Meskipun mengakomodir kebutuhan orang-orang yang beragama tertentu, deposito syariah juga punya kekurangan menurut saya.
Saya pernah tertarik memindahkan deposito saya dari yang konvensional ke deposito syariah. Tapi ketika mendengarkan penjelasannya. Lalu saya membandingkan deposito konvensional dengan deposito syariah, saya menemukan beberapa kelemahan dari deposito tersebut. Kelemahannya antara lain:
1. Imbal hasilnya paling rendah, bahkan ketika membandingkannya dengan reksadana syariah pun, terhitung lebih rendah. Jadi kalau memang mau berbasis syariah, daripada deposito mending pilih reksadana.
2. Uang dibiarkan mengendap cukup lama. Namun ketika masa pengendapannya selesai atau jatuh tempo, uang yang kita dapatkan juga hanya sedikit. Waktu itu saya simulasinya menanamkan deposito sejumlah dua puluh juta. Ketika sudah selesai dan jatuh tempo, saya hanya mendapatkan dua puluh satu juta lebih, tidak sampai dua puluh dua juta. Jadi tidak worth it. Kita diibaratkan memberikan uang saja sebagai modal bisnis bank, dan bank yang akan mendapatkan untung besar dari uang tersebut.
Karena ada perjanjian waktu, jadi uang tidak bisa diambil semau kita. Udah untungnya dikit banget pas akhir masa jatuh tempo. Tapi nggak bisa diambil ketika kita perlu, buat apa deposito kalau begitu?
Ada yang bisa menambahkan kerugian deposito ini?