Saat mempelajari istilah trading kripto, pernahkah Anda menemukan istilah Reversal dan Retracement? Bagi Anda yang merupakan trader pemula dan masih bertanya-tanya, simak penjelasannya di sini.
Secara garis besar, Reversal dan Retracement sama-sama merujuk pada perubahan harga. Perubahan harga tersebut bisa terjadi dalam trading forex maupun kripto. Lantas, seperti apa sih cara mengenali Reversal dan Retracement? Lalu bagaimana cara menggunakannya dalam trading kripto?
Sekilas Tentang Reversal dan Retracement
Reversal adalah pembalikan harga suatu aset yang bersifat permanen, bahkan perubahan harga ini bisa berlangsung lama. Perubahan harga ini dibedakan menjadi dua, yaitu Upside dan Downside.
Saat harga terdeteksi naik, Reversal yang terjadi adalah Downside yang mana harga tiba-tiba anjlok menurun. Sebaliknya, saat harga cenderung turun, Reversalnya adalah Upside karena harga tiba-tiba naik tajam. Pola seperti ini didasarkan pada arah keseluruhan harga dan tidak didasarkan pada satu/dua candlestick saja.
Baca juga: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan
Di atas kita sudah mengetahui pengertian dari Reversal, nah, sekarang kita beralih ke pengertian Retracement. Retracement adalah perubahan harga yang terjadi di tengah tren besar dan sifatnya sementara. Bisa dibilang, Retracement ini merupakan Reversal sementara.
Kata kunci yang membedakan antara Reversal dan Retracement kripto adalah jangka waktunya. Reversal bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang, sementara Retracement hanya sementara. Oleh karena itu, saat harga mengalami Retracement, ia nantinya akan kembali melanjutkan pergerakan harga sesuai tren sebelumnya.
Perbedaan Reversal dan Retracement
Secara konsep, Reversal dan Retracement kripto memang terlihat sama, yakni mengenai perubahan harga. Perbedaan yang mencolok antara keduanya terletak pada jangka waktu kejadian. Namun, perbedaan itu belum cukup untuk membedakan keduanya secara spesifik. Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
Volume trading
Dalam faktor ini, Retracement biasanya berfokus pada pengambilan keuntungan atau profit-taking yang dilakukan oleh trader kecil. Sementara, Reversal ini ditandai dengan adanya aksi jual atau aksi beli yang dilakukan oleh trader besar/trader institusional. Jadi perbedaan Retracement dan Reversal bisa ditandai dari volume trading; jika volumenya kecil dapat diartikan sebagai Retracement, sedangkan volume yang besar mengindikasikan Reversal.
Baca juga: Mengupas 3 Strategi Trading Dengan Trend Reversal
Fundamental
Dari sisi fundamental, Retracement cenderung tidak disebabkan oleh katalis tertentu. Akan tetapi untuk Reversal, biasanya ada suatu berita yang menyebabkan perubahan outlook fundamental dalam jangka panjang.
Pola Candlestick
Jika dilihat dari pola pergerakan harganya, candle penanda Retracement lebih menunjukkan keragu-raguan atau ketidakpastian. Polanya ditandai dengan upper shadow dan lower shadow yang panjang seperti Spinning Top.
(Simak Juga: Panduan Lengkap Cara Membaca Candlestick Cryptocurrency)
Trend
Dilihat dari faktor tren, Retracement biasa terjadi setelah adanya kenaikan besar pada suatu aset kripto dan tidak memiliki short intense. Sedangkan untuk Reversal, dia cenderung terjadi kapan saja dan memiliki short intense.
Pembelian Aset
Berdasarkan faktor tingkat pembelian, Retracement justru mengakibatkan pembelian meningkat selama terjadi bearish/penurunan. Hal ini berbanding terbalik dengan Reversal, yang minat belinya justru lebih rendah.
Cara Mengidentifikasi Retracement dan Reversal Kripto
Reversal dan Retracement dalam kripto sudah jelas merupakan dua hal yang berbeda konsep, meskipun sama-sama pembalikan harga. Oleh karena itu, Anda perlu waspada dan cermat dalam menganalisa keduanya agar tidak salah langkah dalam trading kripto.
Cara mudah untuk mengidentifikasi adanya Retracement adalah dengan melihat aksi profit-taking yang dilakukan oleh sekelompok trader kecil. Selain itu, dia cenderung tidak membentuk suatu pola yang signifikan.
Kenapa kita wajib tahu pola Retracement? Itu karena kebanyakan trader cenderung bingung dan sudah berada di kondisi yang sulit saat menghadapi pola seperti ini. Nah, biasanya ada 3 tindakan yang dilakukan untuk merespon Retracement, yakni:
- Lakukan HODL-ing selama aksi jual, yang mana ini bisa mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit jika ternyata Retracement menjadi pembalikan trend besar.
- Jual dan beli kembali saat harga sudah pulih, yang mana kelemahannya adalah Anda perlu lebih banyak membayar komisi dan spread lebih banyak.
- Jual permanen, di sini Anda akan kehilangan peluang jika harga kembali pulih.
Sementara itu, cara mengetahui adanya Reversal bisa dilihat dari aksi harga atau melalui indikator. Dengan melihat pergerakan harga, kita bisa tahu arah tren dan pembalikannya.
Untuk Reversal, indikator yang digunakan biasanya adalah Moving Average atau Trendline. Sementara itu, Retracement biasa menggunakan Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan sejenisnya untuk analisis sinyal. Lalu Anda bisa gunakan Fibonacci Retracement untuk menarik garis ayunan harga atau gelombang impulse terbaru.
Perlu diketahui, semua indikator sebenarnya bisa digunakan untuk melihat Retracement dan Reversal, Anda hanya perlu memastikan apakah harga sedang Retracement atau Reversal melalui konfirmasi sinyal.
Contohnya, garis tren (Trendline ) bisa untuk melihat Retracement dan Reversal. Jika harga menguji garis lalu kembali memantul, maka yang terjadi adalah Retracement. Namun apabila harga bergerak menembus Trendline dan tertutup di oluar area garis tersebut, maka hal itu mengindikasikan Reversal.
(Baca Juga: 5 Indikator Bitcoin Terbaik Versi Para Pakar)
Nah, sekarang Anda sudah tahu perbedaan Reversal dan Retracement kripto, bukan? Jika Anda sudah paham mengenai keduanya, pastinya sudah tahu dong cara trading yang tepat saat menghadapi kondisi harga seperti itu. Dengan mengetahuinya, Anda bisa terhindar dari loss dan memaksimalkan profit yang ada.
Lalu bagaimana jika kita salah memprediksi (tren yang disangka Reversal ternyata adalah Retracement)? Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Ada dua solusi yang bisa dipilih: Tahan posisi dengan harapan harga akan berubah menjadi Reversal (jika ketahanan dana mencukupi), atau tutup posisi jika harga sudah mencapai batas Stop Loss yang sudah ditentukan. Agar lebih aman, Anda bisa menentukan Stop Loss berdasarkan Risk Reward Ratio yang ideal.