Setidaknya, ada 3 ciri utama yang sering digunakan dalam modus penipuan berkedok forex. Simak tips dari MIFX untuk mengenali penipuan forex dan menjaga dana kalian berikut ini.
Trading forex menawarkan peluang profit yang menggiurkan, namun hal ini juga menarik banyak pihak yang tidak jujur untuk mengeruk keuntungan pribadi. Apa saja penipuan berkedok forex yang sering terjadi? Bagaimana cara menghindarinya? Broker forex MIFX memberikan panduan mengenali penipuan broker agar kalian bisa lebih waspada.
Baca Juga:Real Stories: Forex Broker Experiences
Waspadai 3 Modus Penipuan Berkedok Forex Ini!
Calon trader dan trader pemula yang belum terlalu paham tentang forex sering menjadi sasaran utama oknum penipu berkedok broker. Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis dan ciri-ciri penipuan berkedok forex agar dapat melindungi diri dari ancaman pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Saat mendaftar ke broker forex, hindari 3 red flag berikut:
Broker Tidak Memiliki Legalitas yang Jelas
Broker ilegal dan tidak jujur merupakan ancaman besar dalam trading forex. Di Indonesia, terdapat cukup banyak broker ilegal yang meresahkan. Broker-broker ini tidak memiliki izin resmi dan profil perusahaan yang jelas.
Kalian harus tahu, trading dengan broker ilegal sangatlah berbahaya karena tidak ada perlindungan hukum bagi trader jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Broker-broker ilegal ini berpotensi melakukan kecurangan.
Broker seperti ini dapat mempermainkan dana trader, seperti menunda eksekusi trading, menggagalkan stop loss, atau menahan dana trader saat ingin melakukan withdrawal dengan alasan teknis atau adanya bug pada software. Oleh sebab itu, pilih broker yang jelas berlisensi.
Baca Juga:Best Publishers for Forex Broker Licenses
Broker Hanya Menjual Sinyal Trading
Pertama-tama, kalian harus memahami bahwa usaha paling utama broker adalah menjadi perantara trader dengan pasar forex. Jika ada broker yang terlalu agresif menjual sinyal trading, kalian perlu waspada.
Penipuan berkedok sinyal trading ini sering terjadi di dunia trading forex. Pada umumnya, sinyal trading adalah fasilitas tambahan dari broker untuk menambah referensi trading kalian. Broker bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakannya.
Jika digunakan dengan benar, sinyal ini bisa membantu para trader pemula untuk menemukan peluang trading dengan lebih cepat dan efisien. Namun, banyak sinyal palsu yang dibuat untuk menjebak dan menipu trader pemula yang masih awam dengan forex.
Sinyal palsu ini dibuat oleh perusahaan atau organisasi yang sekilas terlihat sah dan dijual kepada trader dengan "biaya langganan". Trader pemula biasanya masih belum jeli membedakan mana sinyal yang berkualitas dan mana sinyal yang tidak punya dasar analisis yang jelas, sehingga mudah menjadi korban.
Beberapa kriteria dalam memilih sinyal trading yang bagus:
- Kredibilitas penyedia sinyal: Pastikan bahwa penyedia sinyal yang kalian pilih memiliki reputasi yang baik dan tepercaya dalam industri trading. Lakukan riset mandiri dengan membaca review dan testimonial dari pengguna sebelumnya.
- Track record: Periksa track record penyedia sinyal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan hanya melihat keuntungan yang dihasilkan tetapi juga risiko yang diambil dalam trading.
- Metodologi trading: Pastikan bahwa metode trading penyedia sinyal cocok dengan gaya dan strategi yang kalian gunakan. Jangan mengikuti sinyal trading yang tidak kalian pahami hanya karena terlihat angka profitnya besar.
Broker Memberi Janji Palsu Pasti Untung
Kalian tentu telah sering membaca peringatan bahwa trading forex adalah aktivitas berisiko tinggi dan harus siap menanggung potensi kerugian yang terjadi. Dari sini sudah jelas bahwa jaminan pasti untung merupakan sebuah penipuan.
Jika trading memberikan jaminan pasti untung, tentu semua orang akan memilih menjadi trader forex daripada pekerjaan-pekerjaan yang lain. Sayangnya, banyak yang justru tergiur dengan iming-iming profit besar dari broker penipu tersebut.
Pada umumnya, perusahaan atau bisnis yang menjanjikan janji investasi pasti untung tersebut menerapkan skema Ponzi atau Money Game. Awalnya mungkin terlihat sangat profitable, padahal keuntungan yang didapat berasal dari uang pendaftar member-member selanjutnya.
Ketika tidak ada lagi yang mendaftar, maka proses pencairan dana akan macet. Daripada menjalani bisnis atau aktivitas dengan penuh kekhawatiran, tentu akan lebih baik jika dari awal memilih broker yang memiliki etika bisnis sesuai hukum dan mengasah strategi terbaik.
Baca Juga:Broker with a Decade of Expertise
Bagaimana Cara Menghindari Penipuan Forex?
Agar terhindar dari penipuan berkedok forex di atas, trader harus selalu memeriksa legalitas broker pilihan mereka. Sebagai contoh, MIFX yang sudah terdaftar resmi di BAPPEBTI, Bursa Berjangka Jakarta, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, Kliring Berjangka Indonesia, dan Indonesia Clearing House.
Setelah memilih broker yang patuh hukum, langkah selanjutnya adalah terus menambah pengetahuan trading. Untuk menghindari penipuan berkedok sinyal trading, perdalam skill menganalisis pergerakan harga dan mengenali kondisi pasar.
Menjawab kebutuhan ini, broker MIFX menyediakan fitur News dan sinyal trading yang bisa diakses tanpa biaya tambahan. Bagi kalian yang jarang membuka PC dan lebih nyaman bertransaksi melalui smartphone, bisa juga mengunduh MIFX Mobile agar tidak ketinggalan momen dalam meraup cuan di pasar forex.
Dengan memilih broker legal MIFX, aktivitas trading dan dana kalian akan terlindungi dari ancaman penipuan, sehingga dapat memulai langkah awal dalam bisnis trading forex dengan rasa percaya diri.
Selain broker MIFX, ada beberapa broker lokal resmi yang telah menyediakan sinyal trading. Ingin tahu apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya di artikel berjudul, "Daftar Broker Lokal Penyedia Sinyal Trading Central."