Burnout trading akan berakibat fatal untuk kondisi psikis trader jika itu terus dibiarkan. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Aktivitas trading tampak seperti kegiatan yang biasa saja bagi orang awam. Banyak yang mengira bahwa trading forex hanya duduk di depan layar komputer, membaca berita, memasang beberapa posisi pada grafik naik-turun, dan voila, profit mengalir secara otomatis.
Bagi trader, aktivitas trading tidak sesederhana itu. Setiap kali membuka platform trading, perasaan cemas dan khawatir langsung merasuki diri. Di saat itu, semua trader akan segera berhadapan dengan berbagai situasi penuh tekanan yang bisa membuat stres.
Kondisi psikis ketika Anda merasa sangat lelah, stres, dan tertekan saat trading ini dikenal dengan sebutan "Burnout trading". Pada dasarnya, Burnout trading dapat dipicu oleh banyak hal, mulai dari overtrading, kondisi pasar ekstrem, ekspektasi tidak realistis, dan pengalaman loss.
Lazimnya, Burnout trading terjadi dalam jangka waktu lama dan prosesnya bertahap. Ibarat bak mandi, hal-hal yang memicu kelelahan mental bagaikan keran air yang terus mengisinya. Ketika sudah terlalu penuh, maka airnya akan tumpah ruah.
DI
|
Daftar Isi |
7 Tips Mengatasi Burnout Trading Forex
Pada dasarnya, Burnout adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelelahan mental di berbagai kondisi. Bahkan, Burnout terkadang tidak hanya menyerang mental atau psikis, tetapi juga fisik. Banyak orang yang wajahnya berubah menjadi kusam, berjerawat, rambut rontok, obesitas, dan mengalami perubahan fisik lainnya akibat Burnout.
Dalam trading forex, Anda juga bisa mengalami Burnout. Biasanya, seorang trader yang mengalami Burnout akan menunjukkan tiga ciri khas utama. Pertama, merasa lelah secara psikis serta seolah terombang-ambing antara harapan dan kekecewaan. Kedua, merasa tak berdaya, tak punya kendali, dan tak memiliki motivasi lagi untuk trading. Ketiga, hilang kepercayaan diri dan merasa semua yang sudah dilakukan seperti sia-sia.
Kondisi seperti sedih, kecewa, ragu-ragu, kebingungan, dan stres atau bahkan depresi adalah indikasi bahwa Anda mulai mengalami Burnout trading. Nah, jika Anda sudah merasakan indikasi-indikasi tersebut, simak beberapa tips berikut untuk meringankan kondisi Burnout yang Anda alami.
Baca juga: Belajar Mempersiapkan Mental Sebelum Trading
1. Perhatikan Tanda-Tandanya
Burnout trading dapat menyerang kapan saja tanpa peringatan. Namun, Anda selalu bisa merasakan kehadirannya dengan menanyakan beberapa pertanyaan berikut ke diri Anda sendiri:
- Apakah Anda merasa ragu-ragu saat trading?
- Apakah Anda sering mengalami migrain, nyeri otot, insomnia, dan sering sakit-sakitan?
- Apakah Anda merasa tidak memiliki motivasi untuk trading, atau merasa terjebak dan tidak berdaya?
- Apakah Anda mulai mempertanyakan mengapa harus peduli dengan trading plan yang Anda buat?
- Apakah Anda sering menunda untuk menutup posisi yang jelas merugi?
- Apakah Anda mulai makan lebih banyak, merokok, atau minum-minum?
- Apakah emosi Anda sering tersulut bahkan karena alasan sepele sekalipun?
Ada berapa jawaban "ya" dan "tidak" dari beberapa pertanyaan di atas? Jika jawabab"ya" lebih banyak, ada kemungkinan Anda mengalami Burnout.
2. Ingatlah Momen Trading Pertama Anda
Apakah Anda masih ingat dengan momen trading pertama kali? Masih ingatkah Anda rasanya saat memahami analisa teknikal dan fundamental? Bagaimana hasil trading pertama Anda, sukses besar atau gagal?
Terkadang, mengingat kembali momen trading seperti itu bisa membantu Anda lebih rileks. Momen ketika merasa "inilah jalan hidupku" akan membantu Anda untuk merasakan kembali histeria pada saat itu. Gunakanlah kegembiraan dan antusiasme yang Anda rasakan saat momen trading pertama untuk tetap bertahan di masa sekarang.
Dengan cara ini, Anda akan lebih tenang dan fokus pada hal-hal yang positif saja. Selain itu, stres yang Anda rasakan sebagai efek Burnout trading akan perlahan memudar.
Baca juga: Belajar Dari Pengalaman Loss Trader Sukses
3. Cari Partner Trading
Trading memang biasanya dilakukan seorang diri. Namun, tak ada salahnya jika punya partner yang bisa memahami dan mendukung Anda di segala situasi. Memiliki partner trading akan membuat Anda lebih tenang. Anda bisa membagikan semua pikiran dan perasaan Anda kepada orang yang memang benar-benar mengerti. Partner Anda juga akan memberikan feedback, saran, kritik, hiburan, dan dukungan pada Anda.
Memiliki seseorang yang tahu persis keadaan Anda akan menghindarkan dari Burnout trading. Partner mungkin juga bisa membantu Anda menemukan berbagai kesalahan trading bahkan membantu untuk memperbaikinya.
4. Healing
Setiap orang punya cara tersendiri untuk melepaskan stres. Ada yang pergi jalan-jalan ke mall, makan makanan lezat, pergi ke luar kota, ke pantai, naik gunung, atau sekadar tidur seharian dan tidak melakukan apa-apa. Ada juga tipe orang yang pergi berkendara "sesuai feeling" untuk melepaskan stres. Anda perlu mengetahui aktivitas yang dapat membuat Anda "segar" kembali.
Sangat disarankan bagi Anda untuk rutin melakukan healing agar tidak Burnout. Dengan demikian, Anda bisa menghindari Burnout trading sedari awal; atau mengatasinya jika Anda sudah mengalaminya sekarang.
Baca juga: Hari Terbaik Trading Forex, Adakah?
5. Stay Calm
Secinta apapun pada trading forex, Anda harus melakukan hal-hal lain yang menyenangkan. Menutup layar trading selama beberapa waktu tidak akan membuat Anda bangkrut. Jika terus-menerus terpaku pada layar trading tanpa beranjak sama sekali, Anda akan mudah terserang Burnout trading.
Apalagi jika mengalami loss atau pasar bergejolak dengan ekstrem, Anda tentu akan merasa lebih tertekan daripada biasanya. Daripada memaksa meneruskan trading dan malah memperburuk keadaan, segera keluar dari pasar dan ambil jeda untuk bernafas sebentar.
Stay calm dan beristirahat sejenak dapat membantu Anda menjernihkan pikiran dan memudahkan Anda untuk kembali fokus esok hari.
Baca juga: Belajar Dari Pengalaman Loss Trader Sukses
6. Minta Bantuan
Ketika keadaan sudah out of control, segeralah cari bantuan. Anda bisa meminta pertolongan dari orang lain. Jangan menanggung semua bebannya seorang diri. Anda bisa menemui orang tua, saudara, teman, pasangan, atau bahkan bantuan tenaga medis seperti psikolog atau psikiater.
Bagikan keresahan dan kegelisahan yang dialami agar orang lain bisa mengerti bagaimana cara untuk membantu persoalan Anda. Meminta bantuan orang lain juga bukan berarti menunjukkan bahwa Anda lemah. Maka dari itu, jangan malu untuk mencari bantuan jika Anda membutuhkannya.
Baca juga: 15 Buku Psikologi Trading Terbaik Untuk Trader Pemula
7. Segera Ambil Kendali
Salah satu penyebab utama Burnout trading adalah hilangnya kendali atas suatu situasi. Hal ini rentan menyerang trader karena faktor pasar forex yang dinamis. Tanda-tanda Anda kehilangan kendali atas situasi trading tertentu adalah sering merasa jenuh.
Saat Anda mengalaminya saat trading, cobalah untuk mengambil kembali kendali Anda dengan menetapkan tujuan lain yang lebih sederhana. Pasalnya, hal ini sering dipicu oleh kegagalan dalam mencapai tujuan tertentu. Misalnya, gagal mengumpulkan profit untuk dijadikan modal awal lagi atau gagal mencapai target.
Agar tidak semakin tertekan, segeralah bangkit untuk memperbaikinya. Atur kembali waktu Anda dengan bijak, perbarui jurnal trading, dan kembangkan trading plan untuk sistem yang jauh lebih baik lagi untuk trading selanjutnya.
Kesimpulan
Burnout trading bisa terjadi apabila akumulasi faktor-faktor pemicunya sudah meluap dari diri Anda. Jika tiba-tiba Anda mengalami beberapa tanda di atas, bisa jadi Anda akan mengalami Burnout trading. Burnout trading sebenarnya adalah hal yang wajar karena trading forex selalu penuh risiko. Trader rawan terkena stres akibat tekanan yang berlebihan, pergerakan pasar yang tidak terduga atau kebiasaan buruk trader itu sendiri. Penting untuk selalu mengambil jeda istirahat atau melakukan refereshing untuk meminimalisir efek dari Burnoout trading.
Sebenarnya, Burnout trading tidak akan terjadi jika Anda memiliki Money Management yang baik. Jika Anda masih awam, pelajari selengkapnya di 10 Buku Terbaik untuk Belajar Money Management Trading.