XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 2 hari, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Inflasi

Powell The Fed Tepis Spekulasi Rate Hike, Dolar Loyo
Hana Raisa     2 May 2024
Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga meskipun inflasi AS tinggi. Hal tersebut membuat Dolar melemah.
Inflasi Zona Euro Stabil, Peluang Rate Cut ECB Tak Berubah
Hana Raisa     30 Apr 2024
Data GDP dan inflasi CPI Zona Euro sedikit lebih tinggi daripada estimasi. Namun, ECB tetap diproyeksi menurunkan suku bunga pada Juni.
Inflasi PCE Beri Kejutan Manis, Dolar AS Bullish
Hana Raisa     26 Apr 2024
Data PCE menunjukkan tekanan inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan sehingga mengonfirmasi prospek suku bunga tinggi yang lebih lama.
Kamus

Kamus Trading

Inflasi

Suatu kondisi yang menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam suatu periode tertentu di suatu wilayah. Lawan kata Inflasi adalah Deflasi.

Forum

Kumpulan Forum @inbizia #inflasi

nafa okta   1 Mar 2018

Apakah efektifitas kebijakan moneter terhadap pengendalian inflasi di indonesia?

Herry   9 Feb 2012

Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya? Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali? Apakah tidak ada cara lain? mohon penjelasannya, thanks.

Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #inflasi

  Nai Nai   |   24 May 2014   |   Artikel
Memang sih paling seru kalo trade balance sudah defisit, lebar sempitnya bisa jadi menarik utk diamati. Kalo sudah surplus dan kemudian tiba2 berkurang juga menarik utk diikuti apa penyebabnya. tapi penyempitan defisit biasanya bisa berakibat positif buat penguatan nilai mata uangnya, meski cuma jangka pendek aja sih. yang lebih ngefek tetep suku bunga ma inflasi
  Bocah Tua Bodo   |   18 Feb 2017   |   Artikel
Bagi mereka yang tidak sependapat dengan mas/mbak Muttaqiena,  kenapa repot-repot  ???  coba cari tahu saja PERNAHKAH ada transaksi yang benar-benar terjadi melalui PERBANKAN (karena otoritas yang diakui VALID hanya melalui BANK) selama ini ???? Bila jawabannya ada ..... berarti yang di sampaikan mas/mbak Muttaqiena tidak benar. Sebaliknya kalau anda tidak bisa buktikan memang sudah pernah ada yang transaksi MELALUI media PERBANKAN, ya berarti apa yang dijelaskan mas/mbak Muttaqiena itu BENAR. Sesuai ilmu MONETER di seluruh jagad raya ini, sistem Tata Keuangan Negara ya seperti yang dijelaskan oleh mas/mbak Muttaqiena tersebut. Semakin besar jumlah uang beredar di Masyarakat artinya nilai uang tersebut akan menjadi rendah, orang biasa mengatakan inflasi tinggi, jadi silahkan dibuktikan sendiri saja, apakah uang-uang baik Euro maupun Dollar yang diributkan tadi ada nilainya apa tidak. Kalaupun ada transaksi tapi tidak melalui Bank, misalnya dengan silang Gudang, itu ya dicoba saja, hasil transaksi yang katanya triliunan tersebut dimasukkan ke rekening Bank, bisa masuk nggak ??? kalau bisa masuk berarti anda benar, kalau nggak bakal bisa masuk, ya berarti penjelasan mas/mbak Muttaqiena benar. Yang penting JANGAN MERASA pinter sendiri dan MAHATAHU, buktikan sendiri TIDAK UNTUK ORANG LAIN, tapi buktikan untuk KEPENTINGAN DIRI SENDIRI, dengan demikian anda akan YAKIN BENAR apakah semua itu penipuan atau bukan. Semoga, semuanya DICERAHKAN.
  Hotma   |   13 Jun 2022   |   Artikel

Dari dulu gw selalu bertanya-tanya, kenapa sih sistem keuangan manusia harus ada inflasi? kenapa gak bikin tetep aja nilai?

  Marta   |   30 Jun 2022   |   Artikel

Kenapa inflasi dan buruknya data ekonomi Amerika malah bikin dollar menguat? Kenapa investor masih lebih memilih dolar daripada investasi lainnya? Bingung gue

  Aisha   |   3 Jul 2022

Dolar AS terkenal sebagai mata uang "safe haven". Itu artinya, investor cenderung memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk dolar AS ketika terjadi gejolak keuangan atau krisis ekonomi. Dan ini berlaku baik saat negara lain yang mengalami krisis, maupun AS sendiri yang mengalami krisis.

Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa seburuk-buruknya kondisi AS sekarang, masih banyak negara lain yang bernasib lebih buruk. Alhasil, orang-orang dari negara-negara lain itu memilih untuk menyimpan uang mereka dalam dolar AS daripada mata uangnya sendiri.

Kenapa bukan dibelikan aset investasi lain? Masalahnya, dalam kondisi menjelang krisis, "cash is king" (uang tunai adalah raja). Pertanyaannya, uang tunai apa yang paling aman? Pilihannya jelas, dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa global, diterima di negara mana pun.

Inilah beberapa alasan mengapa dolar AS menguat meskipun kondisi ekonomi Amerika sendiri gonjang-ganjing.

  Gusti Pangestu   |   10 Jan 2023   |   Artikel

Kalau disebut apresiasi disebut penguatan, apakah itu artinya tidak terjadi inflasi kah? Apakah kondisinya aman-aman sajakah?

Lalu aku tuh bego banget. Misalnya dalam keadaan nilai tukar uang lebih tinggi. Kayak AS dari yang tiga belas ribu rupiah menjadi lima belas ribu rupiah misalnya. Nah, ini apa pengaruhnya untuk warga Amerika Serikat sendiri? Toh uang yang mereka gunakan kan tetap aja dollar, kalau itu nggak ada ngaruhnya dong dengan kondisi keuangan negara lain?

Nah, ketika kita mau menggunakannya untuk nilai tukar terhadap negara lain. Itu kayak apa ya implementasinya. Maksudnya bukannya rata-rata perdagangan sekarang, panduannya adalah dollar ya kak?

  Sandy   |   17 Jan 2023

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa dan pada umumnya berlangsung secara terus-menerus. Naiknya harga barang barang dan jasa tersebut, akan berefek pada turunnya nilai uang. Simpelnya; dengan uang sepuluh ribu rupiah, tadinya kamu bisa dapat bakwan sepuluh. Tapi karena terjadi kenaikan harga barang dan jasa, uang sepuluh ribu cuma bisa dapat bakwan lima. Itu berarti kan nilai uang kamu turun. Jumlah 10 ribu, tadinya dapat sepuluh bakwan, sekarang cuma setara dengan lima bakwan.

Jika ini terjadi terus-menerut, maka inflasi pun akan mengalami kenaikan. Untuk menentukan tingkat inflasi, ada indikatornya tersendiri. Namanya Indeks Harga Konsumen. Secara sederhana Indeks Harga Konsumen akan menghitung rata-rata perubahan harga paket barang dan jasa yang dikonsumsi penduduk dalam kurun waktu tertentu. Perubahan nilai IHK yang dihitung berdasakan periode waktu tertentu itu (misalnya per tahun atau per enam bulan), itulah cara menentukan tingkat kenaikan inflasi.

Apresiasi atau penguatan mata uang, faktornya dilihat dari nilai tukar satu mata uang tertentu terhadap mata uang negara lainnya.

Jadi, kalau dikatakan apresiasi otomatis tidak terjadi inflasi, statement ini belum tentu benar. Penguatan mata uang yang diteliti juga harus menjadi salah satu faktor; kalau penguatan mata uangnya terjadi terhadap mata uang negara yang sebelumnya memang sudah lebih rendah dari mata uang yang ditinjau, ya tidak terlalu signifikan. Apalagi jika mata uang suatu negara itu tidak memiliki aktivitas apapun terhadap mata uang yang menjadi turun value-nya tersebut.

Intinya, sederhanakan saja bahwa perhitungan inflasi itu didasarkan pada Indeks Harga Konsumen tadi yang variabelnya adalah perubahan harga paket barang dan jasa yang dikonsumsi selama kurun waktu tertentu.

Secara umum, jika terjadi apresiasi atau penguatan mata uang, tentu kondisi ekonomi terbilang aman-aman saja. Jika terjadi penguatan mata uang, nilai mata uang tentu value-nya meningkat.

Apresiasi dollar US menjadi lebih tinggi dibandingkan rupiah, tentu sangat menguntungkan bagi negara maupun masyarakatnya sendiri. Memang ditinjau dari beberapa kasus tertentu, tapi efeknya dapat menular kepada perekonomian bangsanya.

Contohnya begini; pelaku usaha kerajinan kayu selama ini mengimpor produk dari Indonesia dengan modal seribu dollar. Seribu dollar itu katakan jika dirupiahkan menjadi 10 juta rupiah ketika belum terjadi apresiasi atau penguatan mata uang. Harga satu kerajinan kayu adalah lima ribu rupiah, sehingga dengan seribu dollar tadi, ia dapatkan sekitar dua ribu kerajinan kayu.

Ketika terjadi apresiasi penguatan mata uang, sehingga modal seribu dollar tadi, padahal jumlahnya tetap sama seribu dollar, tapi karena penguatan mata uang, nilainya menjadi katakan misalnya 15 juta rupiah. dengan harga satu kerajinan kayu hanya lima ribu rupiah, pengusaha tersebut dapat mengimpor tiga ribu kerajinan kayu. Tentu menguntungkan bukan?

Memang kalau di negaranya masing-masing, mereka tetap menggunakan mata uangnya sendiri. Jadi dalam perilaku konsumen ya tidak akan begitu terasa manfaatnya. Namun, ketika diaplikasikan kepada aktivitas keuangan yang ada kaitannya dengan mata uang negara yang ter-depresiasi, tentu terdapat keuntungan yang signifikan.

  Michael   |   28 Jun 2023   |   Artikel

SElain di NFP, dikatakan bahwa ada jg event2 lain yg mngkn harus diperhatikan. Misalnya kayak FOMC Meeting, ADP, PMI, dan angka inflasi. Nah dari pemaparan di artikel yg sekilas menyebut volatilitas tinggi yg terjadi bukan hnya krna event NFP saja ini, kira2 mana yg secara umum memiliki volatilitas yg mngkn bsa disejajarkan dngn NFP bahkan lebih dan event mana yg ga perlu kita terlalu perhatikan?

Soalnya di kalender ekonomi, bnyk bngt event2 ekonomi dan bisa dbilang hampir terjadi tiap ari. Cma saya itu ga tau, kira2 mana yg harus jadi perhatian dan mana yg ga perlu dijdikan perhatian. Soalnya kbnykan asli

  Andri   |   30 Jun 2023

Yg tadi agan sebutin dan artikel sebutin kayak FOMC dan kawan2 itu bsa dikatakan sejajar volatiltasnyaa. Ya, intinya level pentingnya itu sama kyk NFP lahh. Ane jelasin satu2 yaa terkait pengertian dari event ekonomi tsb :

  • Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC): Ini adalah saat ketika para bos di bank sentral Amerika, yang sering disebut FOMC, membicarakan kebijakan moneter. Keputusan mereka tentang suku bunga dan pernyataan setelah pertemuan ini bisa bikin pasar naik turun gila-gilaan.
  • Data Inflasi: Data yang nunjukin naik turunnya harga-harga ini bisa bikin pasar berasa panas dingin. Kalo inflasi naik lebih tinggi dari yang diharapkan, investor bisa kepanasan takut suku bunga naik. Ini bisa ngerubah sentiment pasar dengan cepat.
  • PMI (Purchasing Managers' Index): Indikator ini nunjukin aktivitas di sektor manufaktur suatu negara. Kalo PMI lebih tinggi dari perkiraan, artinya ekonomi lagi jalan-jalan yang bikin investor seneng. Tapi kalo angkanya kecewa, bisa bikin pasar guling-gulingan.
Dolar Gamang Setelah GDP AS Turun di Bawah Ekspektasi
Hana Raisa     25 Apr 2024
Rilis data ekonomi terkini menunjukkan perekonomian AS melambat, tetapi inflasi masih cukup tinggi. Pasar pun menanti rilis indeks harga PCE besok sebagai referensi tambahan.
Data Inflasi Australia Redupkan Spekulasi Rate Cut RBA
Hana Raisa     24 Apr 2024
Inflasi Australia meningkat di luar perkiraan sehingga rate cut RBA diproyeksi mundur hingga tahun depan. AUD/USD pun naik signifikan.
GBP/USD Jatuh Pasca Pernyataan Dua Petinggi BoE
Hana Raisa     19 Apr 2024
Dua petinggi Bank of England mengatakan bahwa inflasi Inggris telah berada di jalurnya sehingga pelonggaran kebijakan dapat segera dilakukan.
Inflasi Inggris Lebih Baik dari Ekspektasi, GBP/USD Bangkit
Hana Raisa     17 Apr 2024
Pelemahan inflasi Inggris tidak secepat estimasi sehingga pasar mengevaluasi ulang prospek pemangkasan suku bunga BoE. Tren penurunan Sterling pun terhenti.
Inflasi Tumbuh Mengagumkan, Dolar Berjaya
Hana Raisa     10 Apr 2024
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS ternyata lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Dolar pun menguat dan prospek Fed rate cut mundur lebih jauh.
Dolar Sideways Setelah NFP Tumbuh Mengesankan
Hana Raisa     9 Apr 2024
Pasar memilih wait and see jelang rilis data inflasi CPI yang dapat menjadi acuan untuk memproyeksikan waktu Fed rate cut.
Greenback Stabil Meski Data PCE Melambat
Hana Raisa     1 Apr 2024
Data PCE AS terbaru mendukung ekspektasi Fed rate cut pada Juni. Dolar cenderung mendatar karena tipisnya likuiditas saat Paskah serta wait and see jelang rilis NFP minggu ini.
Kirim Komentar Baru