Trader Pemula

Klu dibilang bntu trader dalam hal trading, ya jelas pemilihan akun akan sangat berpengaruh. Trader dngn dana rendah maupun yg ga mau risk taking tinggi serta pemula mngkn akan memilih akun Mini sdngkn klu yg dah berpengalaman dan risk taking nya menengah, mngkn akan cocok di akun classic. So, dngn bnyknya akun yg tersedia, bsa menyesuaikan dngn gaya trading msing2.

Nah, mengenai trading EUR/USD itu sndiri mengapa sering direkomendasikan buat pemula, soalnya pasangannya likuiditasnya tinggi, volatilitasnya relatif stabil, dan banyak analisis fundamental dan teknikal yang tersedia. Selain itu, spread-nya juga cenderung lebih rendah dibanding pasangan mata uang lainnya. Singkatnya, analisis lebih mudah dilakukan dngn biaya yg rendah. Serta bsa trading kapanpun krna volatilitas dan likuiditas tinggi.

Ane tambahin. Bukan hnya EUR/USD aja, tpi pasangan mata uang Major lain yg ngelibatan USD bisa dijadiakn trading utk pemula. Intinya kita harus hindarin pair2 yg ga major krna terkadang bsa terjadi likuiditas rendah dan volatilitas tinggi. Akibatnya dapat memicu pergerakan harga yang ekstrem, dan bahkan dapat memicu terjadinya gap pada pasar. Hal ini dapat mengakibatkan risiko yang lebih besar bagi para trader.

Likuiditas rendah berarti kurangnya pembeli dan penjual di pasar, sehingga sulit untuk mengeksekusi order dengan harga yang diinginkan. Ini bisa menyebabkan slippage atau perbedaan harga antara harga yang diminta dan harga yang diterima ketika trader mengeksekusi order, dan bisa mempengaruhi keuntungan atau kerugian yang didapat.

Di sisi lain, volatilitas tinggi berarti pasar sedang mengalami fluktuasi harga yang besar dan cepat. Ini bisa memicu terjadinya pergerakan harga yang tidak terduga dan membuat para trader sulit untuk merencanakan strategi trading yang tepat.

Kebijakan leverage yang ditetapkan oleh masing-masing broker dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk regulasi dan aturan yang berlaku di negara tempat broker tersebut beroperasi. Di Indonesia, BAPPEBTI telah menetapkan batas maksimum leverage sebesar 1:500 untuk perdagangan valuta asing (forex). Hal ini dilakukan untuk melindungi kepentingan nasabah dan mencegah terjadinya risiko yang terlalu tinggi.

Selain itu, broker-broker di Indonesia juga mengikuti prinsip kehati-hatian dalam menawarkan leverage kepada trader. Sebab, semakin tinggi leverage yang diberikan, semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh nasabah. Meskipun leverage tinggi dapat membantu trader membuka posisi trading dengan modal kecil, namun juga dapat memperbesar potensi kerugian.

Di luar negeri sendiri, penetapan leverage bisa tinggi tergantung dari kebijakan negara teresbut juga khususnya broker di negara "offshore". Sedangkan di negara seperti Australia dan Inggris, leverage yang ditawarkan biasa hanya di angka 1:50 saja.

Okey, sebelum saya menjelaskan terkait Jenis jenis spread dan lein sebagainya. saya akan menjelaskan apa itu Spread? Secara sederhana, spread forex adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) dari nilai mata uang yang kita gunakan dalam trading. Untuk memudahkan kita memahami definisinya, kita bisa ambil contoh saat kita menukarkan uang di money changer. Saat menukarkan uang, kita harus menyesuaikan antara kurs tukar dan kurs beli, hal tersebut dipengaruhi oleh nilai mata uang yang sedang berlaku saat kita melakukan penukaran. Selisih dari kurs tukar dan kurs beli merupakan spread dalam konteks penukaran uang. Dalam konteks perbankan juga terdapat istilah spread bank.

Terdapat selisih harga yang menjadi kewajiban setiap trader untuk dibayar agar bisa melanjutkan transaksi trading forex. Contoh spread EURUSD di atas juga merupakan contoh sederhana dalam cara menghitung bid ask spread. Pada umumnya, perhitungan nilai spread dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fixed spread, floating spread, dan zero spread.

• Fixed Spread : Jika broker menggunakan fixed spread, maka komisinya tidak berubah-ubah sampai kapanpun karena sudah ditetapkan sejak awal dengan perhitungan tersendiri. Jadi, walaupun terjadi pergerakan nilai tukar pair mata uang dalam investasi forex, maka tidak mempengaruhi jumlahnya.
• Floating Spread : Berkebalikkan dengan fixed spread, floating spread nilainya dapat berubah-ubah, tergantung dengan pergerakan pasar. Jadi, besar kecilnya spread terus mengikuti perubahan. Jika kondisi harga naik terus menerus atau terjadi suatu peristiwa besar, maka kemungkinan akan terjadi kenaikan spread dari harga semula. Hal tersebut sebenarnya membuat trader keberatan, karena tidak bisa memperoleh peluang keuntungan yang maksimal.
• Zero Spread : yaitu spread 0 pip yang dikenakan broker. Bukan berarti, zero spread broker tidak konstan pada kisaran 0 pip ya. Dalam ketentuan beberapa broker forex, zero spread memiliki arti yang sama dengan spread yang lebih rendah dari 1 pip. Dengan begitu, istilah zero spread juga berlaku untuk kisaran spread 0,5 pip, 0,2 pip, 0,1 pip, dan seterusnya. Selain itu, biasanya broker mengenakan komisi trading di akun zero spread. Beban komisi tersebut biasanya dinyatakan langsung dalam satuan mata uang dan dikenakan untuk setiap trading dengan ukuran tertentu.

Setiap jenis spread memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda dapat memilih broker dengan jenis spread yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda masih bingung dalam memilihnya, Anda dapat mencoba satu per satu ketika belajar forex melalui akun demo terlebih dahulu. Biasanya setiap broker menawarkan akun demo didalamnya termasuk Monex dan GkInvest. Saya sarankan untuk mencoba di Monex terlebih dahulu mengingat di broker tersebut memiliki akun dengan spread rendah agar Anda bisa memperoleh peluang keuntungan trading secara maksimal.