Pada dasarnya, indikator Nina terbuat dari garis Support dan Resistance, tetapi dalam bentuk oscillator. Keunggulannya adalah, indikator ini mampu menampilkan sinyal trend dalam bentuk crossover. Indikator ini tersusun dari dua buah garis horizontal yang berwarna biru dan kuning. Meski tampak mirip, indikator Nina tidak termasuk Moving Average. Perhatikan chart berikut ini.Indikator Nina bersifat leading. Berbentuk oscillator dengan tampilan dua garis dengan arah panah yang berbeda sebagai pemicu sinyal. Jika garis biru dilewati oleh garis kuning dari arah atas, maka sinyal yang terbaca adalah Downtrend. Jika garis kuning melewati garis biru dari arah bawah, maka trend yang terbaca adalah sebaliknya, yaitu Uptrend. Di bawah ini adalah visualisasi yang menandakan market sedang Downtrend karena garis kuning menembus garis biru dari atas.Pada chart EUR/USD di atas, time frame yang digunakan adalah M30. Anda bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk scalping dengan ketetapan Take Profitnya 10 point, maka Anda bisa memanfaatkan M5. Jika ingin intraday atau long, maka Anda bisa memanfaatkan H1 atau H4.Rekomendasi penggunaan:
Tunggulah hingga indikator Nina membentuk sinyal terlebih dahulu.
Apabila sinyal yang dihasilkan belum sesuai dengan kemunculan panah, tidak disarankan untuk open posisi.
Pastikan juga arah panahnya sama dengan arah trend. Jika arah trend cenderung naik, maka pastikan arah panah sinyal juga naik, berlaku sebaliknya.
Indikator Pivot Line dapat menghasilkan sinyal dan daerah yang potensial. Dengan membaca sinyal yang dikirimkan indikator, secara tidak langsung Anda sudah membaca arah pergerakan market.Indikator Pivot Line termasuk tool indikator. Sifat alaminya adalah memberikan informasi mengenai area tahanan yang kuat. Cermati gambar penggunaan Pivot Line berikut ini.Rekomendasi Penggunaan:
Gunakan saat harga sedang bergelombang kecil.
Pembalikan harga bisa dideteksi dengan cara market tidak mampu melampaui level berikutnya (R0.5).
Untuk menghindari false signal, perhatikan saat titik breakout atau harga melewati garis. Jika harga mampu melewatinya, kemungkinan besar harga akan sampai ke level berikutnya. Jadi, hindari OP di hold berlawanan dengan arah market sekarang karena jika harga sudah melewati garis biasanya akan lama untuk kembali lagi selama satu hari.
Indikator Varitey terbilang akurat, karena setiap pergerakan harga bisa dideteksi dengan tepat. Akan sangat tepat bila digunakan untuk kondisi trending. Bisa juga digunakan saat ranging, tetapi sinyal yang diberikan terlalu pendek. Indikator Varitey berfungsi menganalisis pergerakan harga saat ini dan sebelumnya, lalu mengubahnya menjadi sinyal jual dan beli yang akurat. Indikator ini terletak pada grafik bagian bawah. Berikut adalah cara penggunaannya:
Buka posisi beli saat muncul panah biru
Buka posisi jual saat muncul panah kuning
Indikator ini dapat diaplikasikan untuk semua pasangan mata uang dan kerangka waktu tanpa memperlambat platform perdagangan. Indikator Varitey dapat digunakan sebagai alat teknikal mandiri atau dikombinasikan dengan indikator teknikal dan sistem trading lainnya.
Mengenali perubahan arah trend kini tak perlu repot, karena indikator ZigZag Pointer bisa menampilkan sinyalnya secara sederhana dan akurat. Seperti yang terlihat pada grafik di atas, terlihat sinyal beli dan jual pada highs dan lows. Di mana saat terbentuk anak panah merah yang menunjuk ke bawah, Anda sebaiknya entry sell. Sedangkan saat terbentuk anak panah hijau ke atas, Anda sebaiknya entry buy.
Indikator Simple Trade Range (STR) adalah tool indikator yang dapat memberikan berbagai jenis informasi. Mulai dari informasi Stop Loss, Take Profit, hingga range rata-rata harian. Dengan bantuan indikator ini, Anda akan lebih mudah menentukan level Stop Loss dan Take Profit untuk posisi Anda saat ini.Perhatikan penggunaan indikator Simple Trade Range pada chart EUR/USD berikut ini.Cara kerja Indikator STR didasarkan pada kisaran harga yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Biasanya, indikator ini menggunakan data dari beberapa periode untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pergerakan harga. Range harga dapat dihitung dengan berbagai cara, seperti dengan mengukur perbedaan antara harga tertinggi dan terendah dalam periode tersebut atau menggunakan rumus matematika tertentu.Dengan menggunakan indikator STR, Anda dapat melihat range harga yang relatif stabil atau volatile selama periode waktu tertentu. Range harga ini dapat digunakan untuk menentukan level Support dan Resistance. Misalnya, ketika harga mendekati level Resistance, ini dapat menjadi sinyal untuk open sell, sementara ketika harga mendekati level Support, ini dapat menjadi sinyal untuk open buy.
Mid Pivot berguna sebagai bantuan untuk penggunaan Pivot, terutama apabila dirasa market terlalu ranging, sehingga jarak antar garis-garis Support, Pivot dan Resistance yang didapat terkesan terlalu jauh. Dengan kata lain, indikator Mid Pivot bisa membantu Anda mendapat support resistance 'alternatif' yang lebih dekat.Perhatikan chart berikut ini.Keterangan:
Garis warna biru (aqua): Pivot
Garis warna merah: Support
Garis warna putih: Resistance
Garis warna kuning: Mid Pivot
Perhatikan pergerakan chart di sekitar garis-garis Mid Pivot pada gambar di atas. Posisinya cukup kokoh sehingga Mid Pivot bisa menjadi support resistance yang sama kuat dengan support resistance 'sesungguhnya'. Itulah sebabnya Mid Pivot sering digunakan bersamaan dengan Pivot karena bisa melengkapi indikator tersebut.