Mengenai spread di atas, mengapa terjadi perbedaan spread antara currency pair satu dengan currency pair lainnya. Ada yang cuma 0.3 pips dan ada yang sampai 3.2 pips di HFX begitu juga sebaliknya terdapat perbedaan 1.8 pips paling rendah dan paling tinggi 2.1 pips di JavaFX.
Nah selain perbedaan, yang mau saya tanyakan mengenai pasangan EUR/USD dan USD/JPY. Mengapa sih kedua spread ini baik di HFX maupun JavaFX memiliki persamaan? Di HFX sama-sama 0.3 pips sedangkan di JavaFX sama-sama 1.9 pips. Apakah dengan begitu spread sebenarnya adalah biaya yang ditentukan oleh broker itu sendiri?
Agung: Ane jawab ya bang. Mengenai spread antara 1 pasangan mata uang dengan pasangan lainnya, memang berbeda sesuai dengan kondisi pasangan mata uang tersebut. Pada pasangan mata uang yang paling sering diperdagangkan seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY dan yang lainnya dimana mata uang yang memiliki USD sebagai pasangannya (pair major) cenderung memiliki spread yang rendah karena likuiditasnya tinggi dipasar serta Volume trading yang tinggi.
Nah, apakah harga spread itu ditentukan sendiri oleh broker? Ane ga bisa ngejawab, tapi setau ane klu broker selain tipe ECN, spread yang ditawarkan memang udah di up sama si brokernya.
Agung:
Wiji: Makasih pak atas penjelasannya. Emng sih kalau dilihat dari tabel perbandingan diatas, pasangan yang ada USD emang cenderung ga gitu tinggi, ya beda-beda dikitlah ama EUR/USD. Tapi saya liat juga ada beberapa mata uang yang keliatan ga tinggi-tinggi amat. apakah ini pengaruh karna likuiditasnya yang tinggi serta volume yang tinggi juga? Kemudian di JavaFX mengapa ada dua spread ya? Jadi kan awalnya yang EUR/USD 1.8 pips mengapa sampingnya jadi 2.0 pips?
Agung: Iya untuk mata uang lain yang memiliki spread rendah berarti memiliki likuiditas yang tinggi serta volume trading yang ga kalah jauh juga dengan pasangan mata uang Mayor. Nah mengapa di JavaFX ada tabel satu lagi yang memiliki spread dengan nilai pip yang lebih tinggi?
Sebenarnya itu adalah nilai rerataan spread apabila nilainya mengambang. Bisa dipastikan kalau JavaFX dan HFX menganut sistem floating spread atau variable spread, jadi ketika market bergejolak atau volatilitas sangat tinggi, maka spread juga bisa mengambang, dan nilai rerataannya berkisar di 2.0 pips di EUR/USD. Faktor mengambang bisa jadi karena permintaan pasangan mata uang EUR/USD ini tinggi sehingga likuiditas berkurang sedangkan volume trading lagi naik-naiknya.
makanya dengan demikian maka spread juga akan mulai meninggi. Begitu lah kira-kira yang terjadi. Semoga membantu ya
Mau nannya nihh, kan dikatakan broker ada yang ngelarang startegi scalping karena bisa menyebabkan server overload. Gw kok ngerasa agak rancu yaa, maksudnya klu emang masalah server kan broker bisa ngeupgrade servernyaa biar scalping bisa di tradingkan di broker. Lagian jga scalper itu kan bnyk jadi bisa narik client client baru jgaa.
Selain itu nih, apakah ada broker yg ga memperbolehkan scalping tetapi bisa teregulasi ga yaa?? Klu di Indonesia,, setau gw sihh rata-rata sih allow scalping yaa. Di Maxco dan JavaFX sndiri adalah contohnya, dimana mereka berdua teregulasi dan bisa scalping jga. Berarti ini bukti ga sihh klu broker Indonesia bisa kompetitif dngn broker luar lainnya..
David: Ga segampang itu bro utk mengganti server biar bisa melayani scalper. Soalnya ini bukan hanya soal server aja tetapi sistem dari broker tersebut jga. Kalau digantikan maka bsa aja biaya yg dikeluarkan broker lebih besar.
Terkadang dikarenakan scalping itu seringkali melibatkan banyak perdagangan dalam waktu yang sangat singkat, hal itu bisa jadi beban buat broker dan menimbulkan risiko keuangan. Ini karena trader scalping dapat dengan cepat membuka dan menutup posisi dalam volume besar, menghasilkan banyak pesanan dan permintaan yang harus ditangani oleh sistem broker.
Kemudian ada faktor regulasi jga tetapi Indonesia sendiri tidak melarang praktik scalping.
Faktor lainnya yg mungkin bisa dijadikan alasan mengapa broker melaarng scalping adalah dikarenakan broker tersebut adalah market maker, broker mengambil posisi yang berlawanan dengan posisi trader mereka, dan dapat mengalami kerugian ketika trader menghasilkan keuntungan secara konsisten. Karena itu, broker dapat membatasi jumlah perdagangan yang dibuka dalam waktu singkat dan memperkenalkan aturan lain untuk membatasi risiko keuangan mereka.
Fix, gw akan mencoba Maxco karena minimal deposit cuma $100. Selain itu, dengan membandingkan biaya trading antara Maxco dan JavaFX, sprtiya saya lebih condong ke Maxco aja krna spreadnya sangat rendah di kisaran 0 pips meskipun kena komisi $1. Tpi main factornya ya di minimal deposit nya.
Klu boleh tau, Maxco kan menyediakan satu jenis akun aja, dan gw search ternyata akun standard. Apakah pemula seperti gw gitu aman ga untuk trading dngn akun standard, krna setau gw kan ada tuh broker yg menawarkan berbagai macam akun dari yg pemula hingga pro. Apakah ada beda dengan akun standard di Maxco? Makasih
Bntu jawba ya pak, kita bandingkan peer to peer aja antara Maxco dan JavaFX mengenai akunnya. Utk detail JavaFX bisa dibaca di artikel berikut ini, Review Broker JavaFX
Nah, berdsarkan review broker javaFX, akun mikro disana itu memiliki minimal deposit $200 dan komisi $1, utk komisi $0 bisa buka akun Pro. Nah, utk leverage yg ditawarkan dan kondisi trading itu bsia sesuain ama tabel di artikel. Maka, bisa disimpulkan klu akun standard di Maxco itu sbnrnya sama dengna akun mini di JavaFX.
Overall, akun Maxco pastinya udah disesuain jga ama trader pemula.
Semoga penjelasan saya membantu ya pak, terima kasih!
Sbnrnya istilah akun mikro dan standard itu tergntng ama cara trading. Biasanya akun standard itu memilki stop out ato margin call level yg agak renggang dan jga limit trading lot jga ditingkatkan bila dibndingkan akun mikro ato pun mini, sisanya ya sama smua baik dari perhitungan profit dan loss serta pip value. Asumsikan elo buka posisi 0.1 lot di akun standard maka akan sama dengan 0.1 lot di akun mini selama akun mini perhitungan lotnya jga ikutin lot standard dimana 1 lot standard = 100,000 unit mata uang.
Yg paling penting sih buat pemula itu trading di akun demo dlu dan rasain aja fitur mana yg bermanfaat buat elo di masing2 broker krna seperti yg author artikel ini bilang klu faktor seperti platform trading, tools, edukasi, dan lyanan jga pengaruh bngt ke tradiing. Baik Maxco maupun JavaFX akan pnya kelebihn dan kekurangan masing2, so yeah, try it first dlu aja gan di akun demo.
Mau bertanya sepintas aja mengenai perizinan dari suatu broker. Jadi singkatnya, di artikel ini menyebutkan bahwa JavaFX adalah sebuah perusahaan pialang berjangka lokal di Indonesia yang didirikan pada tahun 2005 dengan nama PT Penata Art. Namun, pada tahun 2016, perusahaan ini mengalami rebranding dan berganti nama menjadi PT Java Global Futures. Apakah izin dari BAPPEBTI itu sudah berubah atau nomor izin nya ga ada perubahan? DAn bagaimana kita bisa tau bahwa broker ini pernah mengalami perubahan nama? DAn apakah dengan rebranding ini, kita tetap aman untuk trading disana? soalnya agak seram juga klu ganti nama, trnyata Bappebti nya ga tau.
Sbtulnya pertanyaan agan itu dah sering dilontarkan di beberapa artikel yang berkaitan dngn pergantian nama dari suatu broker. Pertama, broker itu memiliki izin usaha PT, jadi klu ada perubahan nama, maka yang harus berubah adalah izin usaha dari PT. Yang kedua, broker yang sudah teregulasi wajib laporin perubahan nama dan struktur perusahaan ke BAPPEBTI, shngga nomor izin regulasi tetap berlaku tetapi ada perubahan di segi nama saja. Bila terjadi pergantian nama di broker, maka di BAPPEBTI akan dituliskan nomor izin yang sama tetapi nama broker diawali dengan "/". Jadi di BAPPEBTI, nama JavaFX akan diikuti "/" Penanda Art (na,a perusahaan lama, penanda bahwa broker pernah mengganti nama)
Overall, aman kok, karena masih teregulasi dan diawasi ama BAPPEBTI.
dari pemaparan kedua broker ini, minimal deposit yg dibutuhkan ama si GKInvest dan jga JavaFX adalah sma yakni $200, dan dari pemaparan biaya jga sebenarnya berimbang banget mengingat kedua broker ini bener2 hampir mirip. Nh, sbnrnya gue agak ragu dngn minimal deposit yg ada. Dalam arti gini, minimal deposit kan brrti minmal uang yg kita gunakan utk trading gitu.. Apakah $200 ini bakalan bisa utk melkukan trading menginat resiko trading itu sangat gede? Kemudian apakah dalam trading $200 ini klu posiible, ada ga tips and trick dalam traidng dngn modal sekecil itu? Bila ada, mohon di share dong, terima kasih bnyk
Yunita: Bisa banget kok kak. Utk trading dngn $200 sbnnrya udah lbh dari cukup, khususnya utk pemula. Ditambah dngn leverage yg lumayan tinggi, di GKInvest 1:100 dan di JavaFX 1:400, kedua broker ini udah memberikan kemungkinan utk trader modal kecil utk memulai trading. Apalagi dngn posisi trading minimal 0.1 lot, shngga kita ga perlu terlalu makai modal terlalu tinggi utk membuka 1 posisi.
Yg terpenting dri trading modal kecil adalah dngn menerapkan manaanen resiko yg baik dan ketat. Kita harus tetapi memperhatikan aturan ato rules yg udah kita tentuin gitu.
Ada sihh artikel yg membicarakan tips dan trick dari trading dngn modal bahkan $100, artikel tsb bisa dijadikan acuan kakak dlm menyusun trading. Bsa coba baca di artikel berikut : Tips Money Management Forex dengan Modal $100
Halo selamat pagi semua, numpang tanya btw.
Sebenarnya juga, gw kurang paham kegunaan leverage dalam trading itu apaan sebenernya, kenapa bisa mempengaruhi profit trading? Dan mengapa leverage itu penting dan dibutuhkan dalam akun trading?
Dalam trading tuh katanya kalo kita pemula lebih baik memilih leverage yang kecil dari pada yang besar, bisanya gitu disaranin menggunkan 1:200 bagi pemula. Itu bener nggak sih? Apakah kurang bagus gitu kalo memakai levarage yang tinggi seperti 1:400 yang ditawarkan oleh broker JavaFX. GW pribadi ingin trading dalm modal yang tidak terlalu besar-besar...tapi masih bisa menghasilkan profit besar.
Mohon penjelasannya, thanks sebelumnya
Halo kawan,,,
Dalam dunia trading, leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi return dari sebuah investasi. Biasanya, leverage tampil dengan rasio tertentu, seperti 1:100, 1:200, 1:500, dan seterusnya. Besaran angka menggambarkan berapa besaran modal (margin) yang dibutuhkan untuk memperoleh dana pinjaman.
Kalo kataku sih Leverage itu ibarat dana pinjaman dari broker untuk digunakan trading. Untuk menggunakan leverage, kamu harus menyediakan jaminan berupa modal sesuai syarat tertentu.
Bedanya, leverage ini tidak mengandung bunga. Kamu nggak harus bayar bunga ke broker untuk menggunakan leverage. Tapi, jaminan yang kamu sediakan bisa berfluktuasi naik-turun seiring dengan laba-rugi yang kamu dapatkan dari trading. Untuk memahami lebih lanjut, silakan simak ulasan seputar leverage dan margin dalam forex berikut.
Kalo masalah memeilih leverage yang tinggi atau yang rendah, menurut ku tergantung kebutuha trader masing masing. saya pemula, saat ini saya pake leverage 1:500. menurut saya leverage makin tinggi makin enak, karena balance tidak tergerus banyak untuk kebutuhan margin, dan margin level juga jadi besar banget. aturan saya setiap trading total margin yang kepake tidak lebih dari 2% dari total balance. dan menjaga margin level saya di kisaran 30.000% jadi jauh dari MC.
Ada yang perlu saya tekankan disini kalo MEKANISME LEVERAGE BUKAN MEKANISME HUTANG. Leverage itu kan meningkatkan modal secara proposional.
Contoh: Ketika trading dengan leverage 1:100, maka kamu yang punya modal 100 dolar saja bisa trading seolah-olah punya modal 10 ribu dolar. Tapi hasil laba dan rugi kamu juga akan disesuaikan dengan rasio 1:100 tadi. Umpama kamu dapat untung 100 dolar saat trading, maka realisasinya nanti kamu cuma bisa bawa pulang keuntungan 1 dolar (karena disesuaikan dengan rasio 1:100).
Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal 1:1, 1:100, 1:500, dan sebagainya. Artinya, kalau ada dana $100 di leverage 1:100 maka $100 tersebut memiliki kekuatan setara $10.000. Jika leverage 1:500, maka dana $100 tadi memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi setara $50.000 atau 500x lipat lebih besar dari nominal dana itu sendiri.
...
|
Loading |