Akun

Wilson: Prosedur pembukaan akun live di broker memang sesuai dengan ketentuan dari Bappebti dimana broker harus mempelajari identitas dari tradernya atau istilah KYC (Know Your Customer).

Bukan hanya di dalam negeri, tetapi diseluruh dunia, broker yang teregulasi memang harus mengetahui identitas dari trader. Hal ini bertujuan untuk menghindari sanksi dari PBB dimana perusahaan, apapun itu bentuknya, bila ketahuan berurusan dengan oknum tertentu seperti teroris, kriminal, ataupun orang yang terkena sanksi dan embargo dari beberapa negara.

Nah, orang-orang seperti ini biasanya sangat dekat dengan yang namanya pencucian uang dan bila broker berurusan dengan mereka maka sanksi berat akan menanti. Untuk itu, daripada harus terkena sanksi, broker lebih baik menggali informasi yang jelas dari trader.

Cahyadi: Ga hanya faktor tadi sihh, KYC jga bertujuan agar bisa ngelacak, identitas trader itu valid atao ga, terus apakah trader ada masalah finansial ga sblmnya, seperti misalkan ada utang bank yg ga dibayar (makanya ada disuruh foto tabungan). Selain dri hal hal gede yg agan Cahyadi sampaikan. Terus jga mau pastiin alamat jga apakah ada atau ga. ini sih ibarat nya kita bertransaksi dngn orng lain, dan orng trsbt klu pake alamat palsu, kitanya jga tkt bukan.

Kemudian utk hal kecil sprti nama akun hrs sesuai dngn nama akun bank jga diperhitungkan agar ga terjadi pencucian uang aja. Sbtulnya broker jga menjaga nama dan reputasinya, n lebih aman bila menolak klien yg berpotensi ngerusak reputasi mrekaa.

Joe B: Sama gan, gw juga terkejut ada lho broker Indonesia yg nawarin deposit segitu dngn trading 0.01 lot. Tak kirain jga artikel ini salah, trnyata emang Finex menawarkan deposit cuma $100 dngn leverage 1:500 pulak.

Udah serasaa broker luar negeri dahh cuma kali ini broker lokal dan ga tkt ilegal ilegal lagi soalnya teregulasi. Ini cuma ane agak bingung ama spread yg kyknya cukup tinggi di 30 pips yaa klu ga salah, soalnya di artikel pd bagian tabel, spreadnya di angka 30. Klu di Finex sndiri, 30 pips itu berapa dollar ya?

Mino: Spread di Finex untuk akun mikro memang di angka 30 pips dimana pip valuenya bisa dihitung dengan rumus size tick x jumlah lot. Nah, saya sempat menelusuri website Finex dan menemukan detail tentang jenis akun trading di FInex. Saya menemukan kalau di FInex sendiri memiliki size tick 0.0001 serta lot standard 100.000 (di beberapa mata uang).

Bisa dilihat digambar dibawah :

Bila kita mengalikan antara size tick Finex dengan Lot standard, maka didapat klu 1 pip = $1, dan spread 30 pips bisa dibilang sama dengan $30. Nah itu klu trading dengan 1 lot ya, misalkan kalau trading dengan 0.01 lot maka nilai spread tinggal dibagi 100, dimana menjadi $0.3 saja.

Harsuseno: Wah benaran minta trading dan portofolio jga? Soalnya ane ga pernah buka traidng live gitu terus dimintai keterangan protofolio trading. KLu buat jadi provider copy trade di broker luar, setau gue emang perlu tapi klu hanya buka akun biasa, biasa hanya dimnta data diri aja. KLu di MIFX itu bebas kok, ga perlu tunjukin bukti trader. Dan utk aktifin lverage tinggi ga perlu apapun, cuma harus mendaftar aja. Entar klu di approve, bisa langsung memakai sesuai jenis leverage yang udah dijelaskan di artikel.

Minimal deposit di MIFX di angka Rp 500,000. CUku murah dan terjangkau sih mnrt guw

Anndy: Halo gan! Perihal apakah broker menanggung rugi akibat spread yang melebar, biasanya broker akan menyesuaikan spread mereka dengan kondisi pasar yang ada. Jadi, jika spread melebar, broker akan mengikutinya dan menyesuaikan spread yang mereka tawarkan kepada trader. Jadi dalam hal ini, spread tetap ga bakalan selalu tetap apabila pasar Forex saat itu mengalami spread yang mengembang.

Namun, spread tetap yang melebar itu wajar. Hal ini penting untuk diingat bahwa spread adalah salah satu cara utama bagi broker untuk menghasilkan keuntungan. Ketika spread melebar, broker mungkin memperoleh keuntungan lebih besar. Sebaliknya, ketika spread sempit, keuntungan broker bisa lebih kecil. Dan keuntungan broker tentu saja digunakan untuk keberlangsungan usaha broker juga. Jadi wajar2 saja bila terjadi hal2 seperti spread tetap yang melebar

Steven: klu broker mahh, setau ane aja yaa. Broker2 yg nawarin trading Forex ato broker Forex itu biasanya ada sediaiin akun demo. Bahkan nihh, broker binary option yg notabene ga bener itu aja ada menyediakan akun demo. Jd, broker dngn tanpa akun demo itu hmpir psti ga ada gan. Smua rata2 pasti nyediaiin akun demo cma, ada beberapa syarat yg mngkn harus diliat oleh trader sprti kita.

Ada beberapa brooker yg nawarin akun demo tanpa batasan waktu, shngga kita bsa trading terus menerus tnpa khwatir akun demo bakalan expired. Kemudian ada beberapa broker yg nawarin akun demo dngn batasan waktu, shngga bila ada batasan expired, contohnya di Maxco, di laman resmi mereka, merka mengatakan akun demo itu memiliki expired 1 bulan.

Ada jga broker yg nawarin akun demo dngn syarat bila modal virtual abis, maka akun tsb akan otomatis ditutup. Shngga kita perlu daftar ulang lgi ato buka akun baru lagi agar bsa make akun demo.

Jd, ini tergntung dari kebijakan broker masing2 ya gan mengenai akun demo

Bro, pertanyaanmu bgs nih. Jd, pd akun Zero ECN di GKInvest itu mmng diklaim pnya spread 0, artinya selisih antara harga beli dan jualnya itu sama. Tapi, tentang kenapa broker lain nggak semuanya nyediain spread kayak gitu, ada beberapa alasan yg mnrt ku cukup logis.

Pertama, nggak semua broker itu berjenis ECN. Broker ECN, kayak GKInvest, biasanya langsung ngirim order trader ke penyedia likuiditas besar, contohnya hedge fund. Nah, dengan cara itu, trader bisa dapetin harga terbaik di pasar. Tapi, broker lain mungkin punya model bisnis yang beda, mereka bisa aja nggak meneruskan order ke penyedia likuiditas besar, jadi spread-nya bisa beda.

Kedua, bro, kayaknya spread 0 itu nggak semudah itu dalam prakteknya. Biaya operasional broker, regulasi, dan faktor-faktor lain bisa bikin mereka tetep harus dapetin keuntungan. Jadi, walaupun spread aslinya di pasar bisa rendah atau bahkan 0, broker bisa aja nambahin markup ke spread-nya sebagai bagian dari bisnis mereka.

Jadi, kayaknya nggak bisa disimpulin bahwa markup spread itu nggak wajar, bro. Sebagai bisnis, broker perlu dapetin untung juga, kan?