harga di time frame besar.

Diatasnya position trader adalah investing yang menahan posisi hingga bertahun-tahun.

Kiki R   6 Jul 2022

Jika trader dengan modal minim, apakah perlu menggunakan timeframe besar weekly untuk menganalisa trend?

Romli   12 Jul 2022

@Romli: Menggunakan time frame Weekly atau tidak kembali ke tipe si trader, bukan modalnya.

Kalau dia adalah swing trader, tentu bisa menggunakan time frame Weekly. Sedangkan kalau intraday trader tidak perlu melihat trend di time frame Weekly.

Lalu bagaimana dengan modal?

Gunakan saja akun cent. Deposit $10 yang terlihat di akun $1,000 (dikali 100).

Nanti tinggal sesuaikan jarak pips SL-nya dengan money management.

Jadi, tidak ada alasan trader modal minim tidak bisa trading jangka panjang. Sudah ada akun cent, bisa untuk modal kecil bagi yang ingin trading jangka panjang dengan modal kecil.

Yang paling susah buat trader jangka panjang atau menengah bukan modalnya, tapi psikologinya.

Bisa enggak berhari-hari sampai seminggu tidak entry dan pas sudah entry nahan sampai lebih seminggu?

Yang seperti ini susah bagi trader kebanyakan yang mau langsung profit dalam waktu cepat.

Kiki R   13 Jul 2022

Bagaimana cara melakukan analisa multi timeframe untuk mendapatkan sinyal entry? Konsepnya seperti apa?

Felicia   11 Aug 2022

@Felicia: Konsep analisa multi timeframe pada dasarnya menggunakan 3 poin penting, yaitu:

  • Struktur >> arah harga
  • Level >> level entry
  • Signal >> trigger entry

Struktur harga adalah proses menentukan apakah harga sedang trending atau sideways. Trading pada kondisi market sideways tentu berbeda dengan trading pada kondisi market trending.

Proses ini bisa menggunakan price action dengan melihat harga tertinggi dan harga terendah atau bisa juga menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average, MACD, dst.

Setelah menentukan struktur harga yang sedang terjadi, selanjutnya menentukan di level mana area entry yang akan Anda gunakan.

Proses menentukan level bisa menggunakan banyak tools seperti fibonacci retracement, pivot point, support/resisten, supply/demand, atau indikator overbought/oversold seperti RSI.

Terakhir, barulah Anda masuk ke sinyal entry.

Jadi, mencari sinyal entry adalah langkah paling akhir, bukan langsung mencari sinyal entry di market tanpa melihat arah dan levelnya terlebih dahulu.

Banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk melihat sinyal entry, bisa menggunakan pola candlestick, indikator stochastic, persilangan garis MA, divergence, dst.

Kiki R   12 Aug 2022

Time frame lebih besar akan menghasilkan candlestick yang berukuran lebih besar. Namun, candle yang kecil seperti doji itu bisa muncul pada time frame berapa saja, baik time frame menitan, jam, ataupun harian. Hanya saja, frekuensi kemunculan doji pada timeframe lebih tinggi itu tentu akan lebih jarang daripada timeframe lebih rendah.

Aisha   9 Dec 2022

cek aja di chart lah ya, bisa dicek sendiri kok

males banget udah jadi trader tapi nanya ginian

tinggal buka mt4, eurusd misalnya, trus ganti chart jadi candlestick, trus ganti ganti TF nya, ntar juga keliatan

Rudiyan   9 Dec 2022

@ Felicia:

- Sinyal untuk entry diamati dari time frame utama yang Anda gunakan. Jadi tentukan dulu time frame utamanya, misal H1 (1 jam), dan amati apakah ada sinyal dari price action.

- Untuk konfirmasi arah trend, amati time frame yang lebih tinggi, misal time frame daily (D1).

- Untuk mendapatkan monentum atau saat entry yang tepat, amati time frame yang lebih rendah, misal time rame M15 (15 menit)

M Singgih   15 Dec 2022

M Singgih: Hallo master saya mau bertanya ..

Apabila dari TF W1 ada sebuah pola bearish engulfing dan langsung open sell apabila sudah terbentuknya pola bearish engulfing dan target RR di tentukan di TF daily apakah itu masih termasuk day trading atau swing.

Saya termasuk day trading apakah itu sudah melanggar kedisiplinan master?

Masut Gostoni   4 Feb 2023

@ Masut Gostoni:

Menurut saya termasuk swing trading karena analisanya pada chart weekly (W1) dan menemukan sinyal entry juga di time frame W1. Masalah melanggar kedisiplinan dsb itu tidak ada aturannya. Dalam hal ini Anda termasuk swing trader, dan karena entry berdasarkan time frame W1, maka nunggunya untuk mencapai exit point akan relatif lama.

Perlu diketahui bahwa dalam hal ini Anda bisa entry pada time frame daily (D1) untuk mencari momentum yang pas, tetapi stop loss (SL) dan juga target profit (TP) harus ditentukan pada time frame W1, termasuk risk/reward ratio (RR)nya, karena dalam hal ini time frame utama Anda adalah W1.

M Singgih   7 Feb 2023

Halo mastar, saya pemula yang baru saja belajar trading Forex. Saya ingin bertanya mengenai Timeframe itu sendiri. Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri? Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?

Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya? Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya? Makasih!

Wilson   25 Apr 2023

@ Wilson:

- … Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri?

Tergantung dari rencana trading Anda, apakah akan trading jangka pendek atau jangka menengah panjang. Kalau ingin trading jangka pendek, dunakan time frame rendah seperti M5 hingga M30 untuk scalping, atau M30 dan H1 untuk day trading. Kalau ingin trading jangka menengah panjang gunakan time frame H4 dan D1 (daily).

- … Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?

Analisa time frame mengacu pada analisa teknikal. Jadi kombinasikan dengan indikator-indikator teknikal yaitu indikator trend dan indikator momentum yang biasanya berupa oscillator (RSI, stochastic, CCI). Selain itu tentu saia alat bantu (tools) seperti Fibonacci baik retracement maupun expansion, serta analisa pivot bisa diterapkan. Yang penting adalah pengamatan price action untuk mengetahui arah sentimen pasar.

- … Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya?

Karena setiap time frame ditentukan berdasarkan periode waktu yang berbeda, sehingga harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame tersebut.

- … Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya?

Sesuai dengan keterangan dari jawaban sebelumnya, semua time frame menunjukkan harga yang sebenarnya, hanya saja harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame yang digunakan.

 

M Singgih   28 Apr 2023

Jawaban untuk Wilson:

Pemilihan time frame didasarkan pada gaya trading yang Anda gunakan. Sebagai contoh gaya trading scalping menggunakan time frame kecil seperti M1, M5 atau M15. Sedangkan day trading menggunakan time frame H1, H4 dan Daily.

Pola candlestick lebih cocok dipasangkan dengan indikator oscillator sebagai konfirmasi entry. Contohnya menggunakan pola candlestick di time frame tinggi seperti Daily dan Weekly lalu menggunakan konfirmasi entry dari indikator stochastic di time frame H1. Posisi entry harus searah dengan arah pola candlestick yang terbentuk di time frame tinggi.

Terakhir, setiap time frame itu menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya. Saya kasi ilustasi dari jam analog sebagai perbandingan dengan time frame dalam trading:

- Time frame yang lebih rendah (contoh: 1-menit, 5-menit): Bayangkan jam analog dengan jarum detik yang terus bergerak. Anda dapat melihat perubahan harga secara cepat seperti pergerakan detik pada jam analog. Namun, fluktuasi harga yang cepat dapat menjadi sulit diikuti dan memunculkan sinyal palsu.

- Time frame menengah (contoh: 1-jam, 4-jam): Bayangkan jam analog dengan jarum menit yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat tren dan pola harga dalam jangka waktu yang lebih lama seperti pergerakan menit pada jam analog. Anda dapat mengidentifikasi tren yang lebih signifikan dan pola harga yang lebih jelas.

- Time frame yang lebih tinggi (contoh: harian, mingguan, bulanan): Bayangkan jam analog dengan jarum jam yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat gambaran luas tentang pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang seperti pergerakan jam pada jam analog. Tren jangka panjang dan level support/resistance yang penting dapat terlihat lebih jelas.

Seperti halnya jam analog, masing-masing time frame dalam trading memberikan informasi yang berbeda tentang pergerakan harga dan semuanya adalah benar. Anda dapat memilih time frame yang paling cocok dengan strategi dan tujuan trading Anda.

Kiki R   9 May 2023

Mandra:

Tentu saja ada. Salah satu alasan lain yang bisa mendasari keputusan ini adalah ketersediaan waktu trader itu sendiri. Ada beberapa trader yang tidak mampu atau tidak mempunyai waktu dengan melihat Chart setiap jam bahkan setiap hari. Dengan menggunakan time frame Weekly bahkan Monthly kita hanya perlu mengawasi Chart dalam rentang waktu minimal 1 minggu sekali untuk melihat perubahan dinamika harga.

Nur Salim   16 May 2023

@ Nino Araf:

- Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?

Tidak ada hubungannya. Setiap pair dimungkinkan membentuk pola-pola candlestick karena pergerakan harga yang terus-menerus. Misal pada pair EUR/USD beberapa kali terbentuk pola head and shoulders, demikian juga pair XAU/USD juga beberapa kali menunjukkan pola head and shoulders.

- … atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?

Win rate atau persentase profit atau tingkat keuntungan tidak tergantung pola candlestick yang terbentuk, tetapi tergantung dari persentase profit dari sistem trading yang Anda gunakan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

M Singgih   25 May 2023

Ganapatih:

umumnya Swing Trading sendiri dilakukan pada time frame besar seperti H4 dan Daily pak. Mengenai Candlestick yang dimaksud apa ya? Mungkin bisa diperjelas maksudnya. Apakah itu melihat harga dengan Candlestick aja? atau melihat pola Candlestick? Atau yang lain?

Nur Salim   4 Jun 2023

Ganapatih

Halo! Bantu jawab ya!

Untuk strategi swing trading, pemilihan timeframe yang tepat menjadi penting dalam menganalisis pola candlestick. Umumnya, trader swing menggunakan timeframe harian (daily) atau 4 jam (4-hour) untuk menganalisis pola candlestick. Dan menurut pendapat saya, daily dan H4 udah cukup oke dlm melakukan analisis2 candlestick utk swing trading

BTW aja, pd timeframe harian, setiap candlestick mewakili satu hari perdagangan, sementara pada timeframe 4 jam, setiap candlestick mewakili empat jam perdagangan. Kedua timeframe ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang pergerakan harga dan dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola yang lebih kuat.

Toky   4 Jun 2023

.

Kiki R   9 Jun 2023

Halo agan2, jadi gini. Klu kita ingin trading gitu kan pastinya ngeliat chart. Apakah ada saran lain selain menggunakan analisa candlestick? dalam artian kita trading gitu menggunakan chart selain candlestick? Misalkan pakai chart line, batang gitu. Soalnya mliat bgitu bnyk pilihan chart gitu rasanya agak bngung jga dalam menentukan mau make jenis chart apa.

Trus ada ga tips2 biar kita bisa memahami candlestick dngn baik dan mngkn kah kita gabungin analisa dngn candlestick dngn chart2 lain seperti batang dan jga line misalnya? Dan apakah gambaran pasar di canddlestick gitu udah cukup lengkap dalam arti menggambarkan pasar sesungguhnya?

Eddy   9 Jun 2023

M Singgih: boleh tahu apa ka maksud sma 200?

Adzmil   11 Jun 2023

Jawaban untuk Eddy: Halo gan. Mengenai jenis grafik, mungkin bisa coba bar chart.

Di AS banyak trader yang menggunakan bar chart dalam tradingnya. Silakan di eksplor jenis grafiknya, ini bukan tentang mana yang lebih bagus, tapi lebih ke efektifitas dan kenyamanan. Pola candlestick populer karena sederhana dan informasinya lengkap. 

Mengenai tips membaca candlestick, saya ada artikel bagus karena cukup lengkap dan simple untuk dipahami.

Ini artikelnya: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan

Kiki R   15 Jun 2023

@ Adzmil:

Itu singkatan dari simple moving average (SMA) 200, yaitu SMA yang diset pada periode 200 day kalau Anda menggunakan time frame daily (D1), atau SMA yang diset pada periode 200 jam kalau Anda menggunakan time frame 1 jam (H1).

Untuk penjelasan mengenai indikator simple moving average (SMA), silahkan baca: 3 Cara Trading Dengan Moving Averages

 

M Singgih   16 Jun 2023
 Kurnia Wan |  30 Jan 2013

Master, mohon dijelaskan tentang teknik Mother Candle beserta contoh pada chart?
Thanks

Lihat Reply [24]

Mother Candle  = Ibu / Induk candle

Adalah ditandai dengan 1 candle besar diikuti oleh beberapa candle kecil sesudahnya , dimana candle besar tersebut melingkupi semua high-low candle2 kecilnya.

Mother Candle bisa menjadi candle konfirmasi untuk menentukan moment breakout

Secara teori Jika Sebuah candle Panjang Muncul, Maka harga selanjutnya akan searang dengan candle sebelumnya

/

width=500

 

Itulah contohnya.

pola ini bisa di padukan dengan indi CCI, Osilator Pivot Poin atauFibo. Kalau dengan Fibo tinggal menarik dari harga Low ke harga High yang pernah terjadi.  Dari Low Mother candle tersebut

kalau candlenya panjang ke bawah ( bearish , dari  ujung high mother candle ke Low yang pernah terjadi )

Thanks

Basir   30 Jan 2013

Kalau candle mother bar sama oscilator gimana bang cara pake analisanya?

Jurno   16 Mar 2016

Untuk Jurno...

Anda bisa memadukan Mother Candle dan Oscilator. Dengan contoh seperti ini :

Thanks.

Basir   17 Mar 2016

@Kurnia Wan: Mother Candle adalah istilah bagi candle yang berbentuk panjang, yang biasanya pola/bentuk candle ini akan menjadi tanda harga akan melanjutkan trend atau harga berbalik (mengalami reversal). Jika mother candle ini menunjukan bullish, maka harga akan bullish, begitu pula sebaliknya. Berikut adalah contoh mother candle pada chart:

pola dasar inside bar

Terima Kasih

Kiki R   24 Oct 2019

Hal ini tergantung dari tipe anda dalam trading.

Kalau
scalper   M15
Intraday H1 - H4
Longtrem / Mingguan  D1
Longtrem / Bulanan  weekly
Longtrem / Bulanan  montly

Thanks

Basir   14 Jul 2013

Sorry banyak nanya. mother candle tipe candle macam apa? dia menandakan pergerakan harga yang bagaimana?

Edi Himmawan   4 Feb 2015

Mother Candle adalah sebuah istilah  bagi candle yang berbentuk panjang, yang biasanya pola / bentuk candle ini akan melanjutkan trend atau harga selanjutnya. jika mother candle ini menunjukan bulish, maka harga akan bulish. Mother Candle yang memiliki nilai atau ukuran 30 pips di H1, berpotensi melanjutkan harga selanjutnya.

Thanks.

Basir   9 Feb 2015

Di inside bar, mother bar bullish belum tentu harganya juga akan bullish.

kok bisa begitu gan? trus tau indikasinya harga akan naik atau turun darimana kalau ada mother bar dan inside bar ni?

Wandi Saputro   5 Mar 2015

Mother Candle yang memiliki nilai atau ukuran 30 pips di H1, berpotensi melanjutkan harga selanjutnya. di inside bar, mother bar bullish belum tentu harganya juga akan bullish, memang seperti demikian. Maka di uraian sebelumnya disebutkan "berpotensi".

Disisi lain ada analisa lain dengan menggunakan candle ini. Dalam pola ini dikenal double top dan double bottom.

Double top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah ada perpanjangan gerakan. Top adalah puncak yang terbentuk ketika harga menyentuh tingkat tertentu yang tidak dapat ditembus.

Sementara double bottom juga merupakan formasi pembalikan tren, tapi kali ini kita mencari untuk buy bukannya sell. Formasi tersebut terjadi setelah downtrend ketika dua bottom telah terbentuk.

--

 

Thanks.

Basir   6 Mar 2015

@Daniel: Mother Candle = Ibu / Induk candle. Mother candle ditandai dengan 1 candle besar diikuti oleh beberapa candle kecil sesudahnya di mana candle besar tersebut melingkupi semua high-low candle-candle kecilnya. Mother Candle bisa menjadi candle konfirmasi untuk menentukan moment breakout. Secara teori Jika sebuah candle panjang muncul, maka harga selanjutnya akan searah dengan candle panjang tersebut.

/

 

width=500

pola dasar inside bar

Untuk time frame yang ideal untuk trading menggunakan mother candle saya pribadi menyarankan time frame H4 ke atas. Hal ini dikarenakan time frame H1 ke bawah banyak sekali fake signal candlestick, sehingga akurasi mother candle menjadi kecil.

Terima Kasih

Kiki R   5 Nov 2019

@ Aji:

- … apakah jika kita menggunakan strategi Price actions mother candle / inside bar dengan mengikuti trend apakah harus menunggu breakout mother candle atau cukup terbreak saja ?

Jawaban:

Istilah terbreak dan breakout sama saja, artinya menembus level tertinggi atau terendah dari mother bar (bar sebelum inside bar).
Dalam hal ini Anda harus menunggu inside bar-nya selesai terbentuk. Setelah tampak jelas mother bar dan inside bar, kemudian Anda tunggu bar setelah inside bar, bar tersebut menembus level tertinggi atau terendah dari mother bar. Kalau break level tertinggi maka bisa open buy dan sebaliknya kalau break level terendah bisa open sell.
Berikut contoh untuk yang break level tertinggi mother bar:



Tetapi sebaiknya dikonfirmasi juga dengan level-level resistance / support, dan juga indikator seperti moving avererage, RSI, parabolic SAR, MACD atau Bollinger Bands untuk memastikan validitas sinyalnya. Ini penting karena bisa terjadi sinyal palsu (fakey) setelah inside bar, yaitu seolah-olah break tetapi balik lagi.

-… bagusnya untuk target TP menggunakan Suport resisten terdekat atau perbandingan risk : reward misalkan 1 : 2 dan seterusnya ?

Jawaban:

Ada beberapa cara untuk menentukan TP, selain level resistance / support juga bisa dengan indikator misalnya moving average (sebagai resistance / support dinamis), parabolic SAR dan juga Bollinger Bands. Mana yang lebih logis dan obyektif. Maksudnya kalau resistance / support dianggap kurang valid karena mungkin hanya resistance / support minor maka bisa menggunakan patokan indikator.

Mengenai risk/reward ratio, agar dalam jangka panjang bisa profit konsisten usahakan minimal risk/reward ratio-nya: 1:1. Kalau dari analisa kurang dari 1:1, kebanyakan trader yang mengutamakan money management memilih untuk tidak entry.

M Singgih   17 Nov 2017

Permisi master saya mau tanya apakah jika kita menggunakan strategi Price actions mother candle / inside bar dengan mengikuti trend apakah harus menunggu breakout mother candle atau cukup terbreak saja ? dan bagusnya untuk target TP menggunakan Suport resisten terdekat atau perbandingan risk : reward misalkan 1 : 2 dan seterusnya ? terimakasih sebelumnya.

Aji   14 Nov 2017

Apa yang dimaksud dengan mother candle dan apa kriterianya?Di time frame berapa yang ideal untuk trade mother candle?

Daniel   14 Jul 2013

Mohon ijin tanya pak, untuk Mother Candle sendiri yg benar apakah memakai patokan body apa beserta ekornya juga ya pak?

Satya Nurgraha   15 Jun 2022

@Satya Nurgraha: Mother candle yang bagus memiliki body panjang dan shadow yang pendek. Hal ini menandakan adanya tekanan seller/buyer yang kuat.

Patokan yang benar adalah melihat body candle dengan ekornya.

Sebagai contoh, terbentuk mother candle dengan body candle bullish 350 pips tapi shadow atasnya 70 pips apakah arahnya tetap ke atas? Tentu tidak.

Kalau ekor/shadow terlalu panjang berlawanan arah body candle, maka kita perlu hati2 karena ekor yang panjang menandakan tekanan dari seller/buyer yang kuat.

Kiki R   16 Jun 2022

Jika muncul Mother candle namun candle berikutnya adalah doji, apakah demikian bisa disebut dengan inside bar?

Dion   30 Jun 2022

@Dion: Bisa, selama range candle doji masih didalam range mother candle, maka bisa disebut inside bar.

Kiki R   30 Jun 2022

Pada skenario downtrend, penggunaan Inside bar seperti apa ya kak?

Yendri   19 Jul 2022

@Yendri: Dalam skenario downtrend, maka posisi yang akan masuk adalah sell. Hal ini karena posisi sell mempunyai rasio risk/reward yang lebih baik daripada buy disebabkan sesuai dengan arah tren yang sedang berlangsung.

Selanjutnya, kita mencari dimana area sell yang potensial. Misalnya kita menggunakan area resisten yang kuat. Area resisten inilah yang menjadi perhatian kita sebagai area entry.

Terakhir, kita tinggal menunggu pola bearish inside bar yang valid di resisten tersebut.

Skemanya: Struktur (downtrend) >> Level (resisten) >> Signal (Bearish inside bar)

Jadi, pola inside bar adalah komponen terakhir yang menjadi konfirmasi untuk masuk market.

Kiki R   20 Jul 2022

Tapi kalau setelah menembus level support kemudian beberapa candle berikutnya justru bergerak naik. Apakah skenario posisi Sell masih bisa diterapkan?

Cakra   25 Jul 2022

@Cakra: Tidak, skenario sell batal. Kenapa?

Karena setelah penembusan support yang diikuti dengan candle bergerak naik artinya yang terjadi adalah false breakout.

Kondisi false breakout menandakan tanda pembalikan arah.

Jika Anda belum masuk sell, skenario batas. Kalau Anda sudah masuk, pertimbangan untuk close posisi.

Kiki R   25 Jul 2022

@ Jurno:

Mother bar adalah bar sebelum inside bar. Jadi mother bar adalah bar utama yang mencerminkan sentimen pasar, dan inside bar adalah bar konsolidasi. Sedangkan indikator oscillator digunakan ketika pergerakan harga dalam kondisi sideways. Jadi apa sebenarnya pertanyaannya? Nggak nyambung…

M Singgih   24 Aug 2023

@ Satya Nurgraha:

Mother bar (candle induk) adalah bar sebelum inside bar. Mother bar adalah bar utama yang mencerminkan sentimen pasar, dan inside bar adalah bar konsolidasi. Mother bar tentu lebih panjang dari inside bar. Untuk analisa tentunya diamati body dan ekornya, baik mother bar maupun inside bar-nya.

 

M Singgih   24 Aug 2023

@ Cakra:

Maksudnya level support yang mana? Apakah level terendah dari mother bar (mother candle)?
Kalau memang demikian, sebelum membuka posisi sell, harus dikonfirmasikan dulu dengan indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi misal kurva indikator MACD di bawah kurva sinyal dan kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka downtrend akan berlanjut dan Anda bisa entry sell. Kalau tidak terkonfirmasi jangan entry sell dulu karena bisa saja itu false break. Tunggu sinyal berikutnya.

M Singgih   28 Aug 2023
 Farid Dwiyo |  10 Feb 2016

masta sy lagi belajar candlestick. sy ingin tanya bagaimana y cara membedakan candle inside bar sm harami? krn sy lihat kok keduanya mirip sekali. apa yg membedakan & mana yg lebih sering muncul di chart juga sinyalnya lbh oke? thks

Lihat Reply [16]

Formasi atau pola harami menggambarkan sentimen real time harga yang ada di pasar. Setelah anda melihat pola yang ada dengan menutupi candle, anda dapat melihat ke candle berikutnya untuk mengidentifikasi bias dan titik resiko yang jelas.

Thanks

Basir   10 Nov 2014

Untuk Farid Dwiyo

Inside bar adalah sebuah bar dengan level-level high dan low sepenuhnya berada dalam range bar sebelumnya. Sementara Harami bisa juga dikatakan sebagai turunan dari inside bar.

Harami merupakan salah satu pola pembalikan yang bermanfaat ketika sentimen pasar yang menggerakkan tren berpotensi berhenti sebelum akhirnya berbalik arah.

Konfirmasi harami umumya juga dibantu oleh pola candle ketiga yang semakin memperkuat sinyal pembalikan. Sebagai contoh, bila di akhir downtrend terbentuk bullish harami, maka tanda-tanda reversal uptrend akan semakin terkonfirmasi. Sebaliknya, jika candle ketiga dalam bearish harami adalah candle bearish, maka sinyal pembalikan downtrend akan semakin tervalidasi.

Dalam kondisi ini, tampaknya harus banyak berlatih dan mengasah keterampilan untuk memahami pola candlestick.

Anda bisa menyimak mengenai ulasan harami dan inside bar.

Thanks.

Basir   11 Feb 2016

makasih masta. dari jawaban diatas sy pahamnya kl harami ada konfirmasi candle ke3 sdngkan inside bar tdk ada candle ke3nya?

Farid Dwiyo   11 Feb 2016

Untuk Farid Dwiyo

Itulah yang membedakan antara Harami dan Inside Bar. Dua alasan Inside bar terbentuk adalah:

1. Inside bar terbentuk karena adanya konsolidasi yang terjadi pada pasar saat itu. Secara kasarnya pasar sedang menimbang-nimbang apakah harga sudah oversold apa belum dan sebaliknya.

2. harga tidak bergerak semestinya. yang umumnya cenderung terjadi adalah setelah harga bergerak bervolume besar naik atau turun, pasar mulai konsolidasi dan membentuk inside bar.

Inside bar bisanya terbentuk di sekitar:
1. Zona support & resistance.
2. Pivots.
3. Daily high atau low  candlestick jika Anda trade dalam 1 jam atau jangka waktu 4 jam.
4. Tingkat level  fibonaccie.

Ketika sebuah inside bar terbentuk di sekitar lokasi tersebut, itu dianggap signifikan. Dalam arti signitifikan adalah harus memberikan perhatian lebih untuk menganalisa area tersebut.

Thanks

Basir   12 Feb 2016

@ Muhammad Yusuf:

- …. bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya….

Jawaban:

Sebaiknya memang begitu karena inside bar menunjukkan keadaan konsolidasi. Bar setelah inside bar pun kadang bisa salah (false) yang biasanya disebut dengan sinyal palsu (fakey).

Oleh karena itu untuk menghindari jebakan sinyal palsu, price action termasuk inside bar harus selalu dikonfirmasikan dengan level-level support atau resistance, dan juga indikator teknikal.

-…. atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish?

Jawaban:

Inside bar memang selalu berada dalam range dari bar sebelumnya. Dalam istilah price action, bar atau candle yang berada tepat sebelum inside bar disebut dengan outside bar, tetapi istilah ini tidak lazim digunakan. Yang harus Anda perhatikan bukan bar sebelumnya tetapi bar sesudahnya, break atau tidak.

Saat terbentuk inside bar, pasar sedang konsolidasi, kalau break level tertinggi bar (candle) sebelumnya maka akan cenderung bullish, dan sebaliknya jika break level terendah bar sebelumnya maka akan cenderung bearish.

- …. lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Jawaban:

Untuk time frame H1 (1 jam) dan dibawahnya (M30, M15 dsb) bisa, tetapi untuk time frame diatas H1 (H4, daily) gunakan stochastic 14,3,3. Semakin rendah time frrame trading biasanya digunakan parameter yang lebih rendah agar responnya lebih cepat.

M Singgih   16 Nov 2017

Tambahan penjelasan yg sgt baik. thanks

Rindu   20 Oct 2021

Izin bertanya coach, bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish? lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Muhammad Yusuf   12 Nov 2017

Pola harami pada candle yang tepat itu sebenarnya seperti apa?

Anjar Lukito   10 Nov 2014

Jawaban untuk Muhammad Yusuf:

  • bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish)?

Untuk melihat sifat inside bar, Anda harus menunggu candle selanjutnya untuk terbentuk. Inside bar yang terbentuk di range sebelumnya hanya menunjukkan bahwa harga tidak berubah signifikan dari periode sebelumnya, tetapi tidak memberikan informasi tentang arah pergerakan harga yang akan datang.

Inside bar merupakan pola yang terbentuk ketika harga di dalam candle saat ini tidak melebihi range harga candle sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa tekanan beli atau jual tidak cukup kuat untuk menggerakkan harga keluar dari range tersebut. Untuk menentukan sifat inside bar, Anda harus menunggu candle selanjutnya untuk terbentuk dan melihat apakah harga akan naik atau turun.

Jika harga naik setelah inside bar terbentuk, maka inside bar tersebut dapat dikategorikan sebagai pola bullish. Sebaliknya, jika harga turun setelah inside bar terbentuk, maka inside bar tersebut dapat dikategorikan sebagai pola bearish.

  • lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Cocok. Menggabungkan price action dengan indikator lain, seperti stochastic, dapat membantu Anda dalam memperkuat sinyal yang diberikan oleh price action.

Namun, jangan terlalu bergantung pada indikator tersebut, karena indikator hanya memberikan sinyal setelah harga sudah terbentuk, sedangkan price action bisa memberikan sinyal lebih awal.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan indikator sebagai konfirmasi tambahan, bukan sebagai satu-satunya sumber sinyal.

Kiki R   5 Jan 2023

Jawaban untuk Farid Dwiyo:

  • dari jawaban diatas sy pahamnya kl harami ada konfirmasi candle ke3 sdngkan inside bar tdk ada candle ke3nya?

Kedua pola candlestick ini (harami dan inside bar) membutuhkan konfirmasi candle ketiga.

Karena pada candle kedua, harga belum menunjukkan akan berbalik arah. Peluangnya masih sangat besar harga akan berlanjut setelah membentuk kedua pola candlestick tersebut.

Dengan menunggu konfirmasi candle ketiga, maka arah menjadi jelas, apakah harga berlanjut atau malah reversal.

Kiki R   8 Jan 2023

Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi? Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid? Makasih

Sugeng Riyadi   9 Jan 2023

@ Sugeng Riyadi:

- Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi?

Ya, benar. Candle ke 3 harus break mother bar-nya.


- Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid?

Masih valid. Berarti candle ke 2 dan candle ke 3 adalah inside bar.

M Singgih   11 Jan 2023

Jawaban untuk Sugeng Riyadi:

  • Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi? Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid?

Ya, break candle ketiga menjadi konfirmasi.

Jika candle ketiga belum terjadi break, candle inside bar masih valid.

Kiki R   12 Jan 2023

@Farid Dwiyo:

Tips buat pakai candle inside bar, harami, dll: Tunggu konfirmasi dari satu candle lagi setelah pola candle terbentuk sempurna. 

Sebenernya kita juga bisa langsung trade tanpa nunggu konfirmasi, tapi risikonya tinggi. Kalau sudah ada konfirmasi dari satu candle lagi, atau dari indikator lagi, prospeknya jadi lebih baik.

Sofiyan   15 Jan 2023

untuk harami, jika tidak ada Gap yang muncul saat terbentuknya Candlestick kecil apakah masih bisa dikatakan valid pak?

Jaya Diningrat   5 Mar 2023

Jawaban untuk Jaya Diningrat:

Validitas sebuah pola candlestick tidak hanya ditentukan oleh keberadaan gap pada formasi tersebut. Dalam kasus harami, ketika tidak ada gap yang muncul saat terbentuknya candlestick kecil, pola ini tetap dapat dianggap valid asalkan memenuhi kriteria dasar dari pola harami.

Kriteria dasar dari pola harami adalah:

  • Pola harus muncul pada akhir sebuah tren yang jelas.
  • Candlestick pertama harus memiliki body yang relatif panjang dan mengindikasikan tren yang sedang berlangsung.
  • Candlestick kedua harus memiliki body yang lebih kecil dan terletak di dalam range body candlestick pertama.
  • Candlestick kedua harus menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah, misalnya dengan memiliki shadow yang panjang di sisi yang berlawanan dengan tren utama.

Jadi, keberadaan gap tidak menjadi kriteria utama untuk validitas pola harami.

Kiki R   12 Mar 2023
 Gunawan |  11 Jun 2017

Apabila pembacaan candlestik lebih mudah meraih keuntungan, apakah bisa di candlestik di mobile phone dipergunakan??? 

Sepertinya candlestik di mobile phone tak bergerak sama sekali..... 

Lihat Reply [9]

@ Gunawan:

Untuk mengetahui pastinya, coba bandingkan pergerakan candlestick dari sebuah broker tertentu pada PC atau laptop dengan pergerakan yang ada di mobile phone (hp). Kalau di PC / laptop candlenya bergerak tetapi di hp tidak bergerak berarti jaringan internet di hp Anda lambat atau ada masalah.

PC, laptop atau hp hanya media untuk menampilkan pergerakan harga, dan kualitasnya sepenuhnya tergantung dari kualitas jaringan komunikasi (internet) yang digunakan.

Kemungkinan lain adalah ukuran candle yang tampak di hp terlalu kecil dibandingkan yang di PC / laptop sehingga Anda kesulitan mengamati pergerakannya.

M Singgih   15 Jun 2017

Terimakasih jawabannya..... 

Apa boleh konsul un masalah lain???
Gunawan   15 Jun 2017

Silakan Pak, selama masih mengenai trading...

M Singgih   16 Jun 2017

Candlestick ga bergerak mungkin karena koneksi internet atau spesifikasi HP anda tidak memenuhi minimum requirement. Tapi menurut saya grafik di HP agak kecil jadi perlu penyesuaian saja dan kalau saran sih misalnya ada ipad atau tab dengan layar yang lebih besar bisa dipakai daripada HP yang layarnya kecil.

Riyanto   26 Nov 2022

Halo para mentor, adakah di sini yang melakukan analisa candlesticknya murni lewat handphone saja? Kira-kira membuka chartnya di aplikasi apa yang bagus? Lebih enak di aplikasi brokernya atau tradingview dkk yang tersedia di playstore y? Minta pertimbangannya. Terimakasih 

Simsimi   25 Jan 2023

Simsimi:

Menurut pendapat saya pribadi akan sangat sulit untuk mengamati dan menganalisa terutama menggunakan pola Candlestick di Handphone saja. Baik itu menggunakan aplikasi bawaan seperti Metatrader ataupun Third Party seperti TradingView. Alasan utamanya adalah karena tentu saja layar yang kecil dan terbatas. Jika di perbesar, maka gambaran chart secara menyeluruh tidak akan tampak. Jika diperkecil maka pola Candlestick yang tidak kelihatan. Saran saya, gunakan Handphone untuk kepentingan memantau posisi saja. Untuk analisa dan open selalu gunakan PC atau Laptop.

Tapi jika ditanya mana yang lebih baik antara Chart dari aplikasi bawaan atau TradingView, saya pribadi menyarankan untuk membandingkan terlebih dahulu antara keduanya. Jika perbedaan keduanya jauh karena faktor jam server dll, saran saya gunakan aplikasi dari broker saja. Jika perbedaannya tidak jauh, maka gunakan aplikasi dari pihak ketiga seperti TradingView.

Nur Salim   26 Jan 2023

Jawaban untuk Gunawan:

Candlestick yang tidak bergerak mungkin di mobile phone terjadi karena koneksi internet tidak ada atau akun trading invalid.

Anda bisa menggunakan candlestick chart untuk analisis teknikal pada mobile phone. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Ukuran layar yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer atau laptop dapat menyulitkan dalam membaca grafik candlestick. Namun, beberapa aplikasi mobile trading menyediakan fitur zoom agar dapat memperbesar layar sehingga memudahkan dalam membaca grafik.

  • Beberapa aplikasi mobile trading tidak menyediakan grafik candlestick sebagai opsi tampilan grafik. Sehingga Anda harus memastikan bahwa aplikasi yang Anda gunakan memiliki fitur ini.

  • Koneksi internet yang stabil sangat penting karena pergerakan harga yang cepat dapat terjadi pada pasar finansial.

  • Beberapa aplikasi mobile trading tidak menyediakan semua indikator teknikal yang tersedia pada platform trading desktop. Sehingga Anda harus memastikan bahwa indikator yang Anda inginkan tersedia pada aplikasi mobile yang Anda gunakan.

Dalam kesimpulannya, Anda dapat gunakan Candlestick di mobile phone, namun perlu diperhatikan hal-hal yang sudah dijelaskan diatas.

Kiki R   26 Jan 2023

@ Simsimi:

Setahu saya trader yang serius melakukan analisa teknikal dengan chart yang dibuka di pc, bukan dari smartphone.

- Kira-kira membuka chartnya di aplikasi apa yang bagus? Lebih enak di aplikasi brokernya atau tradingview dkk yang tersedia di playstore y?

Kalau saya pribadi menggunakan platform Metatrader yang dibuka di pc. Jika Anda ingin menggunakan platform TradingView bisa saja. Itu tergantung selera dan kecocokan masing-masing trader.

M Singgih   30 Jan 2023

Simsimi: Menurut pribadi saya sendiri, melakukan analisa chart candlestick lebih "jelas" dilakukan di PC. Pengalaman saya saat menggunakan aplikasi apapun itu di Mobile phone, chartnya terlalu kecil. Bila kita memakai layar potrait, utk cek pergerakan chart yang agak lama perlu digeser, begitu memakai layar landscape, malah tombol eksekusi jadi kecil. di Zoom In keliatan canddlestik tetapi hanya sebagian, di zoom out malah kelihatan seperti garis. 

Zoan   31 Jan 2023
 

Komentar @inbizia

Jawaban untuk Aisyah:

  • Apakah strategi ini bisa pakai pola doji lainnya, seperti dragonfly atau gravestone?

Ya, strategi ini justru lebih bagus jika menggunakan pola doji dragonfly atau gravestone.

Dragonfly Doji adalah pola Doji yang menunjukkan tekanan beli yang kuat, dan dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi beli.

Pola ini biasanya terlihat pada saat pasar sedang dalam kondisi downtrend, sehingga dapat dianggap sebagai sinyal pembalikan atau reversal.

Gravestone Doji adalah pola Doji yang menunjukkan tekanan jual yang kuat, dan dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi jual.

Pola ini biasanya terlihat pada saat pasar sedang dalam kondisi uptrend, sehingga dapat dianggap sebagai sinyal pembalikan atau reversal.

Namun, sebagai tambahan, dianjurkan untuk memperhatikan konfirmasi dari indikator teknikal lain untuk menaikkan akurasi.

 Kiki R |  12 Jan 2023
Halaman: Strategi Trading H Dengan Doji Candlestick

Ya, Anda benar. Pola candlestick juga dapat digunakan dalam strategi tren following untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren atau kelanjutan tren. Pola candlestick dapat memberikan sinyal yang kuat saat digunakan dengan benar dalam konteks tren following. Berikut adalah beberapa pola candlestick yang sering digunakan dalam tren following:
1. Pola Bullish Engulfing: Pola ini terbentuk ketika candlestick bullish (berwarna hijau) yang lebih besar sepenuhnya menelan (menutup di atas dan di bawah) candlestick bearish (berwarna merah) sebelumnya. Pola ini dapat mengindikasikan pembalikan bullish dan memberikan sinyal untuk memasuki posisi beli.
2. Pola Bearish Engulfing: Pola ini terbentuk ketika candlestick bearish yang lebih besar sepenuhnya menelan (menutup di atas dan di bawah) candlestick bullish sebelumnya. Pola ini dapat mengindikasikan pembalikan bearish dan memberikan sinyal untuk memasuki posisi jual.
3. Pola Hammer dan Hanging Man: Pola Hammer terbentuk ketika harga jatuh dalam tren turun dan kemudian mengalami pemulihan signifikan sebelum penutupan. Pola Hanging Man terbentuk ketika harga naik dalam tren naik dan kemudian mengalami penurunan sebelum penutupan. Kedua pola ini dapat mengindikasikan pembalikan tren dan memberikan sinyal untuk memasuki posisi beli (untuk Hammer) atau posisi jual (untuk Hanging Man).
4. Pola Shooting Star dan Inverted Hammer: Pola Shooting Star terbentuk ketika harga naik dalam tren naik dan kemudian mengalami penurunan signifikan sebelum penutupan. Pola Inverted Hammer terbentuk ketika harga jatuh dalam tren turun dan kemudian mengalami pemulihan sebelum penutupan. Kedua pola ini dapat mengindikasikan pembalikan tren dan memberikan sinyal untuk memasuki posisi jual (untuk Shooting Star) atau posisi beli (untuk Inverted Hammer).
5. Pola Doji: Pola Doji terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan hampir sama atau sama, sehingga menghasilkan bentuk candlestick dengan tubuh yang sangat kecil atau tidak ada tubuh sama sekali. Pola Doji dapat mengindikasikan keragu-raguan pasar dan kemungkinan pembalikan tren atau kelanjutan tren. Jika pola ini terbentuk di level support/resisten yang kuat atau penting, maka ada peluang besar harga akan berbalik arah.

Penerapan pola candlestick dalam tren following melibatkan mengamati pola-pola ini dalam konteks tren yang sedang berlangsung. Idealnya, Anda ingin melihat pola-pola ini terbentuk di dekat level support atau resistance yang signifikan atau dalam harmoni dengan arah tren yang dominan. Anda dapat menggunakan pola candlestick ini sebagai konfirmasi tambahan untuk sinyal tren following yang Anda gunakan, seperti konfirmasi dari indikator teknikal atau pola grafik lainnya. Indikator yang bisa Anda gunakan sebagai konfirmasi tambahan contohnya moving average (persilangan 2 garis MA), RSI (divergensi di area ovebought/oversold), stochastic (persilangan di area overbought/oversold), dst.

 Kiki R |  31 May 2023
Halaman: Strategi Trend Following Paling Mudah

Sarwan: Bntu jawab ya! Indikator BB ini bisa bantu banget buat ngebantu kita dapetin profit dalam trading. Gini, BB itu ga cuma buat ukur volatilitas dan trend aja, tapi ada trik lainnya juga.

Jadi, kita bisa liat tiga komponen BB, yaitu upper band, middle band (garis tengah), dan lower band. Nah, kalo harga mendekati upper band, itu bisa jadi tanda buat kita nyari peluang jual (sell), sementara kalo harga mendekati lower band, itu bisa jadi tanda buat kita nyari peluang beli (buy).

Selain itu, waktu harga nyampe upper atau lower band, kita juga bisa pake info dari BB buat atur Stop Loss dan Take Profit. Jadi, BB bisa bantu kita nentuin kapan waktu yang oke buat entry dan exit. Tapi ya, jangan lupa juga buat kombinasikan BB dengan analisis teknikal dan strategi trading yang lain ya, bro! NB, coba baca deh artikel ini : Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

 Sadil |  17 Jun 2023
Halaman: Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker Hsb

Heru: Bntu jelasin yaa! Trend sideway itu artinya harga bergerak nggak jelas, alias naik turun di tempat gitu. Dan misalkan agan pake garis MA itu, garisnya bakalan lurus gitu gan. Klu bullish kan, garisnya bakalan menanjak, dan klul bullish garisnya bakalan turun. Dngn kata lain, trend sideway tuh kayak pergerakan harga yg stuck di level support (batas bawah) dan resistance (batas atas) yg hampir sama. Kita jga bsa ngeliat sideway ato ga dengan cara masang indikator Bollinger Band, dmana ada batas atas dan bawah yg nunjukin volatilitas. Klu sempit batas atas dan bawah, maka dipastikan itu adalah sideway gan dmana volatilitas ga tinggi (baca: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands)

Kalo lagi ada trend sideway, biasanya para trader mencari peluang buat trading jangka pendek, kayak beli di dekat support dan jual di dekat resistance, berharap dapet profit dari pergerakan harga yang terbatas.

Tapi perlu diinget, tren sideway gak selalu berlangsung lama. Pasar bisa berubah jadi tren naik atau turun setelah periode konsolidasi. Jadi, tetep perhatiin perubahan harga dan pastiin tren yang baru sebelum ambil keputusan trading.

 Anton |  21 Jun 2023
Halaman: Tips Menemukan Strategi Trading Anti Gagal Ala Didimax

Jawaban untuk Fadly:

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendukung tipe entry retracement dalam price action. Berikut adalah beberapa indikator yang umum digunakan:

  • Moving Average (MA): Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu. Penggunaan MA dapat membantu mengidentifikasi arah tren dan menyoroti level-level retracement yang potensial. Contohnya, ketika harga melakukan retracement dalam tren naik, Anda dapat mencari peluang entry beli ketika harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih rendah seperti MA 50 atau MA 200. Sebaliknya, dalam tren turun, retracement ke arah upside dapat dicari saat harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih tinggi.
  • Indikator Oscillator: Indikator oscillator seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic Oscillator dapat memberikan informasi tentang kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Ketika pasar mencapai kondisi overbought, di mana harga telah naik terlalu cepat dan terlalu tinggi, retracement ke arah downside mungkin terjadi. Sebaliknya, ketika pasar mencapai kondisi oversold, di mana harga telah turun terlalu cepat dan terlalu rendah, retracement ke arah upside mungkin terjadi. Sinyal dari indikator oscillator ini dapat memberikan konfirmasi tambahan saat mencari retracement yang valid.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang menggambarkan volatilitas harga dalam bentuk tiga garis. Garis tengah adalah moving average (biasanya MA 20), sementara garis atas dan bawah berada pada deviasi standar tertentu dari garis tengah. Retracement yang valid sering kali terjadi ketika harga mendekati atau memasuki band atas atau bawah. Saat harga mendekati band atas, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah downside, sementara saat harga mendekati band bawah, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah upside.
  • Fibonacci Retracement: Fibonacci Retracement adalah alat bantu teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level retracement yang potensial berdasarkan urutan angka Fibonacci. Level-level retracement Fibonacci yang umum digunakan adalah 38,2%, 50%, dan 61,8%. Saat harga melakukan retracement, Anda dapat mencari peluang entry di dekat level-level ini. Fibonacci Retracement membantu mengidentifikasi level-level yang berpotensi menjadi support atau resistance dalam tren yang sedang berlangsung.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren yang menggabungkan moving average dengan konvergensi dan divergensi. Ini terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal. Divergensi positif atau negatif antara garis-garis ini dapat memberikan sinyal retracement yang potensial. Divergensi bullish, di mana garis MACD bergerak ke atas garis sinyal, dapat menunjukkan kemungkinan retracement ke arah upside. Sebaliknya, divergensi bearish, di mana garis MACD bergerak ke bawah garis sinyal, dapat mengindikasikan kemungkinan retracement ke arah downside.
  • Volume: Meskipun bukan indikator teknis yang khas, volume dapat memberikan konfirmasi tambahan tentang retracement yang potensial. Volume yang meningkat selama retracement dapat menunjukkan partisipasi yang lebih besar dari pelaku pasar dan memberikan indikasi bahwa retracement adalah pergerakan yang signifikan. Kenaikan volume dapat memberikan kekuatan tambahan pada retracement dan memberikan konfirmasi bahwa pergerakan harga adalah retracement yang valid.
  •  Kiki R |  19 Jun 2023
    Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

    Jawaban untuk Elsa:

    Pada dasarnya tidak ada indikator yang paling cocok dengan pola ini karena setiap indikator mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, ada beberapa indikator yang dapat cocok dikombinasikan dengan pola triple bottom pattern untuk memberikan konfirmasi tambahan dan meningkatkan keakuratan sinyal.

    Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan bersama dengan pola triple bottom:

  • Moving Average (MA): Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan mengidentifikasi perubahan arah harga yang dihasilkan oleh pola triple bottom. Trader dapat menggunakan MA dengan periode yang relevan, seperti MA 50 atau MA 200, dan mengamati hubungan antara harga dan MA tersebut. Jika harga berhasil melintasi MA dari bawah ke atas, hal ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa pembalikan harga yang diharapkan sedang terjadi.
  • Oscillators: Oscillators seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator juga dapat digunakan untuk memberikan konfirmasi tambahan mengenai kondisi overbought atau oversold. Jika sinyal overbought atau oversold muncul pada saat yang sama dengan pola triple bottom, ini dapat meningkatkan validitas sinyal. Misalnya, jika harga mencapai kondisi oversold saat pola triple bottom terbentuk, ini dapat menunjukkan potensi pembalikan harga yang lebih kuat, karena tekanan jual yang berlebihan kemungkinan akan berkurang dan pembeli dapat mengambil kendali.
  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting yang dapat memberikan konfirmasi tambahan pada pola triple bottom. Volume yang tinggi saat terjadi breakout di atas neckline atau saat harga menguji level support dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar dan memperkuat validitas sinyal. Volume yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa banyak trader memasuki pasar dan meningkatkan peluang terjadinya pergerakan harga yang mengikuti pola triple bottom.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands dapat memberikan konfirmasi volatilitas dan membantu mengidentifikasi titik masuk yang potensial. Ketika harga mendekati atau memotong upper band setelah pola triple bottom terbentuk, ini dapat menjadi tanda bahwa harga berpotensi untuk melanjutkan pergerakan naik. Pergerakan yang signifikan di atas upper band dapat menunjukkan adanya peningkatan momentum pembalikan.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator populer yang dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan. Garis MACD dan sinyal line-nya dapat membantu mengidentifikasi perubahan momentum dan memperkuat konfirmasi pola triple bottom. Crossing antara garis MACD dan sinyal line di atas level nol dapat menunjukkan adanya potensi pembalikan tren dari turun ke naik, mengkonfirmasi pola triple bottom.
  •  Kiki R |  24 Jun 2023
    Halaman: Strategi Trading Menggunakan Triple Bottom Line

    Kamus Forex

    Bollinger Bands

    Salah satu indikator teknikal yang bersifat overlay pada platform trading. Bollinger Bands merupakan hasil pengembangan Moving Average. Garis tengah BB (middle band) adalah SMA-20, sedangkan garis atas dan garis bawah (Upper dan Lower Band) adalah deviasi Middle Band.

    Candlestick

    Salah satu jenis grafik harga (chart) untuk memetakan dan membaca pergerakan harga di pasar finansial secara teknikal. Candlestick utamanya dibentuk oleh level-level OHLC (Open, High, Low, Close).

    Kamus Candlestick

    Harami Bullish
    Harami Bullish
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 2 candlestick. Candlestick pertama bersifat bearish dan lebih besar sehingga menelan candlestick kedua yang bersifat bullish. Pola ini menandakan downtrend mulai kehilangan momentum. Meski bisa menambah akurasi sinyal, sumbu-sumbu candlestick kedua tidak harus berada dalam range candlestick pertama.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Morning Star
    Morning Star
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama merupakan candlestick bearish panjang, diikuti oleh candlestick kedua yang membentuk gap turun dan ber-body kecil (harga pembukaan dan penutupan nyaris sejajar). Candlestick ketiga merupakan konfirmator karena bersifat bullish. Semakin besar body candle ketiga, semakin tinggi akurasi sinyal bullish reversal Morning Star.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Three Outside Down
    Three Outside Down
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bearish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bearish reversal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Three Outside Up
    Three Outside Up
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bullish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bullish reversal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.

    Komentar[2]    
      Pandu   |   18 Aug 2022

    Ini berarti tingkat akurasi reversalnya tinggi kalau doji muncul di sekitar area lower ataupun upper band?

      Kiki R   |   18 Aug 2022

    @Pandu: Kalau marketnya sedang trending, maka jawabannya ya. Entry di lower band (saat tren naik) atau upper band (saat tren turun) mempunyai akurasi yang tinggi.

    Oleh karena itu, sebelum masuk ke candlestick dan upper/lower band, pastikan terlebih dahulu arah dan kekuatan tren yang sedang terjadi.