Ingin trading tanpa ribet? Teknik day trading dengan kombinasi Inside Bar berikut mungkin bisa jadi solusi terbaik. Bagaimana caranya?
Day trading adalah strategi trading yang unik dan memiliki banyak peminat hingga saat ini. Pasalnya, strategi ini berfokus untuk mencari peluang entry dalam jangka waktu singkat yaitu maksimal 1 hari saja. Selain itu, pada strategi ini trader juga memiliki kebebasan dalam menyusun set-up. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kombinasi pola Inside Bar.
Seperti yang telah diketahui, Inside Bar adalah salah satu pola candlestick yang kerap kali digunakan master trader untuk mengidentifikasi ke mana market akan bergerak selanjutnya. Inside Bar berperan untuk menunjukkan adanya potensi konsolidasi maupun breakout.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkan Inside Bar untuk skenario trading harian? Nah, kali ini penulis akan mengulas teknik day trading dengan menggunakan Inside Bar.
Mengenal Pola Inside Bar
Seperti yang dilansir DailyPriceAction, Inside Bar merupakan pola yang terbentuk dari dua candlestick utama. Candle pertama biasa dikenal sebagai Mother Bar (candle induk) karena memiliki body yang lebih besar, sementara candle kedua dikenal sebagai Inside Bar (candle turunan) yang memiliki ukuran lebih kecil. Pada umumnya, Inside Bar tampak "termakan" oleh candle pertama. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Karakteristik Inside Bar
- Nilai tertinggi (High) candlestick kedua selalu lebih rendah daripada High candle pertama. Begitu juga dengan Low-nya yang selalu lebih tinggi dari candle induk. Secara visual, candlestick turunan akan selalu berada "di dalam" candle induk.
- Trading Inside Bar hanya memperhitungkan nilai High dan Low saja, tidak memperdulikan posisi badan (body); tidak masalah jika harga Open atau Close candle kedua menerobos range badan candle pertama.
- Pola Inside Bar biasa digunakan untuk menandakan trend continuation (penerusan trend) atau reversal (pembalikan harga).
Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar Dan Pin Bar
Salah satu strategi day trading yang solid adalah dengan menggabungkan Pola Inside Bar dan Pin Bar. Pada dasarnya, Pin Bar dianggap mampu mencerminkan penolakan harga dari level tertentu.
Secara struktur tubuh candlestick, terdapat perbedaan mencolok antara Inside Bar dan Pin Bar. Jika Inside Bar identik dengan pola 2 candle, maka Pin Bar merupakan candlestick tunggal dengan bentuk body (tubuh) kecil dan ekor panjang melebihi body-nya. Agar lebih mudah dalam memahami, silahkan lihat anatomi candlestick Pin Bar di bawah ini.
Karakteristik Pin Bar
- Panjangnya ekor menunjukkan kekuatan penolakan (rejection) atau terjadinya break palsu (false break) pada suatu level harga tertentu.
- Semakin panjang ekor sebuah Pin Bar, semakin tinggi sentimen penolakan terhadap suatu level harga tertentu, sehingga Pin Bar semakin valid.
- Semakin sempit atau semakin kecil body sebuah Pin Bar, maka akan semakin valid Pin Bar tersebut.
- Sisi lain dari ekor disebut dengan nose (hidung). Semakin pendek hidungnya, akan semakin valid Pin Bar tersebut.
3 Hal Penting Sebelum Trading Menggunakan Strategi Ini
1. Time Frame
Time Frame adalah faktor krusial yang wajib diperhatikan trader agar strategi trading bisa bekerja sesuai harapan. Sehingga, sangat tidak mengherankan bila ada sebuah strategi trading yang hanya maksimal di chart-chart tertentu, misalnya M15, M30, H1, H4, D1, W1, dll.
Untuk teknik day trading ini, sangat disarankan agar trader menggunakan waktu trading harian (D1). Mengapa demikian? Pada dasarnya, teknik trading ini sangat bergantung pada trend yang jelas dan tidak bergerak secara volatile.
Apabila trader trading dengan menggunakan Time Frame kurang dari satu hari, sangat dikahwatirkan akan mendapatkan sinyal palsu yang biasanya bergerak berlawanan arah. Jadi sebelum trading menggunakan kombinasi Inside Bar dan Pin Bar, pastikan trader sudah memilih Time Frame D1.
2. Level Kunci (Key Level)
Selain Time Frame, hal berikutnya yang sangat perlu diperhatikan trader untuk memvalidasi teknik day trading ini adalah dengan menemukan level-level kunci. Bagi yang belum tahu, level-level kunci yang dimaksudkan adalah level Support dan Resistance, baik yang statis berupa garis horisontal, ataupun yang dinamis berupa aluran garis dari Indikator Moving Average.
Resistance adalah "batas atas" atau area yang tercipta ketika harga berhenti naik, sedangkan Support adalah "batas bawah" atau area yang tercipta ketika harga berhenti turun.
Apabila harga gagal menembus level-level ini, biasanya akan terjadi penolakan atau rejection. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level-level tersebut, maka pergerakan harga ke arah trend yang sama akan melaju kencang.
3. Pola Penutupan Candlestick
Sebelum entry posisi, sangat direkomendasikan agar trader selalu mengamati candlestick yang tampak pada chart dengan teliti; apakah pola candlestick sudah valid atau justru belum terbentuk secara sempurna.
Penting untuk diketahui, salah membaca candlestick artinya akan salah memproyeksikan sinyal trading. Sehingga, hal tersebut akan sangat mengurangi akurasi dari teknik day trading ini. Setidaknya, ada dua pola penutupan candlestick yang dianggap valid dan masuk dalam kriteria, antara lain:
Dua gambar dengan centang hijau adalah pola kombinasi Inside Bar dan Pin Bar yang valid dan bisa dijadikan acuan entry. Sedangkan, gambar dengan silang merah adalah pola yang tidak valid dan sebaiknya tidak dijadikan acuan entry posisi.
Aturan Entry Posisi:
- Pastikan Time Frame yang digunakan adalah harian (D1). Pola yang terbentuk pada Time Frame yang lebih rendah harus dihindari.
- Pastikan sudah menentukan zona Support dan Resistance dengan menarik garis horizontal pada titik-titik tertinggi dan terendah pada chart.
- Amati pembentukan Inside Bar dan Pin Bar dan pastikan formasinya telah valid sesuai deskripsi gambar di atas.
- Gunakan Risk Reward Ratio secara bijak.
- Pasang stop loss ketat di sekitar area high/low Pin Bar.
- Bagi pemula yang ingin mencoba strategi ini, disarankan untuk mempelajari Money Management terlebih dahulu.
Baca Juga: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex
Aplikasi Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar Dan Pin Bar
Pada chart USD/CHF Daily di bawah ini, terlihat ada pembalikan tren dari Bullish menjadi bearish yang cukup dalam setelah adanya pola Inside Bar dan Pin Bar.
Setelah diamati, pola Pin Bar ditutup lebih rendah dibanding candle Inside Bar dengan sumbu dan ekor yang lebih panjang. Hal ini mengindikasikan, para Buyer sudah tidak memiliki tenaga untuk mendorong harga naik lebih jauh lagi. Di lain sisi, tekanan Seller jauh lebih besar, dan Pin Bar menjadi sebuah pertanda akan terjadi reversal. Dengan demikian, posisi yang dapat diambil adalah SELL di sekitar level Low Pin Bar. Stop loss dapat ditempatkan di sekitar ekor Pin Bar atau disesuaikan dengan batas toleransi risiko pribadi.
Kombinasi Inside Bar Dan Exponential Moving Average (EMA)
Teknik day trading berikutnya adalah memanfaatkan kombinasi Inside Bar dan Exponential Moving Average (EMA). Selain akurat, teknik ini sangat direkomendasikan untuk pemula yang baru mulai belajar trading forex. Seperti yang telah diketahui, EMA adalah salah satu jenis dari indikator Moving Average yang berfungsi untuk memfilter tren market. Selain itu, cara kerja dari indikator EMA sangat mudah dipahami oleh trader pemula sekalipun.
Baca Juga: Strategi Trading Dengan Indikator EMA 200 Untuk Trader Harian
Dalam praktiknya, teknik day trading ini memerlukan beberapa set-up khusus guna memaksimalkan kinerjanya:
- Gunakan Time Frame 4 Jam (H4)
- Pasang indikator Exponential Moving Average periode 21 (EMA-21)
Langkah Entry Posisi
1. Identifikasi Tren
Langkah awal yang wajib dilakukan pada strategi ini adalah dengan mengidentifikasi tren. Perlu diketahui, teknik day trading ini adalah jenis strategi Trend Following. Untuk mengidentifikasi tren, trader hanya perlu memperhatikan lintasan garis dari indikator EMA-21.
Jika rata-rata candlestick di tutup di atas garis EMA, bisa dipastikan tren sedang Bullish atau naik. Sebaliknya, jika rata-rata candle ditutup di bawah garis EMA-21, tren sedang Bearish atau turun. Sangat disarankan agar trader mencari tren yang benar-benar jelas dan pergerakannya cukup kuat agar lebih mempermudah eksekusi trading.
2. Amati Pola Inside Bar Di Sekitar EMA-21
Setelah mengetahui tren, langkah berikutnya adalah mengamati pola-pola Inside Bar yang terbentuk di sekitar EMA-21. Untuk mendapatkan sinyal trading valid dan akurat, pastikan pola Inside Bar yang terbentuk sesuai dengan tren market. Pada skenario pasar Bullish, trader hanya perlu mengamati Mother Bar yang ditutup di atas EMA-21 dan diikuti oleh Inside Bar. Sebaliknya, untuk skenario pasar Bearsih, amati Mother Bar yang ditutup di bawah EMA-21.
3. Aturan Entry Posisi
- Jika sudah menemukan pola Inside Bar, silahkan pasang garis horizontal pada High dan Low pada Mother Bar. Dalam skenario Bullish, garis High adalah area entry Buy, sedangkan Low sebagai zona stop loss. Hal tersebut berlaku sebaliknya bila diterapkan pada skenario pasar Bearish.
- Silahkan pasang Pending Order sesuai skenario trading. Apabila trading di pasar Bullish, Pending Order dapat dipasang di High Mother Bar, sedangkan di pasar Bearish bisa pasang di Low Mother Bar. Setelah harga berhasil breakout pada level-level tersebut, secara otomatis order akan tereksekusi.
- Jangan lupa memasang Stop Loss dan Money Management ketat.
- Untuk Target Profit sebenarnya tidak ada batasan. Akan tetapi, idelanya trader bisa menggunakan TP berdasarkan risk reward ratio 1:2.
Aplikasi Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar Dan EMA-21
Perhatikan chart GBP/USD ini yang berhasil menyaring sinyal trading sesuai kriteria. Dua candlestick yang dilingkari dengan kotak warna kuning adalah pola Inside Bar. Dalam hal ini, Mother Bar Bearish besar ditutup di bawah garis EMA-21 dan diikuti satu candle kecil setelahnya.
Sinyal Sell baru terbentuk setelah adanya breakout pada area Pending Order. Kemudian, harga terus mengalami penurunan cukup dalam dan berhasil menyentuh area Take profit. Demi keamanan, sebelum trader mengaplikasikan strategi ini, sangat direkomendasikan untuk menguji strategi ini di akun demo terlebih dahulu.
Pada teknik day trading ini, trader juga bisa menentukan Stop Loss secara otomatis dengan metode trailing stop. Namun perlu diketahui, memasang Stop Loss dengan metode trailing stop hanya bekerja secara maksimal bila dilakukan pada market yang sedang trending kuat.
Mengamati pola candlestick adalah salah satu strategi trading yang dianggap cukup handal dalam menghasilkan sinyal trading. Selain Inside Bar, ketahui juga ragam pola candlestick paling menguntungkan lainnya sebagai senjata untuk membaca chart secara akurat.