Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 23 jam lalu, #Saham Indonesia

Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar

Damar Putra 25 Aug 2021
Dibaca Normal 9 Menit
forex > candlestick >   #day-trading   #inside-bar   #intraday
Ingin trading tanpa ribet? Teknik day trading dengan kombinasi Inside Bar berikut mungkin bisa jadi solusi terbaik. Bagaimana caranya?

Teknik Day Trading

Day trading adalah strategi trading yang unik dan memiliki banyak peminat hingga saat ini. Pasalnya, strategi ini berfokus untuk mencari peluang entry dalam jangka waktu singkat yaitu maksimal 1 hari saja. Selain itu, pada strategi ini trader juga memiliki kebebasan dalam menyusun set-up. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kombinasi pola Inside Bar.

Seperti yang telah diketahui, Inside Bar adalah salah satu pola candlestick yang kerap kali digunakan master trader untuk mengidentifikasi ke mana market akan bergerak selanjutnya. Inside Bar berperan untuk menunjukkan adanya potensi konsolidasi maupun breakout. 

Lantas, bagaimana cara memanfaatkan Inside Bar untuk skenario trading harian? Nah, kali ini penulis akan mengulas teknik day trading dengan menggunakan Inside Bar.

 

Mengenal Pola Inside Bar

Seperti yang dilansir DailyPriceAction, Inside Bar merupakan pola yang terbentuk dari dua candlestick utama. Candle pertama biasa dikenal sebagai Mother Bar (candle induk) karena memiliki body yang lebih besar, sementara candle kedua dikenal sebagai Inside Bar (candle turunan) yang memiliki ukuran lebih kecil. Pada umumnya, Inside Bar tampak "termakan" oleh candle pertama. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Inside bar

Karakteristik Inside Bar

  • Nilai tertinggi (High) candlestick kedua selalu lebih rendah daripada High candle pertama. Begitu juga dengan Low-nya yang selalu lebih tinggi dari candle induk. Secara visual, candlestick turunan akan selalu berada "di dalam" candle induk.
  • Trading Inside Bar hanya memperhitungkan nilai High dan Low saja, tidak memperdulikan posisi badan (body); tidak masalah jika harga Open atau Close candle kedua menerobos range badan candle pertama.
  • Pola Inside Bar biasa digunakan untuk menandakan trend continuation (penerusan trend) atau reversal (pembalikan harga).

Baca juga: 3 Cara Trading Inside Bar Ini Wajib Dihindari

 

Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar Dan Pin Bar 

Salah satu strategi day trading yang solid adalah dengan menggabungkan Pola Inside Bar dan Pin Bar. Pada dasarnya, Pin Bar dianggap mampu mencerminkan penolakan harga dari level tertentu.

Secara struktur tubuh candlestick, terdapat perbedaan mencolok antara Inside Bar dan Pin Bar. Jika Inside Bar identik dengan pola 2 candle, maka Pin Bar merupakan candlestick tunggal dengan bentuk body (tubuh) kecil dan ekor panjang melebihi body-nya. Agar lebih mudah dalam memahami, silahkan lihat anatomi candlestick Pin Bar di bawah ini.

pin bar

Karakteristik Pin Bar

  • Panjangnya ekor menunjukkan kekuatan penolakan (rejection) atau terjadinya break palsu (false break) pada suatu level harga tertentu.
  • Semakin panjang ekor sebuah Pin Bar, semakin tinggi sentimen penolakan terhadap suatu level harga tertentu, sehingga Pin Bar semakin valid.
  • Semakin sempit atau semakin kecil body sebuah Pin Bar, maka akan semakin valid Pin Bar tersebut.
  • Sisi lain dari ekor disebut dengan nose (hidung). Semakin pendek hidungnya, akan semakin valid Pin Bar tersebut.

 

3 Hal Penting Sebelum Trading Menggunakan Strategi Ini

 

1. Time Frame

Time Frame adalah faktor krusial yang wajib diperhatikan trader agar strategi trading bisa bekerja sesuai harapan. Sehingga, sangat tidak mengherankan bila ada sebuah strategi trading yang hanya maksimal di chart-chart tertentu, misalnya M15, M30, H1, H4, D1, W1, dll.

Untuk teknik day trading ini, sangat disarankan agar trader menggunakan waktu trading harian (D1). Mengapa demikian? Pada dasarnya, teknik trading ini sangat bergantung pada trend yang jelas dan tidak bergerak secara volatile.

Apabila trader trading dengan menggunakan Time Frame kurang dari satu hari, sangat dikahwatirkan akan mendapatkan sinyal palsu yang biasanya bergerak berlawanan arah. Jadi sebelum trading menggunakan kombinasi Inside Bar dan Pin Bar, pastikan trader sudah memilih Time Frame D1.

Baca Juga: 5 Strategi Forex Andalan Untuk Trading Intraday

 

2. Level Kunci (Key Level)

Selain Time Frame, hal berikutnya yang sangat perlu diperhatikan trader untuk memvalidasi teknik day trading ini adalah dengan menemukan level-level kunci. Bagi yang belum tahu, level-level kunci yang dimaksudkan adalah level Support dan Resistance, baik yang statis berupa garis horisontal, ataupun yang dinamis berupa aluran garis dari Indikator Moving Average.

Resistance adalah "batas atas" atau area yang tercipta ketika harga berhenti naik, sedangkan Support adalah "batas bawah" atau area yang tercipta ketika harga berhenti turun.

Apabila harga gagal menembus level-level ini, biasanya akan terjadi penolakan atau rejection. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level-level tersebut, maka pergerakan harga ke arah trend yang sama akan melaju kencang.

 

3. Pola Penutupan Candlestick

Sebelum entry posisi, sangat direkomendasikan agar trader selalu mengamati candlestick yang tampak pada chart dengan teliti; apakah pola candlestick sudah valid atau justru belum terbentuk secara sempurna.

Penting untuk diketahui, salah membaca candlestick artinya akan salah memproyeksikan sinyal trading. Sehingga, hal tersebut akan sangat mengurangi akurasi dari teknik day trading ini. Setidaknya, ada dua pola penutupan candlestick yang dianggap valid dan masuk dalam kriteria, antara lain:

pola candlestick

Dua gambar dengan centang hijau adalah pola kombinasi Inside Bar dan Pin Bar yang valid dan bisa dijadikan acuan entry. Sedangkan, gambar dengan silang merah adalah pola yang tidak valid dan sebaiknya tidak dijadikan acuan entry posisi.

 

Aturan Entry Posisi:

  • Pastikan Time Frame yang digunakan adalah harian (D1). Pola yang terbentuk pada Time Frame yang lebih rendah harus dihindari.
  • Pastikan sudah menentukan zona Support dan Resistance dengan menarik garis horizontal pada titik-titik tertinggi dan terendah pada chart.
  • Amati pembentukan Inside Bar dan Pin Bar dan pastikan formasinya telah valid sesuai deskripsi gambar di atas.
  • Gunakan Risk Reward Ratio secara bijak.
  • Pasang stop loss ketat di sekitar area high/low Pin Bar.
  • Bagi pemula yang ingin mencoba strategi ini, disarankan untuk mempelajari Money Management terlebih dahulu.

Baca Juga: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex

 

Aplikasi Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar Dan Pin Bar

Pada chart USD/CHF Daily di bawah ini, terlihat ada pembalikan tren dari Bullish menjadi bearish yang cukup dalam setelah adanya pola Inside Bar dan Pin Bar.

USDJPY

Setelah diamati, pola Pin Bar ditutup lebih rendah dibanding candle Inside Bar dengan sumbu dan ekor yang lebih panjang. Hal ini mengindikasikan, para Buyer sudah tidak memiliki tenaga untuk mendorong harga naik lebih jauh lagi. Di lain sisi, tekanan Seller jauh lebih besar, dan Pin Bar menjadi sebuah pertanda akan terjadi reversal. Dengan demikian, posisi yang dapat diambil adalah SELL di sekitar level Low Pin Bar. Stop loss dapat ditempatkan di sekitar ekor Pin Bar atau disesuaikan dengan batas toleransi risiko pribadi.

 

Kombinasi Inside Bar Dan Exponential Moving Average (EMA)

Teknik day trading berikutnya adalah memanfaatkan kombinasi Inside Bar dan Exponential Moving Average (EMA). Selain akurat, teknik ini sangat direkomendasikan untuk pemula yang baru mulai belajar trading forex. Seperti yang telah diketahui, EMA adalah salah satu jenis dari indikator Moving Average yang berfungsi untuk memfilter tren market. Selain itu, cara kerja dari indikator EMA sangat mudah dipahami oleh trader pemula sekalipun.

Baca Juga: Strategi Trading Dengan Indikator EMA 200 Untuk Trader Harian

Dalam praktiknya, teknik day trading ini memerlukan beberapa set-up khusus guna memaksimalkan kinerjanya:

  • Gunakan Time Frame 4 Jam (H4)
  • Pasang indikator Exponential Moving Average periode 21 (EMA-21)

 

Langkah Entry Posisi

 

1. Identifikasi Tren

Langkah awal yang wajib dilakukan pada strategi ini adalah dengan mengidentifikasi tren. Perlu diketahui, teknik day trading ini adalah jenis strategi Trend Following. Untuk mengidentifikasi tren, trader hanya perlu memperhatikan lintasan garis dari indikator EMA-21.

Jika rata-rata candlestick di tutup di atas garis EMA, bisa dipastikan tren sedang Bullish atau naik. Sebaliknya, jika rata-rata candle ditutup di bawah garis EMA-21, tren sedang Bearish atau turun. Sangat disarankan agar trader mencari tren yang benar-benar jelas dan pergerakannya cukup kuat agar lebih mempermudah eksekusi trading.

 

2. Amati Pola Inside Bar Di Sekitar EMA-21

Setelah mengetahui tren, langkah berikutnya adalah mengamati pola-pola Inside Bar yang terbentuk di sekitar EMA-21. Untuk mendapatkan sinyal trading valid dan akurat, pastikan pola Inside Bar yang terbentuk sesuai dengan tren market. Pada skenario pasar Bullish, trader hanya perlu mengamati Mother Bar yang ditutup di atas EMA-21 dan diikuti oleh Inside Bar. Sebaliknya, untuk skenario pasar Bearsih, amati Mother Bar yang ditutup di bawah EMA-21.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar


3. Aturan Entry Posisi

  • Jika sudah menemukan pola Inside Bar, silahkan pasang garis horizontal pada High dan Low pada Mother Bar. Dalam skenario Bullish, garis High adalah area entry Buy, sedangkan Low sebagai zona stop loss. Hal tersebut berlaku sebaliknya bila diterapkan pada skenario pasar Bearish.
  • Silahkan pasang Pending Order sesuai skenario trading. Apabila trading di pasar Bullish, Pending Order dapat dipasang di High Mother Bar, sedangkan di pasar Bearish bisa pasang di Low Mother Bar. Setelah harga berhasil breakout pada level-level tersebut, secara otomatis order akan tereksekusi.
  • Jangan lupa memasang Stop Loss dan Money Management ketat.
  • Untuk Target Profit sebenarnya tidak ada batasan. Akan tetapi, idelanya trader bisa menggunakan TP berdasarkan risk reward ratio 1:2.

 

Aplikasi Teknik Day Trading Dengan Kombinasi Inside Bar Dan EMA-21

Perhatikan chart GBP/USD ini yang berhasil menyaring sinyal trading sesuai kriteria. Dua candlestick yang dilingkari dengan kotak warna kuning adalah pola Inside Bar. Dalam hal ini, Mother Bar Bearish besar ditutup di bawah garis EMA-21 dan diikuti satu candle kecil setelahnya.

GBP/USD Chart

Sinyal Sell baru terbentuk setelah adanya breakout pada area Pending Order. Kemudian, harga terus mengalami penurunan cukup dalam dan berhasil menyentuh area Take profit. Demi keamanan, sebelum trader mengaplikasikan strategi ini, sangat direkomendasikan untuk menguji strategi ini di akun demo terlebih dahulu

Pada teknik day trading ini, trader juga bisa menentukan Stop Loss secara otomatis dengan metode trailing stop. Namun perlu diketahui, memasang Stop Loss dengan metode trailing stop hanya bekerja secara maksimal bila dilakukan pada market yang sedang trending kuat.

 

Mengamati pola candlestick adalah salah satu metode trading yang dianggap cukup handal dalam menghasilkan sinyal entry. Selain Inside Bar, ada juga trader yang juga menggunakan pola pin bar sebagai penunjuk sinyal entry posisi. Bagaimana caranya? Selengkapnya simak di Mengupas Strategi Trading Dengan Pin Bar.

Terkait Lainnya
 
Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 17 jam lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 17 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 17 jam lalu, #Forex Teknikal

AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 17 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 23 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 23 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 23 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Dadank Batinggelaga ... |  11 Aug 2012

Master dari penjelasan berita Pair GBP?USD kemarin bahwa : Intraday 1.5680 – 1.5730 -1.5825 dan
Support Intraday 1.56 – 1.5580 Yang saya tanyakan kenapa RESISTEN 1.5625 at 38,2% tidak di jadikan resisten juga melainkan langsung menyebutkan ke 1.5680 at 23.6% dan merupakan titik tertinggi minggu saat itu. mhon penjelasannya master.thanks b4

Lihat Reply [10]

satu hal hal yang perlu dikaetahui, analis memang kadang mengambil cara dalam penentukan support / resistance. ada yang berdasarkan Pivot harian seperti H+L+C/3. ada yang berdasarkan. ada yang menggunakan ada yang berdasarkan H atau L tanpa pembagian. ada yang berdasarkan caramilla, termasuk fibo. dalam fibo pun cara penarikan nya kadang berbeda beda. ada yang menggunakan H1, H4 atau D1. Demikian

Thanks

Basir   11 Aug 2012

@Dadank BatingGelaga Anarki:

Alasannya adalah karena dalam pengambilan titik support dan resisten tidak semua angka fibonacci retracement bisa digunakan. Angka fibo yang paling bagus peluang pembalikannya/reversal adalah yang sejajar dengan support/resisten pada harga yang telah terjadi sebelumnya. Dengan demikian resisten pada 1.5680 (FR 23.6%) lebih valid daripada FR 38.2% sebagai resisten intraday.

Selain itu perlu dipahami bahwa harga tidak pasti akan selalu memantul/reversal pada suatu titik tertentu. Yang bisa kita lakukan adalah melihat tanda-tanda pelemahan di area tersebut untuk bisa mengambil kesimpulan bahwa resisten/support tersebut valid.

Terima Kasih

Kiki R   16 Oct 2019

@ agung:
Tergantung dari time frame trading yang Anda gunakan. Kalau Anda trading di chart daily dan ada sinyal untuk sell maka Anda bisa entry sell, tidak harus terpengaruh oleh chart weekly. Time frame yang lebih tinggi biasanya digunakan untuk konfirmasi arah trend.

M Singgih   17 Apr 2016

@ edwin widianto:

Supaya akurat, dimulai dari time frame yang lebih tinggi.

M Singgih   13 May 2019

bagaimana cara menentukan suprt dan resistance yang benar dalam timeframe D1?

Edwin Widianto   11 May 2019

Ketika harga di resistance chart daily dan ada sinyal pembalikan tapi masih berada di bawah resistance weekly apakah kita sudah bisa open sell?

Agung   14 Apr 2016

Apakah level S/R harian lebih mudah ditentukan dibanding S/R yang menggunakan time frama kecil?

Dan apakah para scalper juga menggunkan analisa dengan SnR? Makasih

Imam   11 Aug 2022

@Imam: Apakah level S/R harian lebih mudah ditentukan dibanding S/R yang menggunakan time frama kecil?

Benar, karena time frame yang lebih kecil seperti S/R di M15 atau M5 terlalu banyak support resisten yang terbentuk sehingga rawan noise.

Semakin tinggi time frame yang digunakan, maka S/R lebih sedikit karena waktu yang dibutuhkan untuk membentuk S/R tersebut lebih lama.

Dengan demikian, biasanya para trader harian akan menggunakan S/R di time frame Daily, H4 atau H1.

Dan apakah para scalper juga menggunkan analisa dengan SnR?

Iya, namun tidak semua. Para scalper bermain pada kondisi yang spesifik sehingga tidak sembarangan masuk ke market hanya karena S/R saja.

Biasanya trader scalper akan menunggu momentum market yang tepat. Kesalahan memilih kondisi market akan berakibat fatal pada seringnya terkena SL.

Kiki R   12 Aug 2022

Pak ijin bertanya. untuk trading intraday, lebih baik pakai SnR dengan tarik garis atau perhitungan dengan pivot ya kak? saya selama ini lebih suka menggunakan breakout level snr pivot karena tidak repot lagi. tapi beberapa bulan belakangan banyak sinyal palsu jadi saya berpikir untuk mengganti

Anita Shalehah   12 Sep 2022

Baik SnR garis maupun SnR pivot sama-sama populer di kalangan ritel. Itu berarti, keduanya sama-sama baik untuk trading intraday. Hanya saja, memang ada keunggulan/kelemahan masing-masing yang mungkin membuatnya lebih cocok untuk kondisi pasar berbeda.

Kita mendapatkan SnR pivot berdasarkan range (rentang) pergerakan harga yang sudah terbentuk dalam hari-hari perdagangan sebelumnya. Oleh karena itu, SnR tipe ini lebih cocok untuk kondisi pasar yang volatilitasnya wajar dan tidak terlalu besar.

Kenapa beberapa bulan belakangan ini "banyak sinyal palsu"? Karena pasar forex belakangan ini punya volatilitas yang sangat tinggi, banyak breakout, dan pergerakan cenderung trending dengan range yang tidak menentu. Akibatnya, pivot jadi kurang andal.

Apakah lebih baik ganti model SnR? Ya, boleh-boleh saja. Tapi, kembali lagi, yang terpenting adalah menyesuaikan dengan kondisi pasar.

Aisha   21 Sep 2022
 Farid Dwiyo |  10 Feb 2016

masta sy lagi belajar candlestick. sy ingin tanya bagaimana y cara membedakan candle inside bar sm harami? krn sy lihat kok keduanya mirip sekali. apa yg membedakan & mana yg lebih sering muncul di chart juga sinyalnya lbh oke? thks

Lihat Reply [16]

Formasi atau pola harami menggambarkan sentimen real time harga yang ada di pasar. Setelah anda melihat pola yang ada dengan menutupi candle, anda dapat melihat ke candle berikutnya untuk mengidentifikasi bias dan titik resiko yang jelas.

Thanks

Basir   10 Nov 2014

Untuk Farid Dwiyo

Inside bar adalah sebuah bar dengan level-level high dan low sepenuhnya berada dalam range bar sebelumnya. Sementara Harami bisa juga dikatakan sebagai turunan dari inside bar.

Harami merupakan salah satu pola pembalikan yang bermanfaat ketika sentimen pasar yang menggerakkan tren berpotensi berhenti sebelum akhirnya berbalik arah.

Konfirmasi harami umumya juga dibantu oleh pola candle ketiga yang semakin memperkuat sinyal pembalikan. Sebagai contoh, bila di akhir downtrend terbentuk bullish harami, maka tanda-tanda reversal uptrend akan semakin terkonfirmasi. Sebaliknya, jika candle ketiga dalam bearish harami adalah candle bearish, maka sinyal pembalikan downtrend akan semakin tervalidasi.

Dalam kondisi ini, tampaknya harus banyak berlatih dan mengasah keterampilan untuk memahami pola candlestick.

Anda bisa menyimak mengenai ulasan harami dan inside bar.

Thanks.

Basir   11 Feb 2016

makasih masta. dari jawaban diatas sy pahamnya kl harami ada konfirmasi candle ke3 sdngkan inside bar tdk ada candle ke3nya?

Farid Dwiyo   11 Feb 2016

Untuk Farid Dwiyo

Itulah yang membedakan antara Harami dan Inside Bar. Dua alasan Inside bar terbentuk adalah:

1. Inside bar terbentuk karena adanya konsolidasi yang terjadi pada pasar saat itu. Secara kasarnya pasar sedang menimbang-nimbang apakah harga sudah oversold apa belum dan sebaliknya.

2. harga tidak bergerak semestinya. yang umumnya cenderung terjadi adalah setelah harga bergerak bervolume besar naik atau turun, pasar mulai konsolidasi dan membentuk inside bar.

Inside bar bisanya terbentuk di sekitar:
1. Zona support & resistance.
2. Pivots.
3. Daily high atau low  candlestick jika Anda trade dalam 1 jam atau jangka waktu 4 jam.
4. Tingkat level  fibonaccie.

Ketika sebuah inside bar terbentuk di sekitar lokasi tersebut, itu dianggap signifikan. Dalam arti signitifikan adalah harus memberikan perhatian lebih untuk menganalisa area tersebut.

Thanks

Basir   12 Feb 2016

@ Muhammad Yusuf:

- …. bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya….

Jawaban:

Sebaiknya memang begitu karena inside bar menunjukkan keadaan konsolidasi. Bar setelah inside bar pun kadang bisa salah (false) yang biasanya disebut dengan sinyal palsu (fakey).

Oleh karena itu untuk menghindari jebakan sinyal palsu, price action termasuk inside bar harus selalu dikonfirmasikan dengan level-level support atau resistance, dan juga indikator teknikal.

-…. atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish?

Jawaban:

Inside bar memang selalu berada dalam range dari bar sebelumnya. Dalam istilah price action, bar atau candle yang berada tepat sebelum inside bar disebut dengan outside bar, tetapi istilah ini tidak lazim digunakan. Yang harus Anda perhatikan bukan bar sebelumnya tetapi bar sesudahnya, break atau tidak.

Saat terbentuk inside bar, pasar sedang konsolidasi, kalau break level tertinggi bar (candle) sebelumnya maka akan cenderung bullish, dan sebaliknya jika break level terendah bar sebelumnya maka akan cenderung bearish.

- …. lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Jawaban:

Untuk time frame H1 (1 jam) dan dibawahnya (M30, M15 dsb) bisa, tetapi untuk time frame diatas H1 (H4, daily) gunakan stochastic 14,3,3. Semakin rendah time frrame trading biasanya digunakan parameter yang lebih rendah agar responnya lebih cepat.

M Singgih   16 Nov 2017

Tambahan penjelasan yg sgt baik. thanks

Rindu   20 Oct 2021

Izin bertanya coach, bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish? lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Muhammad Yusuf   12 Nov 2017

Pola harami pada candle yang tepat itu sebenarnya seperti apa?

Anjar Lukito   10 Nov 2014

Jawaban untuk Muhammad Yusuf:

  • bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish)?

Untuk melihat sifat inside bar, Anda harus menunggu candle selanjutnya untuk terbentuk. Inside bar yang terbentuk di range sebelumnya hanya menunjukkan bahwa harga tidak berubah signifikan dari periode sebelumnya, tetapi tidak memberikan informasi tentang arah pergerakan harga yang akan datang.

Inside bar merupakan pola yang terbentuk ketika harga di dalam candle saat ini tidak melebihi range harga candle sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa tekanan beli atau jual tidak cukup kuat untuk menggerakkan harga keluar dari range tersebut. Untuk menentukan sifat inside bar, Anda harus menunggu candle selanjutnya untuk terbentuk dan melihat apakah harga akan naik atau turun.

Jika harga naik setelah inside bar terbentuk, maka inside bar tersebut dapat dikategorikan sebagai pola bullish. Sebaliknya, jika harga turun setelah inside bar terbentuk, maka inside bar tersebut dapat dikategorikan sebagai pola bearish.

  • lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Cocok. Menggabungkan price action dengan indikator lain, seperti stochastic, dapat membantu Anda dalam memperkuat sinyal yang diberikan oleh price action.

Namun, jangan terlalu bergantung pada indikator tersebut, karena indikator hanya memberikan sinyal setelah harga sudah terbentuk, sedangkan price action bisa memberikan sinyal lebih awal.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan indikator sebagai konfirmasi tambahan, bukan sebagai satu-satunya sumber sinyal.

Kiki R   5 Jan 2023

Jawaban untuk Farid Dwiyo:

  • dari jawaban diatas sy pahamnya kl harami ada konfirmasi candle ke3 sdngkan inside bar tdk ada candle ke3nya?

Kedua pola candlestick ini (harami dan inside bar) membutuhkan konfirmasi candle ketiga.

Karena pada candle kedua, harga belum menunjukkan akan berbalik arah. Peluangnya masih sangat besar harga akan berlanjut setelah membentuk kedua pola candlestick tersebut.

Dengan menunggu konfirmasi candle ketiga, maka arah menjadi jelas, apakah harga berlanjut atau malah reversal.

Kiki R   8 Jan 2023

Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi? Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid? Makasih

Sugeng Riyadi   9 Jan 2023

@ Sugeng Riyadi:

- Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi?

Ya, benar. Candle ke 3 harus break mother bar-nya.


- Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid?

Masih valid. Berarti candle ke 2 dan candle ke 3 adalah inside bar.

M Singgih   11 Jan 2023

Jawaban untuk Sugeng Riyadi:

  • Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi? Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid?

Ya, break candle ketiga menjadi konfirmasi.

Jika candle ketiga belum terjadi break, candle inside bar masih valid.

Kiki R   12 Jan 2023

@Farid Dwiyo:

Tips buat pakai candle inside bar, harami, dll: Tunggu konfirmasi dari satu candle lagi setelah pola candle terbentuk sempurna. 

Sebenernya kita juga bisa langsung trade tanpa nunggu konfirmasi, tapi risikonya tinggi. Kalau sudah ada konfirmasi dari satu candle lagi, atau dari indikator lagi, prospeknya jadi lebih baik.

Sofiyan   15 Jan 2023

untuk harami, jika tidak ada Gap yang muncul saat terbentuknya Candlestick kecil apakah masih bisa dikatakan valid pak?

Jaya Diningrat   5 Mar 2023

Jawaban untuk Jaya Diningrat:

Validitas sebuah pola candlestick tidak hanya ditentukan oleh keberadaan gap pada formasi tersebut. Dalam kasus harami, ketika tidak ada gap yang muncul saat terbentuknya candlestick kecil, pola ini tetap dapat dianggap valid asalkan memenuhi kriteria dasar dari pola harami.

Kriteria dasar dari pola harami adalah:

  • Pola harus muncul pada akhir sebuah tren yang jelas.
  • Candlestick pertama harus memiliki body yang relatif panjang dan mengindikasikan tren yang sedang berlangsung.
  • Candlestick kedua harus memiliki body yang lebih kecil dan terletak di dalam range body candlestick pertama.
  • Candlestick kedua harus menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah, misalnya dengan memiliki shadow yang panjang di sisi yang berlawanan dengan tren utama.

Jadi, keberadaan gap tidak menjadi kriteria utama untuk validitas pola harami.

Kiki R   12 Mar 2023
 Feri |  29 Jul 2016

Untuk day trading lebih baik mana,fokus pada satu/dua pair saja secara intensif atau selalu melihat 15-20 pair dan mencari pair yang paling jelas sinyalnya untuk op?

Lihat Reply [21]

Untuk Feri..

Karena tiap mata uang mempunyai karakter tersendiri, anda bisa fokus pada salah satu pair. Hal ini untuk lebih memudahkan anda dalam mengambil keputusan. Jika anda melibatkan diri dalam banyak pair, anda perlu melakukan analisa lebih rumit

Jika anda trading EUR/USD, dan EUR menguat, maka mata uang EUR terhadap lawannya bisa menguat termasuk mata uang yang serumpun semisal GBP. Jika EUR/USD menguat biasanya USD/CHF akan melemah

Setelah anda bisa menguasai range EUR/USD, anda bisa trading pada mata uang cros lainnya.

Thanks

Basir   1 Aug 2016

15-20 pair apa ndak terlalu banyak tuh? kalo nyari pair trading bukannya ada teorinya? seperti yg disarankan om basir kalo pilih lebih dari 1 pair memang mustinya berdasarkan korelasi. kalo yg seperti itu, max berapa pair yg bisa dipilih untuk fokus ya?

Jeki   1 Aug 2016

@jeki saya membuka 20 pair dan hanya menggunakan bolinger band dan mencari pair yang sudah berada di bolinger atas/bawah.

Feri   2 Aug 2016

Untuk Para Trader...

Cara ini membutuhkan keuletan dan ketelatenan. Lebih lanjut anda bisa melakukan trading dengan Cara Basket Trading.

Thanks

Basir   4 Aug 2016

Kenapa ya saya kalo banyak pairs mudah distract

Hanif   1 Jun 2018

@ Feri:

Day trader biasanya punya target minimal entry dalam sehari. Jadi sebaiknya mengamati banyak pair, karena kalau hanya mengandalkan satu pair saja belum tentu ada sinyal pada hari Anda trading.

@ Hanif:

Supaya tidak distract (bingung), Anda harus menyiapkan metode dan strategi entry dan exit untuk beberapa pair. Metode meliputi kombinasi indikator teknikal yang digunakan. Strategi entry berdasarkan breakout atau bouncing (strategi buy the dip sell the rally), mana yang Anda gunakan tentunya tergantung dari kondisi pergerakan harga pair tersebut. Misal jika sedang trending sebaiknya gunakan strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.

Kemudian uji metode dan strategi tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat), atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentasi profit kurang dari 50% benahi lagi metode dan strategi tersebut.

Jadi tiap pair metode dan strateginya bisa berbeda, tergantung dari kondisi saat itu. Misal pair A sedang sideways maka Anda bisa gunakan strategi bouncing, dan sebaliknya jika sedang trending.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan money management, yaitu membatasi risiko dan mengatur risk/reward ratio selalu lebih besar dari 1:1.

M Singgih   5 Jun 2018

@Feri pilih 20 pair yg punya spread rendah kemudian urutkan berdasarkan mata uang utama. kalau sudah dapat sinyal, pilih 2 sinyal terbaik, jangan banyak open posisi di waktu yg bersamaan karena menguras tenaga dan emosi, pilih saja 2 pair terbaik kemudian open buy atau open sell. Perhatikan juga arah trend, entry ketika arah trend cukup kuat.

Shahrul Khan   18 Oct 2019

@ Gonam:

Tidak ada ketentuan yang membatasi banyaknya pair. Anda bisa trading di beberapa pair selama equity mencukupi untuk keperluan margin (jaminan) dalam membuka posisi.
Ratio win/loss bisa diketahui setelah Anda lakukan beberapa kali trade. Yang bagus tentu saja jika persentase win lebih tinggi dari loss.

 

M Singgih   13 Jan 2021

Target profit idelanya untuk trader pemula seperti saya ini perbulannya berapa % dari modal pak? Kebetulan akun saya modalnya $100, leverage 1:500. Makasih

Gonam   14 Jan 2021

@ Gonam:

Sebenarnya target profit tergantung dari hasil uji coba dari sistem trading yang Anda gunakan, tidak bisa ditentukan harus bisa profit sekian persen dalam periode waktu tertentu. Jika Anda telah mempunyai sistem trading yang profitable, maka uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam akun demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.

Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit, dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang). Baca juga: Risk And Reward Ratio Dalam Trading Forex.

M Singgih   14 Jan 2021

Apakah win rate 60% sudah bagus pak untuk pemula?

Wahyoe   28 Jan 2021

@ Wahyoe:

Win rate di atas 50% bagus Pak, untuk jangka panjang masih profitable.

 

M Singgih   29 Jan 2021

Pair yang bagus untuk Day-trader itu harus punya likuiditas dan volatilitas yang tinggi. Jadi, fokusnya pada mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, yaitu EUR/USD. USD/JPY, dan GBP/USD. 

Ketiga pair itu punya pergerakan yang bagus pada sesi London dan New York. Tapi seandainya ingin trading pada sesi Asia, maka pair USD/JPY dan AUD/USD akan jadi pilihan yang lebih baik.

Aisha   16 Mar 2022

@M Ariansyah:

Untuk memilih instrument yang cocok dalam intraday trader sebenarnya ada banyak sekali faktor yang harus diperhatikan pak. Beberapa di antaranya adalah kesesuaian atau tendensi sistem trading yang digunakan. Jika sistem trading yang digunakan berbasis Trend Following, maka ada baiknya memilih instrument yang kecenderungannya sering berada dalam keadaan trending dan tidak Sideways seperti XAU/USD, GBP/USD, dll. Begitu pula sebaliknya, jika sistem trading yang digunakan berbasis Mean Reversion atau Countertrend, maka ada baiknya memilih instrument dengan kecenderungan Sideways dan sangat jarang trending seperti AUD/NZD, EUR/CHF, EUR/GBP, EUR/USD, dll

Selain faktor dari selarasnya sistem trading yang digunakan dengan tendensi atau kecenderungan instrumen yang digunakan, ada satu lagi faktor penting yang penting untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih instrument yang digunakan. Faktor tersebut adalah rata-rata atau Range pergerakan harian pada instrument tersebut atau biasanya dikenal dengan nama Volatilitas pasar. Bapak bisa menggunakan indikator Average True Range pada time frame Daily untuk melihat rata-rata pergerakan harian ini. Dalam memilih instument yang ingin digunakan untuk intraday trader, pilihlah instrument dengan rata-rata pergerakan harian yang tinggi. Hal ini penting dilakukan karena sebuah posisi tidak boleh ditahan hingga menginap dalam market atau harus ditutup sebelum pergantian Candlestick Daily.

Di sinilah peran rata-rata atau Range pergerakan harian berguna. Nilai ini berfungsi sebagai patokan seberapa jauh posisi dapat menghasilkan keuntungan. Sehingga jika rata-rata pergerakan harian instrument yang dipilih tinggi, maka potensi profit yang didapatkan pun akan menjadi lebih tinggi. Di sinipula kelebihan dari intraday trader, seiring dengan meningkatnya keuntungan yang bisa didapat, kerugian tidak akan ikut menjadi lebih besar karena tingkat risiko terukur pada rata-rata pergerakan di time frame tempat Entry dilakukan.

Perhatikan contoh perbandingan antara EUR/USD dan GBP/USD di bawah ini:

EUR/USD

eu-atr

GBP/USD

GU-atr

Seperti yang telah dijelaskan sedikit pada gambar, saat ini instrument EUR/USD memiliki rata-rata pergerakan harian yang lebih tinggi daripada GBP/USD dengan nilai 117 Pips berbanding dengan 110 Pips. Ini berarti instrument EUR/USD saat ini memiliki potensi nilai profit yang lebih tinggi daripada GBP/USD. Namun tentu saja ini semua akan kembali lagi terhadap sistem trading apa yang bapak gunakan.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   22 Mar 2022

@ Yudhoyono:

Semua pair (pasangan mata uang) bagus untuk ditradingkan baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang, selama volatilitasnya lumayan tinggi dan ada sinyal dari price action.
Dalam trading, sebaiknya tidak fokus pada satu pair saja karena semua pair berpeluang memberikan sinyal untuk entry.

M Singgih   23 Mar 2022

Pasangan mata uang apa yang bagus untuk day trading? Haruskah fokus pada 1 pasangan mata uang saja?

Yudhoyono   23 Mar 2022

selamat pagi pak, pair apa yg kira2 yang baik untuk intraday trader?

M Ariansyah   22 Mar 2022

pair yang bagus digunakan untuk day trader?

Fatih Alfath   14 Mar 2022

Untuk trader harian, idealnya trading di berapa pair? Dan persentase win rationya berapa pak?

Gonam   13 Jan 2021

Untuk master trader di sini kalau day trading mainnya di pair apa aja? Mohon rekomendasinya...

Kamil   12 Jul 2022

@Kamil: Kebanyakan di emas (gold/XAUUSD). Selain emas, mereka juga trading di major pair seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY dan AUD/USD.

Kiki R   13 Jul 2022
 Hanung Adityo |  7 Apr 2022

Apa saja yang diperlukan dalam mengatur setup untuk Day Trading

Lihat Reply [16]

@ Hanung Adityo:

Maaf, maksudnya setup untuk apa ya?
Kalau saya pribadi selalu mengamati chart yang telah diset dengan beberapa indikator, yaitu indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend untuk mengetahui arah pergerakan harga, sementara indikator momentum untuk menentukan saat entry yang tepat. Indikator trend yang biasa digunakan adalah moving average, MACD, ADX, parabolic SAR dan juga Bollinger Bands, sementara indikator momentum biasanya berupa oscillator seperti RSI atau stochastic.

Selain itu, sebelum entry kita harus tahu data ekonomi apa yang akan dirilis hari itu. Hindari entry menjelang atau pada saat rilis data ekonomi berdampak tinggi untuk menghindari terjadinya slippage atau loncatan harga. Entry beberapa saat setelah data dirilis.

M Singgih   8 Apr 2022

@Rezki Hamdan: Jenis analisa yang bisa Anda gunakan untuk day trading adalah analisa teknikal dan analisa fundamental.

Anda bisa menggunakan salah satu atau bisa menggunakannya sekaligus.

Bagaimana cara analisa teknikal untuk day trading?

Ini ada pengetahuan dasarnya sebelum melaksanakan analisa teknikal. Contohnya seperti pengetahuan mengenai struktur market, cara mengetahui kekuatan trend, cara menentukan support/resisten, dst.

Kiki R   23 Apr 2022

Jenis analisa apa yang digunakan untuk day trading?

Rezki Hamdan   22 Apr 2022

Tolong dong min, buatkan analisa hingga proses entry day trading untuk pair EUR/USD...biar dpaat gambaran cara entry day trading. Makasih

Rafli   8 Sep 2022

@Rafli: Pada dasarnya, proses analisa sama di semua pair yang terdiri dari 3 langkah.

1. Tentukan struktur harga 

Anda bisa menentukan struktur harga denga menggunakan indikator atau price action.

Gunakan indikator berjenis tren seperti moving average, MACD, Bollinger bands, dst. Atau bisa juga menggunakan price action dengan melihat high dan low terakhir.

Contoh jika menggunakan MA:

- Tren naik >> harga berada di atas garis MA

- Tren turun >> harga berada di bawah garis MA

- Sideways >> harga bolak balik di garis MA

2. Tentukan level area penting

Selanjutnya, tentukan area level penting dengan menggunakan indikator maupun tanpa indikator.

Anda bisa menggunakan indikator RSI, bollinger bands, dst. Atau bisa juga menggunakan support/resisten dan supply/demand.

3. Tentukan kapan entry menggunakan trigger

Trigger entry bisa menggunakan indikator dan tanpa indikator.

Dengan indikator, misalnya stochastic (persilangan di overbought/oversold), divergence, persilangan garis MA, dst.

Tanpa indikator, misalnya menggunakan pola candlestick dan pola grafik.

Kiki R   9 Sep 2022

@Rezki Hamdan

Untuk jenis analisa sendiri ada 2 yang diketahui saat ini, yaitu analisa teknikal dan fundamental. Untuk analisa Fundamental sendiri saya rasa kurang cocok jika dimanfaatkan untuk Day Trading mengingat, perubahan-perubahan parameter pada perekenomian biasanya baru terasa dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dalam analisa Fundamental, gejolak-gejolak yang muncul saat perilisan atau perubahan parameter tersebut tentu saja bisa digunakan sebagai landasan untuk sebuah strategi Day Trading.

Berita-berita seperti NFP atau kenaikan suku bunga dapat memberikan keuntungan besar dalam waktu yang relatif cepat. Hanya saja hal-hal ini sendiri hanya terjadi dalam kurun waktu tertentu saja. Seperti misalnya NFP yang hanya terjadi satu bulan sekali. Atau kenaikan suku bunga yang hanya terjadi beberapa tahun sekali. 

Analisa teknikal sendiri berbeda. Banyak sekali strategi-strategi yang bisa digunakan dan dipraktekkan dalam berbagai macam instrumen serta time frame yang diinginkan. Oleh karena itu saya sarankan untuk fokus mendalami analisa teknikal jika ingin berkarir menjadi seorang Day Trader.

Nur Salim   28 Dec 2022

Cara deteksi struktur harga dengan MACD itu gimana caranya bang? Kebetulan saya juga pakai MACD. Makasih

Mulyono   28 Dec 2022

Jawaban untuk Mulyono

Ketika trend harga sedang naik, area MACD berada di zona positif atau di atas level 0. Sementara ketika harga berada dalam downtrend, area MACD bergerak di zona negatif atau di bawah level 0.

Dari situ, Anda kemudian bisa menjadikan pergantian posisi area MACD sebagai sinyal perubahan arah trend. Jika ingin mengenali sinyal lebih awal, Anda dapat mengambil posisi sell ketika area MACD mulai menurun di area positif, atau open buy saat area MACD semakin menanjak di area negatif.

Untuk mengkonfirmasi, Anda bisa memperhatikan crossing garis sinyal dari area MACD. Dalam hal ini, tunggu hingga garis sinyal benar-benar memotong area MACD dari atas ke bawah sebelum entry sell, atau konfirmasikan crossing garis sinyal dari bawah ke atas untuk membuka posisi buy.

Kiki R   29 Dec 2022

Kalau melihat kekuatan trend itu gimana caranya bang?

Abdul Muin   29 Dec 2022

Jawaban untuk Abdul Muin:

Kalau melihat kekuatan trend itu gimana caranya bang?

Melihat kekuatan trend bisa menggunakan price action atau menggunakan indikator ADX.

Menggunakan price action, Anda membandingkan swing high dan swing low yang baru terbentuk dengan swing high dan swing low yang sebelumnya.

Sedangkan jika menggunakan indikator ADX, kita menggunakan angka batas 25. Diatas 25 artinya harga sedang trend kuat, sedang dibawah 25 artinya harga trending lemah.

Kiki R   30 Dec 2022

@Kiki R:

Master, saya bingung nih, maksudna area penting itu gimana? Bisa tunjukin gambarnya?

Riyan   1 Jan 2023

Riyan:

Area penting itu bukannya seperti support, resisten, kayak gitu ya? Misalnya kalau pakai indi BB waktu trading, berarti area penting itu dekat-dekat upper band, middle band, lower band. Soalnya dekat tempat2 itu sering ada reversal, sinyal buy/sell, & sejenisnya.

contoh area penting dalam day trading

Sofiyan   28 Apr 2023

Jawaban untuk Riyan:

Contohnya pada gambar di bawah ini.

Langkah Mengatur Setup Untuk Day Trading

Garis support dan resisten tersebut berupa area bukan berupa titik. Jadi. Anda tinggal menandai area support dan resisten tersebut sebagai area penting untuk entry Anda.

Kiki R   9 May 2023

Riyan: Area penting dalam chart forex tuh kayak level harga yang keren banget, yang sering jadi titik penting buat trader. Di situ lah harga sering ngalamin perubahan atau reaksi yang bikin gejolak. Area penting ini bisa berupa support, resistance, level Fibonacci, atau level psikologis.

Support itu kaya area penting di bawah harga sekarang yang bisa jadi titik naiknya harga karena banyak permintaan. Sementara resistance, itu kaya area penting di atas harga sekarang yang bisa jadi titik turunnya harga karena banyak penawaran.

Dalam chart forex, area penting ini biasanya ditandai dengan garis horizontal atau zona di mana harga pernah berhenti atau berbalik sebelumnya. Para trader pakai area penting ini buat ngambil keputusan trading, kayak nentuin stop loss atau target profit, atau buat cari peluang trading.

Alex   29 May 2023

@ Rezki Hamdan:

Biasanya trader menggunakan kombinasi analisa fundamental, analisa teknikal dan anailisa sentimen pasar.

Analisa fundamental mengamati isu-isu ekonomi dan data fundamental ekonomi. Analisa teknikal mengamati penunjukkan indikator teknikal dan anailsa sentimen pasar mengamati price action yang terbentuk.

M Singgih   3 Jun 2023

@ Rafli:

Untuk menentukan entry, amati price action yang terbentuk, misal terbentuknya bullish engulfing candle yang menembus level resistance pada saat uptrend, ini bisa dianggap sebagai sinyal breakout. Keadaan breakout tsb bisa dianggap valid jika terkonfirmasi oleh indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average, ADX, MACD dan juga parabolic SAR. Minimal harus ada 2 indikator trend yang mengkonfirmasi.

M Singgih   7 Jun 2023
 Jarinto |  23 Feb 2023

Halo master.

Sebenarnya, antara kedua strategi ini mana yang lebih disarankan untuk trader pemula dan profesional? Plus minus masing-masing strategi ini apa? Makasih

Lihat Reply [30]

@ Jarinto:

Day trading dan swing trading bukan strategi trading melainkan cara trading. Day trading adalah cara trading dengan membuka dan menutup posisi dalam sehari atau termasuk dalam trading jangka pendek, sedangkan swing trading adalah cara trading jangka menengah panjang, jadi posisi bisa terbuka sampai beberapa hari bahkan beberapa minggu.

Tidak ada saran mana yang lebih dianjurkan, sepenuhnya tergantung dari keinginan trader. Biasanya berkaitan dengan cara analisa dan ketersediaan waktu trader. Ada trader yang lebih prefer pada day trading tetapi banyak juga yang trading untuk jangka menengah panjang (swinger). Baik trader pemula ataupun yang sudah berpengalaman melakukan dua cara trading tsb.

M Singgih   24 Feb 2023

Jawaban untuk Jarinto:

Kedua strategi trading, yaitu day trading dan swing trading, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, untuk trader pemula, disarankan untuk memulai dengan swing trading karena lebih cocok untuk mereka yang baru memulai dalam trading dan memiliki waktu yang terbatas untuk mengawasi pasar secara terus-menerus. Sedangkan untuk trader profesional, kedua strategi dapat digunakan. Berikut adalah beberapa plus dan minus masing-masing strategi day trading dan swing trading.

 

Day Trading:

Plus:

  • Menghasilkan profit secara cepat: karena trader hanya memegang posisi dalam waktu yang singkat, mereka dapat menghasilkan profit dalam waktu yang relatif singkat.
  • Mengurangi risiko: karena posisi hanya dipertahankan dalam waktu yang singkat, trader dapat meminimalkan risiko kerugian yang lebih besar.

Minus:

  • Memerlukan waktu dan dedikasi yang tinggi: trader harus mengawasi pasar secara terus-menerus dan membuat keputusan trading dalam waktu yang singkat, sehingga memerlukan waktu dan dedikasi yang tinggi.

 

Swing Trading:

Plus:

  • Lebih cocok untuk trader pemula: karena posisi ditahan dalam waktu yang lebih lama, swing trading lebih cocok untuk trader pemula yang tidak memiliki banyak pengalaman dalam trading.

Minus:

  • Keuntungan yang lambat: karena memegang posisi dalam waktu yang lebih lama, swing trading menghasilkan keuntungan yang lambat dan trader harus bersabar sampai harga mencapai target harga profit.
Kiki R   26 Feb 2023

Kalau saya sendiri sihh saranain di swing trading juga sihh. Selain agak "rileks", bisa digunakan acuan belajar dengan tempo yang lebih lambat dan bisa memahami analisa teknikal dan fundamental secara langsung lewat pasar.

Tetapi kembal lagi ya, ini masalah prefer jga. Klu memang waktu ga cukup untuk trading Forex, swing trading bisa bangt dijadikan trading style anda. Tapi klu waktu luang utk melakukan trading dalam sehari itu tersedia. Ya blh aja belajar day trading.

Sandy   27 Feb 2023

@Jarinto:

Tergantung sih, day trading-nya itu yang kayak apa. Kalau day trading biasa, nggak masalah buat pemula/pro. Kalau scalping, pemula jangan banget deh.

Pemula mendingan swing atau day trading biasa dulu. Scalping itu kudu udah punya pengalaman, udah paham cara pake metatrader, udah ngerti analisis yg bener, udah paham money management, udah paham cara pasang SL-TP.

Ntar kalau udah pro, bebas mau pilih strategi apa.

Sofiyan   27 Feb 2023

Kiki R: Bang, kalau aku trading menggunakan timeframe 1 jam dan 30 mnit itu termasuk day trading atau scalping?

Sandro   27 Feb 2023

Mengenai tingkat keutungan mana yang lebih bisa menghasilkan keuntungan besar pak, day trading atau swing trading?

Budi Saputra   28 Feb 2023

@ Budi Saputra:

Besar kecilnya keuntungan (profit) tidak tergantung dari cara trading harian atau swing, tetapi tergantung dari profitabilitas atau win rate dari sistem trading yang Anda gunakan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

 

M Singgih   2 Mar 2023

M Singgih: Kalau saya trading di bawah 15 menit apakah saya termasuk day trader?

Jarinto   2 Mar 2023

Jarinto : Mnrt ane udah masuk ke ranah scalper, karena emang ada kok scalping yang memakai waktu 15 menit. Scalper 15 menit udah menggunakan grafik candlestick pada kerangka waktu 15 menit dan menerapkan indikator teknis seperti moving average, stochastic oscillator, atau relative strength index (RSI) dalam trading mereka. 

Untuk tips scalping 15 menit bisa dibaca di artikel berikut :

Tedd   2 Mar 2023

@ Jarinto:

Biasanya yang trading di bawah time frame 15 menit (M15) seperti time frame 5 menit (M5) adalah scalper. Scalper bisa dikategorikan dalam day trader karena membuka dan menutup posisi pada hari yang sama.

 

M Singgih   3 Mar 2023

Jawaban untuk Sandro: daytrading

Kiki R   6 Mar 2023

Budi Saputra:

Untuk perbedaan antara Day Trading dan Swing Trading tidak bisa dibandingkan dengan keuntungan dari Dollar yang diperoleh. Terdapat banyak faktor seperti yang telah dijelaskan oleh pak M Singgih di atas untuk mencari tingkat profitabilitasnya secara keseluruhan. Namun jika ditinjau dari sisi pencapaian secara Pips yang diperoleh maka rata-rata perolehan Pips per posisi oleh Swing Trading jauh lebih besar jika dibandingkan dengan perolehan Pips per posisi oleh Day Trading. Hal ini umum terjadi karena Range pergerakan serta Time Frame yang digunakan di Swing Trading jauh lebih besar dari Day Trading. 

Nur Salim   7 Mar 2023

Budi Saputra: Ga pastii mana yg lebih besar. Ibarat day trading itu mencari keuntungan per hari sedangkan swing trading itu ngumpulin keuntungan per minggu misalnyaa. Ini balik lagi tegantung trader apakah bisa mengambil keuntungan serta kemampuan trader dalam memprediksi pergerakan harga.

Menrut gw sendiri, trading style lebih ke waktu yg bisa kita sediakan utk trading Forex dan resiko yg bisa kita ambil.

Joshua   7 Mar 2023

Untuk bisa menerapkan strategi Swing trading, gimna kondisi akun trading yang harus disiapkan? Mulai dari leverage, lot, hingga modal trading. Makasih

Sarwindah   10 Mar 2023

Sarwindah: Ini kesimpulan gw ya, dari pemaparan beberapa peserta forum diatas. Diktakan kan swing trading itu ambil pipsnya lumayan besar, berrarti potensi kerugian jga lumayan besar. Untuk itu, menurut gw, swing trading perlu modal yg cukup besar, tetapi mgkn bisa diatasi dngn trading di akun mini atau mikro. Sebaiknya pemula pakai minimum smua aja, atao sesuai dngn minimal deposit dri broker serta trading volume pling kcil.

Jdi tinggal sesuain ama sepsifikasi minimum yg ditawarkan oleh broker. klu bisa modal ditambah dikit lg klu emang udah berpengalaman. Tetapi diperlukan jga manajemen resiko yg cukup ketat dan psikologis hrs siap dlm trading. Sebaiknya sihh pelajari dulu kemampuan modal kakak dan asah manajemen resiko serta strategi trading terlebih dahulu.

Agus   11 Mar 2023

Jawaban untuk Sarwindah:

Untuk menerapkan strategi swing trading:

  • Gunakan akun mikro atau cent terlebih dahulu. Jika akun mikro bisa menggunakan risiko per transaksi maksimal 2%, gunakan akun mikro. Tapi kalau akunnya tidak cukup, gunakan akun cent. Intinya, selalu gunakan money management, seberapa besarpun modal Anda.
  • Modal Trading: Modal trading yang cukup adalah hal penting yang harus dipersiapkan untuk menjalankan strategi swing trading. Sebaiknya, Anda memiliki modal yang cukup untuk dapat mengambil posisi yang lebih lama dan fleksibel. Meskipun swing trading umumnya lebih lambat dari day trading, Anda masih perlu mengambil posisi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga membutuhkan modal yang lebih besar daripada day trading.
  • Ukuran Lot: Saat melakukan swing trading, sebaiknya Anda menggunakan ukuran lot yang lebih kecil agar dapat meminimalkan risiko dalam setiap trading. Ukuran lot yang lebih kecil dapat memungkinkan Anda untuk memiliki manajemen risiko yang lebih baik.
  • Leverage: Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kerugian. Untuk swing trading, leverage 1:400 sudah cukup.
Kiki R   12 Mar 2023

Untuk swing trading di h4 untuk melihat trend besarnya kita harus ke tf daily atau weekly pak?

Intan Jaya   13 Mar 2023

Intan Jaya:

Bisa melihat D1 ataupun W1 sebagai referensi dalam trading H4, terserah kamu sendiri bebas memilih. Kuncinya hanyalah: berapa lama ekspektasi floating kamu?

Umpamanya, kamu trading pada H4 dengan mengikuti tren pada W1, maka target profit dan stop loss kamu mungkin akan terealisasi dalam beberapa minggu. Sebelum kena target, posisi kamu bakal floating terus.

Demikian pula, kalau trading H4 dengan mengikuti tren pada D1, maka target mungkin akan terealisasi dalam beberapa hari. Bisa jadi lebih dari seminggu, tetapi tidak sampai berminggu-minggu.

Aisha   22 Mar 2023

@ Intan Jaya:

Lihat di time frame daily (D1) sudah cukup.

M Singgih   24 Mar 2023

Intan Jaya: Untuk melihat tren yang lebih besar dalam swing trading pada time frame H4, Anda dapat merujuk ke time frame harian (daily) atau bahkan time frame mingguan (weekly) sesuai dengan preferensi anda. Dalam analisis teknikal, time frame yang lebih tinggi cenderung memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang tren jangka panjang.

Dengan melihat grafik pada time frame daily atau weekly, Anda dapat melihat tren jangka panjang dan menentukan apakah tren tersebut bullish (naik) atau bearish (turun). Setelah menentukan tren jangka panjang, Anda dapat menggunakan time frame H4 untuk mencari peluang entry yang lebih baik dalam arah tren yang telah Anda identifikasi.

Namun, Anda juga harus tetap memperhatikan time frame H4 karena pergerakan harga pada time frame tersebut dapat memberikan sinyal untuk entry dan exit yang baik dalam waktu yang lebih cepat. Dalam swing trading, sangat penting untuk memahami trend jangka panjang tetapi juga memperhatikan pergerakan harga pada time frame yang lebih rendah.

Heru   25 Mar 2023

Apakah wajar jika posisi trading bisa bertahan selama 3 minggu lebih ketika saya open di h4 dengan menggunakan cross over MA 20 dan 50? 

Pandu Wicaksono   26 Mar 2023

@ Pandu Wicaksono:

Mengenai wajar atau tidaknya, tidak ada acuan maksimal sampai berapa lama posisi trading akan tertutup, sekalipun Anda telah menentukan level exit pada saat entry yaitu stop loss (SL) dan juga target profit (TP). Sepenuhnya tergantung dari kondisi pergerakan harga dan volatilitas. Jika volatilitas tinggi dan bergerak searah, bisa saja posisi cepat tertutup sesuai dengan exit level yang ditentukan.

M Singgih   28 Mar 2023

Jawaban untuk Pandu Wicaksono:

Walaupun tidak selalu terjadi, tapi posisi entry di H4 yang bisa bertahan selama lebih dari 3 minggu bisa terjadi.

Biasanya terbentuk sideways di H4 dan sideways H4 bisa terbentuk lama. Namun, ini tidak selalu ya karena dalam keadaan yang trending, maka harga akan langsung bergerak menuju TP atau SL.

Kiki R   29 Mar 2023

Berapa modal ideal buat bisa day trading? Apakah kalo day trading thu kita kudu di depan layar terus seharian? Kalau untuk karyawan enakan day trading ato swing ajjh y?

Mamat   24 Jun 2023

Mamat: Modal yang ideal untuk day trading bervariasi tergantung pada preferensi kamu dan seberapa besar risiko yang ingin kamu ambil. Bila bingung, maka kita bisa mengikuti minimal deposit yang di tetapkan oleh broker sebagai modal ideal kita.

Tentang waktu yang harus dihabiskan di depan layar, day trading memang membutuhkan perhatian yang aktif dan terus-menerus terhadap pasar. Banyak day trader menghabiskan banyak waktu di depan layar untuk menganalisis pasar, mencari peluang, dan mengelola posisi mereka.

Sehingga untuk karyawan, day trading bisa lebih sulit karena keterbatasan waktu dan keterikatan dengan pekerjaan utama. Swing trading, di sisi lain, bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena posisi tradingnya bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Swing trading memberi kamu lebih fleksibilitas, terutama jika kamu memiliki waktu terbatas untuk trading. Tapi tentunya pilihan antara day trading dan swing trading tergantung pada preferensi kamu dan gaya trading yang sesuai dengan kamu.

Rendra   25 Jun 2023

Koreksi klu gw salah ya. Pendapat gw aja nih, nrt gw day trading dan swing trading itu sedikit bnyk memiliki kesamaan sihh. Dlm arti gini, gw ngerasa klu day trading skli ngambil profit dlm bentuk pips itu lumyaan bnyk jga tapi emang ga sbnyk swing trading. Kmudian dari sisi analisa jga sepertinya memakai multiple time frame gt.

Nah, yg jadi pertanyaan gw adalah, dripada membandingkan kedua gaya trading ini, bisa ga ya kita trading keduanya. Jd kita tetap trading di day trading tetapi jga sklian klu ada kesempatan gt, kita coba swing trading jga. Apakah mngkn bsa trading dngn gaya seperti itu?

Kelvin   30 Jun 2023

Jawaban untuk Mamat: Modal ideal day trading bervariasi bergantung target profit yang Anda ingin capai dan toleransi risiko Anda.

Biasanya untuk pemula, modal day trading dimulai dari sekitar $50 - $100.
Saran saya pribadi, deposit dana kecil dulu dan tradingkan akun tersebut selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, evaluasi performa trading di akun tersebut.

Kalau sudah bagus, Anda bisa deposit dengan dana Anda yang lebih besar. Namun kalau performanya tidak bagus, lebih baik Anda tetap pada akun tersebut sampai performanya mulai bagus.

Berikutnya, saat Anda day trading Anda harus fokus dengan memantau layar grafik. Tidak perlu seharian, minimal Anda meluangkan waktu saat sesi pasar volatil, seperti sesi Eropa dan sesi Amerika.

Terakhir, untuk karyawan lebih cocok swing trading. Swing trading menggunakan time frame yang lebih tinggi sehingga tidak perlu sampai harus terus menerus di depan grafik. 

Kiki R   1 Jul 2023

@ Kelvin:

- … bisa ga ya kita trading keduanya. Jd kita tetap trading di day trading tetapi jga sklian klu ada kesempatan gt, kita coba swing trading jga.

Bisa saja, pada pair yang sama maupun pada pair yang berbeda.

M Singgih   4 Jul 2023

Mamat:

Modal ideal buat pemula itu nol rupiah. Mendingan coba demo dulu kalau masih belum ngerti lebih enak daytrade atau swing.

Apalagi karyawan yaaa coba deh copet-copet day trading sambil kerja di demo. Kalau berhasil nyopet di demo, brarti ntar bisa juga di real trading. Kalau gagal, ya udahlah swing aja.

Sandra   7 Jul 2023

Kelvin:

Nggak ada yang mewajibkan seorang trader untuk pakai satu gaya trading aja. Bahkan ada trader yang punya banyak akun di banyak broker, tiap akunnya pakai strategi berbeda-beda. Ada akunnya yang scalping, swing, copy, pakai robot A, B, C, dll.

Suka-suka aja sih, asalkan jangan ketuker. Ketuker itu contohnya ada open berdasar rencana scalping, mestinya di-close dalam waktu maks 1 jam, tapi malah dibiarkan floating terus sampai berhari-hari. Salah banget ituh

Biar nggak ketuker, mungkin baiknya satu akun satu strategi. Bikin satu akun spesial buat day trading, trus satu akun lagi buat swing.

Sandra   7 Jul 2023
 

Komentar @inbizia

Oh iya min, ane mau brtnya tentang strategy dari Cory Mitchell. Dari contoh yang dipaparkan di artikel, apakah contoh dari NFP yang menunjukkan hasil yang kurang baik ya? Jadi saat perilisan sempat turun kemudian naik sebntar dan muncul candlestick Inside Bar setelah itu dari chart menunjukkan penurunan yang signifikan?

Mohon maaf kalau misalkan ngawur soalnya sy sndiri baru belajar dan mencoba untuk nganalisa chart dan sepertinya dngn adanya event sprti NFP, pasar Forex mdh diprediksi klu diliat dri trend trend yng trjdi sesuai dngn hasil laporan ekonomi NFP trsbt.

 Rianto |  8 Feb 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

Tambahan aja nih, setuju bngt dengan agan yg ksh tanggapan. Mkin bnyk waktu ya cba2 dlu scalping ato intraday trading. Klu gw sendiri misalkan bnyk waktu buat trading tapi part time kan kerjaan agan. Ya sesuain jga ama waktu yg tersedia. Trading bkn hanya mslh waktu yg tersedia jga tetapi kapan waktu tu tersedia buat Forex. Krna seprti yg Finex sarankan, ada beberapa market session yg harus di perrhatiin lho krna saat jam tertentu volatilitas tinggi, enak buat ambil profit srta dn entry jga enak. Ya intinya agan hrs perhatiin apa aj yg diperlukan n artikel ini udah jelasin dngn step yg benar2 terurut dan jelas.

Moga bantu ya

 Tatang |  29 Mar 2023
Halaman: Cara Menjadi Trader Yang Baik Ala Finex Berjangka

Author menyatakan klo kita sebagai trader yg ingin trading di DCFX harus memperhatikan bahwa broker ini ga pnya fitur swaop free dmana biaya swap akan diberlakukan tiap kali kita membuka posisi trading semalaman dan ini berlaku tiap ari selama pergantian hari gitu. Nah, emang dikatakan bahwa utk menghindari biaya ini, maka kita harus menggunakan trading dngn gaya intraday ataupun scalping dmana posisi trading terbuka ga smpe satu hari

Permasalahnnya adalah terkadang pemula jga agak kurang ngerti cara intraday gmana dan cara scalping gmana. Selaoin itu, mnrt pendapat aku, utk 2 strategi ini terkesan buru2 shngga butuh pemahaman yg lumyaan tinggi soal trading Forex. Misalkan kita tertarik dngn broker DCFX dan ingin trading tetapi intraday dan scalping. SEbaiknya pemula memilih tradingan yg mana ya?

 Shinta |  10 Jun 2023
Halaman: Finex Vs Dcfx Manakah Broker Dengan Biaya Trading Termurah

Selain stratregi yg dipaparkan di artikel yakni Cory Mithcell pnya. Ada ga staretgi lain dlm menghadapi NFP. Soalnya menrut ku straetgi Cory Mitchell ini agak ga cocok dngn gue gitu. Terutama kita harus menunggu candle inside bar terbentuk kmudian baru melakukan entry setelah candle inside bar. Mksd gue, inside bar ini kan ga selalu terjadi, dan bisa aja lho ada candle lain yg mncl gitu. Jdi dngn mnggu kyk gini, gue ngerasa agak ga cocok aja.

Kmudian balik lagi ke inside bar. Sbtulnya apa yg dimaksud dngn inside bar yg diterapkan di staretgi Cory Mithcell? Inside bar dalam hal ini, nunjukin apa aja?

 Brandon |  19 Jun 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

Jawaban untuk Risna:

Benar, Relative Volatility Index (RVI) lebih baik digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi. Berikut ini Beberapa indikator yang cocok untuk digunakan bersama dengan RVI.

  • Moving Average (MA).
    Kombinasi RVI dengan Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan (reversal). Anda dapat menggunakan dua garis MA dengan periode yang berbeda yaitu periode yang tinggi dan periode yang rendah untuk mengetahui perubahan momentum yang terjadi. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Moving Average periode 50 sebagai moving average periode tinggi dan garis moving average periode 21 untuk periode rendah.
    Cara menggunakan MA dan RVI adalah dengan memperhatikan angka garis RVI dan persilangan garis MA. Jika angka RVI lebih besar dari 50 dan garis moving average periode pendek menyilang garis moving average periode tinggi dari bawah ke atas, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika angka RVI kurang dari 50 dan garis moving average periode rendah menyilang garis MA periode rendah dari atas ke bawah, hal ini merupakan sinyal pembalikan harga ke arah turun.
  • Oscillator
    Indikator oscillator yang bisa Anda kombinasikan dengan RVI adalah seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator. Indikator oscillator digunakan untuk membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
    Cara tradingnya adalah dengan melihat angka RVI dan oscillator Misalnya pada contoh ini kita menggunakan indikator RSI.
    Jika angka RVI berada di atas 50 dan angka RSI berada di atas 80 (kondisi overbought), hal ini menunjukkan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah turun (reversal bearish). Sebaliknya, angka RVI berada di bawah 50 dan angka RSI berada di bawah 20 (kondisi oversold), hal ini memberikan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah naik (reversal bullish).
  • Pola chart dan pola candlestick
    Pola chart atau pola candlestick tertentu dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap sinyal RVI. Pola chart dan pola candlestick yang digunakan adalah yang spesifik dan mempunyai peluang besar harga akan reversal, contohnya pola head and shoulders, pola double top/bottom, pola candlestick engulfing, pola candlestick pin bar, dan pola candlestick inside bar.
    Cara menggunakannya cukup sederhana. Jika RVI menunjukkan penurunan volatilitas (angka RVI di bawah 50) dan pada saat yang sama terbentuk pola chart bullish seperti bullish pin bar (shadow bawah panjang), bullish engulfing, atau pola double bottom, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika RVI menunjukkan peningkatan volatilitas (angka RVI di atas 50) dan terbentuk pola chart/candlestick bearish seperti bearish pin bar (shadow atas panjang) atau bearish engulfing, maka terdapat sinyal pembalikan harga ke arah turun.
  •  Kiki R |  10 Jun 2023
    Halaman: Daftar Indikator Volatilitas Yang Wajib Diketahui Trader

    Halo gue coba berikan tanggapan yaa! Buat minimal 75 pips sehari tuh gak gampang, tapi bisa dicoba day trading atau scalping. Cari momen-momen bagus buat entry dan exit, pakai Price Action, support dan resistance, serta pola candlestick. Jangan terlalu fokus sama target harian, tapi lebih pentingnya, kuasai analisis teknikal dan manajemen risiko dengan baik.

    Sbnrnyua EUR/USD tuh pasangan yang oke, lumayan stabil dan bisa diprediksi shgga cocok banget utk trader pemula. Jadi, coba pakai metode itu buat analisis. Sebelum main pakai uang sungguhan, pastiin loh udah paham betul tentang trading dan latih skill di akun demo dulu. Pilih broker yang tepercaya dan cocok buat modal kamu, kayak MIFX, bisa jadi pilihan terbaik. Ingat, trading ada risikonya, jadi main dengan bijaksana dan gak ambil resiko yang gak bisa ditanggung ya! Semangat dan good luck, bro!

     Andi |  3 Aug 2023
    Halaman: Karakteristik Eurusd Menurut Mifx

    Komentar[1]    
      Julius Puja   |   10 Jan 2023

    Baru baca kalimat pertama juga udah mengernyitkan dahi. Ingin trading tanpa ribet, eh malah disuruh day trading. Justru yang namanya day trading itu ribet, apalagi buat kita yang masih bekerja dan menjadikan trading sebagai salah satu penghasilan ekstra.

    Soalnya, kita harus memantau benar apa posisi keuntungan dan kerugian harian di hari tersebut. Gimana bisa kita berkutat seharian untuk memeriksa dan mengecek posisi keuntungan dan kerugian.

    Dan lagian, kalau cuma berasal dari satu trading, nggak akan terasa cuannya bos. Apalagi kalau ternyata perkiraan kita salah atau kita lupa melakukan transaksi. Beda kata kalau kita melakukan beberapa trading sekaligus. Jadi ada berbagai macam opsi yang bisa bikin kita tetap cuan.

    Ini agak misleading ya pada bagian awalnya. Kalau soal pola candle dan sebagai macamnya ya udahlah itu memang informasi yang berguna. Tapi kalau dikatakan day trading itu adalah trading tanpa ribet, tentu itu menyesatkan.