Di Indonesia, biasanya ada tiga jenis deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call. Masing-masing dari ketiga jenis deposito ini memiliki kelebihan.
Untuk investor pemula, berinvestasi deposito merupakan pilihan yang paling bagus. Alasannya adalah: investasi ini sangat mudah dijalankan dan bahkan risikonya minimal. Meskipun risikonya minimal, bukan berarti deposito tidak menguntungkan. Tahukah Anda? Deposito berbeda dari menabung di bank. Menyimpan uang di bank aman, tetapi imbal hasilnya sedikit. Karena bunga yang diberikan pada tabungan tidak proporsional dengan peningkatan inflasi.
Karena itulah, kita perlu memilih beberapa opsi investasi yang memberikan pengembalian lebih tinggi. Dari reksadana, saham, obligasi hingga investasi real estate. Namun, jika Anda masih ragu dengan opsi investasi ini, menabung dalam bentuk deposito mungkin merupakan pilihan terbaik. Karena suku bunga lebih tinggi daripada suku bunga tabungan biasa. Jika tingkat bunga tabungan antara 0,5 persen sampai 3 persen, sedangkan tingkat bunga pada deposito adalah antara 5 persen dan 6,2 persen. Sebelum itu, Anda perlu tahu bagaimana strategi investasi dengan deposito yang benar.
(Baca Juga: Mengenal Strategi Investasi Defensif)
Bagaimanakah Strategi Investasi Dengan Deposito Yang Mudah Diaplikasikan?
Karena dana investasi deposito ini dijamin oleh pemerintah, risikonya seringkali lebih rendah daripada investasi saham, reksa dana, dan lain-lain. Namun, selama dana masing-masing orang di bank tidak melebihi Rp. 2 miliar, catatan dijamin akan diberikan. Karena itu, dana Anda akan tetap aman bahkan jika terjadi kecelakaan di bank yang bersangkutan. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengubah deposito menjadi investasi yang menguntungkan.
Jangan Salah Pilih Jenis Deposito
Di Indonesia, biasanya ada tiga jenis deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call. Masing-masing dari ketiga jenis deposito ini memiliki kelebihan. Dari ketiga jenis deposito ini, deposito berjangka masih menjadi primadona. Alasannya adalah karena jenis deposito ini memiliki periode waktu yang berbeda. Anda harus dapat menentukan jenis deposito yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Misalnya, jika Anda ingin berinvestasi selama 2 tahun tanpa adanya resiko tingkat suku bunga yang rendah, maka deposito berjangka ini adalah produk yang sesuai. Selain itu, proses pendaftaran untuk deposito berjangka sangat sederhana dan cocok untuk investor pemula. Jika Anda khawatir tentang kebutuhan mendadak untuk dana ini, cobalah untuk mempertimbangkan jenis deposito on call.
(Baca Juga: Pentingnya Siapkan Dana Darurat, Sudahkah Kamu Memulai?)
Tentukan Jangka Waktu
Dalam hal memilih jangka waktu saat mealakukan investasi deposito. Anda harus dapat memilih jangka waktu yang tepat untuk melakukan setoran dengan menentukan waktu yang diperlukan untuk tujuan Anda, dan pastikan untuk menghitung bunga yang diperoleh pada akhir waktu setoran. Saat menentukan berapa lama Anda akan menginvestasikan uang dalam setoran investasi, pertimbangkan secara pribadi kapan Anda akan membutuhkan dana ini. Mungkin, jika Anda memiliki cadangan dana lain, cadangan ini akan digabung ke dalam setoran pertama Anda setelah jatuh tempo.
Bandingkan Besarnya Suku Bunga
Suku bunga tinggi adalah salah satu fitur yang diharapkan setiap pelanggan ketika memilih deposito. Namun, suku bunga tinggi tidak selalu baik. Suku bunga deposito biasanya berubah setiap empat bulan, keputusan ini dibuat oleh LPS (Lembaga Penjamin Deposito) sebagai lembaga pemerintah yang mengawasi dan mengawasi simpanan nasabah. Tingkat bunga maksimum yang dapat disediakan bank adalah tingkat bunga yang dijamin yang ditetapkan oleh LPS. Jika Anda melebihi tingkat bunga, dana Anda tidak akan dijamin oleh pemerintah. Karena itu, walaupun Anda ingin memilih bank yang menawarkan bunga tertinggi, Anda harus tetap berhati-hati dan tetap memilih bank dengan suku bunga pada fase normal.
Pisahkan Dana Investasi Deposito
Strategi investasi dengan deposito yang bisa membawa keuntungan lebih adalah dengan membagi dana deposito dalam beberapa pos. Misalnya: jika Anda memiliki sejumlah besar dana yang direncanakan atau akan disetor. Bagilah uang Anda menjadi dua atau tiga periode jangka waktu, Anda dapat menggunakan jangka waktu satu bulan, dan beberapa dapat menggunakan deposito tiga atau satu tahun. Setelah tahap pertama berakhir, Anda dapat menarik uang tunai dan menginvestasikan kembali dalam bentuk setoran. Efeknya, Anda bisa mendapatkan uang tunai lebih cepat dan tanpa penalti. Peluang untuk suku bunga yang lebih tinggi juga akan tersedia nanti.
Untuk membuat investasi deposito yang Anda lakukan jauh lebih menguntungkan dari beberapa strategi depositoyang ada di atas. Tentukan strategi yang paling cocok untuk Anda. Namun, itu juga tergantung pada jumlah yang akan Anda setor dan perkembangan tingkat deposito. Untuk mendapatkan pengembalian investasi dalam bentuk deposito, Anda harus memperhatikan dengan cermat ketika memilih strategi dan karakteristik investasi.