AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Ekonomi China Turun, Penjualan Ritel di Zona Negatif

Crypholic 17 Jan 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #china   #ekonomi
GDP China turun di kuartal keempat 2022, tetapi hasilnya lebih baik dari ekspektasi pasar. Data penjualan ritel juga melampaui proyeksi meski masih tertahan di zona negatif.

Data GDP kuartal IV/2022 yang dirilis Biro Statistik Nasional China pada hari Selasa (17/Januari) tumbuh sebesar 2.9 persen secara tahunan. Merosot dibandingkan angka 3.9 persen pada kuartal sebelumnya, ekonomi China kali ini masih lebih baik dari forecast yang memperkirakan perlambatan ke 1.8 persen.

GDP China Melambat, Sektor Ritel Masih di Zona Negatif

Secara year-to-date, GDP China hanya tumbuh sebesar 3 persen. Angka ini jelas berada di bawah target pemerintah China yang mematok level 5.5 persen. Sejumlah analis memperkirakan jika kondisi tersebut disebabkan oleh pembatasan COVID yang masih berlaku pada kuartal terakhir tahun lalu.

Baca juga: Pembatasan COVID Kembali, Manufaktur China Makin Lemah

 

Retail Sales Berkubang di Zona Minus

Selain GDP, Biro Statistik Nasional China juga mempublikasikan penjualan ritel untuk periode Desember 2022. Data tersebut mencatat angka -1.8 persen. Meskipun begitu, penjualan ritel kali ini jauh membaik dari periode sebelumnya yang mencapai -5.9 persen. Retail Sales China juga mengejutkan pasar yang sebelumnya memprediksi kemerosotan lebih dalam ke -8.6%.

Terlepas dari kinerja data ekonomi China pagi ini, sejumlah analis memperkirakan jika Tiongkok akan bangkit tak lama lagi. Perekonomian China tahun lalu memang terseok-seok akibat pembatasan yang dilakukan berulang kali. Namun setelah Beijing meninggalkan kebijakan Zero-COVID secara resmi, pasar optimis jika kondisi ekonomi China akan membaik tahun ini.

 

Yuan China Tak Terpengaruh

Walaupun mencitrakan prospek positif untuk hasil data ke depan, rilis GDP dan penjualan ritel China kali ini tak berefek bullish bagi Yuan. Mata uang tersebut justru melemah cukup signifikan versus Dolar AS di area 6.6768. Pergerakan USD/CNY tampaknya lebih dipengaruhi oleh pemulihan Indeks Dolar yang mulai tampak sejak sesi perdagangan kemarin.

Ke depan, pasar akan mengantisipasi rilis data PPI dan penjualan ritel AS yang diperkirakan bisa mempengaruhi arah pergerakan Dolar. Konsensus pasar memproyeksikan kedua data tersebut melemah.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru