AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Strategi Trading Bounce Menggunakan Bar Chart dan EMA

Damar Putra 17 Apr 2023
Dibaca Normal 5 Menit
forex > strategi >   #bounce   #chart   #ema   #strategi   #strategi-trading   #trading
Untuk memperoleh sinyal akurat, ada banyak pilihan yang bisa dilakukan trader. Salah satunya adalah menggunakan strategi trading bounce. Bagaimana caranya?

Dalam dunia trading, terdapat banyak strategi yang dapat digunakan untuk mencapai profitabilitas yang diinginkan. Strategi trading Bounce menggunakan Bar Chart dan Exponential Moving Average (EMA) adalah salah satunya. 

Strategi ini memanfaatkan kemampuan EMA untuk mengidentifikasi support dan resistance dinamis yang kuat. Di sisi lain, Bar Chart dapat membantu trader menentukan entry dan exit point yang tepat. Apa saja langkah-langkah yang perlu diikuti untuk mengimplementasikan strategi bounce ini?

Strategi Trading Bounce

 

Sekilas Tentang Strategi Trading Bounce

Kata Bounce memiliki makna pantulan, sehingga, strategi trading Bounce adalah sebuah metode trading yang memanfaatkan pantulan harga. Lazimnya, teknik ini menggunakan time frame rendah dan satu Moving Average jenis Exponential (EMA) untuk memberikan lebih banyak bobot pada pergerakan harga terbaru. Ini memungkinkan trader mengamati arah pergerakan harga dan menentukan titik entry posisi ketika pair memantul (Bounce) dari garis EMA.

Pada dasarnya, indikator EMA memang memiliki keunggulan dibanding jenis Moving Average lain seperti Simple Moving Average (SMA). Pasalnya, EMA jauh lebih responsif juga cocok digunakan dengan berbagai teknik trading, termasuk strategi Bounce.

Lantas, mengapa stretegi ini menggunakan Bar Chart? Salah satu kelebihan Bar Chart adalah mampu menyajikan data lebih lengkap. Berbeda dengan line chart yang hanya menampilkan harga penutupan, Bar chart menyajikan data harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), dan terendah (low).

 

Bagaimana Cara Kerja Strategi Trading Bounce?

Indikator EMA dapat membantu trader menunjukkan arah dan tren pergerakan harga secara keseluruhan. Ini menciptakan garis harga yang terlihat lebih halus. Ketika harga mengalami pergerakan yang kuat, garis akan melonjak sebelum melanjutkan pergerakan ke arah aslinya. Nah, strategi trading Bounce akan menggunakan pantulan tersebut sebagai peluang untuk entry posisi.

Untuk pengaturan dasarnya, trader dapat menggunakan grafik Bar Chart di time frame 1-menit hingga 5-menit dan Exponential Moving Average periode 34 (EMA 34). Dalam hal ini, time frame dan periode EMA dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing.

Baca juga: Panduan Time Frame untuk Pemula dari Finex

 

Langkah Trading Menggunakan Strategi Bounce

Dilansir dari The Balance, metode ini dapat dan sebaiknya digunakan persis seperti yang disajikan pada ulasan berikut, dengan perkiraan target profit 10 pips dan stop loss 5 pips.

 

1. Buka Grafik Bar Chart

Bar chart


2. Tambahkan Indikator EMA 34

EMA-34

Baca juga: Cara Menggunakan EMA 34 untuk Scalping

 

3. Perhatikan Pergerakan Harga di Sekitar EMA

Amati pasar dan tunggu hingga harga menjauh dari EMA. Tidak ada jarak standar yang harus dicapai oleh harga, namun semakin jauh tentu akan lebih bagus. Untuk contoh ini, jarak yang digunakan adalah sekitar 10 pips.

Divergensi

Langkah berikutnya, trader perlu mewaspadai ketika harga berbalik arah dan mulai menuju kembali ke garis EMA.

Baca juga: Cara Scalping 5 Menit dengan EMA 200 dan Stochastic

 

4. Tunggu Harga Menyentuh EMA

Sebagai konfirmasi, harga tentu perlu menyentuh garis EMA sebelum memantul. Untuk skenario trading Buy, bar harga seharusnya telah membuat level low yang lebih rendah dari bar sebelumnya (lower low) saat mendekati EMA. Sebaliknya untuk skenario trading Sell, bar harga seharusnya telah membuat level high lebih tinggi (higher high).

Konfirmasi menyentuh MA

Tidak ada jumlah bar yang spesifik sebagai acuan untuk mengukur lower low dan higher high. Namun, sangat direkomendasikan agar trader menggunakan tiga bar lower low dan higher high. Sebagai contoh, grafik di atas menunjukkan bahwa harga baru menyentuh EMA setelah membentuk lower low secara berturut-turut pada bar keempat.

Baca juga: Cara Trading Support Resistance Dengan Price Action

 

5. Entry Posisi

Silahkan entry posisi ketika harga tertinggi (atau terendah) pada bar harga pertama yang gagal membuat level terendah (atau level tertinggi) telah tertembus.

Untuk masuk ke posisi Buy, ikuti beberapa acuan berikut:

  • Bar harga membuat lower low.
  • Bar harga menyentuh garis EMA.
  • Bar harga selanjutnya gagal membuat lower low baru.
  • Bar menembus higher high harga sebelumnya.

Kemudian untuk entry Sell, ikuti acuan berikut:

  • Bar harga membuat higher high.
  • Bar harga menyentuh garis EMA.
  • Bar harga selanjutnya gagal membuat higher high baru.
  • Bar menembus lower low harga sebelumnya.

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat contoh entry posisi trading berikut ini.

Entry Buy

 

6. Exit Posisi Trading

Bagian terpenting berikutnya adalah menentukan skenario exit posisi. Lazimnya, jika trader sudah memasang stop loss dan target profit, trader sebenarnya sudah mempersiapkan skenario exit posisi. Jika harga berhasil menyentuh target profit, artinya trader sudah berhasil exit dengan hasil profit. Sebaliknya, jika menyentuh stop loss, maka posisi ditutup dengan kondisi loss.

Selain itu, trader juga dapat menggunakan trailing stop untuk menggunakan stop loss yang dapat bergerak secara otomatis berdasarkan jarak pip yang telah ditentukan.

 

7. Ulangi Proses

Setelah berhasil mendapatkan profit, trader dapat mengulangi strategi trading bounce ini sebanyak mungkin hingga target profit tercapai. Trader juga dapat membuka posisi Buy dan Sell jika sinyal trading mendukung. Namun, bagi trader yang masih mengalami loss dengan strategi ini, pertimbangkan untuk kembali melakukan pengujian di akun demo. 

 

Strategi trading bounce memang memiliki banyak macam dan jenis. Selain menggunakan EMA 34, trader juga bisa menggunakan periode lebih tinggi misalnya EMA 50. Selengkapnya simak di Teknik Trading Bounce Memanfaatkan EMA 50.

Terkait Lainnya
 

Forum Terkait

 Supriono |  6 Apr 2012

trading yang bagai mana yang master gunakan hingga dapat menghasilkan profit secara kontinu dalam jangka panjang. trimkasih atas jawabannya akan sangat berguna bagi saya yang telah 3x MC

Lihat Reply [23]

Loss atau MC bisa mengincar siapa saja jika tidak hati hati. Letak dan Kunci trading sebetulnya bukan dari kehebatan menganalisa dengan menggunakan indikator tertentu. Tetapi kunci trading adalah pada kemampuan dalam mengatur keuangan. maka mulailah untuk terampil dalam mengatur modal anda. yang perlu jadi catatan, ketika anda melakukan BUY / SELL sebetulnya anda telah melakukan pinjaman kepada broker. uang yang masuk pasar adalah uang broker. Sedang dana anda adalah menjadi jaminannya dari setiap Open BUY/SELL anda.

Maka disanalah anda akan melihat berapa margin yang di kunci oleh beroker. Ketika ketika margin anda tidak mencukupi,  free margin dan margin level anda berkurang dan menipis dan floating minus sangat besar, maka anda akan terkena margin call. jadikalh pengalaman dari MC yang pernah anda alami. Mulailah pandai pandai mengatur dana anda. Ingat lah, Trading adalah ilmu dan seni mengatur uang untuk mendapatkan uang. Thanks

Basir   6 Apr 2012

Cara mengatur dana yg bagaimana yg bapak sarankan? Seingat saya cara mengatur dana di forex trading ada banyak. Nah yang bisa memungkinkan profit berkelanjutan dalam jangka panjang yang bagaimana pak?

Eris   2 Oct 2015

Untuk Eris

Trading forex termasuk trading margin, dimana saat seorang trader melakukan BUY/ SELL ia menggunakan uang pinjaman dari broker dan dana yang ia depositkan menjadi margin atas transaksi yang dilakukan, dimana besarnya tergantung dari contract size (jenis account).

Ada banyak cara mengelola keuangan / money managment dalam mempertahankan atau meningkatkan balance. Tiap trader mempunyai cara tersendiri dalam hal ini, diantarannya:

1. Memakai persentase

Trader yang menggunakan cara ini,  membuat resiko sebesar yang direncanakan. Jika ia membuat resiko sebesar 5% dari modal $100 yang ia miliki, artinya ia menyisihkan resiko sebesar $5 dari open trade yang ia buka.

2. Resiko berdasarkan margin

Dalam hal ini seorang trader akan membuat resiko atau memasang stop loss berdasarkan margin. Jika ia membuka posisi BUY/ SELL dan marginnya sebesar $ 5, maka ia akan menempatkan stop loss berdasarkan besarnya margin dari kenaikan dan penurunan harga (hitungan pips/point)

3 Resiko berdasarkan satuan lot

Ada trader yang menggunakan resko berdasarkan satuan lot yang ia buka. Misalkan ia trade dengan lot 1 yang nilainya sebesar 10.000 kontak size,  atau lot 0.10 yang nilainya sebesar 1.000 kontrak size ataulot 0.01 yang nilainya sebesar 100 kontak size

Maka saat ia membuka open trade dengan lot 0.01, ia floating sebesar 100 pips, atau hanya minus sebesar $1.

Dari resiko tersebut cara mengambil keuntungnya pun berbeda-beda. Ada yang:

  • 1 : 1 ( keuntungan sebanding dengan resiko)
  • 2 : 1 ( keuntungan lebih besar dari resiko )

Namun demikian, cara pengelolan resiko tersebut bisa berbeda hal berdasarkan cara trade yang di gunakan.

Mungkin cara trade diatas berlaku bagi trader Daily atau Long-term namun tidak berlaku bagi para scalper dan para m singgihgale yang trading di hari tersebut.

Berdasarkan pengalaman secara pribadi saya menggunakan no 3,  karena disamping daily saya menggunakan pola long-term/swinger yang kadang menerapkan juga pola averaging. Saya menggunakan satuan lot yang terukur sekalipun harus floating dalam beberapa hari.

Thanks.

Basir   2 Oct 2015

Kalau menggunakan Risiko berdasarkan prosentase modal yang dibuka bagaimana dengan akun yang sedang dalam fase drawdown pak? Bukankah akan semakin susah mengembalikan modal yang sudah hilang? Mohon pencerahannya.

Zulkifli Hasan   1 Aug 2018

Betul sekali, dengan menggunakan risiko berdasarkan %modal, maka saat strategi trading sedang tidak manjur maka untuk mencapai nilai modal yang telah hilang juga dibutuhkan waktu yang sedikit lama. Namun, coba pertimbangkan kembali. Meski membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan modal, namun dengan metode money management seperti ini, maka tingkat drawdown pun atau terkurasnya akun hingga habis juga menjadi lebih lama.

Mari mencoba menghitung. Misalkan modal awal dengan 1,000 USD, dengan 5% modal sebagai risiko. Coba kita hitung jika sistem trading mengalami loss sebanyak 5x secara beruntun.

Trade 1: 5% x 1000 USD = 50 USD. Modal berkurang 50 USD menjadi 950 USD.

Trade 2: 5% x 950 USD = 47.5 USD. Modal berkurang 47.5 USD menjadi 902.5 USD.

Trade 3: 5% x 902.5 USD = 45.1 USD. Modal berkurang 45.1 USD menjadi 857.375 USD.

Trade 4: 5% x 857.375 USD = 42.8 USD. Modal berkurang 42.8 USD menjadi 814.575 USD.

Trade 5: 5% x 814.575 USD = 40.7 USD. Modal berkurang 40.7 USD menjadi 773.8 USD.

Total kerugian = 1000-773.8 = 226.2 USD atau hanya sekitar 22.6% dari total modal Anda.

Hasilnya akan sangat berbeda jika Anda menggunakan Fixed Equity sebagai jenis management modal Anda. Kerugian 5x secara beruntun dapat menyebabkan kerugian total sebesar 250 USD atau 25% dari modal.

Jauh lebih enak menggunakan prosentase bukan? Apalagi jika saat Anda memasuki periode keuntungan yang beruntun. Keuntungan yang Anda dapatkan juga akan berlipat dengan sendirinya.

Admin   2 Aug 2018

Jadi dengan menggunakan metode ini jauh lebih baik pak ya intinya? Terima kasih pak.

Lalu bagaimana dengan perhitungan lotnya pak? apakah lebih baik dibagikan dengan Stop Loss yang fixed atau dengan Stop Loss yang berubah-ubah sesuai sistem tradingnya?

Zulkifli Hasan   3 Aug 2018

Betul sekali pak. Metode managament dengan %modal ini lebih baik karena sifatnya yang dapat berfungsi sebagai boost saat dalam fase keuntungan beruntun, dan menjadi rem saat fase kekalahan beruntun.

Menengai perhitungan Lot dengan menggunakan SL fixed maupun berubah-ubah itu tergantung sistem tradingnya pak. Beberapa sistem trading bekerja dengan Fixed SL, beberapa lagi memang mengamati perubahan dan struktur market untuk menentukan SL-nya. Keduanya juga memiliki kelenihan dan kekurangan masing-masing. Lebih baik Anda mencoba untuk backtest terlebih dahulu dengan akun demo selama satu bulan untuk melihat mana yang lebih baik.

Admin   5 Aug 2018

@Supriono
berlatih lagi mas di akun demo, kalau kena MC artinya tidak pakai stop loss? wajib pakai stop loss karena sekalipun Don Juan disamping kita tetap aja harus ada stop loss untuk jaga-jaga. Mau profit? kuncinya ikuti trend, pintar baca berita fundamental, pintar baca indikator. Belajar juga gunakan multi time frame minimal 3 time frame. gunanya itu untuk melihat trend. buat pemula hindari pair XAUUSD terlalu ganas. berlatih adalah kuncinya, sabar dan terus belajar. Salam profit.

Abu Al-Maida   8 Nov 2019

@Eman_eman: Berikut beberapa cara penerapan manajemen risiko dengan benar.

  • Selalu menggunakan stoploss dalam setiap entry posisi
  • Menetapkan risiko per transaksi tidak lebih dari 2% dalam setiap posisi
  • Jika terjadi 3 kali loss berturut-turut, stop trading pada hari tersebut dan lakukan evaluasi.
  • Tidak boleh ada lebih dari 3 transaksi yang berjalan bersamaan dalam satu waktu.
  • Jangan entry sekaligus 2 pair yang memiliki korelasi tinggi
Kiki R   31 Mar 2022

@ I Nyoman Miasa:

Maksud Anda kalkulator untuk position sizing (menghitung besarnya lot)?
Sretahu saya untuk akun Cent tidak ada, tetapi Anda bisa coba menghubungi broker Anda barang kali menyediakan kalkulator tsb untuk akun Cent.

Selain itu, Anda bisa coba menggunakan kalkulator MM ini, masuk ke akun micro, dan mengkonversi perhitungan nilai per pip-nya ke Cent lot dengan membaginya dengan 100, karena jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka 1 micro lot (0.01 lot) nilai per pip-nya adalah USD 0.1, sedang untuk 1 Cent lot pair XXX/USD nilai per pip-nya adalah USD ¢ 0.1 atau 0.1 sen USD atau USD 0.001.

M Singgih   14 Apr 2022

Cara management resiko yang benar dalam trading?

Eman_eman   31 Mar 2022

Apakah ada kalkulator MM utk menghitung akun cent?

I Nyoman Miasa   13 Apr 2022

Apakah money management dan risk:reward ratio itu sama saja?

Agustian   4 Aug 2022

@Agustian: Beda, risk/reward ratio adalah perbandingan antara jarak SL terhadap TP.

Sedangkan money management sangat luas dan mencakup seluruh aturan menggunakan risiko dan uang dalam trading Anda.

Money management mencakup banyak hal, termasuk berapa batas maximum drawdown yang Anda inginkan, berapa risiko per transaksi yang Anda gunakan, dst.

Kiki R   5 Aug 2022

selamat malam pak, keuntungan yang kita dapat dalam trading apakah sebaiknya konsisten ditarik atau justru lebih baik didiamkan saja agar semakin besar modal yang dimiliki? 

Ganendra Tristan   29 Aug 2022

@Ganendra Tristan: Saya pribadi menyarankan ditarik sebagian. Bisa ditarik 30-50% bergantung pribadi.

Alasan penarikan uang ini ada 2 hal.

1. Menghindari kejadian luar biasa yang bisa terjadi di market.

Contohnya seperti kejadian 2015 saat bank sentra Swiss (SNB) memutuskan untuk melepas pegging terhadap CHF, seluruh mata uang CHF naik dengan sangat kuat dalam waktu cepat.

Harganya lompat, stoploss tidak berfungsi. Bukan hanya trader yang bangkrut, namun juga banyak broker bangkrut.

2. Memberikan reward kepada diri sendiri

Tujuan kedua penarikan dana adalah karena Anda harus memberikan reward kepada diri sendiri. Dengan memberikan reward kepada diri sendiri diharapkan Anda bisa konsisten dan berusaha lebih baik lagi.

Kiki R   31 Aug 2022

Terima kasih banyak pak atas penjelasan detailnya. Untuk penarikan ini dalam jangka berapa lama baiknya pak? Karena modal saya yang cenderung kecil (200 usd), rata-rata saya hanya dapat 10 USD tiap bulannya. Kalau dengan jumlah segitu, apakah penarikan per-bulan baik? atau lebih baik tunggu hingga 2-3 bulan saja?

Ganendra Tristan   31 Aug 2022

@Ganendra Tristan: Dengan akun 200 USD dan profit $10 per bulan, lebih baik penarikan per beberapa bulan saja sambil melihat perkembangan performa trading.

Kiki R   1 Sep 2022

Apakah kita melakukan diversifikasi aset itu termasuk ke dalam manajemen modal? Atau kalo manajemen modal itu harus di aset yang sama... Misalnya kalau bahas forex, ya cuma fokus ke forex saja? Gak termasuk invest di saham dan sebagainya?

Kanaya   9 Feb 2023

Kanaya:

Ya, diversifikasi aset itu termasuk manajemen modal.

Tujuan diversifikasi dalam manajemen modal itu jelas: mengurangi risiko dan mengoptimalkan return. Tapi, ada banyak sekali cara untuk mencapai tujuan itu.

Cara mana yang seharusnya dipilih? Apakah harus di aset yang sama, atau aset berbeda?  Tidak ada yang tahu. Malah, cara terbaik bagi tiap orang akan berbeda-beda. Hal ini kembali lagi kepada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.

Seseorang yang cenderung risk-taker dan agresif, ingin dapat untung cepat, mungkin lebih suka fokus ke trading forex saja.

Seseorang yang cenderung cari aman dan ingin invest jangka panjang, mungkin akan membagi modalnya ke dalam obligasi dan saham dividen.

Seseorang yang risk-taker dan punya target long-term, mungkin memilih untuk trading saham dan kripto.

"Diversifikasi" adalah topik yang sangat luas dan mendalam. Butuh waktu lebih dari 2 sks untuk membahasnya. Bahkan, banyak lembaga keuangan dan investor top dunia yang terus menerus menelaah strategi diversifikasi sampai sekarang.

Aisha   13 Feb 2023

Jawaban untuk Kanaya:

Ya, diversifikasi aset termasuk dalam manajemen modal. Manajemen modal melibatkan pengelolaan portofolio investasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko.

Diversifikasi aset adalah salah satu strategi yang umum digunakan dalam manajemen modal untuk meminimalkan risiko dengan mengalokasikan dana pada beberapa jenis aset yang berbeda, seperti forex, saham, obligasi, dan lainnya. Oleh karena itu, manajemen modal tidak harus hanya terfokus pada satu jenis aset seperti forex, tetapi dapat mencakup beberapa jenis aset sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investor.

Kiki R   14 Feb 2023

Ganendra Tristan:

Saran ya, berdasar pengalaman sih, mendingan profit forex itu ditarik rutin. Tapi hitung juga fee WD-nya. Misal modal kecil dan profit kecil, yaaa tarik sekali setahun itu oke. Anggep angpau atau THR, hihihihi.

Trus dari cuan itu masukin ke reksadana buat di-compounding. Ngga usah diapa-apain bisa nambah sendiri, meski dikit-dikit bgt. Ntar jg bisa tarik duit dr reksadana buat top up balance misalnya trading kena MC (amit amit deh)

Sebut Saya Mawar   21 Feb 2023

Sebut Saya Mawar: Setuju, kalau jumlah profit memang besar, sebaiknya ditarik aja. Selain karena buat reward ke diri sendiri, tetapi juga jaga-jaga aja. Anggap aja, sewaktu waktu ada masalah di broker, kalau uang kita udah kita tarik ya nothing to worry about.

Sama seperti uang di Marketplace nih, lebih baik jangan di timbun kebanyakan. Buat jaga-jaga ajaa. Ini pendapat gw ya setuju or not is oke

Franky   21 Feb 2023
 Mustakim |  17 Jun 2012

Lagi lagi saya ngerepoti master.Gini master saya mau menannyakan tentang Strategi overlay chart(profit tanpa mikir)karena sifatnya adalah hedging korelasi,maka HARUS open 2 posisi (apabila korelasi positive order 1 buy 1 sell,apabila korelasi negative order 1 buy 1 buy) .yang saya tanyakan untuk korelasi positive itu yang dibuy atau yang disell itu yang yang lebih dekat atau yang lebih jauh dari posisi open ?

Lihat Reply [2]

Sepertinya ini sistem  basket Trading dengan Trade menggunakan beberapa mata uang

Intinya dari simple trading method / Basket trading , tidak menggunakan indicator, hanya menggunakan demo account yang ditrade di awal minggu waktu broker baru buka sebagai pengganti indicator. Trade dilakukan dengan membuka 7 pair SELL (AUDUSD, NZDJPY, GBPCHF, EURUSD, EURCHF, CHFJPY, USDJPY) dan 7 pair BUY (USDCHF, EURGBP, NZDUSD, GBPUSD, EURJPY, AUDJPY. GBPJPY).

Kemudian, sort kolom profit (pada MT4) setelah account demo dibiarkan selama 1-2 hari. Account Demo / Demo Indicator akan menunjukkan 7 pair bagian atas yang positif dan 7 pair bagian bawah yang hasilnya negatif. Hal ini tidak menjadi masalah walaupun total profitnya negatif, karena hanya merupakan demo account.

Pair yang menempati posisi paling atas (nomor 1) dan pair yang menempati posisi paling bawah adalah pair yang bagus untuk di trade. Jika SELL pair ada di slot nomor 1, maka trade SELL pair tersebut, dan sebaliknya.
Jika SELL pair menempati slot nomor 14, maka trade BUY pair tersebut, dan sebaliknya.

Begitu juga dengan pair yang lompat dari posisi 7 teratas ke bagian posisi 7 terbawah. Jika pair SELL lompat dari atas ke bawah, maka trade BUY pair tersebut, dan berlaku sebaliknya. Jika pair SELL lompat dari bawah ke atas maka trade SELL pair tersebut, dan sebaliknya.

Untuk mempelajari Simple Trading Method cukup hanya menggunakan 2 demo account. Satu untuk dijadikan demo indicator (DI), satu lagi untuk membuka trade sesuai dengan sinyal dari DI. Sampai anda sudah mendapatkan hasil yang konstan dalam 3 bulan, dimana pengertian konstan adalah 7 dari 10 trade anda profit. Jika sudah bisa mendapatkan hasil yang konstan, anda dapat mengaplikasikannya ke live account. Hati-hati dan jangan terburu-buru untuk apply ke live account. Simple dapat profit, simple juga kehilangan uang jika terburu-buru dan ceroboh. Tapi tetap berharga untuk dipelajari.

Dengan money management yang dianjurkan, maka SL adalah 40 untuk setiap pair. Sehingga jika anda trade 14 pair, maka SL total kurang lebih 40x14=560 pip.

Konon banyak trader yang sering putus di metoda ini, termasuk saya pada awalnya, karena overtrading, pasang lot terlalu besar dibandingkan dengan equity yang dimiliki. But practice makes perfect. Gpp. Karena cuma demo account, bisa buka lagi yang baru.

Jadi berapa lot yang dianjurkan dibuka ? Dengan risk 5%, equity $300, maka $300 x 5% = $15. $15 adalah angka SL nya. Cara menghitung lot nya : SL $15 / 560 pip = 0.026 Lot. Kalau pecahan biasanya dibulatkan ke bawah, jadi 0.02. Dan adjust kembali SL nya menjadi 0.02 x 560 = $11.2 saja. Lebih aman.

Asumsi dengan risk 5% anda perlu mengalami mengenai SL sebanyak 20 x baru equitynya habis (tentu harus memperhitungkan margin nantinya).

reward nya tidak sebanding, dalam arti yang positif. Kalau SL nya 560 pip, sedangkan profitnya bisa mulai dari 200 pip sampai dengan 4.000 pip. Begitu maksudnya. Nggak sebanding kan ?

Kalau statistik nya rugi 3 x dan profit 7 kali, itu sudah bagus sekali performanya. Namanya trading, sekali-sekali wajar kalau rugi.
Mari kita lihat :
Trade 1 : -560 pip
Trade 2 : +1000 pip
Trade 3 : +2000 pip
Trade 4 : -560 pip
Trade 5 : +100 pip
Trade 6 : +1000 pip
Trade 7 : -560 pip
Trade 8 : +200 pip
Trade 9 : +500 pip
Trade 10 : +500 pip
Total ===== 3.600 pip

Meskipun rugi 6 x dan profit 4 kali, mungkin masih profit, atau BE (break event). O ya, kita coba selalu gunakan ukuran pip aja ya, karena kalau nominal $ nya tinggal tergantung lot yang dibuka, risk level yang dipakai, dan equity yang dimiliki.

strategi kedua,

yaitu basket 14 pair, setelah DI dibuka dengan 7 pair SELL dan 7 pair BUY, menurut Trader101, seperti memisahkan minyak dan air, dimana minyak akan berada dilapisan atas dan air akan berada dilapisan bawah. Dalam hal ini semua pair SELL akan berada diatas (posisi 1-7) dan semua pair BUY akan berada di dibawah (posisi 8-14). Jika posisi ideal ini tercapai, maka anda dapat membuka trade 14 pair SELL semua. Untuk awalnya target adalah 1.000 pip secara total. Tidak ada salahnya untuk membuka account demo ke 3, dengan mengambil posisi yang sama, tapi biarkan trade pada account demo ke 3 sampai hari Jumat, untuk mempelajari pergerakan dan korelasi antar 14 pair diatas.


System ini dapat menggunakan broker apa saja, selama mereka memiliki pasangan pair yang diperlukan. Walaupun platformnya bukan MT4, tidak menjadi masalah. DI dan account trading (baik demo maupun live, bahkan account demo ke 3) sebaiknya dari broker yang sama.

thanks

Basir   17 Jun 2012

@ Mustakim:

- yang saya tanyakan untuk korelasi positive itu yang dibuy atau yang disell itu yang yang lebih dekat atau yang lebih jauh dari posisi open ?

Maksudnya lebih dekat atau jauh dari posisi open? Bisa diberi contoh?

Untuk strategi seperti yang Anda maksud, order untuk kedua pair yang di-hedging tsb harus pada saat yang hampir bersamaan, berapapun harga pada saat itu. Misal pada saat yang hampir bersamaan Anda bisa buy EUR/USD dan sell GBP/USD. Tetapi cara ini tidak selalu profit, dan kalau tanpa analisa sama sekali, bisa dikatakan bersifat untung-untungan.

M Singgih   2 Oct 2019
 Tjandra |  5 Oct 2015

Pagi Pak,

bagaimana cara mengkonfirmasi bahwa hrga akan bounce atau break pd level2 support/resistant? Selain melihat candle pattern, apakah kita hrs mlihat indikator juga? Indikator apa yg bisa mengkonfirmasi keadaan bounce/break sekaligus sbg momentum entry posisi?

Thanks

Lihat Reply [25]

Dalam hal ini, yang mesti dilakukan terlebih dahulu adalah memahami kinerja dari indikator yang digunakan. Anda akan mampu membuat entry dan exit market saat anda memahami indikator yang anda gunakan.

Thanks.

Basir   25 Sep 2014

@ eddy spade:
Tergantung dari indikatornya Pak. Biasanya cara seperti itu sering digunakan pada indikator oscillator (terutama RSI) dan indikator trend (moving average). Untuk indikator RSI bisa ditarik garis trend sesuai dengan arah pergerakan harga dan arah indikator itu sendiri (pada saat tidak terjadi divergensi). Entry atau exit bisa pada saat ada RSI break garis trend tersebut. 
Untuk moving average lebih sederhana, dengan hanya mengamati apakah harga break atau memotong kurva indikator tsb.

M Singgih   12 Feb 2018

Untuk Eddy Spade,

Hal ini tergantung dari indikator yang Anda gunakan. Misalnya Anda menggunakan indikator Moving Average (MA), maka Anda bisa memberlakukan kurva MA tersebut sebagai support dan resisten dinamis. Maka, ketika terjadi breakout, Anda dapat membuka posisi sesuai dengan arah breakout tersebut.

Jika harga sedang berada diatas kurva MA, maka Anda dapat membuka posisi Sell ketika harga bergerak menembus MA kearah bawah. Sebaliknya, jika harga bergerak dibawah MA, maka Anda dapat membuka posisi Buy ketika harga bergerak menembus MA kearah atas. Tentu hal ini harus dikonfirmasi oleh indikator lain ataupun price ation untuk menghasilkan akurasi yang tinggi.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   14 Jul 2019

@ Tjandra:
Ya, sebaiknya dikonfirmasikan dengan minimal 1 indikator karena ketika kita berurusan dengan kemungkinan-kemungkinan maka semakin banyak faktor pendukung akan semakin besar persentasi keberhasilannya. Jadi semakin banyak indikator yang mengkonfirmasi akan semakin valid sinyal yang diberikan oleh price action.

Indikator untuk konfirmator umumnya adalah moving averages, MACD dan indikator oscillator (RSI, stochastics, CCI). Dalam hal indikator oscillator ketika uptrend adalah untuk melihat adanya divergensi, misal uptrend dan break resistance, tetapi terjadi divergensi bearish pada indikator oscillator, maka sebaiknya tidak entry. Berikut contoh GBP/USD daily uptrend, break resistance psikologis 1.5000, terbentuk rejection pin bar dan didukung oleh 6 indikator:



Pada A: terbentuk rejection pin bar oleh resistance 1.5000 dan kurva sma 50.

Indikator Parabolic SAR dibawah harga, harga bergerak pada upper band indikator Bollinger Bands, kurva MACD berada diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang melebar dan OSMA diatas level 0.00, RSI berada diatas level 50 dan tidak menunjukkan divergensi bearish, serta ADX yang berwarna hijau menunjukkan dominan bullish. Jadi semua syarat-syarat untuk break (entry buy) sudah terkonfirmasi.

Kalau lebih dari 80% indikator tidak mengkonfirmasi maka tidak perlu entry, tunggu sampai ada sinyal lagi baik untuk kemungkinan break atau bouncing (sell). Untuk menentukan momentum entry yang lebih detail Anda bisa melihat pada time frame yang lebih rendah. 

M Singgih   7 Oct 2015

malam coach SF.....
bagaimana breakout yang dikatakan valid, misalnya dg menggunakan pivot point dan candle sdh closed diatas R/dibwh S, apakah harus menunggu candle berikutnya yg closing diatas R/dbwh S lagi? terkadang sdh closed diatas R /bwh S tapi candle berikutnya closing dibwh R/diatas S lagi.mohon penjelasannya coach.mks

Ahmad   12 Dec 2017

@ Ahmad:

Ya, harus menunggu candle berikutnya. Dalam trading, istilah valid bukan berarti benar 100% atau pasti, tetapi yang kemungkinan benarnya paling besar. Untuk memastikan validitasnya Anda harus mengkonfirmasikan dengan price action yang terbentuk pada bar berikutnya, dan juga dikonfirmasi oleh minimal 2 indikator teknikal.

Berikut contohnya pada USD/JPY daily:

price action

Pada A:
Candle sebelumnya telah break resistance kuat 110.66. Candle di A sempat menembus 110.66 dan bergerak diatas kurva middle band indikator Bollinger Bands, tetapi tidak didukung oleh indikator MACD dan ADX, dan akhirnya ditutup dibawah middle band dan juga dibawah resistance 110.66, berupa bearish bar. Candle tsb adalah fakey bar (sinyal break yang palsu).

Pada B:
Candle sebelumnya telah break resistance kuat 110.66. Candle di B menembus 110.66 dan bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan juga didukung oleh indikator MACD dan ADX, dan akhirnya ditutup diatas resistance 110.66, dan membentuk bullish engulfing bar. Candle di B tsb adalah sinyal breakout yang valid.

Jadi konfirmasi price action dan indikator teknikal dalam hal ini sangat penting.

- … terkadang sdh closed diatas R /bwh S tapi candle berikutnya closing dibwh R/diatas S lagi…

Komentar:
Candle yang berikutnya itu disebut dengan fakey bar atau sinyal palsu yang menyebabkan false break.

M Singgih   15 Dec 2017

Selamat sore, saya baru belajar tentang trading pada daerah ranging dan breakout. Dan saya menemukan indikator bollinger bands dan donchian channel. masing-masing punya parameter sendiri. Saya ingin bertanya, mana yang lebih baik ya? menggunakan level high/low seperti donchian atau standar deviasi seperti bb? thx

Mas Sinar   1 May 2018

@ Mas Sinar:

Untuk breakout berdasarkan daily range, Donchian channel lebih akurat. Richard Donchian merancang indikator ini berdasarkan level high / low periode 20 hari, jadi akurasinya akan lebih baik kalau digunakan pada time frame daily.

Kalau Bollinger Bands lebih ke volatilitas untuk melihat kekuatan trend. Standard deviasi perhitungannya tetap, tidak berdasarkan level high / low pada periode tertentu. Kalau harga melewati batas atas (upper band) atau batas bawah (lower band) maka harga sedang bergerak uptrend atau downtrend dengan kuat.

Entrynya dilihat dari breakout pada middle band, tetapi untuk kondisi sideways kurang akurat. Ketika harga break diatas middle band diasumsikan sedang bergerak uptrend dan sebaliknya. Jadi untuk deteksi arah trend. Pada kondisi sideways bisa untuk deteksi overbought dan oversold. Baca juga: Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Kalau Anda ingin trading dengan cara breakout berdasarkan daily range, bisa dibantu juga dengan indikator ADR (Average Daily Range). 

M Singgih   3 May 2018

Kalau untuk strategi breakout support dan resistance trendline bagaimana pak?

Erwin Tembesi   23 Jun 2018

bounce dan breakout itu kadang terjadi secara bergantian dalam satu waktu. mana yang lebih baik ditunggu pak?

M Zainul   26 Jun 2018

@ erwin tembesi:

Breakout garis trend (trendline) maupun breakout garis horisontal support dan resistance, harus dikonfirmasi oleh price action dan indikator teknikal, baik indikator trend (MACD, parabolic SAR, ADX, Bollinger Bands) maupun indikator momentum (RSI, stochastic, CCI). Minimal ada 2 indikator yang conform.

Kenapa indikator trend, karena kita membicarakan arah trend, apa lagi jika arah trend tampak jelas dari garis trend yang telah di-plot. Konfirmasi indikator momentum juga diperlukan karena kita ingin entry pada saat (momen) yang tepat.

Contoh:



Pada garis trend 1:
Price action: terjadi bullish engulfing candle yang menembus garis trend, berarti kemungkinan akan bullish. Dalam hal ini kita harus menunggu sampai engulfing candle selesai terbentuk, dan kita lihat candle berikutnya (candle A).. Jika dikonfirmasi oleh indikator, maka kita bisa entry buy. Tampak dari indikator MACD, parabolic SAR dan RSI telah conform (RSI di atas level 50), jadi kita bisa entry buy.

Pada garis trend 2, meskipun telah menembus garis trend (candle B), tetapi dari price action tidak jelas, dan ke 3 indikator tidak conform, jadi kita seharusnya tidak entry sell pada candle B.

M Singgih   26 Jun 2018

@m zainul:

Mungkin maksudnya sebuah candle bergantian break dan bounce level tertentu. Kalau memang demikian Anda harus menunggu sampai candle tersebut selesai dibentuk, dan lihat harga penutupan (closing price)-nya.

Untuk kondisi uptrend: kalau harga penutupannya (closing price) di atas level yang dimaksud berarti terjadi breakout, dan kalau closing price di bawah level yang dimaksud berarti terjadi�rejection�(yang berarti bouncing).
Sebaliknya untuk kondisi downtrend.

M Singgih   27 Jun 2018

kalau dari sisi price action sendiri apakah ada pola candlestick trtentu yg menunjukkan harga akan breakout support/resistance??

Gio   6 Jul 2018

@ Gio:
Harga akan breakout jika formasi candlestick yang Anda maksudkan terjadi di dekat level support atau resistance.
Akan breakout level support jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bearish, yang sering terjadi adalah: 
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi uptrend termasuk doji atau gravestone doji dan shooting star (1 candle)
- Formasi bearish engulfing (2 candle)
- Formasi dark cloud cover (2 candle)
- Formasi atau pola evening star (3 candle)
- Formasi atau pola three black crows (3 down bar yang berurutan)

Akan breakout level resistance jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bullish, yang sering terjadi adalah: 
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi downtrend termasuk doji atau dragonfly doji dan hammer (1 candle)
- Formasi bullish engulfing (2 candle)
- Formasi piercing line (2 candle)
- Formasi atau pola morning star (3 candle)
- Formasi atau pola three white soldiers (3 up bar yang berurutan)

M Singgih   7 Jul 2018

kalau Time Frame dgn hasil yang terbaik untuk memprediksi terjadinya BreakOut dengan mencari Convergen dan ievergen pada chart candle dan RSI gimana pak?

Edi Ismanto   3 Aug 2018

Halo pak, saya masih pemula jdi saya tidak ngerti apa breakout itu pak. Mohon info nya pak

Jefri   3 Aug 2018

Bagaimana mengetahui kalau suatu harga akan breakout ke atas atau ke bawah?

Jenal   3 Aug 2018

Untuk Jefri,

Break artinya diam/istirahat, Out artinya keluar. Dalam istilah trading, Break Out diartikan penembusan pada suatu level harga, setelah bergerak diam, istirahat atau sideways pada area yang sempit.

Anda bisa memilih Mata uang apa saja, dengan menetukan Time Frame terlebih dahulu. Cari level – level sempit dimana harga bergerak. Sebagai contoh pada GBP/USD, di TF 30. 

Cara diatas adalah order pending, pada GBP/USD. Dengan Buy Stop di 1.40867 dan Sell Stop 1.40485. Dengan harapan harga bisa menembus salah satunya.

Terima kasih.

Basir   4 Aug 2018

@ Jenal:

Kalau pergerakan harga sedang uptrend tentunya akan break keatas (menembus resistance), dan kalau sedang downtrend akan break ke bawah (menembus support). Untuk mengetahui sedang uptrend atau downtrend bisa dengan indikator moving average, MACD, ADX dan atau parabolic SAR.

Tetapi untuk entry sebaiknya dikonfirmasi juga dengan price action dan indikator teknikal untuk menghindari terjadinya false break (gagal break ke atas / ke bawah), seperti pada contoh di atas.

M Singgih   6 Aug 2018

@ edi ismanto:

Sebelumnya perlu diketahui bahwa istilah konvergensi pada indikator RSI sebenarnya sama dengan divergensi bullish indikator RSI, sedangkan divergensi pada indikator RSI sama dengan divergensi bearish indikator RSI. Istilah konvergensi dan divergensi mengacu pada arah trend pergerakan harga dan kurva RSI.

Divergensi sebenarnya valid pada semua time frame, artinya pada time frame berapapun kemungkinan keberhasilannya besar. Tetapi semakin tinggi time frame akan semakin tinggi juga validitasnya, karena pada time frame yang rendah (terutama di bawah H1) akan ada noise. Semakin rendah time frame akan semakin banyak noise yang menyebabkan kesalahan sinyal

M Singgih   6 Aug 2018

@ Jacob:
Sebagai contoh seperti yang terjadi pada chart EUR/USD daily, pada tanggal 24 Agustus 2015:



Setelah harga menembus R1 dan R2, terbentuk pin bar A yang merupakan isyarat untuk pergerakan reversal, tetapi pin bar tersebut perlu dikonfirmasi validitasnya, jadi jangan entry dulu. Pada bar berikutnya terbentuk inside bar (B) yang menunjukkan keadaan konsolidasi, dengan mother bar adalah pin bar A.

Kita baru bisa entry jika arah pasar sudah jelas, yaitu apakah mother bar A ditembus keatas (level tertingginya ditembus), atau ditembus kebawah (level terendahnya yang ditembus). Jika level tertingginya ditembus maka entry buy, dan jika level terendahnya yang ditembus maka entry sell. Dalam hal ini ternyata bar berikutnya (C) menembus level terendah mother bar, maka Anda bisa entry sell (pada bar C tersebut).

Jadi dalam hal ini Anda harus menunggu konfirmasi dari bar berikutnya sebelum entry. Konfirmasi juga bisa dari indikator teknikal.

M Singgih   11 Nov 2015

Saya menggunakan price action di TF D1,Setelah breakout di S/R, bagaimana cara mengetahui kalau harga akan retest dulu di S/R atau akan terjadi penerusan tanpa retest?

Jacob   7 Nov 2015

Bgmn cr memanfaatkan break pd sinyal indikator sbg entry & exit poin?

Eddy Spade   25 Sep 2018

Bagaimana cara mengetahui perbedaan harga sedang mengalami bounce atau pullback?

Syakur   12 Sep 2022

Tidak ada yang bisa mengetahui secara PASTI harga berbalik adalah pullback atau reversal (bounce).

Yang bisa Anda lakukan adalah melihat ciri-ciri harga yang terjadi saat ini dan dari ciri-ciri tersebut Anda nilai peluang terjadinya pullback atau malah bounce.

Salah satu ciri yang spesifik terjadinya bounce adalah pergerakan harga yang cepat melawan arah tren. Ini artinya terdapat seller/buyer yang agresif dan bisa mengubah arah tren.

Namun apakah pasti berbalik? Tidak.

Dalam trading, selalu gunakan hukum probabilitas (peluang).

Kiki R   14 Sep 2022
 Mas Sinar |  1 May 2018

Selamat sore, saya baru belajar tentang trading pada daerah ranging dan breakout. Dan saya menemukan indikator bollinger bands dan donchian channel. masing-masing punya parameter sendiri. Saya ingin bertanya, mana yang lebih baik ya? menggunakan level high/low seperti donchian atau standar deviasi seperti bb? thx

Lihat Reply [22]

@ Mas Sinar:

Untuk breakout berdasarkan daily range, Donchian channel lebih akurat. Richard Donchian merancang indikator ini berdasarkan level high / low periode 20 hari, jadi akurasinya akan lebih baik kalau digunakan pada time frame daily.

Kalau Bollinger Bands lebih ke volatilitas untuk melihat kekuatan trend. Standard deviasi perhitungannya tetap, tidak berdasarkan level high / low pada periode tertentu. Kalau harga melewati batas atas (upper band) atau batas bawah (lower band) maka harga sedang bergerak uptrend atau downtrend dengan kuat.

Entrynya dilihat dari breakout pada middle band, tetapi untuk kondisi sideways kurang akurat. Ketika harga break diatas middle band diasumsikan sedang bergerak uptrend dan sebaliknya. Jadi untuk deteksi arah trend. Pada kondisi sideways bisa untuk deteksi overbought dan oversold

Kalau Anda ingin trading dengan cara breakout berdasarkan daily range, bisa dibantu juga dengan indikator ADR (Average Daily Range)

M Singgih   3 May 2018

Kalau untuk strategi breakout support dan resistance trendline bagaimana pak?

Erwin Tembesi   23 Jun 2018

@ erwin tembesi:

Breakout garis trend (trendline) maupun breakout garis horisontal support dan resistance, harus dikonfirmasi oleh price action dan indikator teknikal, baik indikator trend (MACD, parabolic SAR, ADX, Bollinger Bands) maupun indikator momentum (RSI, stochastic, CCI). Minimal ada 2 indikator yang conform.

Kenapa indikator trend, karena kita membicarakan arah trend, apa lagi jika arah trend tampak jelas dari garis trend yang telah di-plot. Konfirmasi indikator momentum juga diperlukan karena kita ingin entry pada saat (momen) yang tepat.

Contoh:

Pada garis trend 1:

Price action: terjadi bullish engulfing candle yang menembus garis trend, berarti kemungkinan akan bullish. Dalam hal ini kita harus menunggu sampai engulfing candle selesai terbentuk, dan kita lihat candle berikutnya (candle A).. Jika dikonfirmasi oleh indikator, maka kita bisa entry buy. Tampak dari indikator MACD, parabolic SAR dan RSI telah conform (RSI di atas level 50), jadi kita bisa entry buy.

Pada garis trend 2, meskipun telah menembus garis trend (candle B), tetapi dari price action tidak jelas, dan ke 3 indikator tidak conform, jadi kita seharusnya tidak entry sell pada candle B.

M Singgih   26 Jun 2018

kalau dari sisi price action sendiri apakah ada pola candlestick trtentu yg menunjukkan harga akan breakout support/resistance??

Gio   6 Jul 2018

@ Gio:
Harga akan breakout jika formasi candlestick yang Anda maksudkan terjadi di dekat level support atau resistance.
Akan breakout level support jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bearish, yang sering terjadi adalah: 
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi uptrend termasuk doji atau gravestone doji dan shooting star (1 candle)
- Formasi bearish engulfing (2 candle)
- Formasi dark cloud cover (2 candle)
- Formasi atau pola evening star (3 candle)
- Formasi atau pola three black crows (3 down bar yang berurutan)

Akan breakout level resistance jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bullish, yang sering terjadi adalah: 
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi downtrend termasuk doji atau dragonfly doji dan hammer (1 candle)
- Formasi bullish engulfing (2 candle)
- Formasi piercing line (2 candle)
- Formasi atau pola morning star (3 candle)
- Formasi atau pola three white soldiers (3 up bar yang berurutan)

M Singgih   7 Jul 2018

Halo pak, saya masih pemula jdi saya tidak ngerti apa breakout itu pak. Mohon info nya pak

Jefri   3 Aug 2018

Untuk Jefri,

Break artinya diam/istirahat, Out artinya keluar. Dalam istilah trading, Break Out diartikan penembusan pada suatu level harga, setelah bergerak diam, istirahat atau sideways pada area yang sempit.


sideways

Anda bisa memilih Mata uang apa saja, dengan menetukan Time Frame terlebih dahulu. Cari level – level sempit dimana harga bergerak. Sebagai contoh pada GBP/USD, di TF 30. 

Cara diatas adalah order pending, pada GBP/USD. Dengan Buy Stop di 1.40867 dan Sell Stop 1.40485. Dengan harapan harga bisa menembus salah satunya.

Terima kasih.

Basir   4 Aug 2018

Bagaimana mendeteksi terjadinya breakot tanpa menggunakan indikator trading?

Ihsan   23 Jun 2022

@Ihsan: Mendeteksi breakout tanpa menggunakan indikator artinya kita menggunakan harga itu sendiri atau biasa disebut dengan price action.

Cara paling sederhana mendeteksi breakout adalah dengan melihat 2 variabel: 1) Harga 2) Volume

1) Harga

Ciri-ciri breakout yang bagus ada 2, pertama break harga harus kuat dan ditandai dengan adanya candlestick dengan body panjang pada saat break. 

Kedua, tidak adanya shadow berlawanan yang panjang dengan arah body candle tersebut.

2 hal ini menandakan bahwa breakout tersebut valid dan kemungkinan harga akan melanjutkan arah breakout cukup besar.

2) Volume

Selain dari bentuk candlestick (harga), breakout yang valid biasanya ditandai dengan adanya volume yang membesar. Waspadai apabila breakout yang terjadi mempunyai volume yang rendah.

Kiki R   23 Jun 2022

Kalau breakout tapi volume kecil memang kenapa ya pak?

Ihsan   24 Jun 2022

@Ihsan: Breakout dengan volume kecil menandakan seller/buyer yang menjadi pendorong harga tersebut break tidak kuat.

Akibatnya breakout yang punya volume kecil punya kemungkinan besar berbalik (false breakout).

Oleh karena itu, jika Anda adalah trader yang tipe mengikuti trend dengan menggunakan breakout, perhatikan baik-baik saat harga break termasuk volumenya.

Breakout yang paling bagus terlihat dari candle break yang besar panjang dan shadow yang pendek serta volumenya besar.

Kiki R   24 Jun 2022

Lantas, bagaimana jika yang terjadi malah fake out. Skenario trading seperti apa yang bisa dilakukan? 

Restu   4 Jul 2022

@Restu: Kalau terjadi fakeout, ikuti arah fakeoutnya. Sedangkan kalau sudah entry sebelum fakeout, segera keluar/exit.

Kiki R   5 Jul 2022

Bagaimana cara mengkonfirmasi breakout false trading forex?

Restu Dian   18 Jul 2022

@Restu Dian: Konfirmasi false breakout adalah dengan melihat pergerakan harga setelah breakout.

Kalau harga berhasil nahan untuk tidak kembali setelah breakout, maka breakout valid.

Namun, apabila setelah harga break ternyata berbalik dan masuk kembali ke S&R, artinya false breakout menjadi valid.

Kiki R   19 Jul 2022

Ini timeframe berapa bang yang digunakan? Kalau saya pakai timeframe 15 menit....

Wahid   23 Aug 2022

@Wahid: Bisa digunakan di semua time frame.

Kiki R   24 Aug 2022

Selamat malam pak, kalau untuk di chart pattern seperti triangle, pennant, flag juga bisa terjadi false breakout?

Tiara Cahyani   8 Sep 2022

Bisa, saat pola ini false breakout, maka akan jadi bentuk yang lain lagi.

Sebagai contoh, ada pola symmetrical triangle (segitiga sama sisi) yang mengerucut ke tengah, saat terjadi break ke atas lalu dilanjutkan oleh false breakout, maka bentuknya bisa menjadi channel turun.

Kiki R   10 Sep 2022

Tiara Cahyani:

Asal usul analisis chart pattern bermula dari riwayat harga di masa lalu. Karena sering terjadi harga naik setelah pola begini, maka kita menganggap harga akan naik kalau ada pola begini. Sedangkan harga sering turun setelah pola begono, maka kita menganggap harga akan turun kalau ada pola begono. Tapi, semua itu tidak mutlak.

Ibaratnya seseorang punya warung yang menjual nasi goreng dan mie goreng. Nasi goreng biasanya laris pada hari Rabu dan Kamis, sedangkan mie goreng lebih laku pada hari Jumat dan Sabtu. Tapi, apakah pada hari Rabu dan Kamis besok itu nasi goreng pasti lebih laris daripada mie goreng? Belum tentu. Karena itu belum terjadi dan kita tak bisa menebak masa depan dengan pasti.

Demikian pula dengan pola-pola seperti triangle dkk. False breakout itu selalu mungkin terjadi.

Bagaimana mengatasinya? Pertama, pastikan semua sinyal sudah terkonfirmasi dua kali sebelum dieksekusi. Kedua, money management harus diterapkan setiap saat untuk mencegah skenario terburuk.

Aisha   20 Feb 2023

@ Restu Dian:

Kalau price action-nya sudah benar dan break level resistance atau support, maka konfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX atau MACD.
Jika indikator trend menunjukkan arah yang sesuai dengan breakout, maka breakout tsb terkonfirmasi, jika tidak berarti tidak terkonfirmasi yang bisa diasumsikan adalah false breakout.

Jika misalnya indikator trend tidak konform yang berarti dianggap false breakout tetapi ternyata benar (bukan false), dan trader sudah terlanjur entry, berarti memang waktunya untuk loss. Dalam trading tidak semua trade harus profit. Hasil trading dilihat dari trade secara keseluruhan, bukan trade per trade.

Untuk keterangan mengenai trading ketika terjadi false break, silahkan baca: Strategi Trading Ketika Terjadi False Break

M Singgih   22 Feb 2023

Restu:

Hal ini sebenarnya bergantung dari sistem atau strategi yang digunakan. Jika strategi tersebut telah mengatur ketentuan atau rule mengenai Fake Out, maka lebih baik gunakan rule tersebut. Jika tidak ada, maka mungkin bapak bisa coba merancang rule sendiri saat ini. Rules ini kemudian dapat dibacktest untuk melihat berapa masing-masing tingkat keuntungan yang didapat atau kerugian yang diminimalisir saat terjadi Fake Out. Mengenai skenarionya sendiri ada beberapa hal yang bisa bapak lakukan.

1. Jika belum Entry, maka bapak bisa masuk sesuai dengan arah Fake Outnya.

2. Jika belum Entry, maka bapak bisa menunggu hingga terjadi Breakout lainnya terlebih dahulu tanpa harus masuk ke Fake Out.

3. Jika sudah Entry, maka bapak bisa menutup segera posisi tersebut saat Fake Out terjadi tanpa perlu membuka posisi berlawanan.

4. Jika sudah Entry, maka bapak bisa menutup segera posisi tersebut dan masuk sesuai arah Fake Out.

5. Terakhir, bapak bisa membiarkan saja posisi yang merugi saat terjadi Fake Out hingga mencapai level Stop Loss yang telah direncanakan sejak awal.

Nur Salim   24 Feb 2023
 Fredy |  2 Aug 2019

1. Bagaimana cara pembacaan chart pnf ?

2. Untuk lebih maksimal dalam penggunaannya box size dan reversal nya menggunakan berapa pips ? (tiap - tiap timeframe dan untuk penggunaan scalping serta intraday)

3. Contoh - contoh penggunaan pnf menggunakan support resistan dll

Terima kasih

Lihat Reply [1]

Untuk Fredy,

Setahu kami, Point and Figure (PnF) chart adalah chart yang bisa memfilter tren meski tanpa bantuan indikator apapun. Visual yang ditampilkan pada chart ini hanya berupa objek berbentuk lingkaran merah (sebagai sinyal bearish) dan silang hijau (sebagai sinyal bullish). Sehingga, pembacaan chart ini pun terbilang cukup mudah, yakni hanya melihat objek yang terbentuk saja. 

Untuk memaksimalkan penggunaan chart PnF demi mendeteksi adanya penerusan tren atau pembalikan, Anda dapat menerapkan asas zona support dan resisten. Perhatikan chart PnF pada pair XAU/USD timeframe M15 berikut ini.

XAUUSD m15
Terdapat zona support dan resisten yang signifikan pada chart tersebut. Tampak chart PnF selalu berbalik arah dari zona support dan resisten tersebut. Sehingga Anda bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk memasuki posisi (sell on resisten dan buy on support).

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   6 Aug 2019
 

Komentar @inbizia

Maaf, untuk pembahasan mengenai Stop Loss di Finex bagi gw rasanya ga begitu cocok. Apa gw yang salah di cara trading, soalnya saat memasang Stop Loss gw rasanya lebih sering loss karena sering banget entry trading gw menyentuh Stop Loss level yang gw set, sehingga entry tadi ketutup loss tetapi beberapa saat kemudian harga tiba-tiba bounce back gitu terutama saat nunggu berjam jam.

Malah kalau gw set Stop Loss level ke arah yang agak jauh, malah yang terjadi kena floating loss dan harga ga bounce back balik, atau kadang bounce back sedikit aja tapi ga nyentuh ke trading level awal. Jadinya rugi banyak. Sedangkan kalau gw set Stop Loss agak dekat dengan level entry, yang terjadi malah entry yang gw buka kecepatan tutupnya.

Ada gak kira-kira solusi mengenai masalah Stop Loss yang gw hadapin, soalnya menurut Finex sendiri, Stop Loss merupakan teknik mengatur resiko paling populer. Kok bagi gw ga ya?

 Anwar T |  6 Feb 2023
Halaman: Teknik Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

Minta tanya dong, penggunaan RSI ini sbaiknya di timeframe mana n enakan cock utk trading style sperti apa. Krna dalam artikel emang ngejalasin cara utk ngebaca ini RSI, klu nyentuh 30 maka bisa buy krna pasar dlm keadaan oversold dan akan segara bounce back bgitu jga sebaliknya.

Tpi, setau aku kan, terkadang indikator2 kyk gini selain perlu indikator lain, diperlukan jga timeframe yg tepat bukan? Seingat aku, terkadang nih misalkan aku di TF 1H bisa aja berubah di TF 15 menit.

Nah, apakah bsa mnta saran, misalkan day trading gt stylenya. Apakah RSI ini bisa dipakai, dan di TF brapa serta indikator tambahan misalkan MA bsa setting ke angka brapa, dan bagaimana cra ngeliat/ngebacanya? makasih

 Raflan |  28 Mar 2023
Halaman: Cara Mudah Deteksi Kondisi Jenuh Pasar Ala Broker Monex

Ya kan minimal deposit $10. Berarti bisa lbh dari itu. Enakan sih cobain akun demo dulu, persiapkan strategi trading. Klu di akun demo udah lancar banget loss/profitnya ya bisa langsung lanjut ke akun mikro Finex. Ya, klu udah pede mah bsa coba2 $50 dlu sblm lanjut ke $100.

Klu menurut pendapat ane ya, minimal $10 itu bisa berii kebebasan mau deposit berapapun selama ga dibawah $10. jadi lbh flexibel lah, n ga usah melulu harus $100 krna ga smua orang jga bsa provide uang dingin sebesar it dalam waktu yg cukup singkat.

 Calvin |  10 Sep 2023
Halaman: Tips Memilih Finex Vs Asiapro Untuk Day Trading

Cakupan pusat trading tidak hanya mencakup analisis teknikal tetapi dari analisis fundamental, berita/sentimen pasar, analisis ekonomi, hingga penelitian ahli yang digabungkan dalam satu produk bernama Trading Central. Sedangkan Autochartist merupakan fitur premium yang juga perlu dibeli, yang dikhususkan untuk menganalisa chart, dan membantu trader menemukan pola chart yang bahkan belum ditemukan oleh trader sendiri. Bagi saya, auto chartist itu seperti fitur technical analysis khusus untuk chart.

Karena pada dasarnya Autochartist adalah software untuk mengenali pola grafik, Fibonacci Retracement dan kombinasinya, level kunci Support dan Resistance, serta level volatilitas; jadi untuk bisa trading dengan sinyal yang disediakan oleh Autochartist, Anda harus terlebih dahulu memahami unsur-unsur analisis teknikal.

tapi ya, bagi saya, saya suka broker yang menyediakan 2 alat ini untuk membuat trading lebih nyaman dan akurat. Perlu dipahami bahwa sinyal dari fitur Trading Central dan Autochartist tidak dapat menjamin trader akan selalu untung. Terkadang, fitur ini juga menghasilkan sinyal yang tidak akurat. Oleh karena itu, sangat disarankan agar trader tidak all-in saat mempertimbangkan sinyal Trading Central dan Autochartist. Jadi anda juga harus mempelajari analisa trading seperti teknikal dan fundamental.

jadi kalau menggunakan alat pendeteksi sinyal, alangkah baik bisa diexpand dan dipelajari dulu apakah sesuai dngn analisi dri kita juga. Ibarat trading sinyal cuma jadi alat abntu kita dalam nganalisa aja

 Fahad |  29 Sep 2023
Halaman: Meninjau Perbandingan Akun Standard Hfx Vs Gkinvest

Halo juga calon trader sukses, semangat terusnya. jangan pantang menyerah untuk mencoba dan menyelami dunia trading. karena sesungguhnya trader yang sukses bukan hanya sekedar julukan namun sudah melalui banyak hal dan belajar banyak strategi berkaitan dengan trading.
memenuhi kebutuhan industri dan kepastian hukum serta memberikan perlindungan bagi para pihak di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, perlu adanya ketentuan yang mengatur mengenai Penerimaan Nasabah Secara Elektronik Online demi kemaanan dari para pengguna broker.
Misanya, Ketika menjalankan bisnis, kamu pastinya akan picky dalam memilih partner. Begitu halnya saat kamu menjalankan bisnis trading forex, broker merupakan partner bisnis yang sangat memengaruhi kesuksesan trading kamu. Broker resmi BAPPEBTI adalah salah satu hal penting yang wajib jadi pertimbangan bahkan sebelum kamu memulai trading.
Hmm, kenapa sih sepenting itu? Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa kamu perlu memilih broker resmi BAPPEBTI. Salah satu alasannya broker yang sudah terdaftar di BAPPEBTI sudah jelas kredibilitasnya sehingga meminimalisir terjadinya pelanggaran yang mungkin saja dilakukan broker. Sebab, fungsi BAPPEBTI sendiri adalah menjalankan pengawasan yang sangat ketat kepada para broker lokal di Indonesia. Kalau broker terbukti melakukan pelanggaran atau penyimpangan, maka BAPPEBTI bisa memberlakukan sanksi, membekukan perizinan perusahaan broker tersebut, bahkan menarik izin usahanya.
Walapun nih ya, jikalau kamu menemukan broker yang menurutmu itu cukup bagus dibandingkan dengan beroker yang sudah tergulasi Bappebti, tapi apakah kamu yakin broker itu aman? Ingat jika terjadi penyelahgunaan dalam akun pribadi dan pengelolaan uang yang anda depositkan, itu akan sulit dilacak oleh pihak resmi.

 Suho |  30 Sep 2023
Halaman: Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Broker Didimax

Klo kita trading ama Valbury, itu di artikel kan kita bakalan dapat fitur Autochartist jga dan kita bsa download autochartist di app store baik di iOS mapun di google store. Mau tanya aja, cara make autochartist via app itu kyk gmana ya?? Soalnya saat ngedownload gitu, pas dibuka ga bisa digunakan. Apakah saat login kita make akun live Valbury ato kita perlu buat akun baru?

Misalkan aku tradingnya diluar broker Valbury, apakah sy tetap bsa menggunakan fitur Autochartist? Kan ada beberapa broker yg ga neydiaiin fitur ini (sy msh blm baca artikel broker lain , cma pernah ktmu broker yg ga ada fitur dan sy sndiri ga menemukan fitur autochartist)

 Jojo |  18 Oct 2023
Halaman: Review Broker Valbury Asia Futures

Kamus Forex

Chart

Grafik yang menunjukkan pergerakan harga suatu aset finansial, bisa berupa Bar, Line, atau Candlestick. Chart pada forex merepresentasikan harga pembukaan (Open), tertinggi (High), terendah (Low), dan penutupan (Close).

Emas Hitam

Sebutan untuk komoditas minyak mentah. Emas hitam juga disebut sebagai minyak bumi, dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan Crude Oil.


Kirim Komentar Baru