AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Produksi Minyak AS Melonjak, Harga Minyak Tertekan

Crypholic 1 Nov 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita >   #harga-minyak   #minyak
Harga minyak tertekan oleh laporan produksi AS yang mengalami kenaikan tajam dan mencapai rekor tertinggi sejak awal pandemi.

Harga minyak dunia melemah hingga lebih dari 1 persen pada perdagangan awal pekan. Saat berita ini diturunkan di hari Selasa (1/November), minyak Brent bergerak pada kisaran $95.66 per barel, sementara minyak WTI berada di $88.32 per barel.

Harga minyak tertekan

Pelemahan harga minyak tidak terlepas dari laporan yang menyebutkan bahwa produksi minyak mentah AS melonjak hingga 12 juta barel pada bulan Agustus. Angka ini merupakan level tertinggi sejak awal pandemi COVID. Kenaikan output AS diduga dapat meredam kebijakan OPEC+ yang melakukan pemangkasan produksi hingga 2 juta barel per hari (bph).

"Biden akan meminta kongres mempertimbangkan kewajiban perusahaan minyak AS membayarkan denda pajak dan biaya lainnya, yang bertujuan untuk meredam kemerosotan daya beli konsumen. Presiden sebelumnya juga mendesak perusahaan energi untuk meningkatkan produksi daripada menggunakan keuntungan untuk melakukan pembelian saham dan dividen," ungkap seorang pejabat Gedung Putih yang menjadi narasumber Reuters.

 

Data Ekonomi China Turut Membebani, Pasar Fokus Kebijakan Bank Sentral

Kemerosotan aktivitas ekonomi China yang dipicu oleh pembatasan COVID juga membebani pergerakan harga minyak. Hal itu ditandai dengan data PMI Manufaktur dan Jasa China yang berkontraksi pada bulan Oktober. Sebagai informasi, China merupakan salah satu negara konsumen minyak terbesar di dunia, sehingga sentimen negatif dari perekonomian negara tersebut sangat berpengaruh pada harga minyak.

Baca juga: PMI Manufaktur dan Jasa China Kompak Tergelincir

Perhatian investor minyak selanjutnya akan tertuju pada pengumuman kenaikan suku bunga The Fed dan Bank of England pada hari Kamis mendatang. Selain itu, laporan data Non Farm Payroll di akhir pekan juga akan menjadi sorotan pelaku pasar.

Terkait Lainnya
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2412.25
Minggu Lalu 2366.45
1 Bulan Lalu 2400.60
2 Bulan Lalu 2195.00
3 Bulan Lalu 2039.80
6 Bulan Lalu 2003.40
Setahun Lalu 1972.40
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.259.000
Minggu Lalu 1.239.000
1 Bulan Lalu 1.255.000
2 Bulan Lalu 1.120.000
3 Bulan Lalu 1.045.000
6 Bulan Lalu 990.000
Setahun Lalu 950.000

Kirim Komentar Baru