Banyak orang yang ingin memulai investasi tapi bingung harus memulai karena tidak memiliki pemahaman yang cukup. Solusinya adalah dengan mulai berinvestasi reksadana. Sebelum memulai, cek tips investasi reksadana berikut.
Halo sobat trader dan investor di seluruh Indonesia, apa kabar? Kali ini, penulis akan membawakan sebuah artikel ringan mengenai tips investasi reksadana bagi investor pemula, karena mungkin ada yang merasa merasa bahwa investasi saham terlalu berisiko. Investasi di reksadana juga bisa jadi solusi bagi sobat yang beranggapan bahwa investasi saham tergolong sangat rumit. Wajar saja, karena investasi saham cenderung membutuhkan pemahaman tentang analisa teknikal dan fundamental yang lebih dalam.
Apakah sobat pernah membayangkan jika hanya tidur tiba-tiba dapat duit? It's possible!
Kok bisa? Karena saat berinvestasi reksadana, sobat menitipkan dana yang dimiliki untuk dikelola oleh manajer investasi, lalu pantau saja perkembangan portofolionya. Dana yang sobat titipkan tersebut nantinya akan digunakan oleh manajer investasi untuk diputar pada berbagai instrumen keuangan, seperti saham, deposito, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya.
Terdapat 4 jenis reksadana, diantaranya:
- Reksadana Pasar Uang
- Reksadana Pendapatan Tetap
- Reksadana Campuran
- Reksadana Saham.
Masing-masing reksadana memiliki risiko yang berbeda. Dimana Reksadana Pasar Uang memiliki tingkat risiko terendah dengan return terendah hingga Reksadana Saham yang memiliki risiko tertinggi dengan return investasi terbesar. Sobat tidak perlu khawatir masalah legalitasnya, karena agen penjual reksadana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Apa Saja Tips Investasi Reksadana Bagi Pemula?
Sampai di sini, sobat telah memahami apa itu reksadana. Berikut adalah tips-tips untuk memulai investasi reksadana bagi investor pemula:
1. Buatlah Sebuah Tujuan Investasi
Sebelum memulai investasi dalam instrumen apapun, terlebih dahulu sobat harus memiliki tujuan, apakah itu tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Contohnya, jika sobat memutuskan untuk berinvestasi reksadana untuk membeli sebuah handphone baru, maka artinya sobat akan melakukan investasi jangka pendek.
Namun jika sobat memutuskan untuk berinvestasi reksadana dengan tujuan untuk membangun sebuah rumah atau biaya pendidikan anak, maka artinya sobat akan melakukan investasi jangka panjang.
Jika sobat memutuskan untuk melakukan investasi jangka pendek, maka sobat dapat mulai melirik Reksadana Pasar Uang (untuk investasi dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun), namun jika sobat ingin melakukan investasi jangka panjang, maka Reksadana Saham yang paling cocok (untuk investasi dalam jangka waktu 5 tahun ke atas).
2. Kenali Diri Sobat
Maksud dari poin ini adalah, apakah sobat adalah seorang investor yang konservatif ataukah seorang investor yang agresif. Jika sobat adalah seorang investor yang konservatif, maka Reksadana Pasar uang dan Pendapatan Tetap adalah pilihan yang paling tepat bagi sobat. Namun jika sobat adalah seorang investor yang agresif, maka Reksadana Campuran dan Reksadana Saham adalah pilihan yang paling tepat. Jadi jangan salah pilih jika sobat ingin memperoleh return yang maksimal dari hasil investasi reksadana sobat nantinya.
(Baca Juga: Mengenal Strategi Investasi Defensif)
3. Menyisihkan Dana Secara Konsisten
Hal yang sering menyebabkan kegagalan berinvestasi adalah karena ketidak konsistenan dari seorang investor. Investor yang paling baik adalah seorang investor yang menyisihkan dananya secara rutin dalam jangka waktu tertentu entah harian, mingguan, atau bulanan, yang penting konsisten. Misalnya sobat dapat mulai menyisihkan 10% dari dana yang sobat miliki untuk membeli reksadana secara bertahap dan konsisten, entah dari gaji bulanan atau uang jajan dari orangtua bagi sobat investor yang masih mengenyam bangku pendidikan. Intinya investasi reksadana bersifat fleksibel, dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun.
4. Mulai Secara Bertahap
Kendala yang umumnya dihadapi oleh seorang investor adalah masalah modal. Jika sobat masih bingung atau belum memiliki modal besar, sobat dapat memulai investasi reksadana hanya dengan modal Rp. 10,000 saja. Tidak percaya? Saat ini sudah banyak agen-agen reksadana resmi yang memberikan persyaratan top-up minimum hanya sebesar Rp. 10,000 saja agar dapat menjangkau semua kalangan. Seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Ajaib (aplikasi Playstore) yang telah bekerjasama dengan agen resmi terbesar yaitu Bareksa.
Tidak menutup kemungkinan bagi sobat pelajar yang sudah memiliki KTP dapat mulai melakukan investasi reksadana sejak dini baik untuk tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Jika sobat merasa return investasi yang didapatkan masih kurang, maka sobat dapat mulai mengalokasikan dana yang lebih besar.
5. Membeli Reksadana Hanya Pada Agen Resmi
Setelah sobat membaca 4 poin di atas, maka saatnya sobat untuk memulai investasi. Untuk memulai investasi, percayakan hanya pada agen resmi atau perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di OJK. Hal ini untuk mencegah maraknya penipuan yang mengatasnamakan investasi.
Itulah tips-tips investasi reksadana bagi investor pemula. Jangan takut untuk memulai investasi sejak dini demi masa depan yang lebih cerah. Jika Anda bermodal kecil, tak ada salahnya untuk menyelami opsi reksadana online ini terlebih dulu. Salam profit!