Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, mau tak mau membuat keuangan pribadi ikut terdampak. Bagaimana cara bertahan di tengah kondisi perekonomian yang tak menentu ini?
Salah satu masalah yang dihadapi oleh hampir semua orang saat ini adalah manajemen keuangan yang relatif sulit dilakukan pada saat kondisi pandemi Korona dan resesi global. Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia memaksa orang untuk mengkarantina diri sendiri di rumah. Di beberapa negara, karantina ini dilakukan secara massal dan wajib - yang lebih popular dengan istilah lock down. Sebagian besar negara di Eropa dan beberapa negara di Asia melakukan ini. Orang tidak bisa meninggalkan rumah apalagi mencari nafkah.
Pegawai Tidak Terlalu Berdampak, Wiraswasta Atau Pekerja Harian Sangat Terdampak
Untuk pegawai swasta atau pegawai negeri, karantina sendiri di rumah tidak sulit. Dengan keputusan untuk WFH (Work From Home) orang masih dapat bekerja dari rumah. Mereka mendapat gaji setiap bulan dan mampu memenuhi kebutuhan selama karantina. Tetapi tidak semua orang memiliki penghasilan tetap. Orang yang bekerja dengan penghasilan harian, wiraswasta, atau paruh waktu akan mengalami kesulitan. Inilah sebabnya mengapa kiat keuangan dari perencana keuangan akan sangat membantu mengatasi kondisi seperti ini.
Tips Mengelola Keuangan Saat Wabah Corona
Banyak pertanyaan, adakah kiat keuangan seperti itu saat ini? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan sejauh mana wabah dan kebijakan jarak social (social distancing) mempengaruhi keuangan kita? Ini adalah pertanyaan yang bagus dan benar-benar perlu ditanggapi dengan serius. Seruan pemerintah untuk upaya mencegah penyebaran Corona secara tidak langsung juga akan berdampak pada perekonomian, terutama di sektor riil.
Maka perlu bagi kita untuk mengevaluasi kesiapan keuangan rumah tangga. Sejauh mana keuangan kita dapat bertahan, terutama jika penyebaran virus berlanjut dan akhirnya jarak sosial harus diperluas. Inilah hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mengelola keuangan saat wabah Corona:
- Cek Tabungan
Tabungan, terutama tabungan dana darurat. Idealnya, alokasi dana darurat ini dapat menutupi sekitar 3-6 bulan pengeluaran termasuk cicilan hutang dan kewajiban pajak. Jika tidak memadai, selama situasinya memungkinkan cobalah sedikit demi sedikit ditambahkan. Ini akan sangat berguna jika situasinya memburuk.
(Baca Juga: Cara Menabung Dari Rumah Yang Aman Dan Menguntungkan)
- Pertimbangkan Relaksasi Cicilan
Pertimbangkan kontinuitas angsuran utang Anda, jika saat ini terdapat berbagai angsuran. Bisa dengan melunasi sebagian cicilan dan atau bisa juga menegosiasi ulang dan merestrukturisasi hutang. Baik dengan mencari pinjaman lunak dengan tingkat bunga yang lebih rendah, atau bisa juga dengan memperpanjang jangka waktu pinjaman sementara sehingga angsuran menjadi lebih ringan.
Bernegosiasi dan temukan solusi ketika itu belum menjadi masalah dan situasi keuangan masih terkendali. Jika memungkinkan, bayar utang yang dianggap tidak perlu dan jangan ambil utang apa pun untuk saat ini.
- Gaya Hidup Sederhana
Turunkan gaya hidup Anda menjadi lebih sederhana (pertahankan jika itu sudah gaya hidup sederhana). Prioritaskan hanya pengeluaran dasar dan penting. Jaga keuangan Anda selama mungkin. Kami belum tahu seberapa jauh efek dari wabah COVID-19 akan terjadi. Dan salah satu cara untuk bertahan hidup adalah dengan menjaga agar pengeluaran tetap rendah untuk saat ini.
Mereka yang masih mendapatkan penghasilan tetap dalam bentuk gaji, bersyukur dan menyimpan sebagian dari pendapatan mereka untuk menambah dana darurat. Bagi mereka yang bisnisnya mulai terpengaruh karena penurunan penjualan, mereka harus selalu siap. Bukan tidak mungkin setelah ini Anda akan mengalami penurunan penerimaan, dan gaji akan berkurang setengahnya jika ternyata mereka harus bekerja di rumah.
(Baca Juga: Jangan Boros! Ini Cara Menahan Belanja Impulsif)
- Cek Apakah Anda sudah Mendapatkan Proteksi Asuransi
Periksa ketersediaan berbagai asuransi penting seperti asuransi kesehatan dan jiwa. Periksa isi kebijakan alias polis Anda, apakah dalam situasi perlindungan wabah masih berjalan. Jika itu memberatkan, apakah perlu disesuaikan dan dipertimbangkan kembali? Jangan sampai kondisi keuangan yang sulit justru melupakan perlindungan asuransi. Jangan sampai terjadi gangguan keuangan yang lebih serius dan tidak ditanggung oleh asuransi.
Dengan memperhatikan berbagai tips diatas, diharapkan Anda bisa tahan menghadapi kondisi sulit seperti saat ini dan bisa makin sukses ke depannya. Jika jeli, bukan tidak mungkin Anda justru menemukan berbagai ide usaha online di tengah wabah Corona ini.