Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

Tinjauan EUR 2015 : QE Tak Pasti, Pelemahan Makin Menjadi

M Singgih 3 Jan 2015
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #eur
Inflasi kawasan Euro Nopember dan GDP kwartal ke 3 yang rendah akan mendorong ECB menjalankan program QE lanjutan. Ketidak-pastian QE, penundaan atau kesalahan mengambil keputusan bisa berakibat pada makin terpuruknya EUR yang tahun ini diperkirakan melemah versus sebagian besar mata uang utama.

Sama dengan The Fed bagi USD, bank sentral Eropa (ECB) berperan penting dalam menentukan arah pergerakan EUR pada beberapa bulan terakhir, dan diperkirakan masih akan berlanjut tahun 2015 ini. Tingkat inflasi kawasan Euro bulan Nopember 2014 dan pertumbuhan kwartal ke 3 tahun 2014 yang tetap rendah akan mendorong ECB untuk bertindak lebih jauh antara lain dengan menambah pembelian asset melalui program quantitative easing (QE) lanjutan. Akhir-akhir ini ECB cenderung dovish menyusul inflasi tahunan yang terus turun dan hasil lelang TLTRO tahap kedua (11 Desember 2014 lalu) yang tidak sesuai dengan harapan.

Apapun tindakan darurat untuk memperbaiki perekonomian kawasan Euro akan berakibat pada melemahnya mata uang tunggal tersebut. Kemungkinan ECB untuk menjalankan program QE lanjutan masih belum pasti terutama karena adanya perbedaan pendapat antara beberapa petinggi ECB dengan pihak Bundesbank Jerman, namun demikian pasar memperkirakan QE lanjutan akan tetap dijalankan dalam kwartal pertama tahun 2015 ini. Ketidak-pastian QE bisa berakibat pada makin terpuruknya EUR.

                                  Tinjauan EUR 2015 : QE Tak Pasti, Pelemahan Makin

Akibat turunnya harga Brent crude oil hingga 40%, CPI total bulan Nopember y/y kembali turun ke angka 0.3% dibandingkan bulan sebelumnya yang 0.4%. Angka inflasi tahunan ini adalah yang terendah dalam 5 tahun terakhir dan semakin menjauh dari target bank sentral yang 2.0%, sementara CPI inti yang tidak termasuk harga energi dan makanan tetap naik 0.7% pada bulan Nopember. Selain itu Desember lalu ECB telah menurunkan proyeksi tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan untuk tahun 2015. Inflasi tahun 2015 turun dari 1.1% pada perkiraan September lalu ke 0.7%, sementara pertumbuhan ekonomi diturunkan dari 1.6% pada September lalu ke 1.0%.

                       Tinjauan EUR 2015 : QE Tak Pasti, Pelemahan Makin

ECB telah melakukan pembelian asset backed securities (ABS) dan bond dengan dominasi mata uang Euro (Covered Bond Purchase Program atau CBPP) pada Oktober tahun lalu guna mendongkrak likuiditas pasar uang dan menstimulasi pertumbuhan. Sementara itu hasil lelang TLTRO tahap kedua yang diluncurkan bulan lalu dibawah harapan dan perkiraan pasar. Dari 306 bank di kawasan Euro hanya menghasilkan pinjaman total sebesar €129.8 milyard, lebih rendah dari perkiraan €148.2 milyard.

Meski hasilnya jauh lebih baik dari lelang tahap pertama September lalu yang hanya mencapai €82.6 milyard dari total 255 bank, tetapi hasil total kedua lelang tersebut masih jauh dari harapan bank sentral yang mentargetkan €400 milyard akan bisa segera disalurkan ke sektor riil guna memacu pertumbuhan. Apalagi jika diukur dengan komitmen Mario Draghi untuk menaikkan balance sheet ECB hingga €1 trilliun. Rendahnya partisipasi terhadap TLTRO menunjukkan keterbatasan ECB dalam menyelamatkan perekonomian kawasan Euro.

Kemungkinan QE lanjutan pada meeting ECB 22 Januari nanti telah didiscount pasar. Ketidak-pastian, penundaan atau kesalahan dalam mengambil keputusan akan semakin berdampak negatif pada EUR yang pada tahun 2015 ini diperkirakan akan melemah versus sebagian besar mata uang utama kecuali CHF dan NZD. Khusus untuk EUR/CHF, SNB telah mematok nilai tukar CHF terhadap EUR sebesar 0.8333 atau EUR/CHF=1.2000, dan komit untuk mempertahankannya, sehingga EUR akan cenderung menguat versus CHF.

Sumber : www.actionforex.com : 2015 FX Outlook - EUR Depreciation Continues as ECB Prone to Expand QE

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru