Kesalahan

@Fahrizal R:

Lah bukannya emang ditulis seperti pak di artikelnya? Tenkan memotong Kijun dari bawah tandanya bullish. Bapak baca dari paragraf yang mana?

hai Baron, izin menjawab semampu saya, sebenarnya tidak ada salahnya menggunakan pemasukan tetapnya tapi alangkah baiknya kalau untuk trading bisa menggunakan uang yang bukan untuk kebutuhan pokok atau rutin kita, misal uang sisa kembalian bensin mingguan atau bulanan yang dikumpulkan untuk dijadikan uang sisa, jadi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita tetap masih punya uang pokok kita. Semoga membantu

Ikut nimbrung, bener kata bang Dani soalnyaaa aku punya tmen yang pernah invest trading pakai uang pokoknya terus rugi malah jadinya stress dan nyalahin trading padahal mah aku udh jalan hampir setahun alhamdulillah ada aja yang masuk dan yang penting itu konsisten dan jangan buru2 mau profit, pelan-pelan daptnya gak begitu banyak tapi rutin kan juga untung lama-lama kok. semangat ya banggg buat yg mau mulai invest.

Hendyansyah: Trading signal cuma hanya sebagai sinyal kak. Dan yang namanya sinyal itu terkadang bisa salah dan benar kak. Cuma memang untuk keakuratannya bisa lbh tinggi karena analisa yang digunakan adalah gabungan dari berbagai macm analisa seperti teknikal dan Fundamental.

Dalam trading forex ga ada yang namanya kepastian, sehingga keakuratan juga ga bisa terlalu tinggi kak. Saya sendiri ada kok mncoba trading singal MIFX :

jadi kalau menggunakan trading signal alangkah baik bisa diexpand dan dipelajari dulu apakah sesuai dngn analisi dri kita juga. Ibarat trading sinyal cuma jadi alat abntu kita dalam nganalisa aja

Yaa mngkn2 aja gan. Cuma biasanya sihh spread yg ditawarkan itu cukup tinggi. dlm arti bisa aja dia fixed spread 0 koma sekian. TPi tetap lbh tinggi dari minimum spread yg ditawarkan ama spread 0 pips mengambang.

Ya mau gmana lagi, toh spread dan komisi itu bagian dari keuntungan yg didapatkan ama broker. Jd klu emang mau bertahan dan operasional broker tertutup, maka biaya2 yg dibebankan itu harus sejalan dngn pengeulaaran operasional broker. Dan apakah mngkn spread mengambang itu lbh tnggi dri spread tetap? jawabannya mngkn aja, klo misalkan emang volatilitas pasar lg tinggi.

Tentu aja trading di emas CFD lebih membutuhkan modal yg dikit kak. Mengapa? Krna adanya leverage. Di Monex kan menyediakan leverage default 1:100 ato dngn high leverage 1:500. Shngga dngn demikan modal yg diperlukan bsa ditingkatkan kekuatan powernya sebesar 100 kali lipat hingga 500 kali lipat. Bila kita memiliki minimal dpeosit Rp 500.000 maka kekuatan buying kita bsa ngecapai Rp 50.000.000 hingga Rp 250 juta.

Berbeda dngn membeli emas yg real, kita harus menyiapkan modal 100% dari uang kita sndiri. BIla 1 gram emas itu adalah 1 juta, utk membeli emas yg 31 gr maka diperlukan 31 juta! Belum lagi ditambah kita harus menyediakan tempat penyimpanan emas yg aman, dan bsa aja kita sampai menyewa brankas, selain itu kita juga mau ga mau membayar biaya cetak emas batangan saat kita membeli emas!

Baca Juga: 4 Aset CFD Paling Banyak Ditradingkan

Bantu jelaskan yaa! Ketika membandingkan modal yang diperlukan, trading emas CFD umumnya memungkinkan Anda untuk memulai dengan jumlah modal yang lebih kecil daripada membeli emas batangan fisik. Ini karena Anda tidak benar-benar memiliki emas fisik secara langsung dalam trading CFD. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda juga perlu memperhitungkan risiko dan keuntungan dalam trading CFD, dan modal yang Anda investasikan dapat berada dalam risiko pasar.

Sementara trading emas CFD dapat memulai dengan modal yang lebih kecil, membeli emas batangan fisik memberi Anda kepemilikan fisik aset berharga yang dapat Anda simpan atau manfaatkan dalam bentuk fisik. Secara fungsi, mungkin trading CFD hanya memberikan Anda keuntungan dengan nilai emas tetapi emas batangan itu bisa memberikan fungsi bisa dibawa kemana saja serta bisa dibentuk ulang