Panen keuntungan dari scalping juga bisa dilakukan di pasar emas, salah satunya adalah dengan strategi breakout. Simak strategi lengkapnya di sini.
Trader yang ingin meraup profit dalam waktu relatif singkat adalah mereka yang tergolong agresif dan ingin serba cepat. Tak ada yang salah dengan pendekatan ini sepanjang yang bersangkutan mempunyai kapabilitas dan infrastruktur trading yang mendukung. Dari sisi metode, pelaku trading jangka pendek ada baiknya mempertimbangkan strategi scalping emas di time frame 5 menit.
Trading XAU/USD dipilih karena rentang pergerakan harian emas yang cukup besar, antara 900 hingga 1500 pips. Bandingkan dengan pair forex yang umumnya bergerak dalam kisaran sempit (tidak sampai 150 pips). Jadi tentu saja, scalping XAU/USD lebih potensial bagi trader jangka pendek!
Terdapat dua metode teknikal yang digunakan dalam trading emas 5 menit ini, yaitu strategi breakout dan strategi divergence. Nah, tulisan ini akan berfokus pada penerapan breakout yang bila dikupas lebih dalam ternyata memiliki beberapa alternatif, baik yang didukung oleh trendline maupun price pattern.
DI
|
Daftar Isi |
Strategi Breakout Dengan Trendline
Sebagian besar trader gemar menggunakan pendekatan breakout karena menawarkan peluang profit maksimal dari kondisi harga yang sedang uptrend. Dan tentu saja, trendline adalah alat bantu yang digunakan.
Garis tren yang terbentuk pada chart bisa difungsikan sebagai support dan resistance,yang berperan sebagai level pembatas untuk mensinyalkan breakout. Idealnya, kombinasikan ini dengan Price Action unduk mendukung konfirmasi sinyal masuk pasar. Berikut langkah-langkahnya:
1. Menggambar Trendline
Tidak ada aturan baku bagaimana membuat garis tren lantaran sifatnya yang subjektif. Hubungkan saja titik-titik high dan low dari posisi manapun yang Anda kehendaki. Apabila ingin mencoba metode yang lebih objektif, Anda bisa memanfaatkan indikator MACD seperti berikut ini:
Sesuaikan titik swing high pada chart dengan puncak (top) MACD, sementara untuk swing low, sejajarkan dengan bentukan lembah (bottom) di MACD. Tidak ada setting khusus untuk MACD, karena dengan pengaturan default-pun cara ini juga bisa bekerja dengan baik.
Baca juga: Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya
2. Mencari Titik Entry
Setelah menetapkan trendline, tunggu break harga dari garis tren tersebut. Perhatikan bagaimana bentuk candle saat harga menembus trendline. Semakin besar candle yang terbentuk, peluang profit semakin terbuka.
Pada contoh di atas, buka order "buy" saat harga breakout dari trendline atas yang bertindak sebagai resistance. Posisi tersebut juga terkonfirmasi oleh candle besar yang terbentuk di area breakout.
Baca juga: Teknik Scalping 1 Menit Dengan Trendline
3. Menentukan Titik Exit
Setelah mendapat posisi entry yang potensial dengan sinyal breakout dari trendline dan bentuk candle, carilah titik stop loss dan take profit sebagai posisi exit. Jarak antara level entry dan stop loss tidak boleh kurang dari 10 pip. Selain itu, perhatikan pula ukuran candle yang menjadi konfirmator sinyal. Jika candle yang terbentuk berukuran sangat besar, tempatkan stop loss dengan jarak yang lebih lebar, antara 12 hingga 20 pip. Hal ini karena semakin besar ukuran candle, semakin fleksibel pula stop loss yang perlu Anda tentukan.
Untuk mencari posisi take profit, ada beberapa cara yang bisa digunakan, di antaranya:
- Menetapkan take profit 10 pip di setiap order.
- Disesuaikan dengan jarak stop loss dari level entry, sehingga memastikan rasio laba rugi 1:1. Anda juga bisa menyesuaikan take profit dengan perhitungan rasio laba rugi Anda sendiri.
- Ditempatkan pada higher high atau lower high sebelumnya.
- Ditentukan dari support atau resistance sebelumnya.
- Sesuaikan take profit dengan money management dan pergerakan harga. Cara ini adalah yang paling dianjurkan karena bisa menghindarkan trader dari loss dan mengurangi beban psikologis. Contohnya, tetapkan stop loss 15 pips dan take profit 30 pips sehingga aturan rasio laba ruginya adalah 2:1. Ketika harga sudah bergerak sesuai arah prediksi sebanyak 15 pips, pindahkan stop loss ke level entry agar posisi tersebut paling tidak bisa ditutup breakeven. Dengan demikian, skenario terburuk dari order tersebut adalah tidak ada profit yang diperoleh.
Baca juga: Cara Trading Aman Bebas Stress dengan Price Action
Strategi Breakout dengan Price Pattern
Dalam metode ini, pola segitiga merupakan penanda breakout yang cukup akurat dan dapat diandalkan. Harga sebenarnya sedang berkonsolidasi saat membentuk pola demikian yang biasanya ditandai dengan penurunan high, low, atau bahkan keduanya.
Jika yang semakin merosot adalah high saja, maka pola yang terbentuk adalah segitiga menurun (descending triangle). Kondisi ini mencerminkan kekuatan buyer yang kian lemah di saat seller berhasil mempertahankan posisinya, sehingga menjadi indikasi kuat breakout harga ke arah bawah.
Adapun pola ascending triangle adalah kebalikan dari segitiga menurun. Ini ditandai dengan low harga yang semakin terangkat ke atas, sementara high cenderung stabil. Situasi ini mewakili kekuatan seller yang kian melemah terhadap buyer, sehingga dianggap menjadi penanda breakout ke arah atas.
Baca juga: Teknik Analisa Chart Pattern Dalam Strategi Trading
Lantas, bagaimana bila high dan low harga sama-sama melemah? Pergerakan seperti ini akan membentuk pola segitiga simetris (symmetrical triangle) yang juga dianggap sebagai indikasi breakout. Bedanya, arah breakout harga dari pola ini tidak bisa diperkirakan. Antara breakout ke atas dan ke bawah sama-sama memiliki potensi kuat, sehingga biasanya diperlukan konfirmasi lebih lanjut dari price action.
Dalam mencari titik entry dan exit, prinsipnya tidak jauh berbeda dari strategi breakout di atas. Ketika harga membentuk ascending triangle, lakukan buy hanya saat harga sudah menembus garis resistance yang membatasi high. Perhatikan bagaimana tampilan price action. Jika breakout tersebut diikuti dengan candle bullish yang tertutup di atas pola segitiga, maka lakukan open buy dengan stop loss di bawah support. Aturan sebaliknya berlaku pada entry sell saat harga breakout dari descending triangle.
Jika harga membentuk pola segitiga simetris, sebaiknya tunggu sampai terbentuk beberapa candle yang mengkonfirmasi breakout di arah tertentu. Bisa juga dalam hal ini memanfaatkan indikator teknikal lain untuk memperkuat dasar entry.
Baca juga: Cara Memilih Indikator Forex Terbaik
4 Kiat Sukses Trading Emas 5 Menit
Secara teknikal, strategi trading emas 5 menit cukup menjanjikan saat dipraktekkan. Namun, ada beberapa catatan yang perlu diingat, yaitu:
- Pendekatan ini berpotensi mendatangkan hasil dalam waktu cukup singkat. Meski demikian, risikonya tergolong tinggi. Menganalisis pergerakan harga secara mendalam dan mencari momen entry yang tepat sebenarnya lebih sulit dilakukan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, jangan langsung menerapkan strategi ini di akun real. Ujilah dulu di akun demo.
- Bila sudah mencoba di akun demo dan berencana menggunakannya secara real, pastikan Anda disiplin dan konsisten menjadikan strategi ini sebagai kerangka trading. Dengan demikian, efek psikologis yang mungkin timbul dapat diredam.
- Saat pasar sedang dalam situasi tenang, metode ini bisa membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk meraih target profit.
- Breakout kuat bisa ditunjang oleh sentimen pasar yang digerakkan oleh rilis fundamental berdampak tinggi. Oleh karena itu, jangan mengabaikan komponen fundamental jika Anda sedang mencari peluang breakout. Meskipun strategi trading emas ini lebih mengacu pada metode teknikal, sebaiknya pertimbangkan juga aneka faktor fundamental yang berpotensi menggerakkan XAU/USD.