Sebagai tahap penting dalam proses penawaran saham perusahaan ke publik, IPO memiliki 3 macam mekanisme yang menarik disimak. Apa sajakah itu?
Sebuah perusahaan yang sedang berkembang pasti membutuhkan modal agar dapat melanjutkan ekspansi dan menghasilkan keuntungan lebih besar. Melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), sebuah perusahaan dapat mengumpulkan dana demi mendukung ekspansi tersebut. IPO merupakan sebuah proses menawarkan saham dari sebuah perusahaan kepada publik untuk pertama kalinya. Selain itu, IPO dapat digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengeluarkan sebagian atau seluruh kepemilikannya, dengan menjual sahamnya kepada publik. Dalam proses IPO, perusahaan harus membawa perusahaan penjamin emisi atau bank investasi untuk membantu menentukan harga penawaran, jumlah saham, dan kerangka waktu untuk penawaran pasar.
Pemerintah Belanda melakukan IPO modern pertama dengan menawarkan saham perusahaan Hindia Timur Belanda -atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC)- untuk publik. Perusahaan itu membayar dividen tahunan berkisar 12-63 persen untuk pemegang sahamnya. Di era modern, IPO telah menjadi instrumen yang disukai oleh perusahaan dalam mengumpulkan dana untuk ekspansi di masa depan. Di dalam industri yang baru, perusahaan dapat memanfaatkan IPO guna menawarkan sahamnya kepada publik, untuk mendapatkan keunggulan dan prospek yang cemerlang di masa depan. Sebagai contoh, industri media dan teknologi.
Ada tiga mekanisme IPO yang berlaku secara internasional, yakni lelang (auction), harga penawaran tetap (fixed-price offerings), dan book building. Dari tiga mekanisme tersebut, book building merupakan mekanisme yang paling umum digunakan di era modern. Menariknya lagi, dalam praktiknya, sebuah IPO dapat menggunakan dua mekanisme sekaligus. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap untuk masing-masing mekanisme IPO:
1. Mekanisme Lelang (Auction)
Dalam sebuah lelang, saham ditawarkan pada jadwal yang ditetapkan sebelumnya kepada beberapa calon pembeli; mereka akan bersaing satu sama lain untuk membeli saham yang ditawarkan. Ada dua tipe lelang IPO, yaitu single price auction dan discriminatory auction. Dalam single price auction yang juga disebut sebagai uniform price auction, semua peminat yang memenangkan lelang akan membayar harga, yang sama tidak peduli berapapun harga yang mereka pasang dalam lelang. Adapun dalam discriminatory auction yang disebut juga sebagai lelang Belanda (dutch auction), pemenang membayar efek pada harga yang mereka pasang. Pada era modern, tipe lelang Belanda pada umumnya digunakan untuk penawaran perdana obligasi pemerintah di banyak negara.
2. Mekanisme Harga Penawaran Tetap (Fixed-Price Offerings)
Dalam mekanisme IPO yang mengggunakan harga penawaran tetap, emiten menawarkan sejumlah saham pada harga tertentu tanpa mempertimbangkan permintaan. Setiap pemodal yang berminat harus menyebutkan jumlah saham yang mereka ingin beli pada harga itu. Jika permintaan saham melampaui jumlah yang ditawarkan atau terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed), maka bursa akan melakukan alokasi secara pro rata. Mekanisme ini cenderung menghasilkan harga penawaran rendah untuk menjamin agar emisi laku.
3. Mekanisme Book Building
Jika perusahaan ingin melakukan IPO dengan mekanisme book building, maka perusahaan akan membutuhkan penjamin emisi yang secara tradisional akan menjamin bahwa saham yang ditawarkan akan dijual. Dengan kata lain, perusahaan menjual efek ke penjamin emisi yang kemudian menjual kembali efek itu ke dealer dan/atau masyarakat umum. Transaksi penjamin seperti ini disebut sebagai bought deal; kontrak penjaminan finansial yang sering dikaitkan dengan Penawaran Umum Perdana atau Penawaran Publik.
Sebagai alternatifnya, perusahaan dapat memutuskan untuk menjual sahamnya secara langsung ke publik, dan penjamin emisi hanya melakukan upaya terbaik untuk menjual saham ke publik. Cara penjamin ini disebut penjaminan best-effort, dimana penjamin emisi tidak memikul tanggung jawab finansial atas saham yang tidak terjual. Dalam sistem ini, saham yang tidak terjual akan dikembalikan ke perusahaan.
Selain IPO, ada beberapa istilah saham yang perlu diketahui, jika Anda berminat terjun menjadi investor saham dan masih pemula di bidang ini. Apa sajakah itu? Simak info lengkapnya di artikel 25 Istilah Saham Yang Wajib Diketahui Pemula.