FUD di pasar kripto menjadi suatu istilah yang kerap akan trader dengarkan. Apa itu FUD dan bagaimana ia bisa mempengaruhi market kripto?
FUD merupakan singkatan dari Fear, Uncertainty, Doubt. Apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, maka berarti Ketakutan, Ketidakpastian, Keraguan.
Dalam bahasa sehari-hari, FUD di pasar kripto merupakan adanya penyebaran berita hoax atau berita yang masih diragukan kebenarannnya, untuk menakut-nakuti orang awam terkait pergerakan kripto. Hal ini bertujuan untuk membuat harga merosot tajam. Bagaimana mungkin?
Begini contohnya: Aldi membeli 100 unit koin dari salah satu jenis kripto seharga Rp1000/unit. Beberapa waktu kemudian, terdengar berita FUD di media yang menyebabkan harga turun menjadi Rp750/unit. Aldi yang mendengar kabar tersebut menjadi cemas dan takut apabila harga semakin turun sehingga semakin bertambah kerugiannya. Akhirnya, Aldi memutuskan untuk menjual semua unit di harga Rp750/unit saat itu.
Coba bayangkan, jika ada seribu orang yang melakukan hal serupa dengan Aldi, maka harga market bisa anjlok. FUD yang berhasil akan membuat harga koin pada market kripto turun drastis. Kesempatan inilah yang ingin dicapai oleh si penyebar FUD, sehingga bisa membeli koin sebanyak-banyaknya ketika harga rendah.
Apa itu FUD?
Pada intinya, istilah FUD berlaku untuk menggambarkan situasi yang penuh rasa takut sehingga menghalangi investor untuk bertransaksi. FUD sangat mempengaruhi cara investor aset kripto dalam trading, membeli koin, atau menyimpan koin. Nah, rasa takut inilah yang nantinya tercermin pada perubahan harga kripto yang sangat besar.
Terkadang, sumber rasa takut FUD ini berasal dari sesuatu yang konyol dan tidak berdasarkan pada kenyataan. Misalnya, seorang influencer dengan jumlah pengikut banyak menyatakan bahwa Bitcoin akan meledak. Pernyataan tak berdasar tersebut akhirnya berhasil membuat pengikutnya ketakutan dan mengambil tindakan gegabah.
Simak Juga: 5 Kesalahan Umum Trader Kripto Pemula
Apa Beda antara FUD vs FOMO?
Baik FOMO dan FUD sangat related dengan kehidupan sehari-hari, termasuk selama trading. Namun, apakah perbedaan diantara keduanya?
Istilah FOMO (Fear of Missing Out) sering ditujukan pada trader pemula yang ikut-ikutan terjun ke dunia trading karena sedang hype dan takut tidak kebagian profit seperti mereka yang sudah lebih dulu mendapatkannya. Orang yang mengalami FOMO selalu ingin mengikuti apa yang orang lain lakukan. Apalagi saat merasa salah satu koin akan terus mengalami kenaikan harga. Sejak pertama kali muncul di media sosial dan penggunaanya yang kian masif, istilah FOMO kini telah ditambahkan dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford.
FOMO dan FUD memiliki persamaan dalam mempengaruhi faktor emosional dan menimbulkan rasa takut para trader maupun investor pasar kripto. Meski demikian, keduanya memiliki sedikit perbedaan.
FOMO lebih merujuk ke orang-orang yang terpengaruhi oleh perkataan positif terkait kondisi pasar aset kripto atau hal lain yang masih berhubungan dengan trading/investasi. Sementara itu, FUD merupakan pendapat negatif dari seseorang yang mampu mempengaruhi trader atau investor secara emosional, sehingga menjadi ragu atau berubah pikiran untuk menerapkan strategi atau rencana dalam berinvestasi aset kripto.
Lalu, apa sajakah momen-momen FUD telah mengubah banyak hal dalam dunia kripto?
Momen FUD Terbesar Sepanjang Sejarah Aset Kripto
Sesuai definisinya yang mengarah ke hal negatif, maka berita-berita yang pelaku FUD sebarkan bersifat menakut-nakuti. Berikut contoh-contoh kasus FUD terbesar yang benar-benar berhasil mempengaruhi perubahan harga pasar kripto:
Adanya Pembajakan di Binance
Kasus ini terjadi beberapa tahun yang lalu pada salah satu platform aset kripto terbesar dunia, Binance. Saat itu, ada penyebaran isu tentang aktivitas pembajakan di Binance.
Baca juga: 5 Bursa Kripto Terbaik Yang Harus Anda Tahu
Menurut berita yang beredar, market Binance telah dibajak oleh salah satu member Reddit. Isi pengakuan member tersebut menyatakan bahwa saldonya turun 25%. Kemudian, ia memiliki VIA dan 3 koin yang terjual semua. Lalu, ia membeli lagi salah satunya untuk dijual lagi.
Melihat banyak media menyiarkan berita tersebut, tentu saja tidak sedikit orang yang menjadi khawatir dan panik. Ujung-ujungnya, harga pasar menjadi merosot.
Selang beberapa jam setelah berita itu tersebar, Binance memberikan klarifikasi terkait aktivitas trading yang tidak normal karena sistem manajemen risiko, sehingga menyebabkan dihentikannya semua penarikan dana. Akan tetapi, Binance menegaskan bahwa tidak ada dana yang dicuri. Dengan kata lain, sistemnya masih aman.
Dari contoh kasus FUD di atas, Anda dapat belajar bahwa setiap penyedia jasa market pasti memiliki sistem keamanan yang kuat dari serangan hacker. Apalagi, market ini termasuk salah satu pasar berskala global. Menurut Oscar Darmawan dari Indodax, tidak mudah bagi hacker untuk menyerang sebuah sistem, terlebih lagi sistem tersebut adalah blockchain. Hacker yang ingin membobol satu website di bawah naungan blockchain, harus membobol sekitar setengah dari server tersebut.
Binance Memblokir Pengguna AS dari Platform
Selain FUD pembajakan di Binance, ada juga berita bahwa Binance memblokir pengguna AS dari platformnya. Setelah berita bahwa Binance akan menutup akses investor berbasis di AS dari platformnya, maka FUD langsung mengambil alih pasar Altcoin. Terjadilah aksi jual besar-besaran kala itu.
Peristiwa tersebut benar-benar mengacaukan pasar aset kripto. Apalagi, kondisi ini bersamaan dengan banyaknya bursa terkemuka yang menutup basis pelanggan terbesarnya tanpa alasan jelas. Menghadapi hal ini, Binance akhirnya meluncurkan platform exchange khusus untuk investor AS.
China Mendukung Blockchain
Momen FUD selanjutnya terjadi pada tahun 2019 lalu, ketika Xi Jinping, Presiden China, membicarakan dan mendukung teknologi blockchain. Tidak hanya itu, Xi Jinping juga menyarankan warganya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam mengembangkan masa depan blockchain.
Ucapan Xi bertepatan saat harga Bitcoin turun dan trader tidak berharap adanya tren kenaikan. Akhirnya, para whales atau juragan aset kripto pun mengambil momen ini untuk melakukan short squeeze.
Akibatnya, para short seller pun dipenuhi rasa FOMO dan menimbulkan harga Bitcoin semakin menuju ke arah pertumbuhan harian tertinggi ketiga sepanjang sejarah.
Peluncuran Libra oleh Facebook
Momen besar FUD lainnya saat Facebook meluncurkan Libra. Hal ini berawal ketika muncul desas-desus bahwa media sosial milik Mark Zuckerberg hendak merilis uang kripto sendiri.
Setelah berita tersebut tersebar ke media, lonjakan minat pasar kripto pun tak bisa dihindari. Alasannya sudah jelas: banyak orang percaya bahwa Facebook berpotensi dalam meningkatkan adopsi mata uang kripto secara mainstream.
Meskipun banyak orang antusias terhadap perkembangan koin milik Facebook, namun sebagian masih merasa khawatir terkait privasi koin Libra yang berganti nama menjadi Diem. Alhasil, dunia politik semakin memanas di platform media sosial ini dan Facebook mendapat tuduhan privasi.
Mengingat sejarah Facebook yang pernah mengalami tuduhan serupa dimasa lalu, maka peristiwa ini bisa dianggap sebagai salah satu momen FUD terbesar.
Cuitan Trump Terkait Bitcoin
Saat Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, ia pernah membuat tweet terkait koin Libra, Bitcoin, dan koin kripto lainnya. Dalam cuitannya tersebut, ia menyatakan bahwa koin-koin digital digunakan untuk kegiatan terlarang.
Baca juga: Perbedaan Token Vs Koin Kripto Yang Wajib Anda Ketahui
Cuitan Trump kurang lebih mengatakan bahwa ia bukan penggemar Bitcoin dan Cryptocurrency lainnya karena bukan kategori uang dan nilainya sangat fluktuatif. Aset kripto yang tidak diatur bisa memfasilitasi perilaku yang melanggar hukum, seperti perdagangan narkoba dan aktivitas ilegal lainnya.
Pernyataan Trump tentu dianggap serius mengingat posisinya sebagai Presiden AS kala itu. Apalagi, pendapat Trump yang menyudutkan penggunaan Bitcoin dan aset kripto bertepatan dengan harga Bitcoin yang sedang merangkak naik. Akhirnya, para pelaku pasar pun mengambil momen ini untuk profit-taking dan menyebabkan harga Bitcoin kembali melorot.
Hype dan Kegagalan BAKKT
BAKKT merupakan platform trading berjangka Bitcoin dari NASDAQ yang diumumkan tahun 2018 lalu. Saat itulah BAKKT menjadi masalah besar dalam kancah kripto.
Banyak pengamat memprediksi bahwa akan ada banyak investor institusional yang akan menyundul harga Bitcoin setelah BAKKT. Namun, karena waktu peluncuran BAKKT saat volume trading sedang buruk, maka prediksi tersebut tidak terjadi.
Pentingnya Belajar Analisis Fundamental Agar Terhindar dari FUD
Sebelum terjun ke dunia trading, Anda harus memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai analisis fundamental. Analisis ini merupakan dasar bagi trader untuk menelaah hal-hal yang bisa mempengaruhi sentimen pelaku pasar dan keseimbangan supply dan demand.
Anda harus memahami variabel kunci suatu jenis kripto terlebih dulu untuk bisa memahami pasarnya dan memperdagangkannya secara aman. Sebagai contoh, Anda bisa memahami ide di balik penciptaan kripto tersebut, fungsionalitasnya, sasaran pasarnya, dan bagaimana prospek permintaannya di masa depan. Dalam hal ini, Anda dapat membaca whitepaper suatu koin kripto, berita tentang karakteristik koin tersebut, pengembangnya, tujuan dikembangkan, hingga kemana koin tersebut didistribusikan.
Nah, jika Anda sudah analisis fundamental, maka berita FUD hanya akan menjadi rumor yang tidak perlu diseriusi. Bahkan, Anda bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli sebuah koin kripto dan menentukan jenis kripto yang bagus untuk jangka menengah dan panjang.
Nah, biar tidak terjebak dalam situasi FUD, pelajari dengan baik analisis fundamental dan hal penting lainnya terkait trading ya. Jangan lupa, belajar dari contoh kasus yang pernah ada biar tidak jatuh pada lubang yang sama. Selain kasus mengenai FUD kripto, 5 Kisah Penipuan Kripto Terbesar juga bisa menjadi contoh yang bisa Anda pelajari agar tidak terjerat kasus yang sama di kemudian hari.