AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Tinjauan Aussie 2015 : Suku Bunga Belum Akan Naik Tahun Ini

M Singgih 9 Jan 2015
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #suku-bunga   #bunga
Aussie melemah 14% versus USD tahun 2014 akibat merosotnya harga komoditi, melemahnya ekonomi China dan lambatnya ekonomi domestik. Tahun ini Aussie diperkirakan bearish versus USD namun bullish versus EUR, CHF dan NZD. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga 2.50% tahun ini.

Nilai tukar Aussie merosot ke level terendahnya terhadap US Dollar pada Desember 2014 sehingga AUD/USD menyusut 14% sepanjang tahun 2014. Penyebab utama depresiasi nilai tukar tersebut adalah merosotnya harga komoditi terutama biji besi, melemahnya pertumbuhan ekonomi China dan melambatnya perekonomian domestik. Mata uang komoditi (AUD, CAD, NZD) diperkirakan masih akan cenderung melemah sepanjang tahun 2015 ini akibat turunnya harga komoditi. Aussie diperkirakan bearish versus USD namun bullish versus EUR, CHF dan NZD. Bank sentral (RBA) diperkirakan masih mempertahankan tingkat suku bunganya sepanjang tahun ini.

                                 Tinjauan Aussie 2015 : Suku Bunga Belum Akan Naik

Data fundamental kwartal kedua menunjukkan transisi ekonomi yang dimotori oleh peralihan dari investasi di sektor industri pertambangan ke non pertambangan mengalami perlambatan. GDP kwartal ke 3 tahun 2014 turun dari +0.5% pada kwartal kedua ke +0.3% (q/q), namun dibandingkan tahun lalu perekonomian masih mengalami ekspansi 2.7%. Konstruksi non perumahan mengalami perlambatan seiring dengan merosotnya investasi sektor pertambangan. Diperkirakan pertumbuhan tahun ini akan cenderung menurun. Disamping faktor investasi sektor pertambangan sebagai kontributor utama yang merosot, perlambatan ekonomi China juga akan sangat mempengaruhi ekspor.

Sementara itu kenaikan tingkat upah yang lambat akan menghambat pengeluaran konsumen. Pasar tenaga kerja Australia cenderung menunjukkan keadaan anomali. Ketika tenaga kerja dan lapangan pekerjaan bertambah, pada saat yang sama tingkat pengangguran naik dan juga tingkat partisipasi. Tingkat pengangguran bulan Nopember 2014 lalu naik 6.3%, tertinggi sejak Nopember 2013, meski tenaga kerja bertambah 42,700, jauh lebih tinggi dari bulan Oktober yang bertambah 13,700 (rilis data Employment Change Australia 11 Desember 2014). Hal ini disebabkan oleh naiknya tingkat partisipasi dari 64.6% ke 64.7%. Permintaan tenaga kerja sektor non pertambangan mengalami perlambatan dan belum cukup untuk mengurangi tingkat pengangguran. Diperkirakan keadaan seperti ini akan terus berlangsung setidaknya hingga mendekati akhir tahun 2015 ini.

                      Tinjauan Aussie 2015 : Suku Bunga Belum Akan Naik

Tingkat inflasi

Tingkat inflasi tahunan telah sesuai dengan target bank sentral yang antara 2.0% hingga 3.0%. Seperti diketahui Australia merilis data inflasi per kwartal berupa persentasi perubahan dari data kwartal sebelumnya (q/q) dan data kwartal sekarang dibandingkan kwartal yang sama pada tahun sebelumnya (q/y) yang dianggap sebagai inflasi tahunan. Kwartal ke 3 tahun 2014 lalu inflasi tahunan (CPI total q/y) berada pada angka 2.3% dan q/q 0.5%, sementara CPI inti (core CPI q/y) 2.1% (rilis data CPI Australia 22 Oktober 2014).

                        Tinjauan Aussie 2015 : Suku Bunga Belum Akan Naik

Namun demikian keadaan fiskal Australia cenderung memburuk. Dari laporan midyear economic and fiscal outlook (MYEFO) yang dirilis Desember lalu menunjukkan defisit fiskal tahun 2014/2015 akan mencapai 2.5% dari GDP dibandingkan dengan bulan Mei lalu yang 1.8% dari GDP. Dengan keadaan perekonomian seperti itu diperkirakan RBA belum akan menaikkan suku bunganya dan tetap mempertahankan suku bunga 2.50% dalam tahun ini. Bank sentral akan menunggu pemerintah memperbaiki kebijakan fiskal yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2015 ini.

Sumber : www.actionforex.com : 2015 FX Outlook – Aussie To Remain Weak But Decline Less Severe

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru