AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Manufaktur China Berekspansi, Prospek Ekonomi Masih Suram

Crypholic 30 Sep 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #china   #ekonomi   #manufaktur   #pmi
Stimulus pemerintah China berhasil mengangkat manufaktur ke zona ekspansi. Akan tetapi, perekonomian masih lesu karena kebijakan Zero COVID.

Biro Statistik Nasional China pada hari Jumat (30/September) merilis data PMI Manufaktur bulan September yang mencatatkan ekspansi untuk pertama kali dalam tiga bulan terakhir. Indeks tersebut meningkat dari 49.4 menjadi 50.1, melampaui ekspektasi kenaikan ke 49.6 saja.

"Ekspansi sektor manufaktur China pada bulan September tidak terlepas dari dukungan stimulus pemerintah dan meredanya cuaca panas yang sebelumnya menghambat aktivitas industri. Kondisi ini mendorong kenaikan sektor manufaktur kembali ke jalur ekspansi," kata Zhao Qinghe, ahli statistik NBS.

Manufaktur China

Namun sayangnya, ekspansi manufaktur China terjadi secara tidak merata. Hal ini terkonfirmasi dari laporan PMI Manufaktur Caixin yang justru mengalami kemunduran dari 49.5 menjadi 48.1. Kemerosotan ini menandai sektor industri skala kecil-menengah yang belum terlepas dari kontraksi.

"Hasil survei yang kami lakukan menunjukkan banyak perusahaan kecil-menengah mengatakan pandemi masih menjadi faktor penghambat terbesar sejauh ini. Kondisi pasca pandemi yang belum stabil dan pembatasan COVID oleh pemerintah berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi," kata Wang Zhe, analis senior Caixin.

Lebih jauh, permintaan dan penawaran di industri manufaktur China turut mengalami kontraksi cukup parah. Kondisi semakin memburuk karena lesunya arus logistik dan transportasi, pasar ketenagakerjaan yang melemah, serta permintaan konsumen yang terus melambat. Para pakar pun berpandangan jika prospek ekonomi China yang redup menahan sektor manufaktur Caixin di zona kontraksi.

Baca juga: Kenaikan CPI China Tak Diimbangi Penguatan PPI

Di sisi jasa, data Biro Statistik Nasional China melaporkan adanya perlambatan dari 52.6 menjadi 50.6 pada bulan September. Angka ini menjadi yang paling lemah dalam empat bulan terakhir, dipicu oleh kebijakan Zero COVID yang terus digalakkan oleh pemerintah China dalam beberapa bulan ke belakang. Di samping itu, prospek suram perekonomian China tahun ini juga telah memaksa konsumen untuk menahan pengeluaran mereka.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru