Banyaknya exchange kripto yang bangkrut membuat Indodax mengadakan audit PoR. Hal ini diharapkan meningkatkan kepercayaan nasabah.
Belum lama ini, exchange Indodax sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) teregulasi Bappebti memutuskan untuk melakukan audit Proof of Reserve (PoR). Sistem PoR berkerja dengan cara menghitung kecukupan likuiditas perusahaan dalam upaya menjaga kepercayaan nasabah.
Audit likuiditas ini dilakukan pada 31 Januari 2023. Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan, dari hasil audit yang dirilis 18 April 2023 kemarin, tidak ada kejanggalan atau ketidaksesuaian atas aset kripto yang dimiliki nasabah dengan jumlah likuiditas perusahaan.
Sebelum melakukan audit, Indodax terlebih dahulu mengumumkan address tagging secara terbuka di Etherscan.io untuk meningkatkan transparansi audit. Hasil Proof of Reserve menunjukkan bahwa total likuiditas Indodas senilai US$153 juta dengan rincian 2,500 BTC, lebih dari 9,999 ETH, 1,986,590 USDT, 1.1 miliar SHIB hingga 998,872 MATIC.
"Dalam melakukan audit PoR, kami berkerjasama dengan auditor terkemuka Kreston Indonesia KAP Hendrawinata Hanny Erwin dan Sumargo. Keputusan ini sebagai bentuk komitmen dalam membuktikan kepada nasabah bahwa Indodax merupakan exchange kripto terpercaya dan memiliki likuiditas yang sehat," kata Oscar kepada awak media belum lama ini.
Hal ini menjadikan Indodax sebagai exchange kripto pertama di Indonesia yang melakukan Proof of Reserve. Langkah ini sejalan dengan visi dan misi Indodax dalam menghadirkan platform jual-beli kripto kredibel dan terpercaya.
Baca juga: Ulasan Indodax, Pelopor Exchange Kripto di Indonesia
Banyak Bursa Kripto Bangkrut Dalam Setahun Terakhir
Langkah ini dilakukan oleh Indodax sehubungan dengan banyaknya kasus kebangkrutan bursa kripto dalam setahun terakhir. Apalagi, kebangkrutan tersebut juga menyasar sejumlah exchange besar. Oscar Darmawan mengatakan bahwa gelombang kebangkrutan bursa kripto menimbulkan sentimen negatif di kalangan investor hingga saat ini.
Oscar juga berpendapat bahwa tidak sedikit pelaku pasar yang kehilangan kepercayaan terhadap industri kripto. Kondisi berdampak pada menurunnya antusiasme pasar yang ditandai dengan penurunan volume transaksi harian pada sejumlah exchange.
