Pernah dengar istilah slippage? Apakah ini ada kaitannya dengan kata slip yang dalam bahasa Indonesia berarti tergelincir? Ataukah ini satu lagi istilah teknis yang memusingkan kepala?
Secara harfiah, slippage berarti terpeleset akibat permukaan yang licin. Dalam dunia investasi, slippage adalah fenomena umum yang terjadi baik di bursa saham, obligasi, komoditas, kontrak berjangka, termasuk juga kripto. Secara teknis, istilah ini mengacu pada kondisi di mana terdapat perbedaan antara harga yang diharapkan trader dengan harga saat transaksi dieksekusi.
Faktor penyebab slippage beragam; salah satu yang dominan adalah kesenjangan permintaan dan penawaran yang terlampau besar atas sebuah aset. Selain itu, peristiwa besar maupun tak terduga yang tergolong sebagai breaking news juga kerap mempengaruhi sentimen pasar. Secara alamiah, baik trader maupun investor berusaha terhindar dari slippage demi memaksimalkan profit.
DI
|
Daftar Isi |
Kapan Slippage Terjadi?
Kondisi selisih harga yang dalam percakapan sehari-hari disebut dengan selip ini bisa terjadi kapan pun, meski kebanyakan berlangsung saat volatilitas pasar sedang tinggi dan pengguna biasanya menggunakan market order.
Baca juga: Kiat Sukses Trading dengan Volatilitas
Selip juga bisa terjadi ketika pembelian atau penjualan berlangsung dalam jumlah masif atau relatif besar. Saat pesanan tersebut dieksekusi, ternyata volume aset yang tersedia untuk mempertahankan bid/ask spread tidak sebanding alias kurang mencukupi.
Dua Jenis Slippage
Lebih jauh, sebenarnya ada dua jenis slippage, yaitu yang positif dan negatif.
Slippage positif biasa dilafalkan sebagai selip positif, terjadi ketika trader membeli aset kripto dengan harga eksekusi lebih rendah daripada saat transaksi dibuat. Hasilnya, yang bersangkutan mendapatkan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi awalnya. Kondisi yang membesarkan hati ini tidak perlu dikhawatirkan karena justru menguntungkan diharapkan muncul sesering mungkin.
Baca juga: Teknik Trading Kripto Apa Saja yang Menguntungkan?
Sebaliknya, jika harga eksekusi lebih tinggi ketimbang harga saat transaksi dibuat, kondisi itu disebut slippage negatif atau selip negatif. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya potensi keuntungan, sehingga pelaku pasar sedapat mungkin menghindari situasi ini. Bukan apa-apa, terlalu sering selip negatif akan membawa konsekuensi berupa pembengkakan biaya trading dan ini merugikan trader.
Toleransi Slippage
Dalam hubungannya dengan bahaya slippage, pelaku pasar juga sebaiknya memahami istilah slippage tolerance atau toleransi selip. Secara umum, ini adalah perbedaan harga yang masih dapat diterima oleh trader maupun investor, dan besarannya ditentukan dalam bentuk persentase dari total nilai swap.
Sejumlah platform exchange menyediakan fitur toleransi slippage yang besarnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna. Besarnya bervariasi, mulai dari 2%, 5%, hingga 10%.
Trader maupun investor harus memiliki batasan seberapa banyak toleransi yang berani diambil. Biasanya, ini terkait dengan rencana trading masing-masing yang sudah pasti bertujuan untuk memaksimalkan profit. Dengan toleransi selip yang ditetapkan sejak awal, transaksi dengan persentase slippage lebih besar dari yang sudah ditetapkan tidak akan terjadi atau otomatis batal.
Lantas, adakah transaksi yang tanpa selip? Jawabnya ada. Yang terjadi di sini, trader mendapatkan harga eksekusi yang pas, klop dengan harga awal yang dimasukkannya.
Cara Menghindari Slippage Negatif
Selip negatif sering tidak bisa sepenuhnya dihindari mengingat tingginya volatilitas di pasar, terutama pada aset kripto. Meski demikian, mitigasi risiko dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
- Gunakan Exchange yang Mengadopsi Teknologi Secara Layak
Exchange seperti ini sanggup memfasilitasi perdagangan dalam waktu relatif cepat guna menghindari kegagalan transaksi atau mengakibatkan munculnya selip. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan exchange untuk memproses permintaan trader, semakin sedikit waktu yang tersedia bagi terjadinya perubahan harga, dan ini menekan kemungkinan bertambahnya slippage negatif.
Baca juga: Ini Dia Exchange Kripto Terdaftar Bappebti yang Terpercaya
- Gunakan Limit Order
Ini adalah penyeimbang atas apa yang terjadi di pasar. Ketika harga yang dipesan tidak tersedia, order tidak akan dipaksa masuk sehingga terhindar dari selip. Sebaliknya, status Pending Order akan kembali ke waiting mode.
- Tetapkan Stop Loss untuk Mencegah Kerugian Lebih Besar
Dengan cara ini, otomatis seorang trader keluar dari pasar saat harga tiba-tiba anjlok dan melewati batas yang telah ia tetapkan sebelumnya. Dengan begini, slippage dalam jumlah besar dapat dihindari.
- Hindari Situasi Pasar yang Sangat Bergejolak
Trader sebaiknya tidak melakukan transaksi saat pasar sedang sangat volatile sehingga slippage dapat diminimalkan. Ingat, kemunculan berbagai peristiwa di luar dugaan, rilis data ekonomi terbaru, maupun breaking news dapat seketika mengubah sentimen di pasar dan berdampak terhadap pergerakan harga aset.
Kunjungi juga: Harga 10 Kripto Terbaik Berdasarkan Market Cap
Kesimpulan
Slippage adalah gejala umum dan wajar dalam trading serta harus diterima oleh pelaku pasar ketika yang bersangkutan mengeksekusi sebuah transaksi.
Meski selip membuat trader bersemangat jika positif, bukan berarti kondisi ini sebaiknya diterima saja. Slippage negatif sewajarnya diminimalkan dengan menggunakan platform exchange yang solid secara teknologi. Di samping itu, trader juga perlu memantau transaksi dan kondisi pasar secara konsisten serta mempunyai strategi trading yang sudah dikuasai dengan baik.
Baca juga: Manakah Strategi Arbitrase Kripto yang Paling Menguntungkan?
Harap diingat juga bahwa slippage tidak akan terjadi di akun demo atau baru akan nyata kemunculannya jika sudah trading di akun sungguhan. Di akun demo, order beli atau jual bisa langsung dieksekusi tanpa perlu mencocokkan harga antara penjual dan pembeli.