Strategi Trading

Fixed rate biasanya bisa diaktifkan saat deposit akun, tapi habis itu ga bisa diubah kembali lagi (kalau ga salah ya, soalnya saya aktifin cuma sekali aja terus ga saya otak atik lagi). Dan fixed rate ini dia ada ketentuan jadi $1 yang harusnya Rp 15 ribu sekian jadi misalnya 11 ribu aja.

Itu artinya ga ada rugi buat kita, karena kurs yang disediakan broker tetap, dan biasanya lebih rendah dari kurs asli dollar.

Untuk high return high risk ini bukan fixed ratenya gan, tapi mengacu pada jenis investasi yang agan akan jalanin dalam hal ini forex.

Jadi fixed rate ini tidak ada kaitan dengan yang agan katakan. Fixed rate cuma kurs tetap yang ditetapkan broker sebagai acuan penukaran rupiah ke dollar saja. Sedangkan high return high risk adalah resiko yang kemungkinan akan diterima ketika trading forex.

Keuntungan dalam forex tidak semata-mata bisa langsung untung, perlu latihan dan perjuangan selain itu memang diperlukan dana yang tidak dipakai untuk berinvestasi disana

Halo Daniel,

Fixed Rate adalah fasilitas dari broker forex yang memungkinkan trader dapat melakukan setoran (deposit) dan penarikan (withdrawal) dana dengan kurs sama setiap saat. Jadi, jika sudah menggunakan fasilitas ini, artinya Anda sudah tidak perlu pusing dengan rate mata uang yang ada di pasar. Rate yang Anda gunakan nanti saat Deposit atau Withdrawal yaitu rate tetap dari broker, misalnya 1 USD = Rp 10,000, 1 USD = Rp 12,000, 1 USD = Rp 14,000, dst.

Untuk bisa menggunakan Fixed rate, tentu Anda harus mencari broker yang menyediakan fitur ini. Pasalnya, tidak semua broker lokal atau mancanegara yang menyediakannya. Semoga membantu

Ya mengecek beberapa menit di setiap sesi pembukaan tidak ada ruginya juga kan? apalagi kalau pakai chart mingguan, akan lebih sedikit noise-nya

Halo kak Rico,

Kalau ditanya mengenai kecenderungan trader forex menggunakan strategi jangka panjang atau pendek, kami tidak ada data prosentasenya. Tapi apabila Anda masih bingung mau menggunakan strategi seperti apa, kami bisa menyarankan untuk mencari strategi trading yang sesuai dengan kepribadian Anda (silahkan baca di link berikut ini). Karena semua strategi bisa profitable, tergantung dari kemampuan dan pengalaman trader itu sendiri. Tidak ada strategi yang sempurna.

Istilah floating loss adalah keadaan dimana posisi trading terbuka Anda masih mengalami minus atau berpotensi mengalami kerugian. Anda bisa menunggu hingga arah harga berubah sesuai dengan posisi yang terbuka, atau Anda bisa langsung membatasinya dengan menggunakan stop loss maupun cut loss.

Sedangkan untuk modal yang diperlukan, saya sarankan untuk belajar menggunakan modal terkecil terlebih dahulu bila memang benar-benar masih pemula dan belajar trading. Atau bila tidak ingin kehilangan uang sama sekali, Anda bisa menggunakan fitur akun demo untuk latihan.

Semoga membantu.

Akun ECN adalah akun yang memberikan akses langsung ke pasar keuangan global, dengan tujuan agar trader bisa mendapatkan harga terbaik. Penyedia likuiditas di akun ECN sangat beragam, mulai dari bank, hedge fund, dan market maker.

Akun ECN broker biasanya menawarkan spread yang lebih ketat dibandingkan akun broker lainnya, tapi ada biaya komisi yang cukup besar.

Jadi akun ini cocok untuk trader yang mencari eksekusi cepat dan tidak memiliki masalah dengan biaya tambahan. Tapi kalau untuk trader pemula atau mereka yang modalnya terbatas, bisa malah kewalahan dengan biaya yang dikenakan.

Sementara itu, akun Ultra Low adalah jenis akun trading yang ditawarkan oleh broker Monex. Akun ini memungkinkan trader untuk melakukan trading dengan spread yang sangat rendah, mulai dari 0 pips.

Untuk bisa mendapatkan akun Ultra Low, trader cukup mendaftarkan diri di Monex dan melakukan deposit mulai dari 500 ribu rupiah. Ini termasuk salah satu penawaran minimal deposit paling terjangkau di Indonesia.

Selain spread yang rendah, akun Ultra Low monex juga menawarkan fitur-fitur lain yang bisa memudahkan trader dalam melakukan trading.

• Selengkapnya bisa dibaca di sini: Keuntungan Trading Dengan Ultra Low Spread Bagi Pemula

Yg jls scalper juga srng disebut sebagai short term trader. Artinya trader jenis ini nggak pernah menahan posisinya terlalu lama. Biasanya nggak ada yang lebih dari 1 hari. Bahkan dalam 1 hari bisa buka posisi beberapa kali, karna tiap posisinya udah profit biasanya langsung diclose tanpa mempertimbangkan potensi profit maksimalnya.

Scalping memang umumnya nggak memerlukan ukuran trading yg besar, jadi profit yg dikumpulkan pun nggak terlalu banyak. Bisa banyak kalo posisi trading yg dibuka juga makin banyak. Makanya ini juga beresiko. Tapi kalau dilakukan dengan manajemen resiko mungkin bisa mengurangi potensi kerugiannya.

Nah untuk masalah exit posisi dalam scalping, Itu tergantung dari money management Anda, yaitu berapa Dollar resiko yang Anda rencanakan per trade, dan berapa perbandingan profit yang Anda harapkan dengan resikonya, atau yang lazim disebut dengan risk/reward ratio.

Anda tidak bisa menjadi trade chaser (pemburu trade), bisa hancur account Anda karena tidak ada yang tahu dengan pasti kapan harga akan berbalik arah atau sampai sejauh mana harga akan bergerak sesuai dengan yang Anda harapkan. Yang bisa Anda lakukan adalah membatasi resiko dan mengharapkan profit yang wajar dengan menerapkan risk/reward ratio.