AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Death Cross

Market Pagi Ini: Emas Sinyalkan Death Cross, Pasar Waspadai Inflasi AS
Inbizia     14 Feb 2023
Rilis data inflasi AS masih menjadi fokus karena berpotensi mempengaruhi kebijakan The Fed. GBP/USD menguat, tetapi harga emas didominasi sentimen bearish secara teknikal.
Mengenal Strategi Trading Double Death Cross
Rida     15 Apr 2022
Lebih dari sekedar open sell dengan sinyal Death Cross, strategi Double Death Cross menggunakan 3 EMA untuk konfirmasi downtrend yang lebih valid.
Dianggap Sinyal Akurat, Apa Itu Golden Cross Dan Death Cross?
SAM     19 Jul 2017
Apabila Anda berniat untuk membuka posisi sell saat sinyal Golden Cross muncul, maka sebaiknya urungkan niat tersebut.
Kamus

Kamus Trading

Death Cross
Adalah crossing (persilangan/perpotongan) dari atas ke bawah antara Moving Average berperiode rendah dengan Moving Average berperiode lebih tinggi. Momen Death Cross seringkali digunakan sebagai pertanda tren Bearish, sehingga bisa dimanfaatkan untuk entry Sell.
Golden Cross

Adalah crossing (persilangan/perpotongan) dari bawah ke atas antara Moving Average berperiode rendah dengan Moving Average berperiode lebih tinggi. Momen Golden Cross seringkali digunakan sebagai pertanda tren Bullish, sehingga bisa dimanfaatkan untuk entry Buy.

Cross Currency Pair

Trading pada pasangan mata uang mayor non-Dollar, misalnya AUD/CAD (Dolar Australia vs. Dolar Kanada) atau AUD/JPY (Dolar Australia vs Yen Jepang), dan sebagainya.

Forum

Kumpulan Forum @inbizia #death #cross

musya   1 Sep 2018
Malam semuanya....saya mau nanya nih, jika saya ingin trading dgn teknik SnD yg di kombine dgn indikator moving averages, apakah untuk pemilihan periode seting MA nya hrs disesuaikan dgn TF yg sy gunakan atau bebas? untuk melihat trend secara garis besar dgn menggunakan TF D1, misalnya kita menandai snd dgn  mclnya bearish engulfing apakah berarti utk hari itu trend besrnya nya cenderung  downtrend sehingga kita bs cari setup entri di TF yg lbh rendahnya
?sekian dan terimakasih
Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #death #cross

  Hamidan Sr   |   6 Oct 2014   |   Artikel
Tp nampakx kl ambil sinyal a profitx bs lbh bnyk lg tuh. seumpama sl diposisin d bwh hrg trndh dr candle sblmnya pst posisi bkl ttp aman walaupun hrg smpt drop di titik c. Dan lagian kl yg digunain cm ma itu sinyalx dah ckp valid, soalx hrg udh cross dr bawah ke atas ma. seumpama punya tmbhn indi lain dan trnyt nunjukin sinyal yg sama knp nggak langsung ja diambil ksmptn order di titik a? pnguatan uptren jg nggak ada yg tau, gmn kl trnyata breakoutx nggak sekuat itu dan order ditempatin diposisi yg telat?
  M Singgih   |   16 Aug 2015
@Hamidan Sr:
Menurut penulisnya (Sam Seiden) kita diminta untuk menunggu konfirmasi pada titik C. Area A dianggap sebagai area dimana harga sudah dianggap murah sehingga permintaan pada level harga di area ini cenderung meningkat (sentimen buy). Tanpa terjadi breakout pada area A kita tidak bisa menentukan area tersebut sebagai area support dimana sentimen buy pada area ini cenderung tinggi. Jadi entry buy ketika harga kembali ke area ini (C).
  Rubi   |   21 May 2016   |   Artikel
saya sudah pernah mencoba menggunakan crossing EMA 50,200 ini yah, terutama di pair GBPUSD dan USDJPY, tapi menurut saya sih perpotongan2 golden cross dan death cross seperti di atas itu tidak selalu berujung profit, malah bisa jadi drawdown sampai 30% dari modal saya.. ini contohnya

Sdangkan jika timeframenya diangkat sampai ke D1, cross-crossing ini akan sangat jarang sekali muncul (hanya 1-2 kali dalam 3 bulan)
  Yoga   |   1 Aug 2022   |   Artikel

3 Cara Trading Dengan MovingKalo berdasarkan crossing seperti ini, terus cara menentukan exit pointnya gimana, master?

  Kiki R   |   2 Aug 2022

@Yoga: Dari gambar tersebut, apabila sudah entry sell (menggunakan death cross) atau buy (golden cross) maka cara exit yang bisa digunakan bermacam-macam.

Berikut beberapa cara exit yang bisa Anda gunakan.

1. Exit menggunakan level support/resisten terdekat.

Ini cara yang sering digunakan oleh trader harian (day-trader). Exit menggunakan take-profit diletakkan pada level harga support/resisten terdekat di time frame entry atau time frame dibawahnya.

2. Exit menggunakan trailing stop

Cara ini agak jarang digunakan tapi beberapa trader menggunakan sistem trading mengikuti trend (trend-following) sering menggunakan cara ini.

Biasanya mereka menyetel berapa pips patokan sebagai ancang-acang apabila tren berubah mereka keluar secara otomatis.

3. Exit menggunakan level cross yang berlawanan

Jika yang masuk adalah entry sell, maka patokan exit menggunakan golden cross.

Sebaliknya, jika yang masuk adalah entry buy, maka patokan exit menggunakan death cross.

Mana yang terbaik dari ketiga cara tersebut?

Tidak ada jawaban yang ideal untuk setiap trader. Seorang trader yang sudah biasa menggunakan exit berdasarkan level support/resisten bisa menganggap cara inilah yang paling bagus.

Sedangkan bagi trader lain bisa saja beranggapan cara tersebut kurang efektif.

Oleh karena itu, membandingkan ketiganya kurang obyektif kalau melihat dari sudut exit saja.

Cara yang lebih obyektif adalah melihat performa secara keseluruhan.

Sebagai contoh, caranya adalah membuat 3 akun dengan entry yang sama persis pada ketiga akun tersebut. Yang membedakan hanyalah exitnya.

Selama 6 bulan, uji performa ketiga cara tersebut lalu lihat secara statistik cara mana yang performanya lebih bagus.

Cara seperti inilah yang lebih obyektif karena hasil berdasarkan angka.

  Bagus   |   22 Mar 2023   |   Artikel

BTW nih untuk author. Aku ada pertanyaan, biasanya kan bila trading dengan paiir yg ga biasa ini perlu tau ketentuannya misalkan spread yg ditetapkan brapa terus 1 lot itu berapa dan lain sebagainya, ya kyk trading kondisi dari pair ato aset yg ditaawarkan. Di HSB ada di beritaukan ga misalkan di websitenya gitu krna kan pastinya aku ingin tau pair seperti apa yg akan aku tradingkan.

Kemudian jenis cross pair yang ditawarkan ama HSB itu apa apa aja. Krna di artikel ga diberitaukan juga utk jenis yg bisa ditradingkan dengan HSB. Maaf klu pertanyaannya banyak ya

  Devi   |   20 Jun 2023   |   Artikel

saya sudah pernah mencoba menggunakan crossing EMA 50,200 ini yah, terutama di pair GBPUSD dan USDJPY, tapi menurut saya sih perpotongan2 golden cross dan death cross seperti di atas itu tidak selalu berujung profit, malah bisa jadi drawdown sampai 30% dari modal saya.. ini contohnya

Sdangkan jika timeframenya diangkat sampai ke D1, cross-crossing ini akan sangat jarang sekali muncul (hanya 1-2 kali dalam 3 bulan)

  Jane   |   21 Jun 2023

Kalau untuk time frame dibawah D1 (jangka pendek) memang lebih akurat digunakan EMA (Exponential Moving Average) yang responsnya lebih cepat, karena kalau Anda trading jangka pendek tentu Anda menginginkan respons yang lebih cepat untuk bisa memberikan sinyal entry sesegera mungkin.

Namun periode ema-nya tidak harus 50 dan 200, tetapi disesuaikan dengan time frame yang digunakan, semakin rendah time frame semakin kecil periode ema. Periode berapa yang paling cocok bisa diketahui dengan melakukan backtest. SMA periode 200 dan 50 memang biasanya digunakan pada tf daily. Mengenai perpotongan antara 2 ma, sebaiknya dikonfirmasi dengan indikator sebelum memutuskan untuk entry, baik pada tf D1 maupun tf yang lebih rendah. Berikut ini contoh konfirmasi sebelum entry untuk EUR/USD D1:



Entry buy ketika:
- kurva sma 50 telah memotong kurva sma 200 dari arah bawah dan bergerak diatasnya
- kurva indikator MACD telah memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah bawah dan bergerak diatasnya, dan garis histogram OSMA juga telah berada di atas level 0.0
- kurva indikator RSI berada diatas level 50
- garis histogram ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

  Reka   |   19 Jul 2023   |   Artikel

Aku ada pertanyaan. Utk spread yg ditawarkan di HSB dngn broker lain, terutama utk cross pair itu berbeda2 tergntng broker ya? Aku jd agak sensitif dngn spread yg ditawarkan ama broker terhadap cross pair krna klu diliat, cross pair itu memiliki spread yg cenderung tinggi dibandingkan dngn pasangan mata uang lain seperti pasangan mata uang Major dan bahkan terkadang lbh tinggi dari komoditi kyk emas dan silver.

Makanya, yg ingin aku tanyakaan, apakah besaran spread yg ditawarkan ama broker itu adalah hasli yg udah di markup? Mohon penjelasannya mengenai hal ini, makasih bnyk

  Indra   |   21 Jul 2023

Ya, spread yg ditawarkan oleh broker bisa berbeda-beda, terutama untuk cross pair. Setiap broker memiliki kebijakan dan model bisnis yg berbeda, termasuk dalam menetapkan spread untuk pasangan mata uang.

Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) pada pasangan mata uang. Broker menghasilkan keuntungan dengan menambahkan markup pada spread yg diberikan oleh penyedia likuiditas atau pasar. Markup ini adalah salah satu cara broker memperoleh pendptan mereka. (baca : Mengenal Spread Dalam Trading Forex )

Besaran spread yg ditawarkan oleh broker dpt dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk likuiditas pasangan mata uang, volatilitas pasar, dan kebijakan internal broker. Pada umumnya, cross pair cenderung memiliki spread yg lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan mata uang mayor, karena likuiditas yg lebih rendah dan permintaan yg lebih sedikit untuk cross pair.

Namun, pntng untuk dicatat bahwa spread yg lebih tinggi pada cross pair tidak selalu berarti bahwa broker tersebut memperoleh markup yg tinggi. Spread yg ditawarkan oleh broker dpt dipengaruhi oleh faktor2 pasar yg tidak dikendalikan langsung oleh broker.

Kirim Komentar Baru