AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

FOMC Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga Mulai Bulan September

M Singgih 21 Mar 2015
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #suku-bunga   #bunga   #fomc
Dengan revisi pertumbuhan yang dibawah 3.0% dan tingkat inflasi tahun ini yang dibawah 1.0%, rupanya The Fed tidak harus menggunakan kata "bersabar" lagi pada statementnya.

Seperti diperkirakan, The Fed melakukan perubahan terhadap proyeksi ekonomi AS pada meetingnya tanggal 18-19 Maret lalu. Tingkat pertumbuhan (GDP), inflasi dan tingkat pengangguran direvisi turun dari proyeksi bulan Desember 2014 lalu. US Dollar sempat melemah tajam saat konperensi pers Janet Yellen yang menegaskan bahwa kenaikan suku bunga belum akan dilakukan bulan April, namun akan dilakukan pada meeting setelahnya termasuk bulan Juni mendatang.

                                        FOMC Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga Mulai Bulan

Selain itu, pelemahan USD juga dipicu oleh perubahan proyeksi tingkat suku bunga tahun ini yang lebih rendah dari proyeksi bulan Desember 2014 lalu. Hingga akhir tahun ini suku bunga acuan The Fed diproyeksikan naik sebesar 0.625% dari 1.125% pada proyeksi Desember lalu, dan untuk tahun 2016 diproyeksikan 1.875% dari sebelumnya 2.50%. Mayoritas anggota FOMC mengharapkan 2 kali kenaikan suku bunga dalam tahun ini yang dimulai pada bulan September dan disusul bulan Desember. Meski hasil FOMC meeting bulan ini cenderung dovish, namun dengan adanya perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dan bank sentral negara-negara mata uang utama lainnya menyebabkan USD kembali rebound pada pembukaan pasar New York Kamis 19 Maret, dan diperkirakan bisa berlanjut minggu depan.

                                        FOMC Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga Mulai Bulan

Dengan revisi tingkat pertumbuhan yang dibawah 3.0% dan tingkat inflasi tahun ini yang dibawah 1.0% rupanya The Fed tidak harus menggunakan kata ‘bersabar’ lagi pada statementnya. Kata ‘bersabar’ memang dikaitkan dengan inflasi tahunan yang per Pebruari lalu turun 0.1% (atau -0.1%), terendah dalam 5 tahun terakhir akibat turunnya harga energi. Sebelumnya Yellen mengatakan bahwa harga energi yang rendah akan berdampak positif pada perekonomian terutama dengan meningkatnya daya beli konsumen. Ia tetap yakin bahwa merosotnya inflasi tahunan akibat turunnya harga minyak hanya akan bersifat sementara, dan inflasi inti tahunan diluar harga energi dan makanan tetap naik 1.6% per Pebruari.

Revisi proyeksi tingkat suku bunga pada ‘dot plot’ yang lebih rendah dari sebelumnya menunjukkan ketidak-pastian kondisi ekonomi terutama dalam jangka pendek. Pelemahan beberapa indikator fundamental ekonomi AS bulan lalu mengisyaratkan melambatnya pertumbuhan, seperti tampak pada data pejualan retail, output industri dan durable goods orders. Penguatan USD yang terus-menerus juga akan mempengaruhi angka pertumbuhan dengan menurunnya volume ekspor dan memperlemah tekanan inflasi. Hal tersebut menyebabkan The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya dari 2.6%-3.0% menjadi 2.3%-2.7% hingga akhir tahun 2016, dan proyeksi inflasi inti (core inflation) direvisi turun dari 1.5%-1.8% menjadi 1.3%-1.4% hingga akhir tahun ini.

Indikator ekonomi penting yang menjanjikan adalah tenaga kerja dan tingkat pengangguran. Hal ini dinyatakan dalam statement dan konperensi pers Yellen. The Fed memproyeksikan tingkat pengangguran AS hingga akhir tahun 2016 akan turun hingga 4.9%-5.1% dari proyeksi sebelumnya 5.0-5,2%. FOMC juga memperkirakan data tenaga kerja akan terus membaik dalam tahun ini. Masih ada waktu beberapa bulan kedepan bagi Yellen dan kawan-kawan untuk melihat perkembangan data fundamental ekonomi sebelum mengambil keputusan.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru