AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Menilik Perbedaan Manajemen Risiko Investasi Syariah dan Non Syariah

Ryandy H 25 Nov 2019
Dibaca Normal 3 Menit
bisnis > syariah >   #manajemen-risiko   #investasi-syariah
Secara teori, risiko lembaga keuangan Islam lebih rendah dari pada yang dihadapi oleh lembaga keuangan konvensional. Mengapa begitu? Simak penjelasan berikut.

Menjalani hidup sesuai syariah islam bukan berarti Anda tak bisa investasi. Banyak instrumen investasi syariah yang bisa Anda gunakan. Mulai dari reksadana syariah, obligasi syariah, deposito syariah, hingga memilih saham yang sesuai dengan prinsip syariah. Jika Anda bisa investasi sejalan keyakinan agama, kenapa tidak?

Setidaknya secara teori, risiko lembaga keuangan Islam lebih rendah dari pada yang dihadapi oleh lembaga keuangan konvensional. Baik risiko maupun bagi hasil ditanggung oleh perusahaan penjamin dana dan penyedia dana.

manajemen risiko investasi syariah

Namun bukan berarti lembaga keuangan syariah tidak terbebas sepenuhnya dari risiko. Lembaga tersebut bahkan menanggung risiko tambahan yang dapat menyeimbangkan skala perhitungannya.

Lembaga keuangan konvensional memiliki lima jenis risiko, di antaranya adalah kredit, pasar, likuiditas, operasi, dan reputasi. Lembaga keuangan Islam juga menghadapi risiko tersebut, ditambah dengan kekhawatiran yang tidak dimilik kebanyakan perusahaan konvensional. Misalnya seperti risiko investasi ekuitas, risiko komersial yang dipindahkan, risiko tingkat pengembalian, dan risiko ketidakpatuhan syariah.

Berikut lebih lanjut mengenai perbedaan manajemen risiko antara investasi syariah dan non-syariah:

 

Berbagi Risiko dengan Pemegang saham

Pemegang saham di lembaga keuangan Islam umumnya lebih menyadari risiko daripada pemegang saham di perusahaan konvensional. Akibatnya, mereka lebih jeli dalam menuntut bank, perusahaan reksa dana, dan organisasi keuangan lainnya sangat berhati-hati demi mengurangi risiko rugi.

Kesadaran yang meningkat di antara pemegang saham di sektor keuangan Islam ini lebih disadari karena beberapa alasan berikut:

  • Pembagian untung dan rugi: produk perbankan syariah (seperti rekening tabungan) dan produk investasi didasarkan pada kontrak yang menyatakan pembagian laba dan rugi antara pelanggan dan lembaga. Ketika seorang pelanggan tahu sejak hari pertama bahwa dana pokoknya akan dikembalikan beserta bagi hasil investasinya hanya jika transakso dalam kontraknya profit, ia mengetahui uang yang diinvestasikan berdasarkan keputusannya membawa risiko. Ia mengharapkan mitra investasinya (lembaga keuangan dalam hal ini) untuk mengambil tindakan pencegahan tertentu dengan uangnya.
  • Kepatuhan Syariah: agar patuh pada syariah, transaksi keuangan Islam tidak dapat melibatkan perjudian, spekulasi, atau industri yang dilarang. Investor deposito sering mencari perusahaan keuangan Islam justru karena fakta ini. Tapi mereka juga menyadari bahwa mematuhi prinsip-prinsip syariah juga memabatasi perusahaan. Kepatuhan syariah memperkuat risiko keuangan tertentu.

 

Bersaing dengan Sistem Investasi Konvensional

Pada dasarnya sejarah industri keuangan Islam relatif masih muda. Terdapat batasan-batasan tertentu yang ditetapkan oleh hukum syariah, sehingga lembaga keuangan Islam tidak selalu bisa mengurangi risiko mereka sebagaimana yang dapat dilakukan oleh lembaga keuangan konvensional.

Ilustrasi saham syariah

Pasar modal syariah sama sekali kurang berkembang dibandingkan dengan mitra konvensionalnya. Tidak banyak pilihan solusi untuk membantu perusahaan-perusahaan Islam mengurangi risiko likuiditas.
Misalnya, pasar modal konvensional membantu perusahaan mengurangi risiko likuiditasnya dengan menawarkan instrumen utang tertentu. Tetapi instrumen ini umumnya dilarang untuk perusahaan Islam karena akan tidak sesuai dengan syariah.

Selain itu, perusahaan keuangan syariah tidak memiliki akses ke teknik hedging yang biasa digunakan perusahaan konvensional. Faktanya, beberapa teknik hedging tersedia untuk perusahaan-perusahaan Islam saat ini namun para peneliti di bidang keuangan syariah tidak setuju apakah hal tersebut sesuai dengan syariah.

Ketika lembaga-lembaga Islam terus mengembangkan lini produk inovatif untuk bersaing lebih baik di pasar keuangan global, manajemen risiko menjadi hal yang penting untuk dipikirkan sebagai dasar pemilihan investasi pada manajemen syariah atau non syariah.

Terkait Lainnya
 
AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal

Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Halo gue coba berikan tanggapan yaa! Buat minimal 75 pips sehari tuh gak gampang, tapi bisa dicoba day trading atau scalping. Cari momen-momen bagus buat entry dan exit, pakai Price Action, support dan resistance, serta pola candlestick. Jangan terlalu fokus sama target harian, tapi lebih pentingnya, kuasai analisis teknikal dan manajemen risiko dengan baik.

Sbnrnyua EUR/USD tuh pasangan yang oke, lumayan stabil dan bisa diprediksi shgga cocok banget utk trader pemula. Jadi, coba pakai metode itu buat analisis. Sebelum main pakai uang sungguhan, pastiin loh udah paham betul tentang trading dan latih skill di akun demo dulu. Pilih broker yang tepercaya dan cocok buat modal kamu, kayak MIFX, bisa jadi pilihan terbaik. Ingat, trading ada risikonya, jadi main dengan bijaksana dan gak ambil resiko yang gak bisa ditanggung ya! Semangat dan good luck, bro!

 Andi |  3 Aug 2023
Halaman: Karakteristik Eurusd Menurut Mifx

Vino: Pengertian agan sdh benar! Spread adlh perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) pada saat tertentu. Itu adalah biaya utama yg trader hadapi saat membuka posisi, terutama bagi trader jangka pendek seperti scalper dan day trader. Mengutip apa yg agan katakan, memang penting untuk memastikan bahwa potensi keuntungan yg kita peroleh melebihi biaya spread agar tetap menguntungkan.

Cuma, yang ane ga setuju itu adalah kita ngesampingkan perhitungan pips. Sbnrnya pnting bngt utk memahami spread dan menghitung pips untuk mengatasi biaya. dan ini adlaah prinsip yg baik dalam trading.

Tapi ya jangan lupa jg untuk memahami risiko yg terkait dengan trading, terutama jika agan adalah scalper atau day trader. Karena trading dalam jangka waktu singkat bisa lebih stres dan memerlukan analisis cepat, penting untuk memiliki rencana manajemen risiko yang baik. Agan bisa coba pake alat bantu yang ada di sini: Kalkulator Money Management

 Nicholas |  26 Aug 2023
Halaman: Tips Mudah Menghitung Nilai Pip Dari Broker Finex

Nadeo : Kedua broker yg loe sebutkan memiliki perbedaan kecil dalam leverage. Jadi ibarat beda 100 kali lipat saja shngga dari sisi resiko itu sama2 memiliki resiko leverage yang cukup besar. Utk preferensi broker mana yg terbaik, gue ga bsa saranin yaa. Coba deh utk perhatiin, ada faktor lain ga yg bsa mengurangi biaya trading ato membantu proses trading loe misalkan seperti spread, komisi, jenis akun, layanan pelanggan, dan fitur platform yg harus dipertimbangkan. Sebelum memilih, pastikan loe memahami dengan baik aturan dan biaya trading dari kedua broker.

Dalam memilih leverage, penting untuk memahami bahwa tingginya leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga risiko kerugian. Jika loe pemula, lebih baik memulai dengan leverage yg lebih rendah dan fokus pada pembelajaran serta manajemen risiko yg baik. Dalam trading, keselamatan modal lebih penting daripada potensi keuntungan besar.

Baca Juga:

 Suliman |  30 Aug 2023
Halaman: Membandingkan Biaya Trading Maxco Dan Javafx

Pagi mimin, artikelnya cukup menarik dan nambah2 informasi terkait investasi syariah yg emang gw sndiri blm tau banyak. gw emang agak tertrik sih dg investasi sukuk ritel negara atau surat utang negara. Nah yg gw mau tanyakan gmna caranya klo gw mo investasi sukuk ritel? apakah bs langsung dtg ke bank syariah atau gimna?

trus gw jg pengen tau nih cara penghitungan keuntungan klo gw mo investasi sukuk ritel dg dana investasi sbesar 10 juta, dan berapa lama jangka waktunya klo gw investasi ke sukuk ritel ini? soalnya gw sndiri blm tau bnyk nih ttg pnghitungan investasi sukuk ritel. Mksh bnyk sblnya.

 Syifa |  5 Sep 2023
Halaman: Investasi Syariah Dengan Budget Murah Apa Sajakah

Zorro: Simplenya gini gan, gue bantu jawab ya!

  • Yg pertama, trading dengan target harga: Ini cocok untuk trader yg ingin memiliki rencana yang lebih pasti dan mengukur potensi keuntungan dan risiko secara lebih konservatif. Target harga digunakan untuk ngambil keputusan trading dan manajemen risiko.
  • Trading tanpa Target Harga (Open-ended): Beberapa trader lebih suka tidak memiliki target harga yg pasti dan mungkin memilih utk membiarkan posisi terbuka dngnn harapan bahwa harga akan trus bergerak sesuai tren. Ini mungkin lebih sesuai utk trader jangka panjang atau swing trading.

So, kseimpulannya, scalper umumnya memiliki target harga yg sangat singkat dan sangat spesifik. Mereka sering menetapkan target keuntungan kecil dan keluar dari posisi mereka begitu target tercapai. Jadi, target harga dapat sangat penting dalam trading scalping. But ini back to trader masing2 ya, apakah ingin trading dngn target harga or not, ini up to trader serta trading plan yg udah direncakana masing2

 Foden |  17 Oct 2023
Halaman: Kupas Tuntas Pola Quasimodo Bersama Broker Hsb

Celine: Sebagai seorang pemula, punya trading plan yang bagus itu wajib, Bro/Sis! Trading plan ini penting banget buat ngatur target, manajemen risiko, dan biar nggak asal-asalan trading. Berikut beberapa alasan kenapa rencana trading itu penting:

  • Tujuan dan Fokus: Dengan trading plan, kita bisa tentuin tujuan trading kita. Entah itu buat jangka pendek atau panjang. Dengan tujuan yang jelas, kita bisa stay fokus sama strategi kita dan ngecek apakah kita mencapai tujuan itu.

  • Manajemen Risiko: Dalam trading plan, kita bisa atur berapa risiko yang siap kita hadapin di tiap transaksi. Termasuk nentuin berapa modal yang kita rela untuk kita risikoin dalam setiap trade dan sampai mana kita bakal cut loss kalau trading kita lagi minus.

  • Strategi Trading: Kita harus punya strategi trading yang jelas di trading plan. Ini termasuk masuk dan keluar dari pasar, strategi manajemen posisi, sama indikator yang bakal kita gunain. Trading plan membantu kita buat nggak trading cuma berdasarkan emosi doang.

  • Disiplin dan Konsistensi: Trading plan juga bantu kita buat tetep disiplin dan konsisten. Kita bisa ngikutin aturan dan strategi kita tanpa diganggu sama emosi yang bikin kita nggak jelas.

  • Evaluasi dan Pembelajaran: Trading plan juga ngejelasin gimana kita bakal ngevaluasi kinerja kita. Dengan memantau dan ngecek tiap trade, kita bisa belajar dari kesalahan dan perbaiki strategi kita seiring waktu.

 Liam |  20 Oct 2023
Halaman: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut Mifx

Kirim Komentar Baru