Rate Cut

Maaf gan, ane ijin nnya ya. (malah ane yg nnya ama agan). Kt agan sndiri tadi ada broker, trutama broker luar negeri yg ga blhin scalping ya, Nah, ane jdi penasaran nih kenapa metode trading ini ga dibolehin? apa ada alasan tertentu?

Trus jujur ya, Ini ane kan nelusuri jga broker broker lokal Indonesia krna mnrut ane lbh baik aja trading ama mereka krna status regulasi jelas n ada pyung hukumnya. Dan smua broker yg ada diwbsite ini ngizinin scalping lho. Apa broker kita lebih canggih ama broker luar negeri yg agan sbutin itu?

Halo pak, klu menurut saya sendiri, broker yang melarang day trading itu terjerat ama peraturan dri negara regulator. Tetapi emang jrng bngt sih day trading dilarang tetapi kalau dibatasi itu memang ada. Misalkan aturan dri CFTC itu membatasi day trader yg modalnya dibawah $25,000 atau disebut sbagai aturan PTD (pattern day trader). Aturan ini mengatur klu trader dibawah saldo $25,000 hnya blh trading 3 kali sehari ato buka posisi maksimal 3 kali sehari.

Plus ada aturan lain yakni FIFO (first in First out) dimana trading ga blh buka 2 kali bersamaan, tpi hrs tutup dlu trading sblmnya. KLu trading sblmnya msh terbuka, maka dilarang utk buka posisi baru sehingga strategi sprti Hedging msalnya yg buka 2 posisi berlawanan ga bsa dilakukan, scalping jga ssh dilakukan n day trading jdi trbatas. Ini aturan dri Amerika ya, klu BAPPEBTI untungnya ga seketat itu.

Michi: Bntu jawab ya! Sebagai newbie, gue paham banget kalo kamu lagi nyari gaya trading yang cocok buat kamu. Ada beberapa pilihan nih, seperti day trader, scalper, atau swing trader.

Kalo lu suka ngikutin laporan ekonomi kayak NFP dan berita fundamental lainnya, swing trading bisa jadi pilihan yang oke buat lu. Lu bisa cari peluang dalam jangka waktu yang lebih panjang, nih. Jadi, pasangin harga yang tepat sebelum berita dirilis, trus tungguin pergerakan harga setelah beritanya keluar. (cobain deh pake ala Cory Mitchel)

Kalo lu suka yang lebih cepat dan suka ambil keputusan trading dalam waktu singkat, day trading bisa jadi jalan buat lu. Lu bisa manfaatin pola chart, indikator, atau momentum pasar buat dapetin pergerakan harga yang cepet.

Kalo scalping, sih, harus siap mental sama gejolak harga yang fluktuatif banget. Jadi, kalo lu ga tahan sama gejolak yang heboh, mungkin ga terlalu cocok buat lu.

Mnenurut ane mahh kekurangan dan risikonya pake fixed rate itu adalah tiba-tiba terjadi perubahan di pasar yang membuat nilai tukar turun drastis, apalagi misalkan rate yang ditrawarkan di MIFX itu Rp 14.000 per $1, klu $1 dibawah itu maka mau ga mau ya, kamu tetap harus membayar sesuai dengan nilai tukar yang sudah ditentukan di awal. Jadi bisa aja kamu jadi kurang untung karena nilai tukar berubah terlalu jauh dari yang diperkirakan. Jujur, mau dibahas kyk gimana pun, kekurangan fixed rate ya cuma itu ajaa.

Untuk ane yang penganut floating rate, pemula, bisa kok coba-coba dulu pakai floating rate. Floating rate ini artinya nilai tukarnya mengikuti perubahan di pasar, jadi bisa lebih fleksibel. Tapi ya tentu saja, kalau terjadi fluktuasi besar di pasar, kamu juga harus siap-siap dengan kemungkinan biaya yang lebih besar. Tapi kebalikannya, nilai tukar Rupiah menurun bsa jadi pertanda baik buat kamu. Ini pendapat ane ya, bisa aja berbeda ama yang lain.

Klu saya sendiri mah, make fixed rate mngkn lebih cocok. Apalagi kalau elo seorang pemula, Kenapa? Karena fixed rate itu ga usah ada perhitungan lagi. Jadi elo bisa lebih mudah fokus ke trading itu sndiri tanpa harus mikirin nilai tukar lagi. Tapi balik lagi ya, tiap jenis rate punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Misalnya, kelebihan fixed rate itu bisa menjamin elo tetap punya penghasilan yang stabil meskipun pasar lagi turun. Tapi di sisi lain, kalo pasar lagi naik, wlo bisa ketinggalan untungnya. Sementara floating rate itu lebih responsif terhadap perubahan pasar, tapi risikonya juga lebih besar. N ini up to trader mahh, klu mau resiko agak di kecilin, fixed rate lbh cocok

Panji: Ya ga ada hubungannya lahh gan. Coba mikir baik2 tiap kali fixed rate dan floating rate ditetapkan itu pas kapan? Ya pas kita lagi deposit ama withdrawal. Jadi mau bonus ato profit ato apapun itu kan kita dapatnya pake mata uang USD, nahh entar pas kita penarikan dana lahh baru kita menggunakan fixed rate maupun floating rate.

Klu emang dari awal akun kita make floating rate, maka kita bakalan dapat rate USD IDR saat ini, dan klu emang dari awal akun kita make fixed rate, maka kita bakalan dapat rate yg udah ditetapkan saat pendaftaran akun kita di awal

Inti dari hedging itu kan ngelindungi modal kita dari kerugian lbh lanjut. Dan dalam penjelasan di artikel ini, kyknya lebih nekankan Hedging dngn pair lain. Emang ini jadi keunggulan krna gerakan pair lain belum tentu mirip dengan pair yg kita tradingkan, kemungkinan utk mendapatkan perlindungan nilai itu lbh besar terjadi dripada kita trading dngn mata uang yg sama (ini pendapat aku ya). Tetapi, jngn lupa, kita bisa banget kok hedging dngn pasangan mata uang yg sama juga. Ketika kita membuka posisi buy maka tar kita buka possii sell ato jga sebaliknya di pasangan mata uang yg sama, maka itu jga dikategorikan dngn trading Hedging.

Nah, utk mengetaui nih macam2 hedging, coba dahh agan buka artikel ini: Kupas Tuntas Hedging Dalam Trading Forex

Kalau saya, sependapat dengan penulis artikel ini.

Hedging dalam trading forex memang sering dilakukan dengan membuka posisi berlawanan pada pasangan mata uang yang berbeda, seperti membuka posisi buy dan sell pada EUR/USD untuk mengurangi risiko. Namun, lebih dari itu, hedging juga melibatkan memperhatikan korelasi antara pasangan mata uang yang berbeda dan melakukan manajemen risiko dengan cermat.

Pemahaman tentang korelasi antara pasangan mata uang sangat penting dalam hedging. Kamu perlu memastikan bahwa pasangan mata uang yang dipilih untuk hedging memiliki hubungan yang kuat dalam pergerakan harga. Selain itu, manajemen risiko yang baik juga diperlukan, termasuk mempertimbangkan ukuran posisi, level stop loss, dan target profit yang tepat.

Meskipun hedging bisa menjadi strategi yang kompleks, bukan berarti pemula tidak bisa melakukannya. Namun, bagi pemula, penting untuk memahami dengan baik prinsip dan mekanisme hedging, serta menguasai manajemen risiko secara menyeluruh. Belajar dari pengalaman dan berlatih dengan akun demo sebelum menggunakan strategi ini dengan akun riil juga sangat disarankan.

Sebenarnya mau memakai fixed rate ataupun rate sbnrnya, itu tergntng preferensi masing2. Perlu diluruskan, ketika kita memakai fixed rate, maka segala rate baik deposit maupun withdrawal akan menggunakan rate tersebut. Yg jadi kekurangan itu mngkn akan dirasakan ketika melkukan withdrawal dmana kita bakalan mendapatkan rate yg rendah (misalkan fixed rate Rp 14.000), maka udah selisih Rp 1000 an terhadap kurs asli.

Dan ingat, ketika kita milih fixed rate, kita tidak bisa mengubah lagi rate yg udah dipilih. Shngga kita harus pertimbangkan baik2 soal pemilihan fixed rate. Overall, ini tergntng dari sisi trader, apakah mau menggunakan fixed rate ato ga, krna masing2 jenis rate itu memilih kelebihan dan kelemahan masing2

Sbnrnya ga masalah sihh klo menggunakan floating rate. Mengapa? Klu gue sendiri, dengan memakai rate sebenarnya, maka kita bisa mendapatkan profit yang sebenanrnya. Agak sayang misalkan kita memakai rate Rp 10.000 dan rate sebenarnya itu Rp 16.000, maka selisih Rp 6.000 ketika melakukan openarikan dana agak rugi.

Lgian dngn floating rate itu mencerminkan uang USD yg sebenarnya dan segala jenis bonus dan rebate yg kita terima juga dalam bentuk USD. Maka akn sayang banget klo kita make fixed rate krna bakal kehilangan rate yg sbnrnya pada nilai USD. Toh kita depsoit juga memakai rate USD sbnrnyaa jadi ga sa dibilang rugi/memberatkan karena rate sebenarnya saat itu memang segitu