Artikel ini akan membahas tentang trading dengan insting dan kapan saat yang tepat untuk menggunakannya. Pelajari tips trading MIFX terbaik di sini.
Apakah Anda pernah merasakan keyakinan yang kuat tentang arah pergerakan harga saat melihat grafik? Namun, tidak yakin dengan naluri Anda, sehingga memilih untuk menunggu dan melihat bagaimana harga bergerak. Kemudian tidak butuh waktu lama, ternyata harga bergerak sesuai dengan keyakinan Anda tadi.
Pengalaman trading yang cukup lama biasanya membuat trader kerap mengalami situasi seperti itu, yang disebut sebagai insting. Trading berdasarkan insting berbeda dengan trading berdasarkan emosi. Meski kerap mengalami hal tersebut, bukan berarti Anda harus langsung memasuki pasar tanpa pertimbangan.
Menurut broker MIFX, trading berdasarkan insting memiliki risiko yang tinggi jika tidak dilakukan dengan benar. Sebagai seorang trader, Anda harus memahami risiko dan keuntungan dari trading berdasarkan insting sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Oleh karena itu, analisis teknikal dan fundamental tetap perlu Anda lakukan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang trading dengan insting dan kapan saat yang tepat untuk menggunakannya. Berikut ulasan lengkapnya, sekaligus tips trading MIFX bagi pemula yang hendak menggunakan instingnya dalam dunia forex.
Apa Itu Trading dengan Insting?
Insting adalah kemampuan bawaan yang dimiliki oleh setiap individu untuk merespons atau bertindak secara intuitif dan refleksif dalam situasi tertentu, tanpa melalui proses berpikir yang panjang. Kemampuan insting ini dihasilkan dari kombinasi antara pengalaman, pembelajaran, dan faktor genetika yang dimiliki oleh individu. Secara sederhana, insting dapat diartikan sebagai pengalaman yang terus-menerus yang disimpan oleh otak, kemudian digunakan untuk membuat keputusan secara cepat dan tepat.
Meskipun sering dianggap sebagai kekuatan bawah sadar individu, sebenarnya insting dapat dilatih melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus-menerus. Terutama dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat dan tepat seperti dalam trading. Kemampuan insting yang tajam dapat menjadi aset berharga bagi seorang trader profesional. Seorang trader yang memiliki insting tajam dapat mengidentifikasi pergerakan harga dan mengambil keputusan trading secara tepat, tanpa harus berlama-lama melakukan analisa teknikal ataupun fundamental.
Selain itu, insting juga dapat membantu Anda dalam memperkuat keyakinan pada diri sendiri. Seorang trader yang memiliki insting yang kuat akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan trading, dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi dalam trading.
Namun, insting juga memiliki kelemahan dan dapat menyesatkan jika tidak dikelola dengan baik. Dalam situasi yang emosional, insting dapat mempengaruhi keputusan trading yang kurang tepat dan menyebabkan kerugian finansial yang besar. Oleh karena itu, Anda perlu belajar untuk mengelola emosinya dan mempertahankan kestabilan mental dalam mengambil keputusan trading.
Baca Juga:17 Common Trading Mistakes That Result in Great Loss
Waktu Tepat Untuk Trading dengan Insting Menurut MIFX
Penggunaan insting dalam trading bisa menjadi senjata yang kuat bagi trader jika digunakan pada waktu dan kondisi yang tepat. Saat pasar sedang volatil atau tidak menentu, penggunaan insting dapat membantu trader membuat keputusan trading yang lebih cepat dan tepat.
Insting juga berguna saat Anda merasa ragu dengan sinyal trading dari indikator teknikal atau fundamental. Ketika indikator teknikal dan fundamental menunjukkan sinyal yang bertentangan atau tidak jelas, insting dapat membantu trader memutuskan apakah harus membuka posisi atau menunggu sinyal yang lebih jelas.
Dengan demikian, penggunaan insting harus selalu disertai dengan analisis yang akurat dan rasional. Broker MIFX berpendapat, mengandalkan insting dalam membuat keputusan trading dapat meningkatkan risiko dan mengurangi akurasi. Pastikan untuk selalu melakukan analisis dan evaluasi dengan akurat, serta mengikuti rencana trading yang telah ditetapkan.
Baca Juga:Follow Your Trading Plan to Get These 4 Benefits
Tips Trading MIFX Bagi Pemula
Trading berdasarkan insting tidak disarankan untuk dilakukan oleh pemula karena berisiko besar. Karena pemula belum memiliki pengalaman cukup dalam trading, jadi mereka cenderung tidak bisa mengenali perbedaan antara insting yang benar dan salah. Selain itu, seorang pemula juga belum memiliki pemahaman cukup mengenai pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga. Hal ini dapat menyebabkan pemula terjebak dalam emosi dan membuat keputusan trading yang kurang tepat.
Sebagai gantinya, pemula disarankan untuk belajar simulasi trading yang terstruktur dan terorganisir menggunakan akun Demo MIFX dahulu. Dengan simulasi trading, pemula harus mulai belajar tentang analisis teknikal dan fundamental, serta mengembangkan rencana trading yang matang. Hal-hal tersebut dapat membangun fondasi pengetahuan dan pengalaman yang kuat bagi pemula, sebelum memutuskan untuk trading dengan insting mereka.
Baca Juga:Panduan Lengkap Buka Akun Demo untuk Pemula
Akhir Kata
Dalam dunia trading, setiap trader memiliki keunikan dalam gaya dan strategi. Meskipun trading berdasarkan insting dapat menjadi metode yang efektif, namun risikonya juga cukup tinggi jika dilakukan dengan tidak benar. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu meningkatkan keterampilan mengenali insting yang benar, sebelum trading menggunakan akun Live.
Jika Anda masih ragu untuk menggunakan insting dalam trading, mulailah dengan mengumpulkan jurnal atau bukti pendukung. Anda juga bisa menggunakan sinyal-sinyal trading yang disediakan di MIFX Mobile sebagai referensi trading.
Pada dasarnya, trading bukanlah hal yang mudah dan sederhana, namun dengan kesabaran, pengalaman, dan keterampilan yang baik, seorang trader dapat mencapai kesuksesan serta menghasilkan keuntungan konsisten. Jadilah trader yang cermat, berani mengambil risiko, dan terus berkembang agar dapat mencapai potensi trading yang maksimal.
Mengingat risikonya yang besar, trading dengan insting juga memerlukan manajemen risiko. Oleh sebab itu, Anda juga perlu mempelajari 3 macam manajemen risiko terbaik menurut MIFX.