Sebagai catatan per tanggal 9 November 2022, Sam Bankman-Fried yang dikenal sebagai anak muda yang masuk dalam salah satu orang terkaya, sekaligus pemilik kripto FTX dinyatakan bangkrut. Nilai kriptonya anjlok hingga membuat kerugian mencapai 94% bro. Dalam satu hari mengalami anjlok parah sehingga kriptonya ga bernilai.
Hartanya dari 15 milyar US Dollar tersisa hanya 1 Milyar US Dollar. Ingat bro cuma dalam waktu 1 hari ya, dan untungnya dana investor FTX tidak jadi dibekukan karena berhasil diakusisi sama Binance. Bayangkan apabila ga ada likuidator udah ambruk rugi total. Belakangan ini value dari semua cryptocurrencies lagi ambruk karena ketidakpastian global dan krisis dimana-mana.
Saran saya lebih baik tahan dulu untuk invest di kripto, udah ga menjanjikan lagi untuk sementara waktu dan tidak masuk akal kalau dalam semalam harga yang dari $26 jadi cuma $6 aja per 1 koin FTX. Kalau masih mau invest lebih baik jangan semua modal masuk kesana. Lebih baik invest atau trade di yang rendah resiko seperti saham dan reksadana. Siapin gold dan cash juga.
Saya rasa penyebab jatuhnya FTX ini sepertinya sedikit mirip dengan insiden LUNA. Masalahnya kenapa bisa terjadi lagi dan ga belajar dari masa lalu. Untuk perdagangan FTX sendiri di Indonesia udah dibekukan.
Takutnya dengan insiden ini, kripto makin ga dipercaya ama orang-orang dan kenapa bisa kripto sepertinya diciptakan dan dianggap valueable dengan gampangnya. Toh uang kita juga ga bisa lho sembarang cetak dan bikin mata uang sendiri
Mau bertanya sesuatu: Saya tertarik dengan kalimat umur broker adalah jaminan kualitas? Itu maksudnya apa ya? Memangnya kenapa ada anggapan semakin lama brokernya, maka akan semakin bagus kualitasnya?
Lalu, secara simpel; broker ini kan perantara. Apakah dalam keputusan trading, misalnya sell atau buy, itu tetap keputusan tradernya langsung? Fungsi broker dalam kasus ini apa? Terus, mungkin sekarang fungsi broker itu ada dalam aplikasinya ya? Bagaimana kinerja broker dapat membantu trader dalam mengembangkan portofolionya?
Kalau misalnya broker salah dalam menganalis? Siapa yang akan disalahkan? Tetap trader yang bertanggung jawab penuh akan asetnya? Atau broker akan menanggung sebagian kerugian tersebut?
Semakin lama umur broker menjadi jaminan kualitas itu didasari oleh beberapa alasan:
1. Setiap tahunnya, perusahaan broker itu ada audit keuangan, lalu dari regulator akan meminta laporannya. Perusahaan yang tidak sanggup memenuhi standar-standar dari regulator akan mendapatkan sanksi bahkan pencabutan ijin beroperasi. Nah, jika sebuah broker umurnya sudah bertahun-tahun dan masih bisa eksis, itu artinya dia sanggup mematuhi regulasi yang berlaku.
2. Karakteristik trader itu berbagai macam dan sering berubah-ubah dari masa ke masa, belum lagi teknologi yang berkembang terus. Kalau sebuah perusahaan bisa tetap bertahan dan masih banyak yang memakai layanannya, itu artinya dia bisa mengikuti kebutuhan klien. Kalau tidak, tentu bakal lebih banyak testimoni buruk dan perusahaan itu ditinggalkan.
Meskipun harus realistis juga, cari broker yang 100% testimoninya bagus di pasaran pasti hampir mustahil. Jadi ya cari aja yang udah dipakai banyak orang.
Soal keputusan trading, ketika awal mendaftar di broker ada koq lembar persetujuan yang menyatakan bahwa trader bertanggung jawab penuh dalam keputusan tradingnya.
Fungsi broker ya menyediakan aplikasi trading untuk akses masuk ke pasar forex. Untuk mengembangkan portfolio, broker sudah menyediakan fasilitas edukasi, sinyal trading, lalu ada beberapa juga yang menyediakan copy trading.
Dunia Forex menurut saya agak sedikit abu-abu dimana di sisi terangnya, banyak trader yang mendulang profit yang tinggi di forex sedangkan sisi gelapnya, tidak sedikit trader yang loss sampai benar-benar bangkrut di karenakan Forex. Nah, kerugian kan bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor dan resiko selalu mengintai di dunia Forex.
Nah, Adakah cara untuk meminimalisir kerugian di forex? saya menanyakan ini karena webinar di Maxco tentang hal ini udah lewat. Terima kasih sebelumnya....
Bantu jawab ya gan. Sebenarnya dalam dunia Forex itu sangat fleksibel dimana kita sebagai trader karena menanggung semua resiko akibat Forex berarti kita juga diberikan kebebasan untuk mengelola trading kita. Tidak seperti investasi yang membutuhkan waktu yang lama agar kelihatan profit atau Loss, Forex membutuhkan waktu yang singkat sudah kelihatan profit atau Loss.
Dan menurutku kita harus tau dulu bahwa kita yang memegang kendal atas trading kita dan ingat bahwa trading di Forex itu bukan mencari profit terlebih dahulu tetapi meminimalisir resiko dulu.
Kita masuk ke cara meminimalisir Loss :
Oh, iya selain itu dianjurkan agar volume trading jangan terlalu besar, kalau bisa trading dengan minimal lot saja.
Gan, gw selalu mendengar beberapa trader mengatakan tentang win rate. Nah, gw kan orang awam dan benar-benar baru memulai forex, sedangkan win rate yang ku tau kan persentase kemenangan berarti dalam Forex ini bisa dikatakan persentase win forex.
Nah, ada beberapa perdebatan mengenai win rate, apakah win rate memang penting dalam Forex?
Menurut ane, win rate itu penting tetapi ga bisa dibilang jadi patokan berhasil di trading. Mesti lihat korelasinya dengan profit/loss yang diterima.
Contoh ya :
Dalam artian, winrate tidak berpengaruh terhadap profit/loss. Yang paling penting adalah bagaimana menerapkan risk/reward ratio dibandingkan harus menargetkan win rate ratio terlebih dahulu
Aku masih kurang ngeh dengan batasan kerugian yang disarankan. apkah memang sekecil itu antara 0.5%-2%? Misalkan saya deposit 1 juta atau $100, berarti bila menerapkan batasan 0.5% misalnya. Berarti maksimal rugi yang dapat aku tanggung adalah $0.5 dong. Kalau menerapkan 2% aja berarti $2 aja. Terus apakah memang mungkin bisa menerapkan trading seperti itu karena misalkan aku mematuhi batasan aku, berarti kalau aku trading sekali aja misalnya dan langsung rugi sebesar itu, maka trading aku langsung dihentikan kan?
Jadi menurut aku, pembatasan resiko tersebut agak kecil.
Mona: Batasan kerugian yang memang disarankan adalah 0.5%-2% sesuai dengan kemampuan uang kakak. Dalam forex bukan seberapa banyak trading yang dilakukan tetapi melainkan profit yang dihasilkan dalam sekali trading. Nah dalam hal ini batasan kerugian yang diterapkan adalah pembatasan trading juga sehingga modal ga akan cepat habis, dan dengan batasan kerugian bisa memberi kesempatan untuk melakukan evaluasi trading.
Contoh saja misalkan kakak deposit $100, katakanlah batasan kerugian yang diambil adalah 2%, maka dalam trading sehari itu ga boleh lebih dari $2. Nah, kakak pasti akan mencari cara bagaimana agar menghindari rugi $2, yakni dengan cara meminimalisir volume trading dengan cuma 0.1 lot saja serta menerapkan risk reward juga. Bayangkan saja bila sehari kakak bisa rugi sampai $20 kan tidak worth it dan pasti lebih milih sehari loss $2 sehingga modal ga cepat abis dan banyak kesempatan untuk trading lagi.
Lebih jelas lagi kakak baca artikel ini tentang money management, menurut saya itu penting sekali dalam basic trading Forex (Contoh Money Management Yang Baik)
Gini nih, sebagai newbie, gw lagi coba-coba trading di akun demo. Tapi masalahnya, gw masih agak bingung nih soal risk management. Gw udah cari-cari cara untuk batasi kerugian, salah satunya dengan pake ratio 1:2 dan pasang stop loss. Tapi seringkali pas gw pasang stop loss, eh malah posisi gw kena cut loss karena harga cuma koreksi sebentar doang.
Gw udah coba pasang stop loss yang lebih jauh sih, tapi malah sering salah analisa dan harus cut loss duluan. Ada tips ga buat pasang stop loss yang lebih efektif? Dan bener ga sih kalo stop loss itu bagian dari risk management?
Gini nih, sebagai newbie, gw lagi coba-coba trading di akun demo. Tapi masalahnya, gw masih agak bingung nih soal risk management. Gw udah cari-cari cara untuk batasi kerugian, salah satunya dengan pake ratio 1:2 dan pasang stop loss. Tapi seringkali pas gw pasang stop loss, eh malah posisi gw kena cut loss karena harga cuma koreksi sebentar doang.
Gw udah coba pasang stop loss yang lebih jauh sih, tapi malah sering salah analisa dan harus cut loss duluan. Ada tips ga buat pasang stop loss yang lebih efektif? Dan bener ga sih kalo stop loss itu bagian dari risk management?
Sbnrnyaa kita sbagai trader apakah dngn membatasi kerugian via stop loss itu udah cukup blm ato cukup aman ga buat batasi kerugian shngga modal kita ga abis? soalnya dari pemaparan artikl ini, sprtinya gue tergerak utk memakai ketiga metode tersebut. Krna gue sndiri orngnya agak takut dan kurang bgitu mau trading ato invest dngn resiko yg besar banget apalagi melebihi kapasitas modal gue.
Kmudian gue juga sering mendengar terkadang ada trader yg gara2 entah napa, modal yg seharunsya 0 malah menjadi minus alias utang ama broker jadinyaa. Ini kira2 penyebabnya apa yaa? Dan apakah kita bsa mencegah hal itu terjadi?
Yg pertama apakah udah cukup klo hanya nerapin stop loss. Ini tergntng dari pengalaman trader yaa. KLu ane sndiri ngerasa dngn fitur stop loss udah cukup bngt kok dlm ngurangin resiko. Mengapa? Di artikel ini kan ngebahas 3 jenis manajemen resiko yg batasin resiko trading dmana klo diperhatikan dngn baik, dari 2 jenis yg ada, hanya 1 yg ga membuat elo buka posisi trading baru. Teknik switching dan cost averaging itu memaksa kita utk membuka posisi trading baru, dan bagi ane nihh, buka posisi baru berarti nambah resiko baru. Krna apabila kita makenyaa ga benar, malah kedua teknik ini bsa mendouble kerugian yg kita alami.
Utk yg negatif saldo, di MIFX sbnrnya udah ada pencegahan, yakni fitur perlindungan saldo negatif. Jd klu emang harga bergerak ekstrim, dan saldo kita negatif, broker akan otomatis membuat nya jadi 0 shngga MIFX ibarat ngehapus minus kita ato ngebayarin hasil minus kita
Klo mnrt aku, utk konteks menerapkan 3 jenis manajemen resiko sekaligus itu tergntung ama trader. Stop loss emang berguna banget dan basic banget dalam membatasi kerugian. I mean, smua trader bisa dengan gampang memasang stop loss dan bsa sesuai prefernsi mereka. Tetapi ada juga yg berpikir bahwa pertahanan terakhir dalam mengurangi kerugian itu adalh stop loss dan emang klo ngerasa trading mereka msh bsa memberiakn profit maka mngkn merka akan berusaha menggabunggkan dngn teknik2 yg udah disebutkan diatas. Ini klu aku blng tergantung ama situasi kondisi dalam menggunakan ketiga teknik ini.
Utk saldo negatif itu benar banget sig yg dipaparkan diatas. Jadi mngkn aku ga ada komentar lebih lanjut mengenai hal tsb
...
|
Loading |