AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Harga Minyak Turun Karena Risiko Resesi dan Kasus COVID

Crypholic 3 Jan 2023
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita >   #covid   #harga-minyak   #minyak   #resesi   #risiko
Harga minyak terkoreksi dari reli akhir tahun setelah prospek permintaan minyak terbebani oleh risiko resesi global dan lonjakan kasus COVID di China.

Harga minyak mentah melemah pada perdagangan Selasa (03/Januari) menyusul berkembangnya kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi dan krisis COVID di China. Pada saat berita ditulis, minyak Brent melemah 0.52 persen pada kisaran $85.50 per barel, sementara minyak mentah WTI melemah 0.63 persen di $79.91 per barel.

Harga minyak turun

Akhir tahun lalu, harga minyak sempat melonjak signifikan karena optimisme pasar terkait dilonggarkannya kebijakan COVID di China dan manuver Rusia dalam menyetop penjualan minyak ke sejumlah negara.

Akan tetapi, minyak harus menghadapi tekanan jual yang cukup masif di awal tahun ini setelah dihantam oleh pernyataan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva. Menurutnya, sekitar sepertiga dunia akan menghadapi resesi ekonomi pada tahun 2023. Dengan negara-negara maju seperti AS dan China yang juga berisiko menghadapi perlambatan tajam, tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih sulit dibanding 2022.

 

China Harus Bisa Atasi Lonjakan Kasus COVID

Presiden China Xi Jinping memperingatkan potensi tantangan yang harus dihadapi setelah fase baru dalam kebijakan COVID dimulai. Salah satunya adalah lonjakan kasus COVID yang disebabkan oleh pelonggaran kebijakan.

Agar tidak menghalangi proses pemulihan ekonomi, pemerintah China perlu mengendalikan situasi itu sebaik mungkin. Jika tidak, langkah pelonggaran kebijakan COVID justru akan menjadi bumerang yang dapat menekan prospek permintaan minyak dari China. Fenomena tersebut juga dapat melambungkan Dolar AS sebagai safe haven dan semakin menekan harga minyak.

Baca juga: Harga Minyak Hari Ini

Sebagian analis saat ini sudah memperkirakan jika China akan menghadapi perlambatan ekonomi yang lebih buruk apabila gagal menanggulangi lonjakan kasus COVID. Sebagai informasi, ekonomi China tumbuh 4.4 persen pada tahun 2022, lebih baik ketimbang proyeksi pasar.

Terkait Lainnya
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2412.25
Minggu Lalu 2366.45
1 Bulan Lalu 2400.60
2 Bulan Lalu 2195.00
3 Bulan Lalu 2039.80
6 Bulan Lalu 2003.40
Setahun Lalu 1972.40
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.259.000
Minggu Lalu 1.239.000
1 Bulan Lalu 1.255.000
2 Bulan Lalu 1.120.000
3 Bulan Lalu 1.045.000
6 Bulan Lalu 990.000
Setahun Lalu 950.000

Kirim Komentar Baru